Bab 4 ( Cinta pada pandangan pertama )

Dengan perasaan berdebar, Devan akhirnya memberanikan diri untuk menemui Nadia.

"Devan, Nadia sudah setuju untuk menikah denganmu Nak, jadi Mama bisa memiliki seorang Putri yang selalu Mama impi-impikan," ujar Mama Mayang.

Mama Mayang begitu menginginkan seorang Putri, tapi sayangnya rahim beliau telah diangkat pada saat melahirkan Devan, karena rahimnya mengalami infeksi.

Devan hanya tersenyum kecut mendengarnya, karena dia tidak yakin jika Nadia akan dengan mudah menerima perjodohan tersebut.

Lihat saja Devan, apa yang nanti bisa aku lakukan untuk menghancurkan hidupmu, karena sekarang aku bukan Nadia yang lemah lagi, batin Nadia, karena saat ini hatinya sudah diliputi oleh perasaan dendam terhadap Devan.

"Sayang, kalau begitu sekarang juga Nadia ikut kami ke Jakarta ya, Mama udah gak sabar ingin segera melihat kalian berdua menikah," ujar Mama Mayang yang terlihat begitu antusias.

Nadia terlihat melamun, karena sebenarnya dia masih ingin tinggal di rumahnya sampai acara tahlil empat 40 hari kedua orangtuanya selesai.

"Nadia jangan banyak pikiran ya, biar Pak Anton dan Bu Maryam yang mengurus acara tahlil di sini," ujar Papa Agung, dan akhirnya Nadia menganggukan kepalanya serta memaksakan untuk tersenyum.

"Pak Anton, Bu Maryam, kami sangat berterimakasih atas semuanya, kalau ada sesuatu yang kurang atau apa pun itu, Bapak dan Ibu bisa menghubungi kami, dan kalau bisa, tolong hadir juga di acara Pernikahan Devan dan Nadia yang mungkin akan kami selenggarakan minggu depan," ujar Papa Agung.

"Insyaallah Pak, bagi kami Nadia adalah Putri kami juga. Saya titip Nadia ya Pak, saya yakin kalau Bapak dan Ibu akan menyayangi Nadia seperti Anak kandung sendiri," ujar Pak Anton.

"Iya Pak, kami pasti akan selalu menyayangi Nadia, dan nanti kami akan memperlakukan Nadia sebagai Putri kandung kami sendiri, bukan sebagai Menantu," ujar Papa Agung.

Bu Maryam, memeluk tubuh Nadia sebelum dia pergi.

"Nadia sayang, jaga diri baik-baik ya, Ibu pasti akan merindukan Nadia, apalagi Aisyah, pasti dia akan mencari keberadaan kamu jika Nadia tidak tinggal di sini lagi," ujar Bu Maryam dengan meneteskan airmata, begitu juga Nadia, karena selama ini mereka sudah begitu dekat, apalagi Aisyah yang masih berumur 5 tahun, dia sudah menganggap Nadia sebagai Kakak kandungnya sendiri.

"Nadia pasti akan merindukan Aisyah juga Bu, Ibu dan Bapak jaga kesehatan ya, nanti Nadia bakalan sering-sering telpon, dan kalau ada waktu Nadia akan sering berkunjung ke sini juga," ujar Nadia dengan mengurai pelukannya.

Dengan berat hati akhirnya Nadia meninggalkan kampung halamannya dan rumah tempat ia dibesarkan dengan penuh cinta.

Bu, Pak, Nadia pergi dulu ya, do'akan Nadia supaya Nadia bisa melewati Pernikahan tanpa cinta yang akan Nadia jalani nanti, ucap Nadia dalam hati.

Saat ini Devan ikut dengan mobil Papa Agung, dengan Papa Agung yang menyetir, sedangkan mobil Devan dibawa oleh Supir yang sebelumnya mengantar Papa Agung.

Setelah beberapa jam perjalanan, Nadia akhirnya sampai di kediaman Pratama. Nadia begitu terpesona melihat keindahan rumah yang megah seperti istana.

"Selamat datang di kediaman Pratama sayang, mulai sekarang ini adalah rumah Nadia juga," ujar Mama Mayang.

Pada saat Nadia melewati pintu utama, Revan yang sedang membersihkan sebuah lukisan yang berada di atas pintu tiba-tiba hilang keseimbangan.

Bruk

Tubuh Revan kini berada di atas tubuh Nadia, mata mereka berdua saling berpandangan tanpa mau berkedip, dan saat ini jantung mereka berdetak kencang.

Cantik, sangat cantik, baru kali ini aku merasakan jantungku berdetak kencang untuk seorang gadis, apa mungkin ini adalah cinta pertama, batin Revan.

Sebelumnya Revan tidak pernah dekat dengan seorang gadis, karena dia fokus belajar serta bekerja membantu Papa Agung di Perusahaan, beda dengan Devan yang selalu gonta ganti pacar, dan selalu menghambur-hamburkan uang orangtuanya.

"Revan sayang, kok kamu bisa sampai jatuh sih Nak, Mama kan udah bilang, gak usah ikut bersih-bersih rumah segala, kamu juga udah cape tiap hari kerja di kantor," ujar Mama Mayang, sehingga membuyarkan lamunan Revan.

"Kamu baik-baik saja kan? Maaf aku tidak sengaja," ujar Revan dengan membantu Nadia berdiri.

Jadi lelaki ini yang bernama Revan? Dia begitu tampan, jauh kalau dibandingin sama si kutu kupret Devan. Kenapa jantungku berdetak kencang ya pada saat melihat Revan? apa aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama? sadar Nadia, ingat misi kamu, jadi kamu tidak boleh jatuh cinta terhadap Revan karena cinta hanya akan membuat kamu menjadi lemah, batin Nadia.

"Nadia sayang, kamu gak kenapa-napa kan? ada yang sakit gak?" tanya Mama Mayang.

"Nadia gak apa-apa kok Ma," jawab Nadia dengan tersenyum manis, sehingga membuat hati Revan meleleh.

"Revan, kenalin ini Nadia. Nadia adalah calon adik ipar kamu," ujar Mama Mayang.

Ada perasaan sakit pada hati Revan ketika mendengar kenyataan bahwa Nadia adalah calon istri Devan.

Kenapa hatiku terasa sakit ya ketika mendengar bahwa Nadia adalah calon istri Devan? Perasaan apa ini Ya Allah, jangan sampai aku jatuh cinta pada calon Adik iparku sendiri, ucap Revan dalam hati.

Revan sudah di anggap sebagai Anak sulung di keluarga Pratama, karena meskipun Revan dan Devan memiliki usia yang sama, tapi Revan jauh lebih dewasa jika dibandingkan dengan Devan.

Sesaat kemudian, Devan dan Papa Agung masuk ke dalam rumah, Revan yang melihat Devan masuk dengan wajah ditekuk pun langsung menghampirinya.

"Loe kenapa Dev? Wajah loe kok kusut banget, kayak baju yang belum disetrika aja," sindir Revan.

"Rev, loe ikut ke kamar gue yuk, ada yang mau gue ceritain," ajak Devan dengan menyeret tubuh Revan.

"Ma, Pa, Nadia, Revan tinggal dulu ya," ujar Revan dengan tersenyum, karena Devan terus saja menarik tubuhnya.

Nadia masih terpaku melihat Revan sampai akhirnya hilang dari pandangannya.

"Sayang, jangan melamun terus, yuk sekarang Mama antar Nadia ke kamar juga," ujar Mama Mayang.

Kamar Nadia berada di tengah-tengah kamar Revan dan Devan di lantai dua, sebelum nanti Nadia dan Devan satu kamar setelah menikah.

"Ini kamar kamu sayang, yang sebelah sini kamar Kak Revan, kalau yang ini kamar Devan yang nanti akan menjadi kamar kamu juga kalau kalian berdua sudah menikah," ujar Mama Mayang, sehingga Nadia menelan salivanya.

Apa aku bakalan bisa menjalani rumah tangga dengan Devan, jika pada kenyataannya aku hanya berniat untuk membalaskan dendam kematian orangtuaku saja. Akan tetapi, kenapa sepertinya aku suka terhadap sosok Revan pada saat pandangan pertama? pokoknya kamu tidak boleh jatuh cinta Nadia, fokus sama tujuan kamu, batin Nadia yang kini berada dalam dilema.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Kayanya si Nadia cocok sama Revan aja😁

2022-12-07

1

Mommy QieS

Mommy QieS

jadi penasaran dengan cerita cinta segitiga antara Nadia, Devan dan Revan😍😍

2022-12-02

1

Hiatus

Hiatus

semangat nulisnya 💪 Sa bacanya nyicil ya 🤣🤣🤣🤣

2022-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 ( Kecelakaan maut )
2 Bab 2 ( Tidak semua bisa dibeli dengan uang )
3 Bab 3 ( Rencana Nadia )
4 Bab 4 ( Cinta pada pandangan pertama )
5 Bab 5 ( Benih-benih Cinta )
6 Bab 6 ( Bayi yang ditukar )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Surti dan Agung )
8 Bab 8 ( Ancaman Surti )
9 Bab 9 ( Ungkapan perasaan Revan dan Nadia )
10 Bab 10 ( Keputusan Revan )
11 Bab 11 ( Pernikahan tanpa cinta )
12 Bab 12 ( Malam Pertama yang gagal )
13 Bab 13 ( Tragedi pada malam pertama )
14 Bab 14 ( Perpisahan yang menyakitkan )
15 Bab 15 ( Suami di atas kertas )
16 Bab 16 ( Rindu Terlarang )
17 Bab 17 ( Disengat Tawon )
18 Bab 18 ( Nadia VS Ana )
19 Bab 19 ( Kekecewaan Devan )
20 Bab 20 ( Kejujuran Nadia )
21 Bab 21 ( Pertemuan dengan kekasih hati )
22 Bab 22 ( Cinta Segitiga )
23 Bab 23 ( Cemburu )
24 Bab 24 ( Bertemu teman lama )
25 Bab 25 ( Hati yang bercabang )
26 Bab 26 ( Kesalahan yang kembali terulang )
27 Pengumuman
28 Bab 27 ( Candu Baru )
29 Bab 28 ( Perhatian Devan terhadap Emily )
30 Bab 29 ( Membuka hati untuk Emily )
31 Bab 30 ( Emily Hamil )
32 Bab 31 ( Keputusan Revan )
33 Bab 32 ( Bertukar pasangan )
34 Bab 33 ( Lagi lagi keceplosan )
35 Bab 34 ( Rencana Pernikahan Revan dan Emily )
36 Bab 35 ( Cinta mengalahkan segalanya )
37 Bab 36 ( Penolakan orangtua Emily )
38 Bab 37 ( Kesalahpahaman Emily )
39 Bab 38 ( Kesepakatan Devan dan Emily )
40 Bab 39 ( Gigitan Nyamuk Besar )
41 Bab 40 ( Acara Pernikahan Revan dan Emily )
42 Bab 41 ( Kedatangan Anabel )
43 Bab 42 ( Aksi Emily )
44 Bab 43 ( Lemah Kandungan )
45 Bab 44 ( Perdebatan Revan dan Devan )
46 Bab 45 ( Revan kecelakaan )
47 Bab 46 ( Kecurigaan Mama Mayang )
48 Bab 47 ( Fakta yang terungkap )
49 Bab 48 ( Pengakuan Nadia )
50 Bab 49 ( Revan koma )
51 Bab 50 ( Menemani Revan )
52 Bab 51 ( Hanya mengingat Nadia )
53 Bab 52 ( Kekuatan cinta Revan dan Nadia )
54 Bab 53 ( Mencuri Ciuman )
55 Bab 54 ( Kejujuran Devan )
56 Bab 55 ( Mencoba melepaskan )
57 Bab 56 ( Rencana licik Ana )
58 Bab 57 ( Kenapa cinta sesakit ini )
59 Bab 58 ( Pasangan kumpul kebo )
60 Bab 59 ( Dendam membawa malapetaka )
61 Bab 60 ( Menjadi teman )
62 Bab 61 ( Rencana licik Ana )
63 Bab 62 ( Ancaman Ana )
64 Bab 63 ( Tertangkap basah )
65 Bab 64 ( Godaan Ana )
66 Bab 65 ( Jebakan Ana )
67 Bab 66 ( Keguguran )
68 Bab 67 ( Acara tujuh bulanan )
69 Bab 68 ( Kelahiran dan Kematian )
70 Bab 69 ( Permintaan Devan )
71 Bab 70 ( Ingatan yang kembali )
72 Bab 71 ( Menceritakan yang sebenarnya )
73 Bab 72 ( Hukuman untuk Bi Surti )
74 Bab 73 ( Penyesalan Devan )
75 Ban 74 ( Bersilaturahmi ke rumah Pak Anton )
76 Bab 75 ( Kejutan untuk Nadia )
77 Bba 76 ( Hari yang ditunggu-tunggu )
78 Bab 77 ( Malam bersejarah )
79 Bab 78 ( Kebahagiaan Revan dan Nadia )
80 Bab 79 ( Bertemu Ana di Bali )
81 Bab 80 ( Jangan ada Dusta di antara kita )
82 Bab 81 ( Persiapan Ulang tahun Tasya dan Rendra yang ke-17 )
83 Bab 82 ( Benih-benih Cinta )
84 Bab 83 ( Kepulangan Devan )
85 Bab 84 ( Rahasia yang dibawa sampai mati )
86 Bab 85 ( Keputusan Rendra )
87 Bab 86 ( Mempunyai perasaan yang sama )
88 Bab 87 ( Kenangan terindah )
89 Bab 88 ( Merasa berat untuk berpisah )
90 Bab 89 ( Perpisahan selalu menyakitkan )
91 Bab 90 ( Memberikan secercah harapan )
92 Bab 91 ( Cerita Devan )
93 Bab 92 ( Tasya Cemburu )
94 Bab 93 ( Penolakan Tasya dan Pengakuan Papa Agung )
95 Bab 94 ( Akhir hidup Papa Agung )
96 Bab 95 ( Will You Marry Me Natasya Putri Pratama? )
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 1 ( Kecelakaan maut )
2
Bab 2 ( Tidak semua bisa dibeli dengan uang )
3
Bab 3 ( Rencana Nadia )
4
Bab 4 ( Cinta pada pandangan pertama )
5
Bab 5 ( Benih-benih Cinta )
6
Bab 6 ( Bayi yang ditukar )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Surti dan Agung )
8
Bab 8 ( Ancaman Surti )
9
Bab 9 ( Ungkapan perasaan Revan dan Nadia )
10
Bab 10 ( Keputusan Revan )
11
Bab 11 ( Pernikahan tanpa cinta )
12
Bab 12 ( Malam Pertama yang gagal )
13
Bab 13 ( Tragedi pada malam pertama )
14
Bab 14 ( Perpisahan yang menyakitkan )
15
Bab 15 ( Suami di atas kertas )
16
Bab 16 ( Rindu Terlarang )
17
Bab 17 ( Disengat Tawon )
18
Bab 18 ( Nadia VS Ana )
19
Bab 19 ( Kekecewaan Devan )
20
Bab 20 ( Kejujuran Nadia )
21
Bab 21 ( Pertemuan dengan kekasih hati )
22
Bab 22 ( Cinta Segitiga )
23
Bab 23 ( Cemburu )
24
Bab 24 ( Bertemu teman lama )
25
Bab 25 ( Hati yang bercabang )
26
Bab 26 ( Kesalahan yang kembali terulang )
27
Pengumuman
28
Bab 27 ( Candu Baru )
29
Bab 28 ( Perhatian Devan terhadap Emily )
30
Bab 29 ( Membuka hati untuk Emily )
31
Bab 30 ( Emily Hamil )
32
Bab 31 ( Keputusan Revan )
33
Bab 32 ( Bertukar pasangan )
34
Bab 33 ( Lagi lagi keceplosan )
35
Bab 34 ( Rencana Pernikahan Revan dan Emily )
36
Bab 35 ( Cinta mengalahkan segalanya )
37
Bab 36 ( Penolakan orangtua Emily )
38
Bab 37 ( Kesalahpahaman Emily )
39
Bab 38 ( Kesepakatan Devan dan Emily )
40
Bab 39 ( Gigitan Nyamuk Besar )
41
Bab 40 ( Acara Pernikahan Revan dan Emily )
42
Bab 41 ( Kedatangan Anabel )
43
Bab 42 ( Aksi Emily )
44
Bab 43 ( Lemah Kandungan )
45
Bab 44 ( Perdebatan Revan dan Devan )
46
Bab 45 ( Revan kecelakaan )
47
Bab 46 ( Kecurigaan Mama Mayang )
48
Bab 47 ( Fakta yang terungkap )
49
Bab 48 ( Pengakuan Nadia )
50
Bab 49 ( Revan koma )
51
Bab 50 ( Menemani Revan )
52
Bab 51 ( Hanya mengingat Nadia )
53
Bab 52 ( Kekuatan cinta Revan dan Nadia )
54
Bab 53 ( Mencuri Ciuman )
55
Bab 54 ( Kejujuran Devan )
56
Bab 55 ( Mencoba melepaskan )
57
Bab 56 ( Rencana licik Ana )
58
Bab 57 ( Kenapa cinta sesakit ini )
59
Bab 58 ( Pasangan kumpul kebo )
60
Bab 59 ( Dendam membawa malapetaka )
61
Bab 60 ( Menjadi teman )
62
Bab 61 ( Rencana licik Ana )
63
Bab 62 ( Ancaman Ana )
64
Bab 63 ( Tertangkap basah )
65
Bab 64 ( Godaan Ana )
66
Bab 65 ( Jebakan Ana )
67
Bab 66 ( Keguguran )
68
Bab 67 ( Acara tujuh bulanan )
69
Bab 68 ( Kelahiran dan Kematian )
70
Bab 69 ( Permintaan Devan )
71
Bab 70 ( Ingatan yang kembali )
72
Bab 71 ( Menceritakan yang sebenarnya )
73
Bab 72 ( Hukuman untuk Bi Surti )
74
Bab 73 ( Penyesalan Devan )
75
Ban 74 ( Bersilaturahmi ke rumah Pak Anton )
76
Bab 75 ( Kejutan untuk Nadia )
77
Bba 76 ( Hari yang ditunggu-tunggu )
78
Bab 77 ( Malam bersejarah )
79
Bab 78 ( Kebahagiaan Revan dan Nadia )
80
Bab 79 ( Bertemu Ana di Bali )
81
Bab 80 ( Jangan ada Dusta di antara kita )
82
Bab 81 ( Persiapan Ulang tahun Tasya dan Rendra yang ke-17 )
83
Bab 82 ( Benih-benih Cinta )
84
Bab 83 ( Kepulangan Devan )
85
Bab 84 ( Rahasia yang dibawa sampai mati )
86
Bab 85 ( Keputusan Rendra )
87
Bab 86 ( Mempunyai perasaan yang sama )
88
Bab 87 ( Kenangan terindah )
89
Bab 88 ( Merasa berat untuk berpisah )
90
Bab 89 ( Perpisahan selalu menyakitkan )
91
Bab 90 ( Memberikan secercah harapan )
92
Bab 91 ( Cerita Devan )
93
Bab 92 ( Tasya Cemburu )
94
Bab 93 ( Penolakan Tasya dan Pengakuan Papa Agung )
95
Bab 94 ( Akhir hidup Papa Agung )
96
Bab 95 ( Will You Marry Me Natasya Putri Pratama? )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!