4. Taruhan

"Enggak!! Sampai kapan pun gue gak akan ngebiarin lo bersama Rosa dan nyakitin perasaannya lagi" ucap Rizki penuh penekanan. Hari yang mendengarnya hanya menganggap candaan dan terkekeh mendengar ucapan Rizki barusan.

"Ya ampun bro gak gitu juga. Gue gak akan nyakitin Rosa lagi. Dulu gue ninggalin dia karena emang gue belom mau serius. Dulu gue masih mau main-main. Nah sekarang gue mau serius sama Rosa. Rosa juga kan orangnya tulus jadi patut banget gue kejar dia" sahut Hari yang masih tak memahami amarah yang di tahan Rizki.

"Enggak!! Sampai kapan pun gue gak akan ngebiarin lo deketin Rosa lagi"

"Hah? Kenapa?" tanya Hari bingung lalu mencoba berpikir sambil menatap Rizki yang mukanya sudah merah padam.

"Eh bentar. Apa jangan-jangan lo suka sama Rosa? Rosa sahabat lo? Rosa Malinka?" tanya Hari sambil menebak raut wajah yang di lihatnya.

Rizki terdiam sambil memikirkan apa yang di katakan Hari memang benar adanya. Bahkan sepuluh tahun terakhir Rosa dan Rizki sangatlah dekat. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama di banding dengan Ayyas dan Yuda.

"Ha ha ha ha ternyata benar kan ucapan gue? Kalo lo suka sama Rosa? Eh bro bener kan yang dulu gue bilang dan pernyataan itu gak akan gak bener. Pasti bener. Gak akan ada orang sahabatan tanpa adanya perasaan terlebih itu kalian lawan jenis" kata Hari sambil tertawa puas.

"Jangan pernah lo deketin Rosa lagi. Karena sampai kapan pun itu gak akan pernah terjadi!!" tegas Rizki dengan rahang yang sudah mengeras dan tangan terkepal sempurna.

Hari tersenyum miring sambil menatap Rizki yang sangat terlihat menyukai sahabatnya sendiri. Dengan pikiran licik Hari pun mengajaknya untuk bertaruh.

"Gue bakal kasih saham perusahaan gue 30% yang akan gue pimpin dan jauhin Rosa kalo lo bisa nikahin dia tahun ini" ucap Hari membuat Rizki melebarkan matanya hingga bulat sempurna.

Deg

Lagi dan lagi seolah keadaan sedang menyerang dirinya. Rizki hanya terdiam dan tak menyahuti perkataan Hari. Hari pun semakin terkekeh tak jelas. Semesta sedang bercandakah kalian?

"Gue yakin lo gak akan nikahin sahabat lo sendiri. Terlebih Rosa gak pernah ada rasa sedikit pun sama lo" ucap Hari meremehkan.

"Udahlah bro. Jangan jadi penghalang dalam kebahagiaan Rosa. Lo harus inget cuma gue kebahagaiaan dia. Mau sampe kapan pun cuma gue yang bisa kasih dia kebahagiaan!" ucap Hari lagi sambil menepuk bahu Rizki dan beranjak pergi meninggalkan Rizki yang masih menahan emosinya.

Satu

Dua

Tiga

"Oke deal!! Gue gak akan ngebiarin lo ngedeketin Rosa lagi. Gue akan nikahin Rosa tahun ini juga. Jadi lo harus siap-siap nerima ke kalahan lo" kata Rizki dengan lantang lalu beranjak berdiri dan menghampiri Hari yang sudah berdiri mematung yang tak percaya jika tantangannya di terima. Terlebih dulu Rizki bukanlah seperti ini.

"Inget!! Jauhin Rosa saat dia udah jadi milik gue" lanjut Rizki lagi berlalu melangkahkan kakinya meninggalkan klub malam dan Hari.

"Sialan" umpat Hari setelah Rizki semakin menjauh.

***

Dua hari berlalu dari kejadian yang tak terduga itu. Rosa pun merasakan sepi setelah dua hari terakhir tidak berinteraksi dengan Rizki padahal biasanya Rizki tak pernah absen mengisi ponselnya dengan berbagai chat atau telpon. Iya seprotektif itulah Rizki kepada Rosa.

Niatnya Rizki tak ingin Rosa tersakiti lagi hingga Rizki benar-benar menjaga Rosa dengan sangat baik.

Diliriknya ponsel yang sedari tadi berlayar hitam dan tak menyala sama sekali. Sambil menghela nafasnya Rosa pun kembali fokus kepada pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Apa dia marah? Huft!! Yaudahlah nanti minta maaf dan nanti juga baik sendiri" kata Rosa sambil melanjutkan pandangan kepada laptop dan memainkan jemari lentiknya disana.

Beberapa saat kemudian ponselnya pun menyala dan pertandakan ada pesan masuk. Rosa dengam cepat meraih ponselnya dan membuka pesan masuk yang di terimanya tapi sayang yang diharapakan bukanlah orang yang menghubunginya.

Dari : +628121611.........

Assalamualaikum, Hai Rosa. Apa kabar?

"Siapa? Gak ada namanya" kata Rosa lalu mengembalikan ponselnya ke tempat semula. Dengan wajah yanh di tekuk Rosa pun kembali ke laptop. Tapi setelah lima menit kemudian ponselnya menyala lagi dan menandakan pesan masuk kembali.

Dari : +628121611........

Ini aku Hari. Ketemuan yuuk

Rosa pun membulatkan matanya. Bagaimana tidak. Setelah sekian lamanya dari mereka mengakhir hubungan mereka kini Hari menghubunginya kembali. Ada apa? Ngapain? Itulah pertanyaan yang berperang dalam pikiran Rosa.

"Ngapain coba ngehubungin gue sekarang? Setelah lo hempas gue begitu aja? Ketemuan? Mimpi. Gak. gak akan gue mau ketemuan sama lo. Biar di gantung gue sama Rizki kalo sampe gue ketemuan sama lo. Aissshh!!! Rizki juga kemana sih, dua hari gak ngabarin gue. Dan gue juga kenapa gak hubungin dia? Aaahhh elah" gerutu Rosa lalu menyenderkan tubuhnya ke bangku kerja.

Rosa pun segera menghubungi Rizki dan memcoba menelpon Rizki tapi sayangnya panggilan telponnya tidak terjawab. Bahkan pesan yang di kirimnya tidak terbalas.

Rosa oun mematikan laptopnya dan melirik jam dinding yang terpasang tepat di hadapannya. Di sambarnya tas dan kunci motor lalu bergegas meninggalkan ruang kerjanya.

Rosa mampir ke toko bakerynya dan membawa beberapa jenis kue kesukaan Rizki, Riana, Rania, Riyan, ibu Titi, bapak Aji dan mbak Rini. Iya itu keluarga Rizki. Rosa sudah hafal betul kue kesukaan keluarga Rizki itu.

Setelah mematikan mesin motornya. Rosa pun beranjak masuk ke dalam perkarangan rumah yang cukup besar itu. Sebelum mengetuk pintu rumah, Riana sudah terlebih dulu membuka pintu rumah secara tak sengaja dan mendapati Rosa disana.

"Kak Rosa" panggil Riana yang langsung berhambur memeluk Rosa erat. Iya segitu sayangnya Riana dengan Rosa. Karena bagi Riasa, Rosa adalah malaikat tak bersayap yang nyata ia rasakan.

"Hai" sapa Rosa lalu melepaskan pelukan Riana.

"Kak Rosa kemana aja? Udah lama banget gak kesini. Ya ampun Riana kangen banget sumpah kak" kata Riana jujur.

"He he he kakak juga kangen sama kamu Riana. Sama ibu, kakak dan adik kamu juga" ucap Rosa sambil membelai rambut Riana.

"Yaudah masuk yuu kak" ajak Riana dan di ikuti oleh Rosa. Sesampai di ruang tamu, bu Titi langsung menghampiri dan juga memeluk Rosa. Sudah di anggap seperti anak kandungnya sendiri, iya kurang lebih seperti itu.

"Ya Allah nak kemana aja. Tante kangen lho" kata bu Titi yang masih memeluk Rosa. Rosa pun membalas pelukan ibu Titi yang terasa sangat hangat.

"Rosa ada tante. Cuma memang kemarin agak sibuk aja di toko. Alhamdulillah lagi banyak pesenan kue" jawab Rosa dengan senyum manisnya.

"Alhamdulillah"

Terpopuler

Comments

Sari Maya

Sari Maya

Rosa pasti kecewa sama Rizki kalau tau dia Taruhan sama Hari 😪

2024-08-12

1

Faridatun Nida

Faridatun Nida

ngikutin alur aja lah,maunya gimana,,,tp kayaknya ini sih nanti rosa nya juga bakal tersakiti oleh rizky,,,karena merasa cum jadi bahan taruhan 😤

2022-11-18

3

lihat semua
Episodes
1 1. Ajakan Menikah
2 2. Apa Alasannya?
3 3. Niatan Hari
4 4. Taruhan
5 5. Maksud Ibu Titi
6 6. Kejujuran Rizki kepada mama Wina
7 7. Urusan Penting Rosa
8 8. Curahan Hati Rosa dengan Papa
9 9. Berusaha Lagi
10 10. Enggak Ditolak
11 11. Kebaikan Rosa
12 12. Naik Jabatan
13 13. Iri tanda Tak mampu
14 14. Membahas mama Wina
15 15. Canggung
16 16. Harapan Ayyas
17 17. Mencoba memberitahu Yuda
18 18. Usul
19 19. Curahan isi hati Ayyas dan Rosa
20 20. Pelukan Sahabat
21 21. Mencoba Gaun Pernikahan
22 22. Keterkejutan Yuda
23 23. Pengakuan
24 24. Hari yang di Tunggu
25 25. Merona
26 26. Ribut tiada tempat
27 27. Baju Tidur
28 28. Perasaan Yuda
29 29. Pengakuan Yuda
30 30. Masih Malu
31 31. Panggil aku Mas
32 32. Keluarga Rizki
33 33. Absurd
34 34. Seperti itulah Ayyas dan Yuda
35 35. Merajuk
36 36. Closing Akhir Bulan
37 37. Kedatangan Sani
38 38. Prioritas Utama Rizki
39 39. Rizki Bucin
40 40. Sikap Berbeda Rizki
41 41. Rencana
42 42. Perhatian Rizki
43 43. Kampung Halaman
44 44. Hasil Karya
45 45. Masih Memikirkan
46 46. Bahagia itu Nular
47 47. Kembali ke Jakarta
48 48. Malu apa malu-maluin?
49 49. Ayyas Merajuk
50 50. Sang Dewi
51 51. Omongan
52 52. Bertemu kak Indra
53 53. Penjelasan Indra
54 54. Keadaan Adele
55 55. Rumit
56 56. Mengingatkan Pengantin Baru
57 57. Pelan dan Lembut
58 58. Rencana Hari
59 59. Mulut Ayyas
60 60. Pawang Ayyas
61 61. Situasi Yuda
62 62. Mulai Terungkap 1
63 63. Mulai Terungkap 2
64 64. Perubahan Sikap Rosa
65 65. Temani Aku
66 66. Pemikiran Hari
67 67. Kebenarannya
68 68. Penjelasan
69 69. Egois
70 70. Menenangkan
71 71. Satu Frekuensi
72 72. Apa yang harus di lakukan?
73 73.
74 74. Amarah Indra
75 75. Akan Menyesal
76 76.
77 77. Terima Kasih
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Ajakan Menikah
2
2. Apa Alasannya?
3
3. Niatan Hari
4
4. Taruhan
5
5. Maksud Ibu Titi
6
6. Kejujuran Rizki kepada mama Wina
7
7. Urusan Penting Rosa
8
8. Curahan Hati Rosa dengan Papa
9
9. Berusaha Lagi
10
10. Enggak Ditolak
11
11. Kebaikan Rosa
12
12. Naik Jabatan
13
13. Iri tanda Tak mampu
14
14. Membahas mama Wina
15
15. Canggung
16
16. Harapan Ayyas
17
17. Mencoba memberitahu Yuda
18
18. Usul
19
19. Curahan isi hati Ayyas dan Rosa
20
20. Pelukan Sahabat
21
21. Mencoba Gaun Pernikahan
22
22. Keterkejutan Yuda
23
23. Pengakuan
24
24. Hari yang di Tunggu
25
25. Merona
26
26. Ribut tiada tempat
27
27. Baju Tidur
28
28. Perasaan Yuda
29
29. Pengakuan Yuda
30
30. Masih Malu
31
31. Panggil aku Mas
32
32. Keluarga Rizki
33
33. Absurd
34
34. Seperti itulah Ayyas dan Yuda
35
35. Merajuk
36
36. Closing Akhir Bulan
37
37. Kedatangan Sani
38
38. Prioritas Utama Rizki
39
39. Rizki Bucin
40
40. Sikap Berbeda Rizki
41
41. Rencana
42
42. Perhatian Rizki
43
43. Kampung Halaman
44
44. Hasil Karya
45
45. Masih Memikirkan
46
46. Bahagia itu Nular
47
47. Kembali ke Jakarta
48
48. Malu apa malu-maluin?
49
49. Ayyas Merajuk
50
50. Sang Dewi
51
51. Omongan
52
52. Bertemu kak Indra
53
53. Penjelasan Indra
54
54. Keadaan Adele
55
55. Rumit
56
56. Mengingatkan Pengantin Baru
57
57. Pelan dan Lembut
58
58. Rencana Hari
59
59. Mulut Ayyas
60
60. Pawang Ayyas
61
61. Situasi Yuda
62
62. Mulai Terungkap 1
63
63. Mulai Terungkap 2
64
64. Perubahan Sikap Rosa
65
65. Temani Aku
66
66. Pemikiran Hari
67
67. Kebenarannya
68
68. Penjelasan
69
69. Egois
70
70. Menenangkan
71
71. Satu Frekuensi
72
72. Apa yang harus di lakukan?
73
73.
74
74. Amarah Indra
75
75. Akan Menyesal
76
76.
77
77. Terima Kasih
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!