"Iya bu maaf" kata Rania sambil menundukan kepalanya.
Rania sendiri sebenarnya merasa tak enak hati jika harus mendesak sang kakak untuk segera menemukan pasangan hidupnya karena memang benar yang di katakan oleh ibu Titi jika pernikahan bukanlah hal main-main dan untuk itu dalam memilih pasangan haruslah sangat hati-hati.
"Ibu apa ibu setuju kalau kak Rosa aja yang jadi calon istrinya mas Rizki?" tanya Riana yang sangat menginginkan Rosa sebagai pendamping hidupnya Rizki. Selain sudah mengenal baik Rosa juga Rosa lah yang dulu membantu biaya operasi Riana disaat keluarga Rizki belum mempunya segalanya seperti sekarang. Bahkan bisa di bilang di balik kesuksesan yang Rizki capai saat ini di belakang itu ada Rosa sebagai tempatnya berteduh. Ada Rosa sebagai orang yang selalu menemani dan membantu Rizki.
"Huft!" helaan nafas ibu Titi kasar dan sambil memghirup nafas panjang.
"Sayang kalo boleh jujur ibu juga menginginkan kak Rosa untuk mas Rizki. Tapi kalian kan tahu jika kak Rosa dan mas Rizki hanya sebatas sahabat dan gak lebih. Buktinya mereka berteman baik dari kalian balita sampai saat ini enggak ada yang terlibat perasaan kan? Tapi sebenernya ibu juga gak tahu sih isi perasaan dan hati mereka. Ibu juga berharap kalo kak Rosa mau jadi menantunya ibu terlebih kak Rosa itu orang yang sangat berperan penting dalam hidup kita hingga saat ini" tutur ibu Titi lembut memberikan pengertian kepada anak-anak perempuannya.
"Riana akan berdoa untuk mereka dan Riana akan mencoba mengusahakan semoga mereka berjodoh" kata Riana bertekad.
"Ibu juga akan bantu doa kalau gitu. Yaudah makannya di habiskan dulu yaa"
***
Rizki pun masih berdiam diri di dalam kamarnya. Masih memikirkan bagaimana nasib adiknya dan nama baik keluarganya jika dirinya tak kunjung menikah tahun ini. Sedangkan bulan sudah memasuki bulan oktober dan dalam dua bulan lagi sudah menjadi awal tahun.
"Cuma lo harapan gue satu-satunya Sa. Rosa. Rosa Malinka" katanya yang berdiri di depan balkon kamarnya.
Rizki pun mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar dan juga balkon hingga teras depan rumahnya yang sangat terlihat. Rizki mencoba mengingat perjuangannya dalam membangun rumah impiannya ini. Rizki menyadari dirinya yang susah bergaul dan terlalu menutup diri mustahil jika bisa mewujudkan impiannya dalam waktu singkat. Tapi Allah berkata lain dimana usaha yang di jalankannya berkembang pesat dengan bantuan dan dukungan secara moril dan non moril dari Rosa. Sahabat yang sangat sempurna bagi dirinya.
Rizki juga merupakan laki-laki normal yang sering kali menganggap Rosa itu sebagai seorang perempuan. Bukan seorang sahabat. Baginya Rosa adalah pelengkap dalam hidupnya.
Iya benar. Rizki ternyata telah jatuh hati dengan Rosa sedari dahulu tapi enggan mengakuinya dan menganggap hanya menggagumi saja. Oke Rizki membohongi dirinya sendiri.
"Aahhh udahlah" katanya lagi sambil menjambak rambut frustasi.
Rizki pun segera meraih kunci mobilnya dan pergi meninggalkan rumahnya. Entah pergi kemana yang pasti dirinya membutuhkan tempat untuk menenangkan pikirannya.
Selain merasa malu, Rizki memutuskan untuk menyerah dengan perasaan yang tak akan mungkin terbalas.
***
"Hei bro apa kabar?" tanya Hari yang tak sengaja berada dalam satu klub malam yanh sama dengan Rizki.
Iya disinilah Rizki. Meski baru pertama kali menginjakan kakinya ke klub malam setidaknya Rizki mengerti aturan dalam memasuki klub malam tersebut.
Rizki menghimpitkan kedua matanya sambil mengingat siapa yang menyapanya saat ini. Setelah mengingatnya Rizki melebarkan matanya merasa tak percaya dengan siapa dia yang ada di hadapannya.
"Ha-hari?" tanyanya ragu dan di balas kekehan dari Hari.
Oke betul dia adalah Hari. Mantan pacarnya Rosa saat SMA. Laki-laki yang meninggalkan Rosa karena merasa Rosa kurang cantik saat itu padahal kecantikan Rosa sangat natural. Bahkan hingga saat ini kecantikan Rosa semakin bertambah terlebih Rosa sudah menjadi model. Meski bukan model full time tapi Rosa sering kali mendapatkan tawaran pemotretan dari berbagai macam jenis produk.
"Iya bener ini gue Hari. Lo apa kabar bro? Sendiri aja?" tanya Hari lagi sambil menjatuhkan bokongnya ke kursi di samping Rizki.
"Gue baik Bro. Iya gue sendiri. Lo sendiri gimana kabarnya? Udah lama juga baru ketemu lagi" jawab Rizki mencoba basa basi. Padahal malas sekali rasanya berpura-pura baik di depan laki-laki yang sudah membuat Rosa menangis saat itu.
"Gue juga baik bro. Iya udah lama yaa. Gue kuliah di Makasar bro. Di tempat nenek gue jadi baru kesini lagi setelah lulus kuliah. Dan sekarang menetap lagi disini sambil bantu ngurus perusahaan bokap" jelas Hari yang sama sekali gak penting menurut Rizki. Rizki pun hanya manggut-manggut dengan senyum tipis mendengarkannya.
Duh males banget rasanya harus mendengarkan ocehan orang ini. Pikir Rizki tapi mau bagaimana lagi toh dirinya juga salah sudah berani masuk ke dalam klub malam ini.
"Oh gitu. Bagus donk sekarang ngurus perusahaan bokap. Jadi sebentar lagi bakalan jadi pimpinan he he he"
"Iya bro. Bokap rencana pensiun awal tahun. Tapi sayang banget bro gue belom bisa jadi pimpinan" ucap Hari menghentikan ucapannya lalu menatap Rizki seperti meminta bantuan.
"Bokap minta gue nikah baru gue bisa jadi pimpinan perusahaan bokap" lanjut Hari membuat Rizki menatapnya penuh maksud.
"Yaudah nikah bro. Kan lo gampang dapetin cewek yang lo mau" balas Rizki penuh penekanan. Entah kenapa dirinya jadi mengingat wajah Rosa yang menangisi laki-laki di hadapannya ini.
"Gak gampang nyari cewek yang tulus bro. Kecuali kalo lo mau bantuin gue buat balikan lagi sama Rosa" kata Hari yang mampu membuat mata Rizki melebar sempurna.
"Mau kan bantuin gue?" tanya Hari dengan sangat memohon dan dengan tegasnya Rizki menggelengkan kepalanya sambil menatap sinis ke Hari.
"Lo gak mau bantuin gue? Yaudah gak apa-apa bro. Gue bakal usaha sendiri tapi sebelumnya boleh gue minta kontak Rosa? Dia sekarang makin cantik ya apalagi pas udah jadi model. Sumpah cantiknya pake banget" puji Hari yang membuat Rizki semakin panas di dalam hatinya.
"Jangan pernah lo deketin Rosa lagi" kata Rizki yang masih menahan emosi di dalam hatinya. Enak aja dulu Hari membuat Rosa menangis dengan mengakhiri hubungan mereka secara sepihak karena Rosa tak secantik yang dirinya mau. Bahkan dalam hitungan jam hari, Hari pun sudah menggandeng kekasih barunya.
"H-hah? Lho kenapa? Gue yakin Rosa masih sayang sama gue. Karena setahu gue dia belom pernah menjalani hubungan dengan siapapun setelah putus sama gue kan? Udah pasti dia masih punya perasaan buat gue Ki. Tolongin gue yah" kata Hari penuh percaya diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sari Maya
ada cinta dibalik kata SAHABAT ☺️
2024-08-12
1
Faridatun Nida
Enak aja Hari bilang,,,,Rosa itu masih single karena dia terlalu istimewa untuk dimilikin orang² seperti kamu 😝
2022-11-18
0