Satu Malam Dengan Milliader

Satu Malam Dengan Milliader

SMDM-BAB 01

Suasana hotel bintang lima begitu ramai, para tamu penting sudah berada disana, ingin menyaksikan acara pertunangan putri pertama dari Bastian dengan putra tunggal dari Wira. Kedua nya sama-sama orang kuat memiliki perusahaan besar.

Suara musik dengan alunan yang romantis terus di putar, membuat suasana malam itu begitu indah.

Sementara itu seorang wanita cantik sedang berjalan terhuyung-huyung sembari berbicara lewat sambungan telepon.

"Danu, kamu berada di kamar mana sayang ?" tanya Ayu . Sesekali ia meringis karena merasa begitu pusing di bagian kepalanya.

"806" jawab seseorang di seberang sana. Suaranya begitu dingin seolah sedang berbicara dengan musuh.

"Kata Mama kamu ingin memberi ku kejutan ? apa itu benar ?" kembali Ayu bertanya. Ia menyunggingkan senyum saat mengingat ucapan sang Mama tadi.

"Jangan banyak tanya masuk saja ke kamar yang aku sebutkan"

Setelahnya Danu langsung menutup sambungan telepon, membuat Ayu mengedipkan mata berkali-kali. Ia pun tampak berpikir.

"Bagaimana jika Danu meminta itu padaku ?"

"Ah tidak apa-apa, lagian sebentar lagi aku akan menjadi istrinya"

Ayu membatin, ada rasa takut yang menjalar saat Danu memintanya memasuki kamar hotel. Tapi Ayu menepis semua perasaan itu, ia dan Danu sudah menjalin hubungan dua tahun, laki-laki itu pasti tidak akan menyakitinya. Lagian selama ini Ayu begitu merasakan betapa sayangnya Danu terhadapnya.

Ayu kembali berjalan, tubuhnya yang mungil kembali terhuyung di sepanjang koridor hotel. Wajah putih nya memerah karena mabuk. Rasanya ia sudah tidak tahan berjalan lagi.

"Aneh, padahal tadi aku hanya minum sedikit, tapi kenapa aku bisa mabuk berat" gumam Ayu merasa heran.

Memang tadi saat di pesta, Elsa Mama tirinya Ayu menyuruhnya minum alkohol sedikit. Ayu pikir ia tidak akan mabuk tapi ternyata salah, minuman itu berhasil membuat tubuhnya linglung seperti ini.

Ia berjalan ke lift, menekan angka enam dimana Danu berada tapi karena kepalnya sangat pusing Ayu justru menekan tombol delapan.

Setelah lift berhenti Ayu langsung keluar, ia berjalan mencari kamar yang tadi Danu sebutkan. Penglihatannya terus berputar, tubuhnya mendadak panas. Rasanya Ayu ingin melepaskan pakaian nya segera.

"Ini dia" senyum Ayu merekah melihat nomor kamar yang menurutnya benar, padahal itu jelas salah karena nomor kamar itu 808 bukan 806. Ayu juga sudah salah lantai.

Tok-tok-tok.

Ayu mengetok pintu kamar berulang, sampai terdengar suara seseorang didalam sana.

"Masuk !!"

Sedikit terhenyak, Ayu merasa sangat asing dengan suara pria itu. Menurutnya suara Danu tidak terlalu besar. Tapi Ayu tetap memasuki kamar itu. Pikirnya mungkin Danu sedang bercanda.

Lampu kamar itu mati, kegelapan dimana-mana membuat tubuh Ayu merinding karena takut. Ada aroma parfum laki-laki yang sangat kuat.

"Sayang kenapa lampunya di matikan ?" tanya Ayu, ia bersandar ke dinding lalu berjalan dengan pelan. Pertanyaannya tak ada jawaban membuat Ayu semakin takut.

Ia terus berjalan hingga akhirnya tubuh Ayu ambruk di atas kasur yang empuk.

Telinganya mendengar suara gemericik air yang mengalir. Membuat Ayu yakin kalau Danu sedang berada di kamar mandi.

Tiba-tiba Ayu kembali merasakan tubuhnya sangat panas, ia ingin segera melepaskan pakaian yang menempel di tubuhnya. Saat Ayu berdiri pintu kamar mandi terbuka di susul kehadiran seorang laki-laki tampan dan juga tinggi.

Pria mengernyit saat melihat kehadiran Ayu disana.

"Kamu siapa ?"

"Hah, panas" ucap Ayu "Aku ingin melepas pakaianku"

Mata pria itu melotot, bagaimana bisa ada seorang wanita yang memasuki kamarnya. Apalagi dengan keadaan wanita yang seperti ini.

"Keluar sekarang ! Kamu pasti salah masuk kamar" bentak Leon penghuni kamar itu.

Namun Ayu tak menggubris, ia semakin menggila sekarang. Ayu melingkarkan kedua tangannya di leher Leon dan menarik tubuh Leon ke atas tempat tidur.

Karena cukup terkejut, Leon tertarik ia sekarang berada di atas tubuh Ayu namun dengan cepat Leon menyangga tubuhnya agar tidak menindih Ayu.

"Sialan !" umpat Leon kesal.

"Aku sudah tidak tahan ! Tolong aku" ucap Ayu, ia kembali menarik kepala Leon dan menempelkan bibirnya pada bibir pria itu.

Sebagai laki-laki normal dan sering menjajah wanita Leon sedikit tersenyum, walau awalnya ia kesal karena kehadiran Ayu yang tiba-tiba. Leon pun membalas ciuman Ayu hingga membuat wanita itu semakin menggila.

Berada di atas tubuh wanita cantik membuat Leon ikut terangsang.

"Ini yang kamu inginkan, maka akan aku berikan, tapi jangan menyesali semuanya" bisik Leon di telinga Ayu.

Dengan rakus Leon kembali melu mat bibir manis Ayu, bahkan leher juga menjadi sasaran. Satu tangan Leon tidak tinggal diam ia menyusuri dres yang Ayu pakai untuk mencari permainan yang akan membuat Ayu kelon jotan.

"Ah" Ayu menggerang, membuat Leon semakin tertantang.

Satu persatu pakaian Ayu terlepas, membuat wanita itu polos tanpa sehelai benangpun.

"Kau akan menyukainya" ucap Leon lagi, saat ini ia sudah di atas kendalinya.

"Sakit" jerit Ayu saat Leon berusaha memasukan pusakanya.

"Tahan, setelah ini akan sangat nikmat"

Ayu menjerit, menangis histeris karena rasa sakit yang ia raskaan. Ia ingin menolak tapi tubuhnya terus menginginkan hal itu.

********

Keesokan harinya...

Ruangan itu sudah berantakan akibat pergulatan Leon dan Ayu semalam. Semua itu cukup menjelaskan betapa indahnya apa yang terjadi semalam.

"Saya akan berangkat sekarang"

Mata Ayu terbuka sedikit saat telinganya mendengar seorang pria berbicara, namun sesaat kemudian Ayu kembali tidur. Ia pikir pria itu adalah Danu tunangannya.

Leon menatap ke arah Ayu yang masih terbungkus selimut tebal, bahunya yang seputih salju kini penuh dengan tanda merah karena ulahnya semalam.

"Dia masih perawan" gumam Leon karena ia melihat tanda merah di seprai yang mereka gunakan semalam.

Segera Leon mengetik sesuatu melalui aplikasi di ponselnya.

"Selidiki wanita yang bernama Ayudia Mauren, lalu beri dia uang yang banyak, tapi jangan sebut-sebut namaku !"

Pesan singkat itu Leon kirimkan ke sekretarisnya. Ia mengetahui nama Ayu tadi pagi, setelah bangun tidur Leon segera mengecek tas yang Ayu bawa. Bahkan Leon juga mengambil foto KTP yang tersimpan di tas.

Leon berniat memberikan uang kepada Ayu sebagai bayaran karena semalam wanita itu sungguh memuaskan dirinya.

Setelah puas menatap Ayu. -Leon meninggallkan kamar hotel dimana Ayu masih berbalut selimut tebal.

Leon baru saja pulang dari luar negeri karena merasa begitu lelah, ia memutuskan untuk menginap di hotel. Tapi tak di sangka kalau Ayu mendatanginya dan menyerahkan diri secara suka rela.

Di dalam mobil Leon menyunggingkan senyum, kejadian semalam terus melintas di pikirannya.

"Kenapa gadis itu bisa masuk ke kamar ku"

Terpopuler

Comments

Atmody Mody

Atmody Mody

Mampir ya thor

2022-12-08

0

Ningrum

Ningrum

I am coming

2022-11-08

0

Ningrum

Ningrum

fav dl,nnt bc kl uda istrht

2022-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!