Bertemu Calon Mertua

Sosok lelaki yang baru saja keluar dari ruangan kerja melihat Louis baru saja kembali, ia melihat lelaki itu duduk di ruang tamu.

"Gimana kantor? Kantor tidak ada masalah kan?" tanya lelaki itu membuat Louis jengah dengan pertanyaan yang diberikan pria ini.

"Louis. Kau ini kenapa diem saja, saya lagi bicara sama kamu." ia menatap Louis yang masih fokus dengan televisi.

"Tidak ada masalah di kantor, jadi kau tidak usah banyak tanya." ucap Louis tanpa menatap lelaki itu.

Pria itu menghampiri Louis yang sibuk menonton telivisi, pria itu meletakan minuman yang dibawa dan duduk di samping Louis.

"Kapan kamu kenalin ayah sama pacar kamu. Dari awal ayah datang ayah belum pernah melihat pacar kamu." kata Edbert mengambil dua minuman kaleng satu minuman di berikan untuk Louis.

"Kenapa anda sibuk memikirkan saya, bukannya anda sudah tidak peduli dengan saya." Louis membuka minuman kaleng dan meminum minuman kaleng.

"Ayah gak mungkin gak peduli sama kamu, kamu ini anak ayah satu-satunya. Sesibuk apapun ayah pasti peduli sama kamu."

Louis meletakan minuman kaleng yang sudah habis, ia mengambil remote televisi untuk mengganti saluran televisi.

"Besok aku akan kenalin ayah dengan calon istriku, tapi ayah tidak boleh melarang ku berpisah dengannya. Aku tidak mau hubunganku dengannya berakhir seperti hubungan ayah dengan ibu." kata Louis menyindir Edbert, lelaki itu terdiam saat Louis mengingat kenangan dia dengan sang istri.

"Kau masih marah dengan ayahmu ini? Sampai kamu tidak bisa memaafkan kesalahan ayah?" tutur Edbert dengan wajah sedih, ia sangat sedih karena sang anak selalu membencinya.

"CK. Kesalahan anda lebih fatal dari kesalahan anda ke saya, jadi jangan berharap saya bisa memaafkan kesalahan kamu di masa lalu." Louis beranjak dari sofa saat Edbert menatap kepergian Louis.

Ia mengeluarkan handphone, di sana ada sebuah foto istri dan dirinya. Di foto itulah ia bisa merasakan senyum sang istri, walau sang istri sudah meninggal.

"Sampai kapan putramu akan memaafkan aku. Sudah belasan tahun dia membenciku tapi dia belum bisa memaafkan ku, sekarang dia mengabaikan keberadaan ku." batin Edbert masih menatap foto istri dan dirinya.

Louis mencari keberadaan Felia, dia malah bertemu dengan sahabat Felia Cici.

"Felia belum datang?" tanya Louis menatap Cici, Cici yang membawa kertas fotocopy menatap Louis.

"Belum, biasanya jam segini ia lagi di jalan. Kenapa kau mencarinya?" kata Cici sibuk merapikan riasan.

"Tidak apa. Terima kasih Ci, aku pergi dulu." Cici yang melihat kepergian Louis merasakan amarah di seluruh tubuh, sudah banyak cara ia lakukan untuk mendapatkan perhatian Louis tapi lelaki itu terus mengabaikannya.

"Hari ini kamu masih bisa mengabaikan aku Louis, tapi suatu saat kamu akan tunduk kepadaku dan mencintaiku." batin Cici.

Seperti biasa Felia bersikap ramah kepada semua karyawan, saat ia mau menyapa Cici wanita itu malah mengabaikannya.

"Kau ini kenapa? Apa ada masalah denganmu?" tanya Felia menatap Cici, wanita itu terus saja sibuk tanpa memperdulikan pertanyaan Felia.

"Sudahlah, mungkin saja dia lagi ada masalah." Felia tidak tau kalau sebenarnya Cici menahan amarah dan kekesalan yang terdapat di tangan, buktinya saja wanita itu terus menatap Felia dengan pandangan mengerikan.

Felia melihat Cici berada di ruangan Louis, ia melihat Cici ketakutan saat Louis sibuk mengecek proposal kantor.

"Selamat pagi, pak." Louis yang mendengar suara kekasihnya menatap Felia, ia melihat wanita itu menghampirinya dengan membawa berkas perusahaan.

"Ini laporan yang bapak minta." Felia meletakan laporan tersebut saat laporan yang diberikan Cici diabaikan.

Merasa diabaikan membuat dirinya kesal, melihat Felia berada di ruangan Louis semakin kekesalannya bertambah.

"Kenapa Felia harus datang, kenapa dia tidak pergi aja dari kantor ini." batin Cici menatap tajam kearah Felia.

Louis menatap Cici masih berada di ruangannya, "Kenapa kamu masih ada di sini?"

"Saya..."

"Cepat kembali keruangan kamu, saya mau bicara dengan Felia." lontar Louis terhadap Cici.

"Baik pak, saya permisi." Felia menatap kepergian Cici, ia merasa kalau sahabatnya ini tidak menyukai kehadirannya.

"Kenapa sayang?" tanya Louis memperhatikan Felia menatap kepergian Cici.

"Bukan apa-apa."

***

Malam ini adalah malam bahagia untuk Felia, karena dia akan bertemu dengan calon mertuanya yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya sendiri.

Louis yang sudah berada di rumah Felia menunggu kedatangan kekasihnya, "Sayang." panggil Felia membuat Louis menatap penampilan Felia yang begitu cantik.

Louis bangun dari tempat duduk melihat kecantikan Felia begitu berbeda, "Malam ini kamu cantik sekali, aku sampai tidak bisa mengenali kamu."

"Makasih, kamu juga malam ini sangat tampan." puji Felia membuat Louis tersenyum, ia membawa Felia bertemu dengan Edbert.

"Kenapa kau diam saja? Bukannya kamu sudah menantikan momen ini?" kata Louis yang sudah menjalankan mobil.

"Ini pertama kalinya aku bertemu dengan ayahmu, aku takut nanti ayahmu tidak menerima kehadiranku." Louis mengambil tangan Felia yang berada di atas paha, ia yang merasakan sentuhan yang diberikan Louis menatap lelaki itu.

"Kamu tenang aja ayah tidak akan mengusir kamu. Kalau dia berani mengusir kamu aku akan membelamu."

Mereka berdua keluar dari mobil, lagi lagi ia merasa gugup melihat rumah yang ada di depan matanya. Louis menghampiri Felia untuk memberikan ketenangan untuk kekasihnya.

"Sudah santai aja jangan gugup gitu ada aku." sebelum masuk Felia sempat menghela nafas barulah Louis menggandeng tangan Felia.

"Ayah." panggilan Louis membuat Edbert menatap wanita di samping putranya.

"Kenalin dia Felia kekasihku." ucap Louis, Felia memberikan senyuman kepada Edbert tetapi pria itu terdiam yang terpesona dengan penampilan Felia.

"Om." Edbert tersadar saat Felia memanggilnya, ia melihat Felia memberikan sebuah tangan untuk memperkenalkan diri.

"Edbert."

"Kamu duduk aja dulu aku mau ke kamar." bisik Louis, ia mencoba menenangkan diri untuk menghilangkan rasa gugup.

Ia mencoba bersikap normal walaupun jantungnya sudah melompat ke sana kemari, "Dimana kamu ketemu dengan putra saya?"

Pertanyaan yang diberikan Edbert membuat Felia menatap, ia melihat pria itu sibuk menuangkan air minum.

"Saya bekerja di perusahaan Louis om. Saya sudah lama mengenal Louis mungkin sudah empat tahun."

"Kenapa kamu memilih Louis? Bukannya kamu mendekati putra saya hanya menginginkan hartanya saja." Felia tercengang saat pria ini menganggap dirinya wanita matre, dia sama sekali tidak pernah memikirkan untuk mengeruk harta yang dimiliki Louis.

"Maaf om sepertinya om salah paham. Saya tidak pernah memikirkan untuk menguasai harta Louis, saya masih mampu bekerja mencari uang dari pada memanfaatkan harta orang lain." jawaban yang diberikan Felia membuat dirinya tidak percaya, karena yang dia tau semua wanita itu sama hanya memanfaatkan hartanya saja.

"Bagaimana kalau nanti saya tidak menerima kamu di keluarga saya?" lontar Edbert membuat Felia menatap, pertanyaan itu membuat dirinya semakin bingung.

Edbert memberikan satu minuman kaleng untuk Felia, ia menatap kekasih Louis saat wanita ini masih menatap dengan ekspresi bingung.

"Kenapa kamu diam saja, bukannya kamu sudah tau jawabannya." Felia tersadar saat minuman kaleng sudah berada di depan mata, sebelum membuka minuman kaleng berisi soda ia kembali menatap Edbert.

"Saya memang karyawan biasa di perusahaan Louis, tapi saya bekerja di perusahaan itu hasil jerih payah sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan om sepertinya salah menilai saya, sampai kapanpun saya tidak pernah berharap untuk meninggalkan Louis apalagi mengeruk harta yang dimiliki Louis."

Edbert masih setia mendengarkan setiap kata yang diucapkan Felia, tetapi wanita itu malah membuka kaleng soda yang ia beri.

"Om tenang aja saya tidak mungkin mengambil harta yang dimiliki Louis, kalau saya sampai mengambil harta yang dimiliki Louis saya akan mengakhiri hubungan saya dengan Louis." Edbert terdiam dengan perkataan Felia, baru kali ini ia menemukan wanita seperti Felia yang tidak pernah memikirkan tentang harta.

"Kalian seru sekali ngobrolnya lagi ngomongin apa?" kata Louis yang baru saja datang, lelaki itu memilih duduk di samping Felia.

Episodes
1 Dia Kekasihku
2 Bertemu Calon Mertua
3 Informasi Mengenai Felia
4 Pertemuan Kedua
5 Klub Malam
6 Kejadian Semalam Hanyalah Mimpi Buruk
7 Tunangan?
8 Apa? Saya Tidak Akan Melupakan Kejadian Itu!
9 Kenikmatan Yang Sesungguhnya
10 Melawan Pelakor
11 Gagal Menggoda Louis
12 Gudang (Kenikmatan Tersembunyi)
13 Menyelidiki Pelakor
14 Klub Malam (Malam Jebakan)
15 Klub Malam (Salah Sasaran)
16 Pertunangan Akan Segera Dilakukan
17 Taktik Mendapatkan Louis
18 Perangkap Manis (Tindakan Yang Berlebihan)
19 Apa Dia Seorang Pembunuh?
20 Dijadikan Wanita Pemuas Nafsu
21 Pesta
22 Gempuran Dahsyat
23 Menandai Kepemilikan
24 Pertunangan
25 Kamu Hanya Milik Saya Bukan Milik Orang Lain
26 Sebuah Pengakuan
27 Gairah Panas Di Pagi Hari
28 Godaan Bibir Merah
29 Village (Malam Penuh Gairah)
30 Wanita Bergilir
31 Cantik & Seksi
32 Keberangkatan Louis
33 Nasib Buruk Atau Keuntungan?
34 Kau Adalah Kekasihku
35 Menjadi Kekasih Ayah Mertua
36 Saya Butuh Sentuhan Mu
37 Gagal
38 Bercinta Di Kantor
39 Acara Pernikahan
40 Dia Adalah Kekasihku Sekaligus Menantuku
41 Lebih Memilih Pekerjaan Dari Pada Istri
42 Kesempatan Yang Langka
43 Dianggap Wanita Simpanan
44 Santapan Kenikmatan
45 Ancaman
46 Bali
47 Liburan Dengan Ayah Mertua
48 Bermesraan Di Kantor
49 Malam Pertama
50 Kau Adalah Milikku
51 Apa Yang Mereka Sembunyikan
52 Mencari Tau Apa Yang Mereka Sembunyikan
53 Dia Kembali?
54 Bersikap Seperti Tidak Membutuhkannya
55 Jadi Semua Ulah Mereka
56 Mengikuti Rencana Yang Dibuat Mayra
57 Perubahan Felia
58 Pertemuan Kedua (Mayra & Lion)
59 Sangat Memuaskan, BABY!
60 Kamu Sudah Menjadi Milikku, Mayra!
61 OH, MY BABY!
62 Kehancuran Mayra
63 Kantor Polisi
64 Mension Di Tengah Hutan
65 Mencium Bau Pelakor
66 Pelakor Merajalela
67 Pijatan Surgawi
68 Pijatan Membara
69 Kemarahan Louis
70 Kepuasan Yang Sesungguhnya
71 Pindah Rumah
72 Awal Kehidupan Di Rumah Baru
73 Kerinduan Yang Membara
74 Bermesraan Kembali
75 Malam Yang Panjang
76 Bertemu Felia
77 Selembut Kapas
78 Kau Selingkuhan Pak Louis?
79 Memulai Rencana
80 Kau Harus Aku Dapatkan
81 Kelahiran Seorang Penerus
82 Bermesraan Di Rumah Sakit
83 Penyambutan Alfred
84 Bercinta Kembali
85 Mengizinkan Tinggal Bersama
86 Tinggal Bersama
87 Suara Aneh Itu Lagi!
88 Membelikan sebuah Rumah
89 Black Card
90 Merenggut Semua Harta Yang Dimilik Louis
91 Curiga Tahap Pertama
92 Curiga Tahap Kedua
93 Apa Yang Mereka Lakukan Di Belakangku!
94 Saya Akan Membantu Kamu, Felia!
95 Cara Cerdas Mengungkapkan Perselingkuhan Mereka
96 Tidak Mengaku?
97 Kembali Ke Tempat Yang Sebenarnya
98 Ini Yang Kalian Inginkan! Baik! Kita Mulai Permainan Kalian
99 Keberangkatan Felia
100 Dia Sangat Tampan Dan Gagah
101 Sebuah Penolakan Yang Sangat Menyakitkan
102 Felia Kembali
103 Perubahan Felia
104 Bantu Aku Bercerai
105 Kau Tidak Mau Bercerai? Baik! Akan Aku Buktikan Kalau Aku Tidak Selemah Itu
106 Ternyata Dia Hanya Memanfaatkan Ku
107 Meminta Felia kembali
108 Mulai Goyah
109 Keputusan Yang Tepat
110 Kehancuran Louis
111 Resmi Bercerai
112 Resmi Menjadi Janda
113 Janda Sukses Itu Mantan Istriku
114 Apa Sekarang Kau Menyesal?
115 Pernikahan Edbert & Felia
116 Ekstra Part 1
117 Ekstra Part 2
118 Ekstra Part 3
119 Ekstra Part 4
120 Ekstra Part 5
121 Ekstra Part 6
122 Ekstra Part 7
123 Launching New Work / Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Dia Kekasihku
2
Bertemu Calon Mertua
3
Informasi Mengenai Felia
4
Pertemuan Kedua
5
Klub Malam
6
Kejadian Semalam Hanyalah Mimpi Buruk
7
Tunangan?
8
Apa? Saya Tidak Akan Melupakan Kejadian Itu!
9
Kenikmatan Yang Sesungguhnya
10
Melawan Pelakor
11
Gagal Menggoda Louis
12
Gudang (Kenikmatan Tersembunyi)
13
Menyelidiki Pelakor
14
Klub Malam (Malam Jebakan)
15
Klub Malam (Salah Sasaran)
16
Pertunangan Akan Segera Dilakukan
17
Taktik Mendapatkan Louis
18
Perangkap Manis (Tindakan Yang Berlebihan)
19
Apa Dia Seorang Pembunuh?
20
Dijadikan Wanita Pemuas Nafsu
21
Pesta
22
Gempuran Dahsyat
23
Menandai Kepemilikan
24
Pertunangan
25
Kamu Hanya Milik Saya Bukan Milik Orang Lain
26
Sebuah Pengakuan
27
Gairah Panas Di Pagi Hari
28
Godaan Bibir Merah
29
Village (Malam Penuh Gairah)
30
Wanita Bergilir
31
Cantik & Seksi
32
Keberangkatan Louis
33
Nasib Buruk Atau Keuntungan?
34
Kau Adalah Kekasihku
35
Menjadi Kekasih Ayah Mertua
36
Saya Butuh Sentuhan Mu
37
Gagal
38
Bercinta Di Kantor
39
Acara Pernikahan
40
Dia Adalah Kekasihku Sekaligus Menantuku
41
Lebih Memilih Pekerjaan Dari Pada Istri
42
Kesempatan Yang Langka
43
Dianggap Wanita Simpanan
44
Santapan Kenikmatan
45
Ancaman
46
Bali
47
Liburan Dengan Ayah Mertua
48
Bermesraan Di Kantor
49
Malam Pertama
50
Kau Adalah Milikku
51
Apa Yang Mereka Sembunyikan
52
Mencari Tau Apa Yang Mereka Sembunyikan
53
Dia Kembali?
54
Bersikap Seperti Tidak Membutuhkannya
55
Jadi Semua Ulah Mereka
56
Mengikuti Rencana Yang Dibuat Mayra
57
Perubahan Felia
58
Pertemuan Kedua (Mayra & Lion)
59
Sangat Memuaskan, BABY!
60
Kamu Sudah Menjadi Milikku, Mayra!
61
OH, MY BABY!
62
Kehancuran Mayra
63
Kantor Polisi
64
Mension Di Tengah Hutan
65
Mencium Bau Pelakor
66
Pelakor Merajalela
67
Pijatan Surgawi
68
Pijatan Membara
69
Kemarahan Louis
70
Kepuasan Yang Sesungguhnya
71
Pindah Rumah
72
Awal Kehidupan Di Rumah Baru
73
Kerinduan Yang Membara
74
Bermesraan Kembali
75
Malam Yang Panjang
76
Bertemu Felia
77
Selembut Kapas
78
Kau Selingkuhan Pak Louis?
79
Memulai Rencana
80
Kau Harus Aku Dapatkan
81
Kelahiran Seorang Penerus
82
Bermesraan Di Rumah Sakit
83
Penyambutan Alfred
84
Bercinta Kembali
85
Mengizinkan Tinggal Bersama
86
Tinggal Bersama
87
Suara Aneh Itu Lagi!
88
Membelikan sebuah Rumah
89
Black Card
90
Merenggut Semua Harta Yang Dimilik Louis
91
Curiga Tahap Pertama
92
Curiga Tahap Kedua
93
Apa Yang Mereka Lakukan Di Belakangku!
94
Saya Akan Membantu Kamu, Felia!
95
Cara Cerdas Mengungkapkan Perselingkuhan Mereka
96
Tidak Mengaku?
97
Kembali Ke Tempat Yang Sebenarnya
98
Ini Yang Kalian Inginkan! Baik! Kita Mulai Permainan Kalian
99
Keberangkatan Felia
100
Dia Sangat Tampan Dan Gagah
101
Sebuah Penolakan Yang Sangat Menyakitkan
102
Felia Kembali
103
Perubahan Felia
104
Bantu Aku Bercerai
105
Kau Tidak Mau Bercerai? Baik! Akan Aku Buktikan Kalau Aku Tidak Selemah Itu
106
Ternyata Dia Hanya Memanfaatkan Ku
107
Meminta Felia kembali
108
Mulai Goyah
109
Keputusan Yang Tepat
110
Kehancuran Louis
111
Resmi Bercerai
112
Resmi Menjadi Janda
113
Janda Sukses Itu Mantan Istriku
114
Apa Sekarang Kau Menyesal?
115
Pernikahan Edbert & Felia
116
Ekstra Part 1
117
Ekstra Part 2
118
Ekstra Part 3
119
Ekstra Part 4
120
Ekstra Part 5
121
Ekstra Part 6
122
Ekstra Part 7
123
Launching New Work / Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!