2. Apa Alasannya?

Rosa Malinka adalah seorang karyawan di salah satu rumah sakit terbesar di kotanya. Selain bekerja sebagai Manager Keuangan di rumah sakit tersebut. Rosa Malinka juga seorang model. Selain wajahnya yang enak di pandang, cantik dan juga sangat terlihat bersinar. Bahkan kadang Rosa menjadi model busana dari rancangan desainer ternama seperti sahabatnya Yuda Maulana. Bukan hanya itu Rosa juga mempunyai toko Bakery yang baru di dirikannya empat tahun terakhir dan sudah memiliki 3 cabang di kotanya sendiri.

Rosa tak habis pikir dengan ajakan Rizki yang tiba-tiba dan secara kebetulan juga sebenarnya. Why? Karena mama Wina sudah sangat mendesak Rosa untuk segera menikah. Selain Rosa merupakan anak satu-satunya mama Wina. Mama Wina merasa usia Rosa sudah cukup matang menikah dan mempunyai anak.

Sebab jika tak di ingatkan dari sekarang kapan anaknya akan menikah dan memilikirkan masa depannya? Sedangkan sampai saat ini yang mama Wina tahu jika Rosa tidak menjalin hubungan dengan siapa pun alias jomblo.

"Huft!!" kata Rosa saat menduduki bangku kerja di dalam ruangannya. Iya kali ini Rosa sudah sampai di kerjanya lagi setelah jam istirahatnya dirinya menemui Rizki.

"Kenapa begini aja bikin sakit kepala?" tanya pada diri sendiri sambil memijit pelipisnya yang teraaa berdenyut.

Rosa pun menyenderkan tubuhnya ke kursi yang di dudukinya. Tak lama kemudian pintu ruang kerjanya pun terdengar ketukan.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" teriaknya saat mendengar suara ketukan. Orang tersebut pun langsung masuk ke dalam ruang kerja Rosa dan duduk di hadapan Rosa. Rosa pun membenarkan duduknya lalu bernafas panjang dan melemparkan senyum kepada orang tersebut.

"Muka di tekuk. Kenapa? Kan gaji lo udah gue naikin dari bulan kemarin" kata sang pemilik rumah sakit yang tak lain adalah Ayyas William.

"Gak apa-apa pak Ayyas" ucap Rosa sok formal.

"Gak apa-apa gue perhatiin dari lo masuk ke rumah sakit tadi muka kayak gitu. Gak mungkin gak ada apa-apa. Pasti ada apa-apa. Apa tante Wina masih nyuruh lo buat nikah?" tebak Ayyas dan di anggukan oleh Rosa pelan.

"Yaudah nikah. Umur udah oke juga buat nikah. Apa yang di permasalahin?" tanya Ayyas pura-pura lupa jika sahabatnya ini jomblo sudah sepuluh tahun.

"Bapak Ayyas kalau mau meledek saya mending balik ke ruangan bapak aja. Saya lagi gak mau di ajak bercanda. Mood saya lagi gak baik pak" jawab Rosa tanpa menatap bosnya. Ayyas terkekeh merasa lucu melihat ekspresi yang ada di hadapannya.

"Gak usah ketawa bisa gak pak? Bapak kan tau saya jomblo. Kalo di tanya nikah ya saya mau nikah pak tapi lawannya belom ada. Masih di umpetin yang maha Pencipta jadi saya harus sabar"

"Yaudah nikah sama saya mau gak?" tanya Ayyas yang ikutan berbica formal dengan karyawannya.

Rosa pun melempar map yang ada di atas mejanya ke arah Ayyas. Ayyas semakin terkekeh bisa menggoda karyawan sekaligus sahabatnya ini.

"Bercanda gak lucu pak. Ntar kalo saya baper dan saya mau gimana? Itu bu Deby mau di kemanain?" tanya Rosa sambil memutar bola matanya malas.

"Putusin donk terus nikahin kamu" jawan Ayyas santai dengan tawa kecil.

"Enteng banget kalo ngomong pak"

"He he he bercanda gue Ros. Eh by the way tante Wina kenapa ngebet banget minta lo buat nikah? Perasaan minggu kemaren ketemu biasa aja eh tiba-tiba ketemu lagi ngomong sama gue buat cariin lo suami. Ya kali nyari suami sehari kelar Ros. Kocak banget sumpah nyokap lo"

"Nah gue juga gak tau tuh kenapa alesannya nyokap gue ngebet banget minta gue nikah padahal sebelumnya gak begini"

"Dulu sih nyokap gue juga sama kayak gitu Ros. Malah gue mau di jodohin sama anak temennya. Dih ogah banget ya kan. Lo pasti tau type gue kayak gimana. Mana mau gue di jodohin sembarang orang gitu. Tapi ya akhirnya nyokap gue capek sendiri. Apa lagi pas gue kenalin Deby. Dan beruntungnya Deby anaknya gampang banget deket sama orang dan cukup menyenangkan jadi cocok deh sama nyokap" jelas Ayyas menjelaskan kisahnya juga dulu.

"Iya alhamdulillah Yas. Yaudahlah gue jalanin dulu sambil mikirin dikit-dikit. Sakit kepala gue kalo di paksa kayak gini. Terlebih lo tau gue udah gak ada temen deket cowo se-dekade ini kan?"

"Kata siapa? Lo deket tuh sama cowok. Ngawur lo" sarkar Ayyas meralat perkataan Rosa.

"Lo yang ngawur. Deket sama siapa coba" sahut Rosa tak mau kalah.

"Lah lo kira gue, Rizki sama Yuda bukan cowok hah? Ngadi-ngadi lo"

"Ha ha ha maaf- maaf gak gitu maksudnya"

"Tau ah"

"Dih baper ha ha ha"

****

"Mas Rizki gimana? Udah dapet calon istri belom? Inget lho mas. Mas harus nikah tahun ini. Gak enak aku kalo harus mundurin tanggal pernikahan aku sama mas Sigit lagi karena harus nunggu mas Rizki nikah" kata Rania menjelaskan panjang lebar yang membuat mood sang kakak turun derastis.

"Em" jawab Rizki hanya berdehem.

"Jangan Em aja. Harus di cari. Semangat pokoknya mas" kata Rania lagi yang entah memang memberikan semangat atau terpaksa memberikan semangat.

"Iya bawel" jawab Rizki ketus.

"Mas kenapa gak nikahin kak Rosa aja? Kak Rosa kan baik, cantik, pekerja keras dan juga kak Rosa malaikatnya Riana" tanya Riana sang adik kedua setelah Rania.

"Uhuk uhuk uhuk" suara batuk Rizki tetdengar jelas hingga sang ibu memberikan segelas air putih hangat di hadapannya.

Rizki pun langsung meraih gelas tersebut dan meminumnya hampir habis.

"Pelan-pelan mas makannya. Endak ada yang minta kok makanan kamu" kata ibu Anita dengan menepuk pelan punggung sang anak.

"Lagian mas Rizki aneh" kata Rania berkomentar lagi.

Rizki memutar bola matanya malas. Bukan hanya itu Rizki juga tak habis pikir dengan adiknya yang sudah sangat ingin menikah padahal usianya masih di bilang muda. Tapi apa mau di kata bila jodohnya memang sudah dekat?

Rizki yang mendadak kenyang langsung menghentikan makannya dan membereskan piring makan bekasnya ke dapur.

Setelah mencuci piring bekas makannya, Rizki pun berlalu meninggalkan saudaranya dan juga ibunya begitu saja menuju kamar.

"Rania lain kali jangan seperti itu ya nak. Biar gimana pun juga mencari istri gak semudah itu. Apa lagi berurusan dengan pernikahan. Memangnya kamu mau mas kamu pilih istri sembarangan tapi nanti rumah tangganya gak berjalan lancar? Pernikahan bukan sekedar main-main sayang" kata ibu Titi lembut menasehati anak perempuannya.

Ibu Titi sejujurnya masih berat untuk menikahkan anak perempuannya ini tetapi memang anak perempuannya ini sudah lama memiliki kekasih yang kini mengajaknya seriua untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Lain dengan Rizki yang hampir tidak pernah membawa perempuan atau kekasihnya kerumah. Hanya Rosa yang sering di ajaknya kerumah hingga seluruh keluarga yang ada di rumahnya pun sudah mengenal Rosa sangat baik.

Terpopuler

Comments

Sari Maya

Sari Maya

Pernah juga punya sahabat Cwok, tapi rasa pacar 😁😁

2024-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ajakan Menikah
2 2. Apa Alasannya?
3 3. Niatan Hari
4 4. Taruhan
5 5. Maksud Ibu Titi
6 6. Kejujuran Rizki kepada mama Wina
7 7. Urusan Penting Rosa
8 8. Curahan Hati Rosa dengan Papa
9 9. Berusaha Lagi
10 10. Enggak Ditolak
11 11. Kebaikan Rosa
12 12. Naik Jabatan
13 13. Iri tanda Tak mampu
14 14. Membahas mama Wina
15 15. Canggung
16 16. Harapan Ayyas
17 17. Mencoba memberitahu Yuda
18 18. Usul
19 19. Curahan isi hati Ayyas dan Rosa
20 20. Pelukan Sahabat
21 21. Mencoba Gaun Pernikahan
22 22. Keterkejutan Yuda
23 23. Pengakuan
24 24. Hari yang di Tunggu
25 25. Merona
26 26. Ribut tiada tempat
27 27. Baju Tidur
28 28. Perasaan Yuda
29 29. Pengakuan Yuda
30 30. Masih Malu
31 31. Panggil aku Mas
32 32. Keluarga Rizki
33 33. Absurd
34 34. Seperti itulah Ayyas dan Yuda
35 35. Merajuk
36 36. Closing Akhir Bulan
37 37. Kedatangan Sani
38 38. Prioritas Utama Rizki
39 39. Rizki Bucin
40 40. Sikap Berbeda Rizki
41 41. Rencana
42 42. Perhatian Rizki
43 43. Kampung Halaman
44 44. Hasil Karya
45 45. Masih Memikirkan
46 46. Bahagia itu Nular
47 47. Kembali ke Jakarta
48 48. Malu apa malu-maluin?
49 49. Ayyas Merajuk
50 50. Sang Dewi
51 51. Omongan
52 52. Bertemu kak Indra
53 53. Penjelasan Indra
54 54. Keadaan Adele
55 55. Rumit
56 56. Mengingatkan Pengantin Baru
57 57. Pelan dan Lembut
58 58. Rencana Hari
59 59. Mulut Ayyas
60 60. Pawang Ayyas
61 61. Situasi Yuda
62 62. Mulai Terungkap 1
63 63. Mulai Terungkap 2
64 64. Perubahan Sikap Rosa
65 65. Temani Aku
66 66. Pemikiran Hari
67 67. Kebenarannya
68 68. Penjelasan
69 69. Egois
70 70. Menenangkan
71 71. Satu Frekuensi
72 72. Apa yang harus di lakukan?
73 73.
74 74. Amarah Indra
75 75. Akan Menyesal
76 76.
77 77. Terima Kasih
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Ajakan Menikah
2
2. Apa Alasannya?
3
3. Niatan Hari
4
4. Taruhan
5
5. Maksud Ibu Titi
6
6. Kejujuran Rizki kepada mama Wina
7
7. Urusan Penting Rosa
8
8. Curahan Hati Rosa dengan Papa
9
9. Berusaha Lagi
10
10. Enggak Ditolak
11
11. Kebaikan Rosa
12
12. Naik Jabatan
13
13. Iri tanda Tak mampu
14
14. Membahas mama Wina
15
15. Canggung
16
16. Harapan Ayyas
17
17. Mencoba memberitahu Yuda
18
18. Usul
19
19. Curahan isi hati Ayyas dan Rosa
20
20. Pelukan Sahabat
21
21. Mencoba Gaun Pernikahan
22
22. Keterkejutan Yuda
23
23. Pengakuan
24
24. Hari yang di Tunggu
25
25. Merona
26
26. Ribut tiada tempat
27
27. Baju Tidur
28
28. Perasaan Yuda
29
29. Pengakuan Yuda
30
30. Masih Malu
31
31. Panggil aku Mas
32
32. Keluarga Rizki
33
33. Absurd
34
34. Seperti itulah Ayyas dan Yuda
35
35. Merajuk
36
36. Closing Akhir Bulan
37
37. Kedatangan Sani
38
38. Prioritas Utama Rizki
39
39. Rizki Bucin
40
40. Sikap Berbeda Rizki
41
41. Rencana
42
42. Perhatian Rizki
43
43. Kampung Halaman
44
44. Hasil Karya
45
45. Masih Memikirkan
46
46. Bahagia itu Nular
47
47. Kembali ke Jakarta
48
48. Malu apa malu-maluin?
49
49. Ayyas Merajuk
50
50. Sang Dewi
51
51. Omongan
52
52. Bertemu kak Indra
53
53. Penjelasan Indra
54
54. Keadaan Adele
55
55. Rumit
56
56. Mengingatkan Pengantin Baru
57
57. Pelan dan Lembut
58
58. Rencana Hari
59
59. Mulut Ayyas
60
60. Pawang Ayyas
61
61. Situasi Yuda
62
62. Mulai Terungkap 1
63
63. Mulai Terungkap 2
64
64. Perubahan Sikap Rosa
65
65. Temani Aku
66
66. Pemikiran Hari
67
67. Kebenarannya
68
68. Penjelasan
69
69. Egois
70
70. Menenangkan
71
71. Satu Frekuensi
72
72. Apa yang harus di lakukan?
73
73.
74
74. Amarah Indra
75
75. Akan Menyesal
76
76.
77
77. Terima Kasih
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!