Aku dan Elon duduk di salah satu bangku yang ada. Aku menatap langit. Aku dan Elon diam beberapa saat. Elon bersuara dan Aku merasa lega mendengar dia berkata "Apapun masalah yang kamu hadapi pasti ada jalan keluarnya. Apapun masalahnya kamu juga bisa cerita ke saya. Saya siap mendengar cerita kamu" Elon menatap Anne begitu dalam.
"Terimakasih Elon" jawabku. Aku mengalihkan pandanganku ketika aku dan Elon bertatapan.
Kryyuk-kruyukk, perutku berbunyi tanda lapar. Aku tersenyum canggung. Pipiku merona. Aku sangat malu. "Aku ingat setelah pulang kantor belum makan bahkan tadi tidak jadi makan" kataku dalam hati
"Sepertinya kamu lapar banget ya? Goda Elon
Aku hanya tersenyum karena malu.
"Kamu cantik ketika tersenyum Anne, saya merasa seneng ketika liat kamu tersenyum. Jangan menangis lagi. Saya berjanji akan berusaha membuat kamu selalu bahagia" janji Elon dalam hati
"Ayo, kita cari makan dulu " tambahnya.
"Gimana kalau makan sate aja" kataku sambil menunjuk tempat jualan satu
"okey" Balas Elon.
Elon meraih tanganku, ia menggenggam begitu erat. Entah kenapa aku merasa senang. Hingga tidak sadar aku hanya berdiam diri saja. Elon berbalik kemudian menatapku.
"Ayo, katanya laper" ajak Elon. Ia melihat aku yang masih menatap tangannya yang menggandeng tanganku. Kemudian ia lepaskan. Elon tersenyum dan mengatakan maaf. Aku membalasnya dengan senyuman. Kami berjalan bersama menuju tempat sate.
"Bang, pesan satenya dua porsi ya" Kata Elon pada penjual sate
"Siap Mas" jawab penjual sate
"Yuk kita duduk di sini saja, kamu gak papakan Elon makan di pinggiran begini? " tanyaku ragu
"Iya gak papa, santai saja. Penjual pinggiran tak kalah enak kok dengan restaurant" jawab Elon santai
Setelah itu, Elon mengeluarkan benda pipih dari saku celananya. Lalu ia berkata "nonton video lucu yuk, sambil menunggu satenya dateng".
"Boleh, mana?" jawab Anne. Aku dan Elon menonton beberapa video lucu. Kami tertawa bersama.
Tak sengaja aku menatapnya "Aku gak menyangka bisa merasa sebahagia ini dengan orang yang baruku kenal. Elon benar-benar bisa membuatku nyaman. Dan yang paling penting, Elon bisa membuatku lupa dengan masalah yang menimpaku. Terimakasih Elon" berkata dalam hati. Aku tersenyum
Tak lama kemudian abang tukang sate datang menghantarkan pesanan kami. "Ini Mas, mba, pesanannya".
"Terima kasih " jawab Elon.
Satenya masih panas, aku makan begitu lahap sampai-sampai aku gak sadar saos kacang ada di hidungku. Tiba-tiba tangan Elon mendekat ke wajahku.
"Kalau makan jangan buru-buju An, gak ada yang mau rebut makanan kamu, nih sampai ke hidung " ucap Elon kemudian membersihkan hidungku dengan tisu.
Aku menatapnya, aku merasa ada perasaan yang aneh.
"Makasih ya" jawabku.
Di sisi lain, Angga dan Bella mencari Anne. Di sepanjang jalan Angga dan Bella bertengkar.
"Ini semua gara-gara kamu pasti, kamu yang kasih tahu Anne tentang hubungan kita kan?" tanya Angga
"Bukan aku Ngga, tapi bukankah seharusnya kita seneng ya Ngga kalau Anne tau hubungan kita?" jawab Bella. Kemudian ia memegang tangan Angga.
"Bukankah selama ini kamu bilang mau mengakhiri hubungan kamu dengan dia? Jadi kita bisa terus bersama? Tambah Bella. Bella mengelus tangan Angga berharap Angga jauh lebih tenang. Tetapi Angga justru menghempaskan tangan Bella.
"Bel, cukup ya. Aku lagi gak mau bahas hubungan kita dulu." Tegas Angga.
Bella merasa kecewa dengan sikap Angga. Kenapa Angga seperti tidak rela berpisah dengan Anne. "Ngga kamu sebenarnya mau apa? Bukankah kamu berjanji mau menikahi aku?" tanya Bella.
Bella menangis kemudian Angga menepikan mobilnya di pinggir jalan. Angga memeluk Bella untuk menenangkan Bella. "Bel, aku pasti menikahi kamu. Aku cinta sama kamu. Kamu jangan nangis lagi. Aku merasa ini belum saatnya Anne tahu hubungan kita. Kita harus jelasin bahwa yang di foto itu tidak benar" kata Angga
Bella hanya mengangguk tanda setuju. Ia masih belum melepaskan pelukan dari Angga.
"Yaudah sekarang kita balik ke kos, mungkin Anne sudah pulang kalaupun belum kita tunggu Anne di sana" tambah Angga
Kemudian Angga menjanjutkan perjalanan menuju kos Anne dan Bella. Angga tersenyum puas.
"Dasar wanita bodoh, siapa lagi yang mau menikahi kamu, aku hanya mau memanfaatkan kamu. Jika aku sudah bosan nanti kamu aku buang" kata Angga dalam hati.
...***...
Setelah selesai makan. Elon mengantarkan aku pulang. Tapi, ketika sampai di depan kos aku melihat ada mobil Angga yang sudah terparkir. Aku yakin mereka berdua sedang menunggu ku. Elon menatapku heran " Kenapa malah bengong? gak jadi turun?" kata Elon
"Bisa gak, kamu bawa aku pergi dulu dari sini? aku masih malas bertemu dengan seseorang" mohonku pada Elon
"Baiklah" jawabnya, kemudian Elon menjalankan kembali mobilnya. "Sekarang kamu mau ke mana An?" tanya Elon
"Antar saja aku ke hotel, aku mau menginap di sana?" Ucapku pada Elon
Aku dan Elon sampai di sebuah hotel. Ia turun dari mobil dan berlari kecil kemudian membukakan pintu untukku. "Terimakasih" kataku
"sama-sama, aku balik dulu ya. kalau ada apa-apa kamu bisa langsung telpon aku An" kata Elon
"Iya, Terima kasih banyak untuk hari ini Elon" ucapku tulus
Elon kemudian masuk mobil. Ia membuka kaca mobil dan tersenyum padaku. "bye An" Kata Elon
Aku hanya tersenyum kemudian melambaikan tangan.
Akhirnya aku bisa istirahat juga. Anne berjalan menuju ranjang lalu merebahkan dirinya. Hari ini aku benar-benar lelah. Anne merasa HPnya bergetar terus dari tadi. Anne sadar ada panggilan namun ia mengacuhkannya. Anne yakin yang menelepon pasti Angga dan Bella.
Anne mengambil benda pipih itu dari dalam tas yang ia kenakan. Tertera Angga memanggil. Aku mengabaikannya. Ada puluhan telpon dari laki-laki itu.
Aku mencari kontak teman kantorku muncul nama Dessy. Kemudian aku telpon dia. Aku memberitahu Dessy kalau aku mau mengundurkan diri dari kantor. Sebutnya aku tahu maksud Dessy, sayang kalau harus keluar dari kerjanan dan nanti harus mengulang karir dari nol lagi. Tapi tekadku sudah bulat. Kalau aku mau meninggalkan kota ini. Aku ingin pulang ke Jogja tempat kedua orangtuaku berada.
Pagi harinya, aku bersiap mau ke kantor terlebih dahulu untuk menyerahkan sidang pengunduran diriku ke HRD. Aku berjalan keluar hotel berniat untuk mencari taksi, tapi tak disangka ada seseorang yang sudah menungguku. Ia tersenyum ke ayahku kemudian melambaikan tangannya.
Aku tersenyum, sebenarnya aku senang bisa melihatnya kembali sebelum aku pergi ke Jogja. "Hey " Sapaku pada Elon
"Pagi ini mau ke mana? biar aku antar" jawab Elon sambil membukakan pintu mobil.
"Ke tempat kerjaku, Aku mau menyerahkan surat pengunduran diriku ke HRD" kataku. Elon kaget "Apa!?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments