PART 02

Arka telah berganti kostum. Kini pakaian yang dikenakannya sama seperti Delan dan Agatha yaitu seragam putih abu-abu. Dengan wajah berseri Arka menghampiri kedua sahabatnya yang masih setia menunggu nya latihan basket.

"Eh, Ta. Dapet salam manis noh!" Ucap Arka sembari membetulkan letak tas di bahunya.

"Kan, Gue bilang juga apa," sahut Kirana tersenyum lebar.

"Bener, Ka?" sahut Delan ikut penasaran.

"Hooh, sebenernya sih... dari kemarin. Tapi sori ya, gue lupa mau nyampein sama Lo." balas Arka santai tak lupa dengan senyum manis yang setia bertenger di wajah tampannya.

"He-he-he... Gue udah ngira sih. Pasti di antara anak-anak basket itu ada yang ngefans sama gue," ucapnya dengan tingkat kepedean diatas rata-rata.

"Dih, Narsis Lo," celetuk Arka

"Biarin aja sih, iri? bilang boss." balas Agatha menirukan jargon yang sedang viral di aplikasi balok hitam itu

"Eh iya, dari siapa Ka.?" ucap Agatha tampak girang.

"Biar gue tebak,"

"Sok lah,"

"Pasti dari Willy ya?" mendengar nama pertama yang Agatha sebutkan sontak membuat tawa Arka pecah membahana. Sebab orang yang Agatha maksud adalah cowok paling keren, bukan hanya antar anak basket, tapi juga di 5 SILA.

"Ta,,, Ta,,, cowok kayak Willy mah ga mungkin tertarik sama cewek modelan Lo, kalee..!"

Bukannya merasa tersinggung, Agatha ikut tertawa heboh dengan lelucon yang dirinya buat.

"Kalo bukan Willy, terus siapa dong? Farhan, Sylvester, Hasimulana. mungkin?" Agatha terus menebak.

Arka masih tertawa, menggeleng-geleng.

"Aldi,?"

Arka menggelengkan kepalanya lebih keras.

"Victor,? Rixon.?"

Arka terus menggeleng.

"Atuhlah, Ka. nyerah gue," Agatha tampak menyudahi terkaannya. Merasa sedikit frustasi karena gerakan kepala Arka tak berubah sejak pertama kali dirinya mengajukan kandidat.

"Bukan semuanya Ta," jawab Arka Tegas

"Ohh,,, bukan semuanya ya.?" gumam Agatha pelan namun samar-samar masih di dengar oleh Delan dan Arka yang masing-masing berjalan di sisi kiri dan kanan mengapitnya.

"Kalo bukan mereka, terus siapa dong Ka.?"

"Doni,"

"Ehh...?" Agatha tampak berusaha mengingat.

" Sepengetahuan gue, ga ada tuh anak basket yang namanya Romi. Yang mana, Ka? anak baru ya? kok bisa sih gue ga kenal,?" cecarnya bertubi-tubi.

"Bukan Ta, nggak ada. Namanya Doni, Ta. bukan Romi!" Ujar Arka membetulkan.

"Ohhh,,, Doni. Doni Septian, Doni Fermana, apa atau Doni Dozer, Ka.?" tanya Agatha penasaran dengan menyisikan rambutnya yang beterbangan akibat tiupan dari angin nakal, kebelakang telinganya.

"Sok ngetop Lo,"

Agatha ikut terkekeh. Otak minimalisnya sedang bekerja keras didalam sana untuk menebak-nebak siapa yang sedang Arka bicarakan.

Sebab di sekolah mereka terdapat tiga cowok yang bernama Doni. Semuanya cukup terkenal dengan porsi masing-masing dan sangat mengundang perhatian.

Doni yang pertama adalah Doni siswa kelas XII IPS 1. Meski tidak terlalu tampan, tetapi lelaki ini memiliki suara yang sangat keren abis. Bisa bikin cewek-cewek histeris di setiap tampilannya di atas panggung.

Doni yang kedua adalah cowok kelas XI IPA 3. lelaki dengan mata biru laut, berpostur tinggi tegap, serta memiliki tampang cool itu merupakan siswa blasteran Jerman. Bertugas sebagai ketua ekskul paskibra di sekolah.

dan Doni yang terakhir dan yang tak kalah terkenal adalah Doni teman sekelas Arka.

"Doni yang mana, Ka.?" Agatha bertanya Kalem.

"Temen Sekelas Gue,"

"Oooo,,, Doni Dozer." bukan Agatha yang menyahut, melainkan Delan. Delan yang sedari tadi hanya diam menyimak obrolan unfaedah keduanya pun akhirnya bersuara.

Senyum dibibirnya tak dapat ditahan untuk tak melebar. Delan tersenyum geli melihat kearah Agatha. Siapa yang tak mengenal Doni Dozer.? semua manusia penghuni 5 SILA tahu betul siapa si Doni Dozer itu.

Keterkenalannya bukan karena berwajah tampan, memiliki tubuh yang atletis, anak konglomerat dan berprestasi cemerlang ataupun mahir bermain basket seperti Arka. Melainkan karena ada sesuatu yang unik melekat pada lelaki itu.

Delan dengan segera membayangkan pada sesosok cowok bertubuh tambun, bongsor, memiliki tampang lugu (lucu-lucu belagu), berambut klimis mengkilat, dengan aroma tubuh yang senantiasa menebarkan bau semerbak.

Aroma yang menyengat Indra penciuman siapapun yang berada di dekatnya. Dari kabar yang beredar, katanya kakek dari Doni Dozer adalah pengusaha parfum tapi tidak jelas merk nya apa.

Beberapa siswa bahkan pernah berkata meski sambil bergurau bahwa minyak wangi yang sering Doni pakai adalah produk gagal buatan kakeknya. Karena bau semerbak yang khas dibawa nya itulah anak-anak 5 SILA menjulukinya dengan sebutan Doni Dozer. Entah apa hubungannya.

Arka mengganguk mantap. Membenarkan ucapan Delan. Senyum tertahan tampak diwajahnya ketika melirik kearah Agatha yang berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja.

"Gimana, Ta? di bales ga nih salamnya.?" Arka diam sebentar.

"Bales aja ya Ta, lumayan kan, dapet cucu kesayangan dari pengusaha minyak wangi. He-he-he,,," lanjutnya kegirangan karena dalam sehari ini begitu banyak kesempatan untuk menggoda Agatha.

Tanpa diduga, Agatha menganggukkan kepalanya.

Mata Delan kontan membelalak tak percaya, begitu juga Arka yang harus tersedak ludahnya sendiri.

"Eh, ini beneran Ta Lo ngebales salamnya si Doni?" tanya Arka memastikan.

"iya, Ka. Ngga apa-apa kan?"

Delan terpaku, sedang Arka melongo dibuatnya.

"Kenapa,?" tanya Agatha kebingungan melihat respon kedua sahabatnya.

"Ustad yang deket sama halte bus, di mana ya Lan,?" tanya Arka pada Delan tak menghiraukan Agatha yang masih menatapnya.

"Mau ngapain.?" tanya Delan ikut bingung.

"Buat ngerukiyah si Agatha, gue takutnya dia lagi kemasukan jin nyasar." sahut Arka serius

Agatha yang mendengar ucapan Arka langsung menoyor kuat kepala Arka hingga menghasilkan suara 'gletak' saking kuatnya.

"Eh, ogeb. gue Kristen kalo Lo Lupa,"

"Heheheh,,," Arka menggaruk tengkuk bagian belakang nya yang tiba-tiba gatal.

"Tapi, ini serius Ta? Lo bales salam nya si Doni.?" tanya Delan yang masih penasaran.

"Iya serius gue, dan tolong. Ya, Ka. Bilang sama Doni. kalo gue bales salamnya dia bukan dengan salam manis melainkan salam super kueecuitt." gadis itu terkekeh kegelian sendiri.

Delan dan Arka ikut terkekeh.

"Kirain...." gumam Delan

"Asal Lo tau ya, Ta. Si Doni sebenernya naksir sama Lo udah lama banget. Sedari kita pertama kali masuk 5 SILA malah." ucap Arka membuka rahasia yang sudah sejak lama di ketahuinya. Arka tahu betul karena ia selalu satu kelas dengan Doni. Doni sering kedapatan beberapa kali membicarakan Agatha dengan antusiasnya, setiap gadis itu berkunjung di kelas Arka.

Arka juga kerap menangkap sinar mata yang memuja di pancarkan oleh mata almond Doni ketika menatap kearah Agatha. Sebagai sesama lelaki, tentu Arka tau arti dari binar mata yang Doni bawa.

"Cuma ga tau kenapa, akhir-akhir ini. Si Doni jadi makin sering nitipin salam buat Lo, Ta." lanjut nya.

"Nunggu wangsit dulu kali," sahut Agatha bercanda

"Kerupuk kali, Ka." timpal Delan.

Ketiganya tertawa riang sembari menyusuri jalan keluar area sekolah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.!!!!

Stay terus di karya othor ya🙏🏻 jangan lupa like, favorite dan vote nya juga🥰

love U all🤗

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

cerita masa masa SMA emang paling seru,dan berkesan..
aku subscribe nih kak

2023-01-07

1

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

aku mampir lagi karyanya aku cek sendiri

2023-01-03

0

linda sagita

linda sagita

subscribe mendarat

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!