Bugh
Terdengar satu kali bunyi kaca yang dipukul keras, tapi Ethan tak peduli.
Bugh
Dia masih tak peduli, dan akhirnya...
pyiaar.
Kaca mobil sebelah kanan pun akhirnya pecah, dengan cepatnya, orang yang memecahkan kaca mobil Ethan pun memasukkan tangannya melalui kaca yang pecah dan segera membuka pintu mobil tersebut.
Kedua orang yang berada didalampun menoleh secara bersamaan. Ethan terkejut, tapi Bella merasa sangat beruntung.
"Siapa kau?"
"Kakak" mereka berucap hampir serentak, Bella dengan sigap mendorong Ethan hingga dia hampir terjungkal kebelakang.
Ethan benar-benar merasa marah karna ada yang menggagalkan rencananya. Dia sangat geram, kemudian memposisikan tubuhnya dan bersiap menghajar Megan.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Tiga pukulan mendarat sempurna di pipi Ethan, hingga darah mengalir dari hidung dan bibirnya.
Sementara Bella telah berhasil keluar, karna Megan telah membuka kunci pintu dibagian kanan stir setelah tadi dia berhasil membuka pintu. Bella berlari mendekat pada kakaknya.
Bella menghambur dan memeluk erat punggung sang kakak sambil terus menangis karna masih ketakutan, membuat Megan menghentikan pukulan nya yang ke empat kali. Dia berbalik dan balas memeluk sang adik.
"Sudah, jangan menangis! kakak ada disini."
"Bella takut kak."
Megan mengusap punggung sang adik dan menenangkannya. Dia benar-benar murka pada kelakuan orang yang ingin melecehkan adiknya.
"Tenanglah, kakak sudah disini" Megan melepaskan pelukannya.
"Kamu tunggu sebentar, kakak urus laki-laki brengsek itu dulu!" masih dengan perasaan takut, akhirnya Bella melepaskan pelukannya dari sang kakak.
Sa'at Megan hendak berbalik, tiba-tiba mobil yang dikendarai Ethan melaju begitu saja, dia mendapat kesempatan untuk kabur ketika sepasang kakak beradik itu saling berpelukan.
huhft.
"Kakak Bella takut, ayo kita pulang saja!" Bella memegang tangan kakaknya.
"Iya, ayok! masuklah kemobil!"
Ketika sudah didalam mobil, Bella bertanya kapan dan mengapa Megan ada disini.
"Kakak nyampe sore tadi, kakak kangen kamu" ucap Megan seraya mengelus kepala Bella singkat. "Tapi grandma bilang kamu ada tugas kuliah di tempat kamu sama teman-teman biasa ngumpul, ya udah kakak tungguin, tapi udah malam gini kamu belum pulang juga, kakak khawatir, jadi kakak mutusin nyusul kamu, tapi malah hal yang tidak diinginkan terjadi sama kamu," jelas Megan panjang kali lebar.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah rumah mewah bak istana kerajaan Inggris, maklum, pemiliknya merupakan mantan mafia besar, dan Bella langsung keluar mobil, berlari kerumah menuju ruang keluarga dan lansung memeluk mamanya sambil terisak.
"Kamu kenapa sayang?" tanya sang ibu yang cemas melihat si anak pulang dengan tangisan.
Bella tak menjawab, hanya tersedu-sedu sambil terus memeluk mamanya.
"Bella hampir dilecehkan ma" ungkap Megan yang terlambat masuk rumah karna sebelumnya dia memasukkan mobil terlebih dahulu kedalam garasi.
"APA?" Lucia terkejut bukan main.
"Siapa yang berani melakukan kejahatan itu pada anak mama Megan?" tanya Lucia.
"Ngak tau ma, mungkin teman sekampus Bella" jawab Megan. "
Tadi waktu aku keluar komplek dan mau berbelok,aku melihat mobil terparkir di tepi jalan yang biasanya tidak boleh parkir disana, aku perhatiin didalamnya, ternyata ngak ada orang dibangku sopir, trus aku lirik sebelah, ternyata ada seorang pria yang menindih perempuan di bangku sebelah, aku berhenti dan melihat kelakuan pria itu didalam, aku mencari batu untuk memecahkan kacanya, dan setelah aku buka ternyata perempuan itu adalah Bella" Jelas Megan pada mamanya. Dia pun mengatakan telah menghajar pria itu sampai babak belur. Dia ingin membuat perhitungan dengannya, tapi si pria keburu kabur.
"Siapa yang berani kurang ajar sama kamu nak?" tanya Lucia pada anaknya.
"Ethan ma" ucapnya lirih.
"Apa? Ethan? bukankah katanya dia mencintaimu, dan ingin menunggumu selesai kuliah?" tanya nya heran, karna selama ini Ethan begitu menunjukkan perilaku yang baik dan telah mengungkapkan perasaan nya terhadap Bella kepada Lucia.
Megan yang mendengar ada pria yang mencintai adiknya, seketika hatinya terasa panas.
"Iya ma, ternyata dia tidak benar-benar mencintai Bella, dia bukan laki-laki baik, dia bajingan. Dia suka gonta-ganti perempuan, setelah dia puas, maka perempuan itu akan dicampakkan nya" terang Bella.
"Kurang ajar sekali dia" Lucia geram. "Mama akan bilang sama papamu, biar papa yang beri pelajaran!".
"Jangan ma, nanti papa ngebunuh orang lagi, mama kan tau gimana papa!" larang Bella.
"Biar aku aja yang urus dia ma!" ucap Megan kemudian berlalu dari ruang keluarga.
"Ada apa ini?" Tanya Alice yang baru keluar dari kamarnya beserta suami karna mendengar sedikit keributan. Dia adalah ibunya Barnest atau neneknya Megan dan Bella.
"Kenapa cucu grandma menangis? Lucia kenapa Bella menangis?" tanya Alice pada sang menantu.
"Grandmaaa.." Bella langsung memeluk Alice ketika sang nenek sudah duduk disebelah nya.
"Ada apa sayang?" tanya nya lembut seraya mengelus rambut sang cucu.
"Itu mommy, Bella mau dilecehkan," jawab Lucia.
"APA?" Alice dan suaminya yaitu Aaron , seketika terkejut mendengar ucapan menantunya.
"Siapa yang berani melecehkan cucu seorang mantan mafia? apa dia tidak tau siapa aku?" batin Aaron, karna selama ini tidak ada yang berani mengganggu keluarganya.
"Itu...." Lucia pun menceritakan apa yang telah terjadi pada putrinya itu kepada kedua mertuanya.
"Tapi kamu tidak diapa-apain nya kan sayang?" tanya Aaron.
Bella menggeleng. "Tidak grandpa."
"Baiklah, biar grandpa yang mengurus bajingan itu"
"Hmmm.. daddy, tadi Megan bilang biar dia saja yang mengurus nya" sela Lucia.
"Baiklah, tidak masalah, dia juga punya teman mafia, jadi biarkan dia yang mengurus dengan temannya, yang penting jangan sampai bajingan itu lolos!"
Semua mengangguk, menyetujui ucapan kepala keluarga itu.
"Bella, sekarang bersihin dulu ya badan kamu! habis itu tidur! perintah nenek lembut masih dengan mengusap lembut rambut sang cucu" "Apa kamu sudah makan nak?" Bellapun mengangguk.
"Ya sudah, sekarang kekamar, dan istirahatlah!"
Bella pun menuruti perintah sang nenek, dia bangkit dari duduk dan menuju kamarnya.
Pagi hari, seperti biasa, para anggota keluarga berkumpul di meja makan, semua sudah duduk di kursinya masing-masing dengan Aaron duduk ditempat paling ujung sebagai kepala keluarga dan sebelah kanannya duduk manis seorang Alice, kecuali Bella yang belum kelihatan.
"Cucuku belum turun?" tanya Aaron sa'at netranya mendapati kursi milik Bella masih kosong. "Megan, coba kamu susul adikmu keatas!" perintahnya.
Megan berdiri dari kursinya, sa'at akan berbalik, dia melihat Bella yang sudah turun dari lantai dua.
"Kog belum siap-siap sayang? apa kamu tidak ada jadwal kuliah hari ini? tanya Lucia heran karna anaknya masih memakai baju rumahan bukan baju untuk kuliah.
"Bella ngak mau kuliah ma, Bella takut nanti ketemu lagi sama si Ethan" Ucap Bella dengan wajah yang masih terlihat trauma.
"Nanti kakak antar kamu"
"Benar kak? kalau kakak mau nganterin, Bella mau, karena sebenarnya hari ini juga ada kuis. Tunggu sebentar ya! Bella siap-siap dulu!"
"Iya, sekarang makan dulu, selesai sarapan aja siap-siap nya, kasian semua udah kelaparan nunggu kamu."
Bella duduk, dan semua anggota keluarga pun menikmati sarapan pagi mereka dengan khidmat.
Bella dan Megan akan berangkat lebih kurang jam delapan, karna mata kuliah Bella jam sembilan, sehingga mereka tidak perlu terburu-buru.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Women-Stars🍁 Al-Zha
Dari kmrn msih fenomena Megan ini saudara tiri apa mrk nie, atau kayak mana author
2023-03-12
2
MyooMyoo
duh Megan... cari yang lain aja jangan cinta ma adekmu 🥺
2023-02-24
2
Vernon
yahhh gagal jadi ayam geprek si Ethan 🙃
2023-02-22
1