"Enggak!! Sampai kapan pun gue gak akan ngebiarin lo bersama Rosa dan nyakitin perasaannya lagi" ucap Rizki penuh penekanan. Hari yang mendengarnya hanya menganggap candaan dan terkekeh mendengar ucapan Rizki barusan.
"Ya ampun bro gak gitu juga. Gue gak akan nyakitin Rosa lagi. Dulu gue ninggalin dia karena emang gue belom mau serius. Dulu gue masih mau main-main. Nah sekarang gue mau serius sama Rosa. Rosa juga kan orangnya tulus jadi patut banget gue kejar dia" sahut Hari yang masih tak memahami amarah yang di tahan Rizki.
"Enggak!! Sampai kapan pun gue gak akan ngebiarin lo deketin Rosa lagi"
"Hah? Kenapa?" tanya Hari bingung lalu mencoba berpikir sambil menatap Rizki yang mukanya sudah merah padam.
"Eh bentar. Apa jangan-jangan lo suka sama Rosa? Rosa sahabat lo? Rosa Malinka?" tanya Hari sambil menebak raut wajah yang di lihatnya.
Rizki terdiam sambil memikirkan apa yang di katakan Hari memang benar adanya. Bahkan sepuluh tahun terakhir Rosa dan Rizki sangatlah dekat. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama di banding dengan Ayyas dan Yuda.
"Ha ha ha ha ternyata benar kan ucapan gue? Kalo lo suka sama Rosa? Eh bro bener kan yang dulu gue bilang dan pernyataan itu gak akan gak bener. Pasti bener. Gak akan ada orang sahabatan tanpa adanya perasaan terlebih itu kalian lawan jenis" kata Hari sambil tertawa puas.
"Jangan pernah lo deketin Rosa lagi. Karena sampai kapan pun itu gak akan pernah terjadi!!" tegas Rizki dengan rahang yang sudah mengeras dan tangan terkepal sempurna.
Hari tersenyum miring sambil menatap Rizki yang sangat terlihat menyukai sahabatnya sendiri. Dengan pikiran licik Hari pun mengajaknya untuk bertaruh.
"Gue bakal kasih saham perusahaan gue 30% yang akan gue pimpin dan jauhin Rosa kalo lo bisa nikahin dia tahun ini" ucap Hari membuat Rizki melebarkan matanya hingga bulat sempurna.
Deg
Lagi dan lagi seolah keadaan sedang menyerang dirinya. Rizki hanya terdiam dan tak menyahuti perkataan Hari. Hari pun semakin terkekeh tak jelas. Semesta sedang bercandakah kalian?
"Gue yakin lo gak akan nikahin sahabat lo sendiri. Terlebih Rosa gak pernah ada rasa sedikit pun sama lo" ucap Hari meremehkan.
"Udahlah bro. Jangan jadi penghalang dalam kebahagiaan Rosa. Lo harus inget cuma gue kebahagaiaan dia. Mau sampe kapan pun cuma gue yang bisa kasih dia kebahagiaan!" ucap Hari lagi sambil menepuk bahu Rizki dan beranjak pergi meninggalkan Rizki yang masih menahan emosinya.
Satu
Dua
Tiga
"Oke deal!! Gue gak akan ngebiarin lo ngedeketin Rosa lagi. Gue akan nikahin Rosa tahun ini juga. Jadi lo harus siap-siap nerima ke kalahan lo" kata Rizki dengan lantang lalu beranjak berdiri dan menghampiri Hari yang sudah berdiri mematung yang tak percaya jika tantangannya di terima. Terlebih dulu Rizki bukanlah seperti ini.
"Inget!! Jauhin Rosa saat dia udah jadi milik gue" lanjut Rizki lagi berlalu melangkahkan kakinya meninggalkan klub malam dan Hari.
"Sialan" umpat Hari setelah Rizki semakin menjauh.
***
Dua hari berlalu dari kejadian yang tak terduga itu. Rosa pun merasakan sepi setelah dua hari terakhir tidak berinteraksi dengan Rizki padahal biasanya Rizki tak pernah absen mengisi ponselnya dengan berbagai chat atau telpon. Iya seprotektif itulah Rizki kepada Rosa.
Niatnya Rizki tak ingin Rosa tersakiti lagi hingga Rizki benar-benar menjaga Rosa dengan sangat baik.
Diliriknya ponsel yang sedari tadi berlayar hitam dan tak menyala sama sekali. Sambil menghela nafasnya Rosa pun kembali fokus kepada pekerjaannya yang sempat tertunda.
"Apa dia marah? Huft!! Yaudahlah nanti minta maaf dan nanti juga baik sendiri" kata Rosa sambil melanjutkan pandangan kepada laptop dan memainkan jemari lentiknya disana.
Beberapa saat kemudian ponselnya pun menyala dan pertandakan ada pesan masuk. Rosa dengam cepat meraih ponselnya dan membuka pesan masuk yang di terimanya tapi sayang yang diharapakan bukanlah orang yang menghubunginya.
Dari : +628121611.........
Assalamualaikum, Hai Rosa. Apa kabar?
"Siapa? Gak ada namanya" kata Rosa lalu mengembalikan ponselnya ke tempat semula. Dengan wajah yanh di tekuk Rosa pun kembali ke laptop. Tapi setelah lima menit kemudian ponselnya menyala lagi dan menandakan pesan masuk kembali.
Dari : +628121611........
Ini aku Hari. Ketemuan yuuk
Rosa pun membulatkan matanya. Bagaimana tidak. Setelah sekian lamanya dari mereka mengakhir hubungan mereka kini Hari menghubunginya kembali. Ada apa? Ngapain? Itulah pertanyaan yang berperang dalam pikiran Rosa.
"Ngapain coba ngehubungin gue sekarang? Setelah lo hempas gue begitu aja? Ketemuan? Mimpi. Gak. gak akan gue mau ketemuan sama lo. Biar di gantung gue sama Rizki kalo sampe gue ketemuan sama lo. Aissshh!!! Rizki juga kemana sih, dua hari gak ngabarin gue. Dan gue juga kenapa gak hubungin dia? Aaahhh elah" gerutu Rosa lalu menyenderkan tubuhnya ke bangku kerja.
Rosa pun segera menghubungi Rizki dan memcoba menelpon Rizki tapi sayangnya panggilan telponnya tidak terjawab. Bahkan pesan yang di kirimnya tidak terbalas.
Rosa oun mematikan laptopnya dan melirik jam dinding yang terpasang tepat di hadapannya. Di sambarnya tas dan kunci motor lalu bergegas meninggalkan ruang kerjanya.
Rosa mampir ke toko bakerynya dan membawa beberapa jenis kue kesukaan Rizki, Riana, Rania, Riyan, ibu Titi, bapak Aji dan mbak Rini. Iya itu keluarga Rizki. Rosa sudah hafal betul kue kesukaan keluarga Rizki itu.
Setelah mematikan mesin motornya. Rosa pun beranjak masuk ke dalam perkarangan rumah yang cukup besar itu. Sebelum mengetuk pintu rumah, Riana sudah terlebih dulu membuka pintu rumah secara tak sengaja dan mendapati Rosa disana.
"Kak Rosa" panggil Riana yang langsung berhambur memeluk Rosa erat. Iya segitu sayangnya Riana dengan Rosa. Karena bagi Riasa, Rosa adalah malaikat tak bersayap yang nyata ia rasakan.
"Hai" sapa Rosa lalu melepaskan pelukan Riana.
"Kak Rosa kemana aja? Udah lama banget gak kesini. Ya ampun Riana kangen banget sumpah kak" kata Riana jujur.
"He he he kakak juga kangen sama kamu Riana. Sama ibu, kakak dan adik kamu juga" ucap Rosa sambil membelai rambut Riana.
"Yaudah masuk yuu kak" ajak Riana dan di ikuti oleh Rosa. Sesampai di ruang tamu, bu Titi langsung menghampiri dan juga memeluk Rosa. Sudah di anggap seperti anak kandungnya sendiri, iya kurang lebih seperti itu.
"Ya Allah nak kemana aja. Tante kangen lho" kata bu Titi yang masih memeluk Rosa. Rosa pun membalas pelukan ibu Titi yang terasa sangat hangat.
"Rosa ada tante. Cuma memang kemarin agak sibuk aja di toko. Alhamdulillah lagi banyak pesenan kue" jawab Rosa dengan senyum manisnya.
"Alhamdulillah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sari Maya
Rosa pasti kecewa sama Rizki kalau tau dia Taruhan sama Hari 😪
2024-08-12
1
Faridatun Nida
ngikutin alur aja lah,maunya gimana,,,tp kayaknya ini sih nanti rosa nya juga bakal tersakiti oleh rizky,,,karena merasa cum jadi bahan taruhan 😤
2022-11-18
3