Di sebuah gedung pencakar langit, di lantai lima belas, dan di ruangan mewah nan megah, seorang pria tampan berdiri tepat di depan kaca jendela. Satu tangannya ia letakkan di saku celana sementara tangan satunya memegang ponsel yang ia tempelkan di daun telinga.
Pria yang memakai setelan jas berwarna abu-abu terlihat sangat menawan. Wajahnya yang tampan membuat semua wanita tergila-gila padanya. Hanya saja Leon sedikitpun tidak melihat semua itu. Berita tentang ia yang sering bergonta-ganti wanita sudah tersebar.
Di belakangnya, seorang pria duduk di sofa membaca tentang informasi tentang seorang gadis yang Leon cari. Wanita yang tidur dengan Leon malam itu.
"Nama lengkapnya Ayudia Mauren, ia anak pertama keluarga Samuel, memiliki ibu tiri. Saat ini usinya baru 19 tahun dan sedang menempuh pendidikan sebagai seorang dokter"
Pria di belakang Leon terus membacakan informasi yang ia dapat, semnetara Leon masih berdiri dan mendengarkan seseorang yang ada di sambungan telepon.
"Tadi malam nona Ayu akan bertunangan dengan putra pertama keluarga Maheswara, tapi menurut berita yang tersebar nona Ayu di kabarkan berselingkuh"
Leon mematikan sambungan telepon, berdecak kesal saat mendengar ucapan Bagas, semalam Ayu bersama dirinya jadi kemungkinan laki-laki yang di gosipkan itu adalah dirinya.
Leon duduk di sofa mendekati Bagas, ia menatap foto Ayu yang Bagas cetak untuk memudah pencarian. Leon masih ingat wajah cantik Ayu pagi tadi.
Kulitnya yang putih dan halus membuat Leon menelan salivanya berkali-kali, Semalam ia dan Ayu begitu ganas melakukan hubungan terlarang itu.
"Maaf tuan kalau boleh saya bertanya, ada hubungan apa tuan dengan nona Ayu ?" tanya Bagas tak mengerti.
Leon menarik napas panjang "Semalam wanita ini masuk kekamar ku, dia dalam keadaan mabuk. Dan dia tidak bisa mengontrol diri"
Bagas menganga lebar, pantas saja kalau Leon memintanya pagi-pagi untuk mencari wanita yang bernama lengkap Ayudia Mauren. Ternyata ini yang terjadi.
"Apa tuan tidak mau bertanggung jawab ? Nona Ayu pasti begitu terpukul saat mengetahui dirinya sudah tidak suci lagi, menurut saya lebih baik Tuan menikahi Nona Ayu" usul Bagas kemudian, ia memang sangat dekat dengan Leon, sebelum menjadi Asistennya Bagas adalah teman kuliah Leon.
"Aku sudah membayar untuk kejadian semalam, lagian semua ini terjadi bukan salahku tapi salah gadis itu, kenapa dia masuk ke kamarku dan memperlihatkan bentuk tubuhnya" balas Leon kemudian.
Memang dalam hal ini Leon tidak salah, semua ini tidak akan terjadi kalau Ayu tidak memasuki kamarnya.
"Maaf tuan kalau saya lancang" ucap Bagas
Tidak berapa lama suara ketokan pintu terdengar, Bagas berdiri dan membukakan pintu, dua orang pria masuk.
"Lapor tuan, kami sudah berhasil menemukan nona Ayu" ucap pria berjas yang Leon perintahkan untuk memberikan uang kepada Ayu
"Lalu bagaimana hasilnya ?" tanya Leon.
"Nona Ayu menolak uangnya Tuan, tapi dia memberikan sebuah surat untuk anda"
Mata coklat Leon melotot, baru kali ini ada seseorang yang menolak pemberiannya.
"Mana suratnya ?" tanya Leon
Pria itu langsung memberikan surat yang tadi Ayu berikan. Dengan gerakan cepat Leon membukanya. Rahangnya mengeras saat selesai membaca surat itu.
"Bagas" panggil Leon.
"Iya tuan" jawab Bagas.
"Sampaikan pada keluargaku kalau aku akan menikah besok"
"Ba-baik tuan"
Entahlah apa yang terjadi, Bagas tidak berani bertanya, ia hanya mengangguk dan menjalankan tugas.
********
Plaaak.
Sebuah tamparan yang cukup keras baru saja Ayu terima, ia nekat pulang siang ini untuk menjelaskan kepada Samuel apa yang sebenarnya terjadi semalam.
Ayu meringis, merabah bagian pipi kanannya yang terkena tamparan. Afri yang melihat itu hanya bisa menunduk karena tidak berani ikut campur, sedekat apapun dirinya dengan Ayu tetap saja statusnya adalah pekerja rumah tangga.
"Masih berani kamu menampakan diri di depan ku Hah ? Kamu sudah mempermalukan Papa. Kamu selingkuh di belakang Danu" teriak Samuel menggema.
"Tolong dengarkan dulu penjelasan Ayu Pa ! Ayu tidak perna selingkuh dari Danu, semalam Danu yang menghubungi Ayu untuk datang ke kamar hotel. Tapi sebelum aku kesana Mama Elsa memberiku minuman" jelas Ayu dengan linangan air mata.
"Jangan menyalahkan orang lain untuk menutupi kelakuan busukmu Ayu" ucap Samuel lagi. Jari telunjuknya mengara ke pintu "Keluar kau dari rumah ini ! Dan jangan pernah kau injak kan kaki kerumah ini lagi"
Elsa memegang lengan sang suami, berusaha menyabarkan Samuel atas apa yang baru saja terjadi.
"Jangan seperti ini mas, walau bagaimanapun Ayu tetaplah anak kamu, maafkan dia" ucap Elsa dengan lembut.
"Cih" Ayu berdecih geli mendengar ucapan Elsa "Sudahi kebaikan mu sekarang ! Saya tau apa yang terjadi semalam karena ulahmu dan putrimu itu"
Plaaak.
Samuel kembali memberikan tamparan.
"Mama menyayangimu nak, tapi kenapa Ayu menuduh mama seperti ini, mama benar-benar tidak tahu apa yang terjadi semalam" ucap Elsa.
"Ku harap apa yang Mama katakan benar adanya kalau mama tidak melakukan apapun semalam. Tapi kenyataan nya setelah meminum segelas alkohol yang Mama berikan aku kehilangan kendali" balas Ayu, kedua tangannya menggepal sembari menatap Elsa.
"Sudah ku bilang berhenti menyalahkan siapapun !"
Ayu terdiam, entah siapa yang akan percaya padanya. Ia juga tidak bisa membuktikan kalau kejadian semalam adalah ulah Elsa. Tapi Ayu berjanji akan mencari tau sendiri.
"Apa Papa tau tadi pagi Danu mengatakan kalau selama ini pria itu tidak mencintaiku, dia mendekatiku selama ini karena dia tau kalaun aku penerus perusahaan Papa, sebenarnya Danu suka sama Nadine dan mereka berdua sudah lama menjalin hubungan" Ayu kembali menjelaskan.
Samuel terperanjat kaget mendengar ucapan Ayu, ia terkejut dan menatap wajah putrinya dengan seksama.
"Jangan percaya mas ! Nadine tidak mungkin melakukan ini, ia sangat menyayangi Ayu dengan tulus" sahut Elsa supaya sang suami tetap percaya padanya.
"Ayu berhenti menyalahkan siapapun, kamu tidak berhak menyalahkan Nadine karena kesalahanmu" bentak Elsa pada Ayu.
Ayu tersenyum sinis, membuat Elsa tidak suka. Selama ini wanita itu memang sangat membenci Ayu, ia tidak suka ahli waris Samuel adalah Ayu. Makanya ia mencari segala cara untuk membuat hidup Ayu berantakan.
"Kau kira Papa akan percaya pada ceritamu ? Sekarang pergilah ! Papa sudah muak melihat wajahmu" ujar Samuel.
"Baik kalau itu mau Papa, Ayu akan pergi, tapi suatu hari nanti Papa akan mengetahui kebenarannya"
Setelah mengatakan hal itu Ayu melangkah meninggalkan rumah, perasaannya begitu sakit karena harus pergi dari rumah yang memiliki seribu kenangan bersama sang mama.
Air mata Ayu menetes, membasahi pipinya dan mengiringi langkahnya yang berjalan menjauh dari pintu utama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Aliyah
kpn leon datang nyelametin ayu
2022-11-12
1
niara
jangan pelit up dong😁😁😁🙏
2022-11-12
0
Nur Hayati
saat begini kenapa Leon tdk muncul dan blg k pak Samuel kl dia akn menikah dgn anak yg telah dia usir
2022-11-12
1