Samuel menatap kepergian putrinya dengan raut wajah penuh kekesalan, ia sebenarnya tidak tega melakukan itu, tapi harus bagaimana. Semua media membahas masalah pertunangan Ayu yang di batalkan oleh Danu sendiri. Dengan mengatakan kalau Ayu selingkuh.
Samuel menatap Afri, seseorang yang selama ini dekat dengan putrinya.
"Afri" panggil Samuel.
Merasa namanya di panggil Afri langsung mendekat "Ada apa tuan ?"
"Ambil kan uang di dalam laci kamar saya, lalu berikan pada Ayu ! Bilang sama Ayu jangan pernah menginjakkan kaki lagi di rumah ini" pinta Samuel dengan tegas.
"Tapi tuan, Nona Ayu juga putri anda"
"Lakukan saja apa yang aku katakan ! Jangan banyak bicara" bentak Samuel membuat Afri langsung menurut seketika.
"Bentar ya mas" ucap Elsa pada sang suami, dan tanpa menunggu jawaban Samuel ia sudah pergi keluar rumah.
Elsa tersenyum sinis saat melihat Ayu masih berjalan di halaman hendak menuju gerbang, ia pun langsung berlari mengejar Ayu.
"Hahaha" tawa Ayu menggelegar saat sudah di dekat Ayu.
Ayu menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap Elsa dengan tajam.
"Ada apa ?" tanya Ayu datar. Wajahnya tanpa ekspresi.
"Tidak, saya hanya ingin tertawa saja mengiringi kepergianmu"
Kedua tangan Ayu menggepal hebat mendengar ucapan Elsa, kalau saja bukan karena ingin menghormati Papa nya. Ayu sudah menghancurkan wajah Elsa.
"Sebaiknya anda jujur saja ! Anda sebenarnya tau kan hubungan Danu dengan Nadine?"
"Ya jelas saya tau, mereka sudah berhubungan sejak lama. Dan harus kamu tau selama ini Danu tidak mencintai kamu sedikitpun." jawab Elsa tanpa memikirkan perasaan Ayu
"Lagian mereka pasangan yang cocok, Danu tampan dan Nadine cantik" sambung Elsa lagi.
Ayu tersenyum tipis, dugaannya ternyata tidak salah. Elsa lah dalang dari semua ini.
"Tapi kamu masih beruntung Yu. Karena semalam kamu tidak jadi datang ke kamar yang sudah Danu siapkan"
"Maksudnya ?" tanya Ayu heran sekaligus terkejut.
"Semalam yang menyuruh saya memberikan obat perangsang itu adalah Danu, dia juga menyiapkan kamar untuk kamu. Tapi kamu justru salah kamar"
Ayu menganga, ia tidak habis pikir kalau Danu akan melakukan semua itu. Apa salahnya pada Danu ?. Kenapa Danu tega melakukannya.
Padahal selama ini Ayu sangat mencintai Danu dengan tulus, Ayu selalu menuruti apa saja yang Danu katakan.
"Selamat menikmati menjadi gembel di jalanan" Elsa menepuk pundak Ayu sedikit, kemudian dengan tertawa lantang wanita itu pergi meninggalkan Ayu.
Kedua tangan Ayu menggepal, menatap kepergian Elsa. Ingin menyusul tapi dirinya sudah di usir dari rumahnya sendiri.
Saat Ayu hendak berbalik, Afri memanggil. Membuat Ayu kembali menoleh. Kening Ayu mengkerut saat Afri mendekati dirinya.
"Ada apa Afri ?" tanya Ayu
"Ini titipan dari tuan besar nona !" ucap Afri seraya memberikan amplop cokelat yang mana isinya adalah uang.
Ayu menerika uang itu, saat ini ia membutuhkan nya. Karena semua kartu Atm dan kendaraan di sita oleh Samuel.
"Apalagi yang papa katakan ?" tanya Ayu.
Afri ragu untuk mengatakannya. Membuat Ayu paham hal itu.
"Katakan saja ! Tidak apa-apa" ucap Ayu lagi.
"Tuan besar bilang nona jangan lagi pulang kerumah"
Ayu tersenyum miris, ini semua karena Elsa dan Nadine sehingga dirinya di usir dari rumahnya sendiri.
"Baiklah kalau itu mau Papa, ku harap suatu hari nanti Papa tidak akan menyesal"
"Tuan besar sedang dalam emosi besar nona, saya yakin tuan besar pasti akan membawa anda kerumah ini lagi"
Ayu terdiam, ia pun menganggukan kepalanya walau tidak yakin.
"Aku pergi"
"Hati-hati nona ! Jaga diri baik-baik"
"Iya"
Afri menatap kepergian Ayu, tak terasa air mata Afri menetes begitu saja. Namun dengan gerakan cepat Afri menghapusnya.
********
Ayu pergi ke apartemen, ia bersyukur dulu bisa membeli apartemen ini tanpa sepengetahuan Samuel dan Elsa.
Apartemen yang ia beli menggunakan uangnya sendiri. Ayu masuk dan berjalan menuju sofa. Setelah duduk Ayu membuka isi amplop yang tadi Afri berikan.
Jumlahnya lumayan banyak, tapi Ayu tidak bisa terus bertumpu dengan uang itu. Ia harus mencari kerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Ayu juga ingin menyelesaikan pendidikan kedokterannya.
Ting-Nong
Ting-Nong.
Kening Ayu mengkerut saat mendengar bel berbunyi. Siapa yang datang mengunjunginya ?
"Siapa ya ? Apa itu Afri ? Karena cuman dia yang tau apartemen ini" gumam Ayu.
Karena penasaran Ayu berjalan kearah pintu, saat ia membukanya, Ayu di buat terkejut karena melihat dua orang pria berbadan besar tengah berdiri di hadapannya.
"Siapa kalian ?" tanya Ayu takut, tubuhnya bergetar.
"Silahkan ikut kami nona !" ucap Pria yang berdiri di sebelah kanan Ayu.
"Tidak mau, kalian ini siapa ?"
"Kalau nona tidak mau maka kami akan membawa anda dengan paksa"
Kedua laki-laki itu langsung menarik tubuh Ayu, mengabaikan jeritan Ayu yang menggelegar. Ayu berusaha meminta tolong saat tak sengaja berpapasan dengan seseorang. Tapi melihat betapa menyeramkannya kedua laki-laki yang membawa Ayu membuat semua orang ketakutan.
"Lepasin ! Kalian ini siapa ?" teriak Ayu.
"Diamlah nona ! Kami tidak akan menyakiti anda"
"Terus saya mau dibawa kemana ?"
"Nanti Nona akan tau sendiri"
Tubuh Ayu di lempar kedalam mobil. Ayu tidak bisa lagi berbuat apa-apa, ia hanya bisa diam dan menuruti kemana kedua pria itu membawanya.
Tidak berapa lama mobil berhenti tepat di depan sebuah gedung pencakar langit, mata Ayu menatap gedung itu. Ia heran kenapa dirinya di bawah kesini ?.
"Ayo turun nona !" ajak salah satu pria itu.
Ayu menurut, kali ini ia tak lagi berontak karena percuma dirinya tidak bisa melawan dua pria itu.
Mereka bertiga memasuki gedung itu, banyak pasang mata yang menatap ke arah Ayu. Mungkin mereka bertanya-tanya siapa kah Ayu.
"Silahkan masuk nona !"
Pintu ruangan terbuka, dengan keraguan yang teramat besar Ayu memasuki ruangan mewah itu. Mata Ayu menyapu sekitar, ia menganggumi betapa mewahnya ruangan tersebut.
Di ruangan itu ada dua orang pria yang duduk di sofa, dan sedikitpun Ayu tak mengenalinya. Namun saat bertatapan dengan Leon membuat Ayu merasa tidak asing.
"Sepertinya aku pernah melihat pria ini ? Tapi dimana ?" batin Ayu.
"Silahkan duduk nona Ayu" pinta Bagas.
Ayu nurut, ia duduk di sofa seperti yang lain.
"Kalian siapa ?" tanya Ayu heran.
"Kau tidak perlu tau kami siapa, yang jelas saya tau siapa anda" jawab Leon seraya tersenyum sinis.
"Nama kamu Ayudia Mauren, dan hari ini kau baru saja di usir oleh Papa mu karena ketahuan selingkuh di hari pertunangan mu" jelas Leon membuat mulut Ayu terbuka lebar. Bagaimana mungkin pria itu tau semua tentang dirinya.
"Tapi semua itu bukan masalah bagiku,karena sekarang aku ingin mengajakmu menikah"
"Hah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Eza Azyla
up dong kk
2022-11-16
0
Ikbal Nunu
gmna ayu g kaget, tiba tiba ngJak nikah
2022-11-14
0