"Alhamdulillah" ucap ibu Titi bersyukur dengan usaha yang di jalankan Rosa.
"Iya Alhamdulillah tante. Oh iya ini buat tante sama adek-adek" kata Rosa sambil menyodorkan paper bag berisikan kue kesukaan keluarga Rizki.
"Ya ampun sayang ngerepotin banget. Kalo kesini pasti aja bawain makanan kesukaan kita. Makasih banyak yak nak. Semoga semua usaha kamu selalu lancar, banyak rezeki kamu, sehat selalu dan di dekatkan jodohnya" sahut ibu Titi sambil mendoakan tapi doa yang terakhir diucapkan ibu Titi seketika mengganggu pikiran Rosa.
"Aamiin tante, Aamiin ya Allah. Semoga doa baiknya berbalik ke tante dan keluarga juga yah"
"Aamiin aamiin ya Allah. Sini-sini yuuk duduk nanti biar tante buatin minum dulu buat kamu" pinta ibu Titi dan Rosa pun mengikutinya.
Sambil menunggu ibu Titi membuatkan minum untuknya, Rosa bercengkrama hangat dengan Riana dan Riyan. Hangat banget terlihat dari ketiganya. Ibu Titi yang sedari dapir memperhatikan gerak-gerik mereka tersenyum lebar. Memang Rosa ini sangat cocok untuk menjadi pendamping Rizki. Begitulah pikiran ibu Titi saat itu. Ibu Titi pun menghampiri keakraban dari ketiga orang tersebut.
"Seru banget si. Ngomongin apa hayooo. Ajak-ajak ibu donk" ucap Ibu Titi yang duduk bersebelahan dengan Rosa.
"Ibu. Ibu setuju gak kalo kak Rosa jadi kakaknya kita. Jadi anak ibu juga. Jadi istrinya mas Rizki" ucap Riana yang benar-benar sangat menginginkan hal itu.
"Uhuk uhuk" Rosa pun tersendak minuman yang di minumnya setelah mendengar keinginan Riana.
"Pelan-pelan sayang" ucap ibu Titi sambil mengelus punggung Rosa.
"Maaf tante" kata Rosa yang tak enak hati.
"Gak apa-apa. Tante buatin minum yang baru yah"
"Gak usah tante. Maaf ngerepotin"
"Ssssttt gak sayang. Yaudah tunggu sebentar yah" kata ibu Titi lalu bergegas meninggalkan Rosa lagi.
Rosa pun menghampiri ibu Titi yang sedang membuatkannya minum lagi sambil menaruh gelas kotor minuman sebelumnya.
"Rosa" panggil ibu Tito pelan. Ibu Titi pun memcekal lengan Rosa yang tadinya hendak meninggalkan dapur.
"Iya tante" jawab Rosa sama lembutnya dengan ibu Titi.
"Boleh tante bicara sebentar?" tanya ibu Titi dengan raut wajah serius. Rosa pun menganggukan kepalanya pelan dan tersenyum kepada ibu Titi.
"Sebentar yah nanti kita bicara di taman belakang"
"Baik tante"
***
Di taman belakang rumah Rizki banyak di tumbuhi bunga-bunga karena memang ibu Titi sangat menyukai bunga hingga ibu Titi membuat lahan kecil itu menjadi taman bunga.
Rosa tak memikirkan hal apa yang akan di bicarakan oleh ibu Titi sebab biasanya memang ibu Titi suka mengajaknya berbicara serius berdua atau bisa di bilang sebagai tempat curhatnya ibu Titi kala ibu Titi pusing dengan cara menghadapi sikap anak-anaknya jika bertengkar.
Atau biasanya pembicaraan keduanya random. Entah apa saja itu. Bisa juga ibu Titi yang menanyakan kabar tentang Rosa dan keluarganya.
"Bunganya bagus tante. Ini aku baru liat, baru di tanem yah?" tanya Rosa sambil memperhatikan bunga yang tengah bermekaran itu.
"Iya Sa bunganya baru itu. Baru beli he he he"
"Selera bunga tante gak ada duanya yah" kata Rosa memuji lalu terkekeh kecil.
"Bisa aja kamu sayang. Oh iya gimana kabar kamu sayang? Mama kamu juga gimana kabarnya?"
"Alhamdulillah tan baik. Aku baik, mama juga baik"
"Alhamdulillah kalo gitu. Nah kalo Ayyas sama Yuda gimana? Baik-baik aja juga kan?" tanya ibu Titi lagi.
"Iya mereka juga alhamdulillah baik tante. Cuma agak sibuk aja sekarang-sekarang ini"
"Oalaah pantesan udah lama enggak main kesini ya"
"He he iya tante. Mungkin nanti kalau ada waktunya kita main ke sini lagi ya tan"
"He he he harus ya. Biar tante bisa masakin makanan kesukaan kalian. Udah lama juga enggak masakin untuk kalian kan?"
"Ihk tante gak isah ngerepotin. Meski jelas dan sudah pasti kita pasti bakalan suka banget sama masakan tante yang gak ada duanya" puji Rosa membuat pipi ibu Titi merona. Meski demikian apa yang di katakan Rosa memang benar adanya. Masakan ibu Titi memang enak malah sangat enak.
"Kamu bisa aja Sa. Jadi malu tante. Oh iya Sa katanya Ayyas mau nikah? Bener gitu?"
"Iya insyaallah tante. Sama Deby, temanku waktu kuliah"
"Wah temen kamu. Dunia sempit juga yah"
"He he he iya tan. Aku juga kaget pas tau. Pantes aja Ayyas suka nanya-nanya Deby dulunya ternyata geraknya cepet juga"
"Rizki harus belajar banyak nih kayaknya sama Ayyas. Biar bisa cepet nikah juga" ucap ibu Tita membuat Rosa susah menelan salivanya. Rosa pun menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
"Kamu kenapa? Bingung yah sama ucapannya tante?" tanya ibu Titi dan di anggukan oleh Rosa. Ibu Titi tersenyum lalu menceritakan perihal Rania yang sudah dua kali di lamar kekasihnya.
Karena sudah dua kali seperti ini, pihak keluarga kekasih Rania tak mau menunggu lebih lama lagi karena baginya sudah cukup dengan waktu yang tertunda lama itu.
Padahal dalam adatnya keluarga Rizki tidak boleh melangkah dalam menikah tidak peduli ia perempuan atau laki-laki.
"Kurang lebih kayak gitu Sa. Jujur tante bingung. Soalnya tante juga gak mau kalau Rizki sampai di langkah gitu dan jujur tante juga masih enggan melepaskan Rania. Padahal usia Rania sudah 25 tahun" tutur ibu Titi terlihat sedih.
"Heemm aku gak bisa berkomentar apa-apa tan kalau masalah jodoh he he he. Maaf ya tante" ucap Rosa merasa tak enak hati tidak bisa memberikan saran.
"Gak apa-apa Sa. Tante cuma curhat aja he he he. Maaf yah tante jadi curhat kayak gini. Eh iya tapi sih tante boleh jujur lagi gak?" tanya ibu Titi meminta izin dan di anggukan oleh Rosa.
"Sa. Gimana kalau kamu nikah sama Rizki. Biar Rizki gak harus di langkahin sama Rania dan Rania juga bisa nikah awal tahun depan" kata ibu Titi sukses membuat Rosa bingung menjawab apa. Dan entah yang di ucapkan ibu Titi benar memang menginginkan Rosa untuk menikah dengan anaknya atau hanya untuk menyelamatkan nama baik keluarganya jika Rizki tidak menikah dan di langkahkan oleh Rania.
Ibu Titi yang menyadari perubahan raut wajah Rosa merasa tak enak hati. Karena dari ucapan yang di lontarkan sangat jelas jika itu semua seperti keterpaksaan menikah hanya untuk menyelamatkan nama baik keluarganya.
"Sa maaf ibu gak ada maksud lain. Mungkin ada sesuatu yang kamu pikirkan? Maaf ya sayang tante gak bermaksud seperti itu". Ucap ibu Titi tak enak hati.
Rosa pun tersenyum dan berusaha tidak mengambil serius ucapan ibu Titi.
"Heemm enggak kok tan. Tapi iya sih bingung juga aku. Soalnya aku baru denger tentang anak laki-laki yang gak boleh di langkahin sama adiknya yang ingin menikah. Hmm......"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sari Maya
sama kyk adat ku dsni, Baik kk cwok atau cwek klo di langkahin bisa jauh jodohnya
2024-08-12
1