Ada apa dengan diriku ini?
Mencintai yang tak seharusnya
Mengharapkan yang tak semestinya
Aku tak ingin melihatnya untuk sa'at ini
Karna akan menumbuh suburkan cinta dihati
Kini diapun telah jauh
Tak lagi dalam pandangan ku
Tapi aku malah merindukannya
Haruskah aku menentang takdir
Mengejar dia, sesuatu yang tak pasti
Kini hatiku dilema
Menperjuangkan, atau mengikhlaskan.
Megan mengusap wajahnya gusar, sudah dua tahun adiknya tidak pulang, itu artinya sudah dua tahun pula dia tidak melihat sang adik.
Megan sangat merindukan Bella, tapi dia tidak berani untuk menemui yang dirindukan, sesekali mereka masih telponan menanyakan kabar masing-masing, layaknya kakak dan adik, itupun Bella yang menghubungi lebih dulu.
"Kak, kenapa sih kakak ngak pernah telvon Bella duluan? Slalu aja Bella yang menghubungi lebih dulu, kakak ngk kangen sama Bella?" Tanya Bella ketika mereka sedang mengobrol ditelpon waktu itu.
"Kangen banget malah" Bathin Megan.
"Ngak gitu Bel, waktu disini sama waktu disana beda, jadi kakak ngak mau gangguin kamu, bisa jadi kalau kakak yang nelvon duluan, kamunya lagi sibuk belajar, atau mungkin disana udah malam, takut kamu keganggu tidurnya." Sahut Megan menjelaskan.
"Ellaaahh, bilang aja kakak sibuk ngurusin pacar kakak yang cantik itu! sampai-sampai kakak bucin," sela Bella.
"Bukan bucin, hanya saja kakak ngak terlalu mengawasinya, jadi kakak ngk tau kalau dia selingkuh," Megan merasa bodoh telah keceplosan.
"Apa? selingkuh? ya ampun kaaak, kasian bangat kamu."
"Trus, gimana hubungan kalian sekarang? apa kakak mema'afkannya? secarakan kakak udah bucin sama dia?" tanya Bella sekaligus menyindir sang kakak.
"kamiiii, udah putus," jawab Megan.
"Hah? yang benar kak? nah, itu baru benar," Bella menghasut kakaknya. "Ngomong-ngomong gimana kakak mutusinnya?" tanya Bella.
"Waktu itu....." Meganpun menceritakan bagaimana dia memutuskan Jessica.
flashback
"Aku ingin ketemu, ditempat biasa jam satu siang!" Megan mengirim pesan pada Jessica kala itu, yang dibalas ya oleh Jessica.
Dia merasa senang karna Megan mengajaknya ketemuan, biasanya Jessicalah yang selalu minta untuk bertemu. Jessica tentu saja sangat antusias, karna dia bisa shopping sepuasnya.
Biasanya seperti itu, kalau udah ketemu sama Megan, pulangnya Jessica udah makin kinclong dan pasti menenteng belanjaan dengan harga yang sudah pasti waw.
Meganpun menunggu Jessica, dan selang lima menit yang ditunggupun datang. Jessica ingin cipika cipiki dengan Megan, tapi Megan menolak dan menyuruhnya segera duduk.
Setelah Jessica duduk, tanpa basa basi lagi, Megan mengatakan ingin mengakhiri hubungan mereka, tentu saja Jessica yang mendengar terkejut dibuatnya.
"Tapi kenapa sayang? bukankah sebentar lagi kita akan menikah? kenapa kamu ingin mengakhiri hubungan kita? apa kamu udah ngak sayang lagi sama aku? apa kamu udah menemukan perempuan lain di luar sana?" tanya Jessica dengan wajah dibuat sesedih mungkin, tapi Megan tidak berempati sedikitpun.
"Bukan aku, tapi kamu, kamu yang udah ngak sayang lagi sama aku, entahlah, apakah selama ini kamu memang tulus mencintai dan menyayangiku, atau hanya kepura-puraan belaka," Megan menghela nafas untuk menstabilkan emosinya yang sebenarnya sudah naik mengingat penghianatan Jessica.
"Dan kamu juga yang sudah memiliki laki-laki lain, untuk apa aku menikahi perempuan penghianat sepertimu?" tegas Megan.
"Jaga ucapanmu Megan! aku mencari laki-laki lain itu karna kamu juga, kamu yang dingin dan kaku serta ngak bisa memberikan kasih sayang seperti Azward, makanya aku berpaling darimu" ucap Jessica pun dengan tegas.
"Oh namanya Azward, nama yang bagus, semoga sifat dan prilakunya juga bagus," jawab Megan. "Kalau begitu, cepatlah kalian menikah! daripada menambah dosa, bermesraan ngak tau tempat," sindir Megan mengingat kemesraan mereka di tempat umum waktu itu.
"Ya, kami memang mau menikah, setelah proyeknya yang di Medan selesai, maka dia akan menikahi ku, dia berjanji mengadakan pesta yang mewah untuk hari spesial kami." bangga Jessica.
"Ya sudah, semoga kamu beruntung memilihnya," Ucap Megan tapi ragu ucapannya sendiri, pasalnya dia sudah tau siapa Azward.
Dua jam setelah mengetahui perselingkuhan Jessica, Megan menyuruh bawahannya menyelidiki lelaki yang besama Jessica tersebut.
Malamnya Megan mendapat laporan dari bawahannya mengenai Azward, dia adalah anak dari Sebastian, salah satu pengusaha kaya dikota Bandung. Tapi Azward adalah laki-laki playboy, yang suka bergonta ganti wanita dan akan dibuangnya kalau sudah ditidurinya, benar-benar jahat dan licik.
Semua perempuan yang dikencaninya, diiming-imingi dengan pernikahan, yang mewah pula lagi, setelah dia mendapatkan apa yang dia mau, maka dia akan mencampak perempuan itu.
"Pastilah aku beruntung menikah dengannya, dia itu sudahlah kaya, tampan, baik, pengertian dan penyayang, pokoknya semuanya ada padanya," jawab Jessica bangga.
"Ngak kayak kamu Megan, wajah sih memang tampan," Jessica tetap mengakui ketampanan Megan. "Tapi kamu itu kaku, ngak seperti laki-laki lain yang bisa menghangatkan suasana, siapa juga yang betah sama kamu kalau bukan karna uang," jelas Jessica membuat Megan merasa dimanfa'atkan selama ini.
"Lagian kamu ngak kaya-kaya amat, beda dengan Azward, dia itu anak pengusaha kaya di kota Bandung dan memiliki usaha sendiri, ngak kayak kamu yang masih berada diketiak ayahmu," cela Jessica, dia tidak tahu bahwa Megan memiliki tiga restoran mahal yang dirintisnya sendiri tanpa bantuan ayahnya.
"Ya sudah, aku pamit dulu, jaga dirimu, dan jangan mau tidur dengan laki-laki manapun sebelum kalian menikah," ucap Megan mengingatkan.
Walaupun dia kecewa, dia masih memiliki rasa kasihan pada perempuan yang baru saja diputuskannya itu. Dia tidak ingin Jessica di iming-imingi dan dimanfa'atkan oleh laki-laki tak bertanggung jawab, baik itu Azward ataupun yang lainnya.
Tanpa menunggu jawaban, Meganpun bangkit dan berlalu dari hadapan Jessica.
***
"Ya gitu, akhirnya kami mengakhiri hubungan kami," jawab Megan setelah menjelaskan pertemuannya dengan Jessica.
"Trus kakak ngak jadi donk nikahnya? yah kasihan banget kakakku yang tampan ini, gagal nikah, padahal udah tua," ejek Bella.
"Eh, apa maksudmu udah tua? kakak masih muda, masih dua puluh sembilan tahun, lebih sedikit, enak aja bilang kakak tua," omel Megan.
"Ya ya ya, kakakku yang masih muda, trus nikahnya umur berapa? umur empat puluh tahun? atau nunggu Bella?"
"Nunggu kamu?" tanya Megan heran, tapi hatinya dag dig dug.
"Iya, nunggu Bella nikah dulu, baru kakak nikah, ya begitu?"
Meganpun gelagapan membalas perkataan sang adik, dia salah mengartikan dengan kalimat nunggu Bella, dia berfikir Bella mau jadi istrinya nanti setelah dia selesai kuliah, ternyata Megan salah.
"Hmm, i-ya, eh ngak tau lah, kakak lagi nunggu jodoh, mungkin saja belum lahir, atau masih bocil."
"Jodoh itu dijemput kak, bukan ditunggu! kakak itu laki-laki, jadi harus mencarinya bukan cuma menunggu, gimana sih," protes Bella.
"Iya kakak usahain, kamu disana jaga diri, jangan dekat laki-laki, dan jangan pacaran! nanti kamu yang bakalan rugi. Belajarlah yang benar agar nilaimu bagus, dan setelah tamat bisa langsung memimpin perusahaan papa yang ada dikota Bandung." Megan mengingatkan adiknya.
"Iya kak" jawab Bella
"Ya sudah, kakak matiin dulu telvonnya, kakak sebentar lagiada meeting," ucap Megan ingin mengakhiri obrolan dan Bellapun menyetujui.
Kini, dikursi kebesaran yang ada dikantornya, Meganpun melamun sendirian, dia masih merasakan kecewa, hingga belum mau membuka hati pada perempuan lain,takut dikecewakan lagi, fikirnya.
Tapi hatinya merasakan sesuatu yang aneh pada Bella yang tak dirasakan pada perempuan lain yang suka mencari perhatiannya, hingga pintu diketuk, membuyarkan lamunan dan angan sang CEO yang belum beruntung dalam urusan perasaan.
Dan muncullah Jefri sang asisten, mengingatkan sang atasan karna rekan kerja mereka sudah sampai di lobi
"Tuan, rapat akan segera kita mulai, mereka sudah dilobi," lapor Jefri sambil menunduk.
Megan berdiri dari kursinya dan melangkah keluar dengan gagahnya yang penuh wibawa, meninggalkan Megan yang tadi yang sedikit melemah akibat perasaannya sendiri.
Dengan langkah tegap dan tegas, Meganpun menuju ruang meeting, yang diikuti sang asisten. Para karyawan wanitanya pun terkagum-kagum melihat ketampanan sang atasan, hingga mereka terus memandang hingga punggungnya menghilang dibalik pintu yang ditutup kembali.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
MyooMyoo
💪💪
2023-02-22
1
Women-Stars🍁 Al-Zha
hahaha aku mah malah suka cwo kaku, Krn aku tipekal wanita yg bisa mencairkan suasana hahah...
klo kangen bilang Megan hihi
2023-02-15
3
DPuspita
Bentar... pacarnya Megan bukannya Clarissa ya? Kenapa jadi Jessica? Aq yg bacanya kecepatan atau othor nya typo? 🤔
2023-02-10
2