SDMD-BAB 02

Ayu terbangun dari tidurnya, ia merintih kesakitan terutama di pangkal pahanya. Ia menguba posisi duduk dan melihat seluruh tubuhnya di penuhi dengan warna kemerahan...

Ayu berpikir tentang kejadian semalam, ia yakin yang melakukan ini adalah Danu tunangannya, jadi Ayu tidak perlu risau tentang hal ini.

Namun matanya menangkap ada keanehan, kamar yang ia tempati sangat mewah, benarkah Danu menyewa kamar ini untuk bersenang-senang dengannya ?.

Tapi dimana kah Danu sekarang ?, dikamar itu hanya ada Ayu sendiri, jika memang semalam dirinya bersama Danu kenapa laki-laki itu meninggalkan nya sendiri.

Sambil bertanya-tanya ponsel Ayu berbunyi, ia segera mengecek dan ternyata itu adalah Asisten rumah yang memang sangat dekat dengan Ayu.

"Halo Afri, ada apa ?" tanya Ayu, ia menarik selimut untuk menutupi bagian atas tubuhnya.

"Akhirnya tersambung juga, dimana anda sekarang nona ? Kenapa anda pergi di malam pertunangan ?"

Ayu tercengang mendengar ucapan Afri, kenapa dia bertanya tentang hal ini, jika semalam ia bersama dengan Danu semua orang pasti akan mengetahui hal ini.

"Sebaiknya anda jangan pulang dulu pagi ini Nona ! Karena Papa anda sedang dalam emosi yang besar" sambung Afri lagi saat Ayu tak menjawab ucapannya.

"Papa marah ? memangnya apa yang terjadi ?" tanya Ayu yang benar-benar bingung.

"Saya tidak bisa menjelaskan nona, sebaiknya anda menonton televisi saja"

Beruntung di kamar hotel itu ada televisi besar, jadi Ayu bisa langsung melakukan apa yang Afri katakan. Sembari menutup sambungan telepon mata Ayu fokus menatap layar segi empat yang ukurannya sangat besar.

Ayu terkejut saat melihat Danu bersama dengan adiknya Nadine sedang melakukan konferensi pers.

"Saya Danu Maheswara ingin mengumumkan kalau pertunangan antara aku dengan Ayudia Mauren di batalkan. Saya tidak bisa bersama dengan wanita yang sudah berseligkuh dari saya" ucap Danu dengan lantang.

"Danu membatalkan pertunangan, dan dia menuduh aku berselingkuh ? Apa maksud semua ini ?" batin Ayu, tangannya bergetar sambil memegang remote TV , ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi padanya.

Perasaan semalam Danu yang memintanya datang ke kamar hotel, tapi kenapa laki-laki itu melakukan konferensi fers dan mengatakan pada semua orang kalau dirinya selingkuh.

Nadine yang berdiri di samping Danu tersenyum, entah apa maksud dari senyuman itu Ayu pun tidak tau, matanya terus menatap layar televisi sampai telinganya kembali mendengar seseorang bertanya pada Nadine.

"Lalu bagaimana tanggapan anda nona Nadine tentang perselingkuhan kakak anda ini ? Apa anda akan memberikan penjelasan ?"

"Saya tidak bisa menjelaskan apa-apa karena saya sendiri juga kaget mendengar kalau kakak saya selingkuh, ini urusan pribadi kak Ayu jadi biarkan dia saja yang akan mengklarifikasi" jawab Nadine dengan gaya khasnya.

Mata Ayu memanas, ia masih berpikir apa yang sebenarnya terjadi ?, kejadian apa yang sudah ia alami, lalu perselingkuhan apa yang mereka maksud.

Setetes air mata meluncur begitu saja membasahi pipi Ayu, ia benar-benar tidak menyangka kalau Danu akan menunduhnya seperti ini.

Ayu ingat kejadian semalam saat Elsa memberinya alkohol, ia pun berpikir sejenak. Mungkinkah minuman itu sudah di berikan obat lain sehingga semalam Ayu tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

Tidak ingin berpikiran terlalu jauh, Ayu lantas mengambil ponselnya kembali, lalu melakukan panggilan pada Danu saat acara konferensi fers selesai di laksakan.

"Ada apa lagi Ayu ? Apa kamu ingin menjelaskan sesuatu padaku ?" ucap Danu di seberang sana, suaranya sangat dingin seolah ia tidak pernah mencintai Ayu

"Kenapa kamu menuduhku selingkuh Dan ?, bukankah semalam aku bersamamu ? Kau kan yang memintaku datang ke kamar hotel ?"

"Hentikan kebohongan ini Yu ! Semalaman aku menunggumu di kamar hotel, tapi kamu tak kunjung datang"

Disana Ayu tercengan, Danu menunggunya semalaman ? Tapi dirinya tidak datang ?. Apa jangan-jangan dirinya salah masuk kamar ?.

Tubuh Ayu semakin bergetar saat pikiran itu menyerang otaknya, ia menggeleng berusaha menghilangkan pikiran negatif itu.

"Maksud kamu apa Danu ? Aku sudah masuk ke kamar mu kan ?"

"Ciih ku bilang hentikan semua ini Ayu ! Kau itu tidak lebih dari seorang wanita murahan. Semalam aku menelponmu berkali-kali dan yang menjawab adalah seorang laki-laki itu, apa itu tidak cukup menjelaskan kalau kau berselingkuh"

"Apa...? Pekik Ayu begitu terkejut.

"Jangan syok terkejut Yu ! Selama ini aku memintanya berkali-kali tapi kau selalu menolak dengan sejuta alasan, namun kenyataannya kau justru melakukan itu dengan pria lain"

Mendengar hal itu Ayu merasa terhina, ia mencari sesuatu yang bisa membungkus tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun. Hingga tatapan mata Ayu tertuju pada handuk yang menggantung, ia pun langsung mengambilnya lalu melilitkan pada tubuhnya.

Ayu berjalan keluar kamar, ia ingin memastikan kalau dirinya tidak salah kamar seperti yang ada di pikirannya.

Mata Ayu terbelalak saat melihat angka disana, bukan 806 seperti yang Danu katakan, melainkan angka 808. Air mata Ayu semakin deras menetes ini tentu bukan salah Danu melainkan salah nya sendiri.

"Maafkan aku Danu, ternyata aku salah masuk kamar, aku terlalu mabuk semalam sehingga tidak bisa melihat dengan jelas" ucap Ayu dengan suara serak.

"Sudahlah jangan mencari alasan apapun ! Semua orang sudah mengetahui perselingkuhanmu Yu"

"Aku tidak selingkuh Danu, tolong hentikan tuduhan itu !" teriak Ayu disambungan telepon.

Tapi dibalas tawa oleh Danu, membuat dada Ayu terasa sangat sesak di buatnya.

"Sebenarnya aku ingin memberi tahumu juga, sudah lama aku memendamnya selama ini" kata Danu.

"A-apa ?"

"Aku tidak pernah mencintaimu Yu, sejujurnya dari awal aku kerumah mu aku sudah jatuh cinta sama adikmu Nadine, tapi karena aku dengar bahwa kamu pemilik saham terbesar di perusahaan makanya aku pura-pura mencintaimu. Tapi sekarang semuanya sudah selesai aku tidak perlu pura-pura lagi, dan hubunganku dengan Nadine tidak harus diam-diam" jelas Danu di seberang sana.

"Jadi selama ini---?" ah rasanya Ayu tidak mampu melanjutkan kata-kata lagi, ia terlalu sakit mendengar kejujuran Danu. Tega-teganya laki-laki itu membohonginya selama ini.

Tanpa mengucpkan apapun lagi Ayu langsung memutuskan sambungan telepon, ia terduduk di lantai dengan air mata berlinang.

Sekarang semua hidupnya hancur, ia kehilangan sesuatu berharga dalam dirinya, yang Ayu kira Danu lah yang melakukan itu. Tapi ternyata pri lain yang Ayu sendiri tidak tahu siapa.

"Haaaaa" Ayu berteriak untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya, Papa nya pasti akan marah besar saat mengetahui semua ini, atau mungkin bisa saja Ayu akan di tendang dari rumah orang tuanya.

Tapi satu yang menjadi pertanyaan Ayu, siapa pria yang bersamanya semalam ?

Terpopuler

Comments

Endang Winarsih

Endang Winarsih

hadir

2023-02-13

0

Arafah Ijatti

Arafah Ijatti

hidir dsini thor di fb kelamaan😊😍😍😅

2022-11-26

1

Shusyi Ae

Shusyi Ae

lnjut thor ska bnget thor

2022-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!