"Telat lima menit? Saya akan memotong gaji anda tuan Albert Einstein Robertson. Jadi mulai sekarang anda bawahan saja tuan Albert,"Dhean berbicara kepada daddy'nya dengan dingin. Karena ia ingin memberikan pelajaran kepada sang Daddy karena sudah memasukkan dirinya ke dalam perusahaan. So ini adalah kesempatan yang baik, buat ngerjain sang Daddy.
Albert cengo dengan perkataan sang anak, mana ada anak yang berani berbicara seperti itu kepada daddy'nya.
"Hohoho jadi putraku ini sudah berani kepada daddy'nya?" ucap Albert
"Bukannya aku sang penguasa dari perusahaan Robert crop, jadi aku harus berani dong," ucap ucap Dheandra.
Albert pun menelpon sekretarisnya untuk memanggilkan calon asisten buat anaknya, ia juga memanggil asisten pribadinya, untuk membantu anaknya yang baru saja bergabung di dunia bisnis. Asisten dan sekertaris tuan Albert pun datang dengan membawa calon kandidat asisten pribadi buat Dheandra.
Lalu sekertaris tuan Albert mengenalkan calon kandidat satu persatu, di antaranya ada 8 perempuan dan 13 laki-laki.
"Son pilihlah siapa yang akan menjadi asisten pribadi mu?"Tuan Albert bertanya kepada anaknya.
Dheandra, hanya berdehem, ia adalah orang yang sangat dingin jika di depan orang namun tidak dengan keluarganya,
Dengan perlahan dhea berjalan ke arah mereka, ia sedang melihat setiap kandidat dengan mata elangnya. Tatapannya jatuh ke pria bermata coklat, "Kau?"
"Hm,"Ucapnya tak kalah dingin.
Anjir nih orang songong amat?'Batinnya yang merasa terzolimi karena belum jadi bawahan sudah berani begitu, apa lagi kalau sudah jadi bawahan bisa tiap hari makan batin.
Albert yang melihat wajah kesal anaknya, tersenyum bahagia.
"Vano Anggara. Mulai sekarang kau akan menjadi asisten anak saya? Apapun yang putra saya lakukan kamu harus ngabarin saya? Kau paham?!"Kata tuan Albert dengan dingin, tegas dan datar.
"Paham tuan.!"Jawabnya datar.
Tuan Albert pun menyuruh sekertaris'nya untuk membawa yang lain pergi dari ruangannya.
"Arzan persiapkan ruang meeting bersama dengan para pemegang saham,"Ucap Albert.
"Baik tuan." Ia pun langsung meninggalkan ruangan,
***
TUK' TUK' TUK' TUK' Suara high heels memasuki sebuah mansion yang sangat besar dan megah, namun ia tak mendapati kedua orang tuanya berada.
Seorang gadis itupun berjalan menaiki tangga, namun langkahnya di hentikan oleh seseorang.
"Hai anak papa?" ucap seorang pria yang tak lain adalah papa dari wanita itu.
Sang wanita lalu berbalik badan dan melihat tubuh kekar sang papa. Ia pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar, ia lalu menghampiri papah'nya. Dan memeluk tubuh kekar sang papa.
"Papa vio kangen?" ucapnya dengan manja.
"Papa juga kangen sama anak gadis papa ini,"
"Jadi sayangnya cuma sama papa saja nih? Sama mama tidak?"
"Ahhh mama! Vio juga kangen sama mama,"Ucap Vio. Lalu ia melepaskan pelukannya dari sang papa dan beralih memeluk sang mama.
Violetta Gloretha Maheswara anak tunggal dari pasangan Januar Angga Maheswara dan Vania clarissta Maheswara. Januar adalah pebisnis nomer 2 di dunia. Bahkan kekayaannya sudah melampaui batas.
Walaupun keluarga Maheswara mempunyai kekayaan, namun keluarga mereka tak perasa sombong, mereka selalu menganggap semua itu sama. Baginya kekayaan mereka hanyalah titipan semata.
Violetta merasa bahagia karena ia terlahir di tengah-tengah keluarga yang menyayangi dirinya. Saat mereka sedang menikmati acara kangen-kangenan'nya ada seseorang masuk kedalam rumah'nya.
"HOHOHO' KAYANYA SAYA MENGGANGGU AKTIVITAS KALIAN?!"Ucapnya dengan sinis.
"Siapa anda?" vania berkata kepada seseorang yang baru saja datang.
"Kau tanyakan saja kepada suamimu itu siapa diriku?"Sinis orang itu.
Alih-alih Vania menatap suaminya dengan sangat tajam, ia merasakan firasat yang tidak enak jika masalah seperti ini.
Januar yang di tatap sang istri hanya diam saja, ini yang ia takutkan akhirnya akan terjadi, masa lalu akan menghancurkan masa depannya yang sudah bahagia. Sebenernya ia sudah muak dengan wanita di depannya itu, yang selalu saja mengancam dirinya.
"JAWAB AKU MAS JANUAR?!"Vania membentak suaminya yang dari tadi hanya diam saja.
"Dia adalah Merry Rosseanne wanita yang sudah berhasil menggodaku karena obat perangsang."Ucap Januar dengan jujur.
Januar pun menjelaskan, kejadian berapa taun yang lalu, ia mengatakan kalau wanita yang bernama Merry adalah wanita penghibur di sebuah klub malam yang ada di kota Surabaya. Karena saat itu ia sedang meeting bersama rekan bisnis'nya, sampai ia tak menyadari kalau Merry sudah mencampurkan obat perangsang di minumannya.
Sampai Januar harus menghabiskan malam yang panjang dengan si Merry.
Vania menatap mata suaminya, ia ingin mencari kebohongan di hatinya, Namun, ia tak menemukan adanya kebohongan. Ia sangat hafal dengan suaminya yang selalu berkata dengan jujur.
Vania kembali mengarah ke arah Merry bahkan auranya sudah berubah sangat dingin sedingin kutub Utara. Ia ingin membasmi virus yang umicorn yang mengganggu suami orang.
"HAHAHA! TERYATA KAU HANYALAH JA**NG RENDAHAN, BERMAIN DENGAN CARA LAMA?" ucap Vania dengan datar.
"Walaupun dengan cara lama aku bisa menghasilkan anak dengan mas Januar," ucapnya tak tau malu.
"Virus umicorn yang satu ini teryata sangat berbahaya, virus ini tidak mematikan melainkan merenggut suami orang." ucapnya dengan sinis.
"Oh, atau jangan-jangan. Anaknya bernama virus korona? HAHAHA"
Merry yang merasa terhina, langsung saja menampar wajah Vania dengan sangat keras, bahkan wajah'nya sampai berpaling.
"Dengarkan saya baik-baik? Aku bukan virus yang kau sebutkan aku adalah wanita terhormat? Karena suami'mu itu saja jadi seperti ini? Dan ya dia harus bertanggung jawab kepada anak saya."Ucap Merry dengan tegas.
'CK' Vania hanya berdecak sebel dengan perkataan si umicorn itu, mungkin satu-satunya cara untuk membuat dia menghilang dengan menyuntikkan cairan booster.
Violetta merasa sedih baru saja ia berterima kasih kepada sang pencipta karena ia di lahirkan di keluarga yang menyayangi dirinya bahkan tak ada keributan, namun sekarang ia situasi palah berbalik.
Dengan perasaan marah ia pergi ke kamarnya ia ingin menenangkan dirinya,. ia merasakan sakit.
**
Sementara di perusahaan Robert crop seorang pria yang sedang mengerjakan laporan keuangan yang di berikan oleh asisten daddy'nya, merasakan sakit di bagian dadanya.
"AKGHHHH!! Kenapa, aku tiba-tiba merasakan sakit di dada saya? Apa yang terjadi sebenernya?" gumam Dheandra. Yang, terus saja memegang dadanya. Ia merasakan aneh, karena setau'nya ia tak mempunyai riwayat jantung, tapi kenapa tiba-tiba ia merasakannya.
Dheandra lalu memanggil asistennya untuk membawanya ke rumah sakit karena ia sudah tidak bisa menahan sakit di bagian dadanya.
***
"AKGHHH!! Aku benci! Kenapa, kau mengambil kebahagiaan saya tuhan? Kenapa harus menghadirkan orang ketiga di kehidupan orang tua saya
Di ruang tamu Januar Vania dan Merry terus saja berdebat karena mereka tidak ingin mengalah.
"Papah,"
Semua orang pun menghentikan perdebatannya, lalu melihat ke sumber suara.
"Kau....?"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
SAKSIKAN TERUS KELANJUTAN CERITA CINTA TIADA AKHIR TUJUH KEHIDUPAN.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments