Rosa Malinka adalah seorang karyawan di salah satu rumah sakit terbesar di kotanya. Selain bekerja sebagai Manager Keuangan di rumah sakit tersebut. Rosa Malinka juga seorang model. Selain wajahnya yang enak di pandang, cantik dan juga sangat terlihat bersinar. Bahkan kadang Rosa menjadi model busana dari rancangan desainer ternama seperti sahabatnya Yuda Maulana. Bukan hanya itu Rosa juga mempunyai toko Bakery yang baru di dirikannya empat tahun terakhir dan sudah memiliki 3 cabang di kotanya sendiri.
Rosa tak habis pikir dengan ajakan Rizki yang tiba-tiba dan secara kebetulan juga sebenarnya. Why? Karena mama Wina sudah sangat mendesak Rosa untuk segera menikah. Selain Rosa merupakan anak satu-satunya mama Wina. Mama Wina merasa usia Rosa sudah cukup matang menikah dan mempunyai anak.
Sebab jika tak di ingatkan dari sekarang kapan anaknya akan menikah dan memilikirkan masa depannya? Sedangkan sampai saat ini yang mama Wina tahu jika Rosa tidak menjalin hubungan dengan siapa pun alias jomblo.
"Huft!!" kata Rosa saat menduduki bangku kerja di dalam ruangannya. Iya kali ini Rosa sudah sampai di kerjanya lagi setelah jam istirahatnya dirinya menemui Rizki.
"Kenapa begini aja bikin sakit kepala?" tanya pada diri sendiri sambil memijit pelipisnya yang teraaa berdenyut.
Rosa pun menyenderkan tubuhnya ke kursi yang di dudukinya. Tak lama kemudian pintu ruang kerjanya pun terdengar ketukan.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" teriaknya saat mendengar suara ketukan. Orang tersebut pun langsung masuk ke dalam ruang kerja Rosa dan duduk di hadapan Rosa. Rosa pun membenarkan duduknya lalu bernafas panjang dan melemparkan senyum kepada orang tersebut.
"Muka di tekuk. Kenapa? Kan gaji lo udah gue naikin dari bulan kemarin" kata sang pemilik rumah sakit yang tak lain adalah Ayyas William.
"Gak apa-apa pak Ayyas" ucap Rosa sok formal.
"Gak apa-apa gue perhatiin dari lo masuk ke rumah sakit tadi muka kayak gitu. Gak mungkin gak ada apa-apa. Pasti ada apa-apa. Apa tante Wina masih nyuruh lo buat nikah?" tebak Ayyas dan di anggukan oleh Rosa pelan.
"Yaudah nikah. Umur udah oke juga buat nikah. Apa yang di permasalahin?" tanya Ayyas pura-pura lupa jika sahabatnya ini jomblo sudah sepuluh tahun.
"Bapak Ayyas kalau mau meledek saya mending balik ke ruangan bapak aja. Saya lagi gak mau di ajak bercanda. Mood saya lagi gak baik pak" jawab Rosa tanpa menatap bosnya. Ayyas terkekeh merasa lucu melihat ekspresi yang ada di hadapannya.
"Gak usah ketawa bisa gak pak? Bapak kan tau saya jomblo. Kalo di tanya nikah ya saya mau nikah pak tapi lawannya belom ada. Masih di umpetin yang maha Pencipta jadi saya harus sabar"
"Yaudah nikah sama saya mau gak?" tanya Ayyas yang ikutan berbica formal dengan karyawannya.
Rosa pun melempar map yang ada di atas mejanya ke arah Ayyas. Ayyas semakin terkekeh bisa menggoda karyawan sekaligus sahabatnya ini.
"Bercanda gak lucu pak. Ntar kalo saya baper dan saya mau gimana? Itu bu Deby mau di kemanain?" tanya Rosa sambil memutar bola matanya malas.
"Putusin donk terus nikahin kamu" jawan Ayyas santai dengan tawa kecil.
"Enteng banget kalo ngomong pak"
"He he he bercanda gue Ros. Eh by the way tante Wina kenapa ngebet banget minta lo buat nikah? Perasaan minggu kemaren ketemu biasa aja eh tiba-tiba ketemu lagi ngomong sama gue buat cariin lo suami. Ya kali nyari suami sehari kelar Ros. Kocak banget sumpah nyokap lo"
"Nah gue juga gak tau tuh kenapa alesannya nyokap gue ngebet banget minta gue nikah padahal sebelumnya gak begini"
"Dulu sih nyokap gue juga sama kayak gitu Ros. Malah gue mau di jodohin sama anak temennya. Dih ogah banget ya kan. Lo pasti tau type gue kayak gimana. Mana mau gue di jodohin sembarang orang gitu. Tapi ya akhirnya nyokap gue capek sendiri. Apa lagi pas gue kenalin Deby. Dan beruntungnya Deby anaknya gampang banget deket sama orang dan cukup menyenangkan jadi cocok deh sama nyokap" jelas Ayyas menjelaskan kisahnya juga dulu.
"Iya alhamdulillah Yas. Yaudahlah gue jalanin dulu sambil mikirin dikit-dikit. Sakit kepala gue kalo di paksa kayak gini. Terlebih lo tau gue udah gak ada temen deket cowo se-dekade ini kan?"
"Kata siapa? Lo deket tuh sama cowok. Ngawur lo" sarkar Ayyas meralat perkataan Rosa.
"Lo yang ngawur. Deket sama siapa coba" sahut Rosa tak mau kalah.
"Lah lo kira gue, Rizki sama Yuda bukan cowok hah? Ngadi-ngadi lo"
"Ha ha ha maaf- maaf gak gitu maksudnya"
"Tau ah"
"Dih baper ha ha ha"
****
"Mas Rizki gimana? Udah dapet calon istri belom? Inget lho mas. Mas harus nikah tahun ini. Gak enak aku kalo harus mundurin tanggal pernikahan aku sama mas Sigit lagi karena harus nunggu mas Rizki nikah" kata Rania menjelaskan panjang lebar yang membuat mood sang kakak turun derastis.
"Em" jawab Rizki hanya berdehem.
"Jangan Em aja. Harus di cari. Semangat pokoknya mas" kata Rania lagi yang entah memang memberikan semangat atau terpaksa memberikan semangat.
"Iya bawel" jawab Rizki ketus.
"Mas kenapa gak nikahin kak Rosa aja? Kak Rosa kan baik, cantik, pekerja keras dan juga kak Rosa malaikatnya Riana" tanya Riana sang adik kedua setelah Rania.
"Uhuk uhuk uhuk" suara batuk Rizki tetdengar jelas hingga sang ibu memberikan segelas air putih hangat di hadapannya.
Rizki pun langsung meraih gelas tersebut dan meminumnya hampir habis.
"Pelan-pelan mas makannya. Endak ada yang minta kok makanan kamu" kata ibu Anita dengan menepuk pelan punggung sang anak.
"Lagian mas Rizki aneh" kata Rania berkomentar lagi.
Rizki memutar bola matanya malas. Bukan hanya itu Rizki juga tak habis pikir dengan adiknya yang sudah sangat ingin menikah padahal usianya masih di bilang muda. Tapi apa mau di kata bila jodohnya memang sudah dekat?
Rizki yang mendadak kenyang langsung menghentikan makannya dan membereskan piring makan bekasnya ke dapur.
Setelah mencuci piring bekas makannya, Rizki pun berlalu meninggalkan saudaranya dan juga ibunya begitu saja menuju kamar.
"Rania lain kali jangan seperti itu ya nak. Biar gimana pun juga mencari istri gak semudah itu. Apa lagi berurusan dengan pernikahan. Memangnya kamu mau mas kamu pilih istri sembarangan tapi nanti rumah tangganya gak berjalan lancar? Pernikahan bukan sekedar main-main sayang" kata ibu Titi lembut menasehati anak perempuannya.
Ibu Titi sejujurnya masih berat untuk menikahkan anak perempuannya ini tetapi memang anak perempuannya ini sudah lama memiliki kekasih yang kini mengajaknya seriua untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Lain dengan Rizki yang hampir tidak pernah membawa perempuan atau kekasihnya kerumah. Hanya Rosa yang sering di ajaknya kerumah hingga seluruh keluarga yang ada di rumahnya pun sudah mengenal Rosa sangat baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sari Maya
Pernah juga punya sahabat Cwok, tapi rasa pacar 😁😁
2024-08-12
1