Bab 4. Assyeeem!

Galuh tidak habis pikir bagaimana ia dan kedua sahabatnya itu masih punya cukup waktu untuk merapikan semua barang di gudang malam itu. Ramainya pengunjung yang datang karena libur akhir pekan, membuat Galuh kewalahan harus bolak-balik mengambil item barang yang jadi pilihan pelanggan.

Hal yang sama terjadi pada Meldy dan Luna di stan pakaian pria, mereka bahkan harus makan malam bergantian karena tak ingin stan mereka kosong tak ada yang menjaga.

“Luh, tangkap!” Meldy lewat di depan Galuh yang sedang fokus mencatat barang yang dipilih customer.

“Hap!” Galuh meringis, satu bungkus kacang goreng yang dilempar Meldy ke arahnya berhasil diraihnya, tapi bungkus kedua terlepas dari tangannya dan terjatuh ke lantai.

“Kebiasaan!” Galuh mendelik lalu mengambilnya, dan Meldy hanya tertawa santai melihatnya.

“Iseng, capek gue!” Mulutnya masih asyik mengunyah kacang goreng, tanpa peduli sekitarnya Meldy duduk di lantai melipat kaki.

“Silah kan ke kasa 1 ya, Mbak.” Galuh menyerahkan nota pada customer, “Terima kasih,” imbuhnya lagi.

Sepeninggal customer, Galuh melempar sebutir kacang dan tepat mengenai rambut Meldy. “Lo kalau gak doyan balikin lagi ke gue, jangan dilempar kayak gitu.”

“Sama kayak lo, iseng!” balas Galuh.

Meldy memutar bola matanya, “Balas dendam ceritanya?”

Galuh tersenyum, mencolek pipi Meldy. “Jadi gemes kalau lihat Kamu kesal gitu.”

“Luh, Aku tidur di rumahmu ya. Pingin bobok bareng sama Kamu kayak dulu,” pinta Meldy.

“Dih, ogah. Aku masih normal!” sahut Galuh asal.

Pletak! Meldy menyentil kening Galuh, “Lo kira Gue abnomal?!”

Galuh terkekeh namun sejurus kemudian ia meringis sambil memegangi keningnya. “Kamar baru aja Aku bersihkan, besok mama sama nenek Aku datang dari kampung.”

“Weh, pas banget dah. Iwak karing haruan lawan gangan asam ulahan acil Niar, nyaman banar!” Meldy menyapukan lidahnya di bibir, terbayang makanan khas dari kampung Galuh yang akan ia nikmati bila mamanya datang dari kampung.

Galuh ngakak, Meldy sudah pandai berbicara dalam bahasa daerahnya. “Gara-gara nenekku selalu bicara pakai bahasa daerah kami, Kamu sekarang jadi pandai menirukan.”

“Mbak, model yang ini nomor 39 ada gak ya?” suara customer yang datang menghentikan obrolan keduanya.

“Luh, Aku balik dulu. Jangan lupa pulang bareng.” Meldy pamit kembali ke stannya setelah cukup beristirahat dan akan kembali bekerja untuk menggantikan Luna yang akan segera menikmati waktu makan malamnya.

“Oke!” sahut Galuh, lalu mengalihkan perhatiannya pada pelanggan yang baru datang. “Nomor 39 ya, bentar Saya lihat di gudang dulu.”

Lima menit berselang, Galuh kembali dengan kotak sepatu nomor 39 di tangannya. “Ini ya Mbak. Silah kan dicoba.”

Tidak lama kemudian Galuh kembali mencatat nota penjualan barang, ia tersenyum senang. Lelahnya saat ini akan membuahkan hasil, terbayang bonus yang akan diterimanya pertengahan bulan nanti.

“Mbak, kalau model yang satu ini nomor 42 ada gak. Warna biru ya!”

Suara seseorang kembali bertanya padanya, “Nomor 42 ya? Coba Saya lihat dulu,” ucap Galuh kembali memeriksa di gudang. Lima menit kemudian ia kembali dengan tiga buah kotak sepatu di tangannya. Terlihat kesusahan saat membawanya, sang pelanggan langsung bergerak membantu.

“Biar Saya bantu, Mbak. Kasihan, pasti berat ya kerja di sini. Harus angkat-angkat barang sendiri.”

Galuh tersenyum kecil, “Udah biasa kali, namanya juga cari rezeki. Yang penting halal, capek dikit gapapa bukan masalah besar. Dinikmati saja dan jangan dijadikan beban, biar hidup jadi lebih ringan.”

“Setuju! Jadi senang belanja di sini kalau yang jualan juga punya semangat besar seperti Mbak ini.”

“Terima kasih, kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami.”

Bola mata Galuh membulat sempurna ketika lelaki di depannya hendak memborong tiga pasang sepatu sekaligus dengan warna yang berbeda. Untung saja barang yang diminta tersedia di gudang, tidak sia-sia rasanya kalau ia harus menata ulang kembali kotak sepatu yang ada di gudang nanti.

“Tunggu sebentar ya, Mbak. Saya tunggu rekan Saya datang dulu, tadi sih sudah janjian mau beli sepatu di sini.”

“Gapapa. Kami akan sabar menunggu,” jawab Galuh ramah, ia kembali menyibukkan dirinya dengan melayani pelanggan lain yang datang ke stan sepatu yang dijaganya.

Saat dilihatnya tidak ada yang datang lagi, Galuh memilih duduk sejenak melemaskan otot kakinya yang kencang karena terus saja berdiri sejak tadi.

Tidak lama berselang, datang dua orang pemuda menghampiri lelaki di depannya itu. Salah seorang dari mereka yang memakai jaket hoody dan masker di wajahnya menanyakan sepatu sport pesanannya, dan langsung mengangguk senang ketika mendengar barang yang dipesannya telah tersedia di atas meja.

“Za, Gue dah pesan tiga sama yang jual. Untung aja warna biru yang lo minta ada, hanya tinggal satu-satunya!”

Lelaki itu hanya tertawa mendengarnya, ia kemudian masuk ke dalam dan mencoba sepatu yang ada di atas meja.

Galuh mengerutkan keningnya, ia seperti mengenal salah satu lelaki yang baru saja masuk itu. Jaket dan masker yang dikenakannya seperti seseorang yang dilihatnya turun dari mobil saat ia harus basah kuyup saat hujan tadi, dan suara tawanya mengingatkan Galuh pada kejadian memalukan siang tadi.

Penasaran, ia bergegas berdiri dan hampir saja bertabrakan dengan lelaki itu yang juga tengah berbalik hendak kembali menaruh sepatu yang sudah dicobanya tadi.

Lelaki itu mengernyitkan kening dan membuka maskernya, “Kamu!” ucap keduanya bersamaan.

“Astaga, lelaki ini lagi!” Galuh bergumam dalam hati, dan Reza manggut-manggut melihatnya.

Galuh melengos, tapi sejurus kemudian ia berusaha kembali bersikap ramah. “Bagaimana dengan sepatunya, kalau sudah sesuai dan pas ukurannya Saya akan segera buatkan notanya dan kalian bisa langsung menuju kasa 2.”

Reza menatap rekannya yang lain, ia memberi kode dengan kedipan mata. “Gue maunya warna navy, bukan warna biru seperti ini!”

“Maaf ya, Mbak. Kita mau cari di tempat lain saja, karena warnanya tidak cocok dengan permintaan tuan kami.”

Ketiga lelaki di hadapannya itu berbalik pergi meninggalkan Galuh yang masih berdiri menatap kepergian mereka dengan hati kesal. “Asyeem! Gue dikerjain.”

▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎

Terpopuler

Comments

Neno

Neno

orang Kalimantan ya Galuh,pantesan nmx Galuh,salam knl dr Banjarmasin

2023-04-27

0

Moba Analog

Moba Analog

😆😆😆😆

2022-11-16

1

Maya

Maya

😅😅😅😅

2022-11-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hujan
2 Bab 2. Segitiga biru
3 Bab 3. Kangen
4 Bab 4. Assyeeem!
5 Bab 5. Ngantuk
6 Bab 6. Best friend forever
7 Bab 7. Penasaran
8 Bab 8. Kesal
9 Bab 9. Hanya ingin mengenalnya
10 Bab 10. Mules
11 Bab 11. Maunya Reza
12 Bab 12. Marah
13 Bab 13. Penasaran
14 Bab 14. Kamu lagi!
15 Bab 15. Tanya dalam hati
16 Bab 16. Meeting dadakan
17 Bab 17. Pertanyaan Reza
18 Bab 18. Asisten pribadi
19 Bab 19. Jawaban sebuah pertanyaan
20 Bab 20. Kecewa
21 Bab 21. Bertemu kamu lagi di sini
22 Bab 22. Diculik
23 Bab 23. Alasan sebenarnya
24 Bab 24. Meyakinkan calon istri
25 Bab 25. Because I love you
26 Bab 26. Gelisah
27 Bab 27. Tak bisa menghindar lagi
28 Bab 28. Calon suami
29 Bab 29. Mencoba menerima
30 Bab 30. Baik-baik saja
31 Bab 31. Fall in love with you
32 Bab 32. Modus Abang Reza
33 Bab 33. Cuti lebih cepat
34 Bab 34. Pulang
35 Bab 35. Bantuan Reza
36 Bab 36. Jalan-jalan
37 Bab 37. Pulang bareng
38 Bab 38. Undangan di rumah Reza
39 Bab 39. Berubah pikiran
40 Bab 40. Status sosial
41 Bab 41. Menjadi pelayan dadakan
42 Bab 42. Air tumpah
43 Bab 43. Pandangan orang
44 Bab 44. Pertengkaran
45 Bab 45. Dipanggil menghadap bos besar
46 Bab 46. Promosi jabatan
47 Bab 47. Lihat saja nanti
48 Bab 48. Takut khilaf lagi
49 Bab 49. She's my only one
50 Bab 50. Waktu untuk berpikir
51 Bab 51. Dilema
52 Bab 52. Kapan Kau mau menikah denganku?
53 Bab 53. Kenyataan yang sebenarnya
54 Bab 54. Rencana pernikahan
55 Bab 55. Menuju hari H
56 Bab 56. SAH
57 Bab 57. Mencintaimu
58 Bab 58. Merah kebiruan
59 Bab 59. Tamu bulanan
60 Bab 60. Mual-mual
61 Bab 61. Dua kabar berbeda
62 Bab 62. Oma kritis
63 Bab 63. Berharap untuk kesembuhan oma
64 Bab 64. Yang pergi untuk selamanya
65 Bab 65. Sakit parah
66 Bab 66. Tolong selamatkan suamiku
67 Bab 67. Rindu padanya
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1. Hujan
2
Bab 2. Segitiga biru
3
Bab 3. Kangen
4
Bab 4. Assyeeem!
5
Bab 5. Ngantuk
6
Bab 6. Best friend forever
7
Bab 7. Penasaran
8
Bab 8. Kesal
9
Bab 9. Hanya ingin mengenalnya
10
Bab 10. Mules
11
Bab 11. Maunya Reza
12
Bab 12. Marah
13
Bab 13. Penasaran
14
Bab 14. Kamu lagi!
15
Bab 15. Tanya dalam hati
16
Bab 16. Meeting dadakan
17
Bab 17. Pertanyaan Reza
18
Bab 18. Asisten pribadi
19
Bab 19. Jawaban sebuah pertanyaan
20
Bab 20. Kecewa
21
Bab 21. Bertemu kamu lagi di sini
22
Bab 22. Diculik
23
Bab 23. Alasan sebenarnya
24
Bab 24. Meyakinkan calon istri
25
Bab 25. Because I love you
26
Bab 26. Gelisah
27
Bab 27. Tak bisa menghindar lagi
28
Bab 28. Calon suami
29
Bab 29. Mencoba menerima
30
Bab 30. Baik-baik saja
31
Bab 31. Fall in love with you
32
Bab 32. Modus Abang Reza
33
Bab 33. Cuti lebih cepat
34
Bab 34. Pulang
35
Bab 35. Bantuan Reza
36
Bab 36. Jalan-jalan
37
Bab 37. Pulang bareng
38
Bab 38. Undangan di rumah Reza
39
Bab 39. Berubah pikiran
40
Bab 40. Status sosial
41
Bab 41. Menjadi pelayan dadakan
42
Bab 42. Air tumpah
43
Bab 43. Pandangan orang
44
Bab 44. Pertengkaran
45
Bab 45. Dipanggil menghadap bos besar
46
Bab 46. Promosi jabatan
47
Bab 47. Lihat saja nanti
48
Bab 48. Takut khilaf lagi
49
Bab 49. She's my only one
50
Bab 50. Waktu untuk berpikir
51
Bab 51. Dilema
52
Bab 52. Kapan Kau mau menikah denganku?
53
Bab 53. Kenyataan yang sebenarnya
54
Bab 54. Rencana pernikahan
55
Bab 55. Menuju hari H
56
Bab 56. SAH
57
Bab 57. Mencintaimu
58
Bab 58. Merah kebiruan
59
Bab 59. Tamu bulanan
60
Bab 60. Mual-mual
61
Bab 61. Dua kabar berbeda
62
Bab 62. Oma kritis
63
Bab 63. Berharap untuk kesembuhan oma
64
Bab 64. Yang pergi untuk selamanya
65
Bab 65. Sakit parah
66
Bab 66. Tolong selamatkan suamiku
67
Bab 67. Rindu padanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!