Malam pun tiba, aku bersiap-siap untuk dinner dengan Angga. "Aku akan mengakhiri semuanya malam ini" kataku dalam hati. Tak terasa air mataku menetes. Teringat masa-masa yang telah kita lewati bersama.
Ponselku berdering memecah lamunanku, tertera nama Sayang memanggil. "Hallo, iya aku bakal keluar, tunggu sebentar" jawabku.
"kamu cantik sekali malam ini sayang" ujar Angga, sambil membukakan pintu mobilnya.
Aku hanya mengangguk tersenyum.
Dalam perjalanan hening sekali, beberapa kali Angga mengajakku bicara, tapi aku enggan menjawab. Aku menatap keluar jendela meyakinkan diriku bahwa keputusan yang akan ku ambil ini tepat.
Aku akan menjelaskan ke orang tuaku bahwa Angga bukanlah laki-laki yang baik. Sehingga aku memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana pernikahan kami "ujarku dalam hati
"Sayang, kenapa diam saja? Apa aku ada salah?" sambil memegang tanganku
"Gak kok, aku cuma lagi kangen sama orang tuaku"
"ohh, bentar lagikan kita bakal ketemu sama orang tua kita Yang, membahas pernikahan kita bulan depan masak kamu lupa" sambil mengelus kepalaku
Tak terasa kita sudah sampai di restaurant. Angga turun mengitari mobil dan membuka pintu mobil untukku. Aku keluar. Aku dan Angga berjalan beriringan masuk ke dalam restaurant. Aku mendengar seseorang memanggil kami. "Angga, Anne kalian dinner di sini juga? " ucap Bella
"iya, kamu sendiri sedang apa Bel? " balas Angga
"aku sedang ada janji dengan seseorang tapi dia batal datang" jawab Bella
Aku menatapnya malas. Aku sudah tidak heran bertemu dengan Bella dalam restaurant itu.
"Setelah ku ingat-ingat beberapa bulan belakangan ini ketika aku dan Angga dinner secara kebetulan pasti Bella ada di tempat yang sama. Dulu aku mengira memang kebetulan. Tapi aku sekarang yakin bahwa mereka berdua sudah membuat janji juga. Bodohnya aku tidak menyadari itu" kataku dalam hati
"Gabung aja Bel sama kami gak papa kok" kataku.
"Aku akan memberikan pelajaran untuk kalian berdua malam ini" kataku dalam hati. Aku tersenyum menyeringai
Kami pun duduk bertiga dan mulai memesan makanan. Aku muak melihat interaksi mereka berdua. Mereka membicarakan masalah perkerjaan dan mengabaikan keberadaanku.
Pelayan datang mengantar pesanan kami. "waktunya bermain" kataku dalam hati. Aku mengambil minumanku kemudian sengajaku siramkan ke baju Bella. "maaf Bella, aku tidak sengaja. Sepertinya ini karena aku kelelahan hari ini"
"Aku ke toilet dulu" ujar Bella, kemudian berdiri hendak melangkah menuju ke toilet.
Aku Memghadang kaki Bella dengan kakiku, Ia terjatuh.
Aku melihat Bella mengepalkan tangan. Ia menatapku benci. Segera aku membuang muka.
Aku melihat Angga berdiri dan membantu Bella yang terjatuh di lantai. "Bel, kamu baik-baik aja? " tanya Angga penuh dengan khawatir
" Iya, baik-baik aja kok" jawab Bella. Bella melepaskan tangan Angga kemudian berjalan dan berdiri di hadapanku. " Maksud kamu apa An, kamu lakuin ini ke aku?" tanya Bella.
"Aku gak ngerti, apa yang kamu katakan Bel" aku mengelak
"Kamu sengajakan An?" Teriak Bella.
"Buat apa Bel, aku gak ngerti maksud kamu ngomong gitu apa? " tanyaku. Aku tersenyum puas.
Orang-orang melihat ke arah kami, bahkan ada pula yang tak segan-segan merekam. "Biar saja kejadian ini Viral, biar semua orang tau sampah seperti kalian" kataku dalam hati.
Aku melihat Bella mengadu ke Angga.
"Ngga Anne sengaja buat aku jatuh, aku juga yahkin mungkin Anne sengaja nyiram minuman ke pakaianku?" rengek Bella
"Gak mungkin Anne melakukan ini Bel, pasti dia gak sengaja" Angga menenangkan Bella.
Prok, prok, prok, aku bertepuk tangan. "Hebat ya kalian".
Aku menghampiri mereka berdua kemudian, lalu ku tampar wajah Angga. "Aku gak nyangka kamu tega sama aku Ngga. Tega kamu sama aku. Dan kamu Bel, kamu tau dia pacarku, kita udah jadi teman dari kecil, bahkan aku udah anggap kamu kayak saudaraku sendiri. Tapi bisa-bisanya kamu khianati aku? Kenapa kamu harus jadi selingkuhan dia, hah?" Aku mulai emosi.
"Mulai sekarang, aku gak mau berhubunganan dengan kalian berdua." tambahku, sambil melempar foto Angga dan Bella yang sedang tidur di ranjang yang sama.
Aku melihat wajah mereka yang kaget. Angga dan Bella mencoba untuk menjelaskan "Ini bisa kita jelasin An".
"Gak ada lagi yang perlu kalian jelasin" tegasku.
Angga meraih tanganku ia berkata "Sayang, aku bisa jelasin. Ini gak seperti yang kamu pikir."
"Kita tak mungkin ngelakuin itu An, tolong kamu dengerin penjelasan kami" tambah Bella.
Aku menghempaskan tangan Angga. "Aku tidak peduli" kataku. Aku berjalan pergi meninggalkan restaurant. Aku mendengar mereka memanggil namaku. Dan Angga masih sempat mengejarnya tapi aku lari. Aku sudah tidak bisa menahan rasa sakit ini.
Aku berjalan di trotoar jalan. Tak terasa air mataku yang sedari tadi ku tahan akhirnya luruh juga. Mengingat mereka berdua tega mengkhianatiku. "Apa salahku Tuhan? Apa salahku pada kalian, Angga Bella? Kenapa semua ini harus menimpaku?" gumamku. Aku menjatuhkan diri menangis kembali.
Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di sampingku. Aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku menoleh tidak menyangka akan bertemu lagi dengannya.
Elon membuka pintu minimnya, Ia menghampiriku. "Anne, kamu gak papa kan?" tanya Elon cemas.
Aku masih diam. Aku hanya menatapnya sambil mengusap air mataku.
"Anne, are you okay? " tanya Elon lagi. sambil membantuku berdiri.
"Aku baik-baik aja Elon, Terimakasih banyak" jawabku
"An, kamu mau ke mana biar saya antar" ajak Elon. Elon membawaku masuk ke dalam mobilnya.
Elon menghidupkan mobil sedangkan aku duduk menghadap arah jendela dengan air mata yang tak berhenti mengalir.
Elon memberikan sapu tangannya padaku, ia menatapku iba. Elon menguatkanku dengan berkata. " Sudah jangan menangis lagi. Hapuslah air matamu yang berharga itu. Kamu gak perlu menangis untuk orang yang telah mengkhianati kamu."
Aku menghapus air mataku menggunakan sapu tangan dari Elon. Lalu aku bilang " Terimakasih dan yang kamu ucapkan barusan benar tapi gak tau kenapa rasanya tetap sakit di sini" Anne menunjuk ke dadanya.
"Kamu pasti bisa melewati ini. Sekarang mau saya antar ke mana An?" jawab Elon
"Saya gak tau mau ke mana. Kamu bisa turunin saya di pertigaan depan sana" jawab Anne
"Kamu mau ngapain turun di sana, mendingan kamu ikut aku aja?" Perintah Elon
"Emang mau kenapa Elon? " Anne penasaran
"Udah kamu tenang aja. Aku yakin tempatnya bisa buat kamu lebih tenang dan kamu bisa melupakan masalah kamu." Kata Elon tak lupa dengan sebuah senyuman tulus.
Elon membawaku ke taman yang ada di kota. Jujur aku merasa sekarang jauh lebih baik. Elon bisa membuatku nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments