Abad 21 kelahiran ke tujuh

ABAD 21....

Seorang pria yang sedang mengendarai motor tak lupa bersama dengan anggota geng motornya. Pria itu yang adalah Zyhair Dheandra Rafeyfa Robertson adalah seorang ketua geng motor. Yang, disegani di seluruh negaranya,

Saat ini Dheandra baru saja sampai di depan mansion'nya, dan anggota geng motornya pun berpamitan pergi kepada Dheandra. Setelah kepergian mereka, Dheandra pun memasuki gerbang yang menjulang tinggi,

"Hm mungkin semua orang sudah pada tidur? Terlihat sepi sekali mansion," guman Dhea.

Setelah memasuki motornya kedalam garasi ia langsung berlalu pergi ke kamarnya. Namun, baru menginjak berapa anak tangga ia, sudah di kejutkan dengan lampu menyala dan suara bariton yang sangat dingin.

"Ingat jalan pulang juga kamu? Tadinya Daddy ingin mencoret kamu dari kartu keluarga,!!"

"CK!! Aku bukan anak kecil lagi daddy? Yang harus pulang sebelum menjelang magrib," Bantah Dheandra.

Dheandra berbicara tak kalah dingin dengan Daddy'nya, ia sudah sangat jengah dengan larangan orang tuanya yang setia hati harus ada di rumah sebelum magrib.

"Teryata kau sudah besar?! Jadi kemungkinan besar kau akan mengurus perusahaan daddy?"

Dhean merasa terkejut dengan perkataan Daddy'nya mana mungkin jika dirinya akan mengurus perusahaan daddy'nya yang sangat besar itu.

Saat dhean akan menjawab sudah lebih dulu di potong oleh Daddy'nya, ia tak akan membiarkan anaknya berbicara sedikit pun.

"Tak ada penolakan son? Daddy minta kau mengurus perusahaan Daddy, atau kau akan jadi gembel?! Dan mungkin mommy kamu akan mengusir mu jika dia tau kalau kau pulang larut malam setiap hari,!" kata daddy Albert.

Albert pun meninggalkan anaknya yang sedang mematung, karena rencana untuk membawa anaknya ke perusahaan berhasil juga. Ia sudah sangat kesel lantaran anaknya selalu menolak jika menyangkut tentang perusahaan.

"Liat saja mulai besok anak'ku lah yang akan memimpin perusahaan Robert crop.' senyum kebahagiaan terpancar di wajah Albert.

**

"AKGHHH.!! Deddy selalu saja membuat aku tak bisa berkutik," dhean sangat frustasi karena mulai besok ia tak bisa bebas lagi, ia harus menjalankan perusahaannya.

Karena terlalu lelah ia memejamkan matanya dan kembali ke alam mimpi.

* Alam mimpi *

Dhean sedang berjalan di sebuah taman yang sangat indah, bahkan keindahannya melebihi keindahan di alam bumi, saat sedang berjalan dhean melihat sosok gadis namun ia tak bisa melihat wajahnya karena bayangan nya buram di tambah sosok gadis itu membelakanginya.

"Permisi?"

Seorang gadis itu pun berbalik badan dan melihat sosok pria bertubuh tinggi dan kekar. Lalu wanita itupun tersenyum.

"Akhirnya kita di pertemukan lagi?"

Dhean yang tidak mengerti akan apa yang di Ucapkan dari gadis di depannya itu, lantas ia pun bertanya. "Apa maksud anda nona?"

"Kau tidak perlu mengetahui'nya? Yang jelas kau akan bertemu dengan ku lagi."

Dhean menebak-nebak siapakah sosok wanita di depannya ini apa dia kenal dengan dirinya.

Saat sedang melamun ada seseorang menyerangnya dari belakang, dan itu membuat Dhean terjungkal. "Brengsek siapa yang berani menyerang saya?"Teriak Dheandra dengan marah, ia sangat tidak suka jika ada seseorang yang menyerang dengan diam-diam.

"HAHAHA! AKU SUDAH MENUNGGU KEHADIRAN DIRIMU AKHIRNYA KAU DATANG JUGA!!"

"SIAPA DIRIMU?" dheandra mulai terpancing kemarahan nya.

"KAU TIDAK PERLU TAU SIAPA DIRIKU? NAMUN, AKU PASTIKAN KAMU AKAN MENGETAHUI SIAPA DIRIKU," ucapnya lalu mendorong tubuh Dhean ke jurang dengan kekuatannya.

***

"Bundaaaaa!" teriak seorang pria yang bangun dari tidurnya.

Ia masih mencerna setiap perkataan sosok yang ia temui di alam mimpi, "Siapa mereka sebenarnya? Dan mau apa mereka datang menemui diriku?" pikir Dheandra. Ia merasa sangat mengenal sosok wanita itu seakan-akan ia melihat dirinya ada di dalam hati wanita itu.

"Dhean kenapa kamu pagi-pagi berteriak?"Ucap sang mommy kepada anaknya.

"Aku gak papa kok mom." dhean berusaha menyembunyikan apa yang ia alami barusan, ia tak ingin membuat mommy khawatir akan masalah sepele.

Sang mommy hanya ber'oh ria, lalu ia menyuruh anaknya untuk bersiap-siap, karena Daddy sedang menunggu anaknya di meja makan.

Dheandra lalu bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Setelah membersihkan tubuhnya ia keluar dari kamar mandi,

Saat ia keluar ia melihat kemeja kerja sudah ada di atas kasur, ia tau pasti mommy'nya yang menyiapkan semua perlengkapannya.

Dheandra pun menghembuskan nafas beratnya, ia tak menyangka kalau dirinya akan mulai berkerja. Hari ini, dan ia akan di nobatkan menjadi CEO.

Setelah berpakaian ia keluar dari kamar, lalu ia turun ke lantai satu menggunakan lift, karena ia males menggunakan tangga.

"Pagi mom, dad," ucap dheandra.

"Pagi son,"

"Apa kamu sudah siap son?"Tuan Albert berkata kepada anaknya,

Namun sang anak hanya berdehem saja, ia tak ingin berkata panjang lebar, karena percuma juga dirinya menolak. Karena, Daddy'nya tak akan pernah mau mendengar penolakan.

"Ok kalau gitu Daddy pergi dulu? Daddy tunggu kamu di kantor" albert lalu mencium kening sang istri, bahkan ia tak segan-segan mencium bibir Istri'nya di depan sang anak.

"Mungkin nyamuk akan mati melihat keromantisan pasutri yang tak tau malu berciuman di depan sang anak," sindir Dheandra.

"Dih sirik aja kamu? Kalau kamu mau kamu bisa minta kepada Daddy untuk carikan seorang istri?" ucap Albert.

Karena males melihat keromantisan orang tua'nya Dhean pergi dari hadapan mereka, ia ingin cepat-cepat sampai di kantor. Dan, memulai perkerjaan'nya yang sangat membosankan.

"Kamu sih anak kita jadi pergi kan?" ucap ven.

"Udah, gapapa biarin saja. Lagian dia akan pergi ke kantor? Dan setelah dia berkerja di kantor menggantikan aku, aku bisa pensiun lalu kita bulan madu lagi? Siapa tau kita bisa memberikan adek kepada Dheandra." khayalan Albert. Dan, langsung mendapatkan cubitan dari sang istri. Di pinggangnya. "Kau ini sudah tua masih saja mesum?" ucap ven.

"Mesum sama istri gapapa kan?" ledek Albert kepada Ventura, dan sampai membuat pipi Ventura merah merona seperti tomat matang.

"Sudah sana berangkat nanti telat,"

"Apa kamu lupa kalau aku adalah pemilik perusahaannya? Jadi gak ada yang berani memarahi saya?"

"Saya yang akan memarahi kamu? Kalau kamu telat karena saya juga pemilik perusahaan? So, aku akan memberikan hukuman, tidak ada jatah dalam satu minggu ini apa kamu paham tuan Albert Einstein Robertson?!"

Karena tidak ingin mendapatkan hukuman dari sang istri ia cepat-cepat pergi, dari hadapan istrinya. Ia harus segera datang ke kantor agar tidak telat.

***

Sementara di perusahaan Robert crop, sedang terjadi kericuhan. Karena, kedatangan pewaris tunggal dari keluarga Robertson.

Dheandra yang baru sampai di depan perusahaan langsung keluar dengan wibawanya dan sikap dinginnya, ia tak memperdulikan area sekitar yang menatapnya dengan tatapan lapar.

Ia menggunakan pakaian berjas hitam dan kemeja putih dengan satu tangannya ia masukan kedalam saku. Dengan kaki jenjangnya ia memasuki perusahaan yang sangat besar di dunia.

Dheandra langsung pergi ke ruangan daddy'nya yang berada di lantai 85. Saat sudah sampai di ruangan daddy'nya ia duduk di kursi kebesarannya.

Berapa menit menunggu ada seseorang yang membuka pintu ruangan kerjanya. Ia tau siapa yang masuk kedalam.

"Telat lima menit? Saya akan memotong gaji anda.."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

SAKSIKAN TERUS KELANJUTAN CERITA CINTA TIADA AKHIR TUJUH KEHIDUPAN.

Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!