Bab 2 Tragedi Susu Bumil

Teko memantau pegawainya dari balik cctv, "Ya kamu pegawai baru yang cantik, melayani mereka pelanggan dengan baik. Tunggu, apa yang dia lakukan? Membuang tisu sembarangan." Matanya melotot.

"Ada apa pagi-pagi begini, berbicara sendiri dengan ponselmu." Teriak osin.

"Tak apa, aku sedang nonton bola. Ya.. Gol, aku suka nomor 5. Semangat." Lalu sudut bola matanya menoleh perlahan ke arah osin yang sibuk menyiapkan makanan.

"Kamu sudah mengecek pegawai? Sebaiknya pergilah ke resto, aku tak sempat. Lihat anak-anak kita, royco sakit perut dari semalam."

"Aku sudah memberikan dia susu, kemarinpun aku berikan susu itu yang ada di dalam toples."

"Susu yang mana? Kemari.."

Teko menghampirinya kemudian menunjukkan susu yang di berikan pada anaknya, "Ini susu bayi"

Osin teriak sekencang-kencangnya

"Susu bayi??? Kamu tidak bisa membacanya? Ini susuku waktu hamil, ya ampun teko. Tak bisakah kamu fokus tidak melamun saat menjaga mereka. Pantas saja dia mencret." Sambil mengelus dadanya.

"Maafkan aku, tapi itu salahmu tak becus menjadi ibu. Bukankah susumu lebih baik dari susu bubuk itu?"

"Ini lah.. Suami yang tak pernah mendengar ucapan dokter, air susuku tak lancar. Jadi aku gunakan susu formula." Menggeleng-gelengkan kepala.

"Tapi, aku merasa kenyang." Teko pergi dan membawa sepotong roti, menuju ke resto tanpa berpamitan.

"Dasar tak tahu diri" Sambil mengelap piring.

Beberapa mobil di jalan maju perlahan, teko menoleh ke kanan terlihat perempuan menggunakan motor terlihat manis. Lalu membuka kaca dan mengedipkan mata.

"Dasar om gendut" Perempuan itu langsung menancapkan gas cukup kencang.

"Kurang ajar, apakah aku terlihat seburuk itu?" Ia bercermin dan menekan kedua pipinya. Mobil yang berada di depannya mogok, membuatnya kesal berkali-kali menekan klakson. "Sabar, sabar. Woy" Teriak pengguna motor.

Teko yang pemarah membuka pintu mobil dengan kasar, berjalan dan mengetuk kaca mobil yang tak terlihat pengemudinya. Kacanya hitam gelap.

"Keluar...!!! Baru belajar menggunakan mobil? Ha?" Teriak teko kesal.

Kaca mobil terbuka perlahan, perempuan berambut panjang pirang dan menggunakan kacamata anti sinar matahari, yang terlihat menawan. Tersenyum manis.

"Kenapa om? Mobilku mogok, maaf ya." Sambil membuka kacamatanya, bulu matanya panjang terlihat manis, bibirnya kemerah-merahan.

Teko gugup dan kaku wajahnya yang sebelumnya terlihat marah berubah mendayu-dayu, "Oh. Nona cantik maaf, aku tak tahu. Hahaha. Akan ku panggil jasa perbaikan mobil di dekat sini. Tenang saja."

Kemejanya yang terlihat ketat membuat kancingnya lepas dan perutnya terlihat bulat, perempuan itu menjerit lalu tertawa.

Teko merasa heran apa yang ia tertawakan, kemudian menunduk. Dua kancing kemejanya lepas, karena tidak menggunakan kaus dalam sehingga perutnya jelas terlihat sangat bulat.

Duduk di dalam mobilnya dan mengganti menggunakan kaus berlogo babi memeluk kucing.

"Terima kasih sudah membantuku, om."

"Sama-sama, boleh berkenalan?" Teko menyodorkan tangan yang sudah di tetes parfum.

"Aku siska, senang berkenalan denganmu."

Teko tersipu malu ketika berjabat tangan, lalu ia pamit. "Aku tidak bisa lama-lama ada perlu, semoga mobilmu cepat selesai, Bye." Berjalan sambil melambai.

Di ruangan restonya ia duduk mengangkat kaki ke meja, mengambil sebotol minuman soda dan sendawa.

"Yosi..!!!" Teriak teko.

Seorang pegawai pria bertubuh kurus dan rambutnya sedikit kusut, membungkuk.

"Ada apa pak" Ujar yosi.

"Panggil pegawai baru itu, siapa namanya. Oh itu rika pak, ya. Panggil dia kemari. Baik pak."

"Sore pak, apakah aku melanggar sehingga di panggil kemari" Karena terlihat teko mengangkat kakinya. Dengan cepat ia menurunkan kedua kakinya.

"Kamu tinggal dimana? Sudah makan?" Sahut teko sambil menatapnya dari atas hingga ke bawah.

"Aku tinggal di komplek hito, tak jauh dari tempatku bekerja." Sedikit menunduk dan memainkan kedua jari-jarinya.

"Ayo duduk kemari, kita akan makan bersama." Lalu teko menutup cctv ruangan tersebut. Khawatir osin akan memantaunya dari jauh.

"Baik pak, terima kasih banyak."

Beberapa pegawai nampak iri dengan rika, kenapa hanya ia saja yang di ajak makan bersama. Bahkan bos nya menyediakan banyak makanan enak.

Seorang pegawai perempuan bertubuh kurus kering menghampirinya, "Yosi, tidak merasa aneh dengan bos kita? lihatlah rika menikmati makanan yang mahal, kita tak di ajak sama sekali. Adil kah?" Keluh perempuan itu.

"Mungkin dia pegawai baru, kitakan sudah pernah di berikan makanan enak malam itu. Merayakan ulang tahun pak teko."

"Tidak....!!! Jelas berbeda dia di berikan ruangan khusus, susah mengajakmu bicara." Sambil melemparkan sendok ke tempatnya layaknya bola basket masuk ke dalam ring.

Teko menyantap makanan lalu melirik, ia terus memperhatikan rika hingga pipinya berubah kemerahan.

Ia menghabiskan waktu dua jam untuk makan bersama, setelah ia memantau keadaan di restonya. Kembali pulang dengan mobil mewahnya.

***

Osin mendengar pintu rumah di gedor "Sudah larut malam begini ia baru pulang? Sudah ku duga"

Krek... Suara pintu terbuka

"Aku lelah malam ini" sambil menguap dan tidur di atas sofa, tercium bau alkohol.

"Tidur saja di sini jangan menyentuh anak-anak sebelum membersihkan tubuhmu, aku harap kamu mengerti."

Pura-pura tak mendengar lalu tertidur pulas, terdengar suara mesin mobil masih menyala.

Osin masuk ke dalam mobil dan mematikan mesin, ia mencium wangi parfum yang sangat tajam. "Tak salah ia menggunakan parfum sebanyak ini? tadi pagi aku lihat masih penuh, ia menghabiskan setengah botol sehari. Boros."

Brukk.. Suara pintu mobil tertutup.

Pecin dan royco berjalan keluar lalu diam di taman, mereka bermain mobil-mobilan. "Kalian belum mengantuk? Marilah bermain, jangan cemas. Ibu menemanimu di sini." Sambil duduk dan mengirim pesan whatsapp pada temannya.

"___Aku ambil besok ya, suami dan anakku suka bolu kukus buatanmu."

"___Baiklah della, aku tunggu. Terima kasih.

"___Kirim alamat rumahmu.

"___( kirim lokasi )

Setelah menemani anak-anaknya hingga tertidur di dalam tenda, sekitar jam 11 malam. Ia menggendong kedua anaknya. Melewati ruang tamu dimana suaminya tertidur sambil mendengkur.

Mematikan lampu lalu masuk ke dalam kamar, "Kalian lucu sekali, menggemaskan." Mengusap kening lalu mengecupnya.

Osin yang sudah lelah seharian mengasuh anak-anaknya juga membuat pesana kue, menyalakan televisi ia mencari film drama Korea tentang percintaan. Sudah season 10 episode 5.

"Aku tak sabar melihat kelanjutan hubungan mereka, terlihat seperti Romeo dan juliet. Apakah cinta sejati hanya cerita dalam film saja? jawabannya ya, aku yakin tak ada pria di luar sana yang lebih baik. Lihat saja suamiku, cinta pandangan pertama begitu indah, setelah itu?? ia berubah 80 derajat. Setelah menikah. Sulit di percaya."

Sambil meneguk secangkir kopi hangat ia menutup sebagian tubuhnya dengan selimut, menyadarkan tubuhnya dengan bantal yang empuk. Tiba-tiba suara ponsel berdering.

"Siapa malam-malam begini, menganggu saja."

"Hallo.. Siapa ini?"

Tut.. tut.. Panggilan masuk mati

Osin melihat ponselnya sambil menggerutu, ternyata hanya orang iseng. "Akan aku blokir nomormu, menganggu saja. Tak ada kerjaan." Masuk ke dalam kontak blokir.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!