Jangan Dekati Wanitaku
Pagi ini udara terasa sangat dingin dan rasa nya terasa sampai ke tulang tulang seluruh tubuh . Yang membuat tidur seorang gadis beranjak dewasa ini semakin nyenyak dan untuk sulit bangun dari tidurnya. Walaupun terdengar beberapa kali ketukan pada pintu dari luar kamar tidurnya tapi itu tidak membuat tidurnya terusik bahkan bergerak sedikitpun.
"Nana bangun sayang udah jam enam ini nanti kesiangan sekolahnya ,,, hari ini MOS kan."
"Nana."
"Nana sayang." Ucap seseorang dari luar kamar gadis yang bernama Nana itu dan itu adalah mamanya.
Walaupun sudah beberapa kali sang mama membangunkannya namun tak kunjung juga ada jawaban dari dalam kamar tersebut.
Dan pada akhirnya karena sebuah ketukan yang terdengar keras akhirnya Nana terbangun karena terkejut.
Dengan mata sayup Nana berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu kamarnya.
"Iya ma ini udh bangun kok."
"Yaudah mandi gih nanti kesiangan." Ujar sang mama dan setelah itu berlalu pergi meninggalkan kamar Nana.
Dan setelah menutup pintu kembali Nana pun pergi menuju kamar mandinya untuk mandi dan setelah itu sholat subuh dan bersiap untuk ke sekolah.
Selesai bersiap Nana pun langsung turun ke lantai bawah untuk melakukan sarapan pagi bersama dengan keluarganya. Dan juga tampak beberapa asisten rumah tangga mereka yang sedang sibuk menata sarapan pagi di atas meja makan.
"Pagi semua." Sapa Nana kepada mereka semua yang ada di ruang makan itu.
"Pagi sayang." jawab papa dan mama Nana serentak.
"Pagi dek."
"Sini duduk samping Abang." Ucap seorang laki laki lengkap dengan setelan jasnya dan itu adalah satu satunya saudara Nana karena mereka Hannya berdua saudara.
"Iya bang."Jawab Nana seraya duduk di dekat abangnya.
"Ngak nyangka ya mah anak gadis kita udah SMA aja."Kata sang papa kepada mama.
"Iya pah padahal kemaren baru main Boneka." Timpal sang mama.
"Iya dong Kan Nana selalu dikasih makan yang banyak sama mama makanya cepat gedenya."
"Silahkan makan tuan, nyonya."Timpal sang bibi dari belakang mama yang membuat mamah dari dua anak itu terkejut lantaran suara sang bibi itu mirip seperti suara laki laki.
"Aduh,,,, bibi bikin kaget aja deh."Ucap sang mama sambil mengusap dadanya.
"Maaf nyonya."Jawab sang art tersebut sambil cengengesan di keluarga Nana ART diberlakukan sama layaknya anggota keluarga juga jadi tidak jarang mereka terlihat bercanda bersama.
"Yaudah bibi juga makan gih sama yang lain juga."
"Iya nyonya ,,,, ehh ibuk."Jawab bibi tersebut dengan sedikit tertawa karena sudah beberapa kali di tegur untuk tidak memanggil nyonya melainkan ibuk saja.
Selesai makan mereka menuju tujuan mereka masing masing.
"Adek sekarang kan baru masuk SMA bagaimana kalau kita antar bersama sama."Kata papa Nana saat mereka semua sudah berada di teras rumah.
"Rencana nya kan udah gitu dari semalam pah."Jawab sang mama.
"Oh iya papa lupa,,, yaudah ayo."
"Ehh ehhh bentar deh ngapain sih maa pakai di antar segala kan Nana udah gede bukan anak SD lagi yang pakai diantar segala."Protes Nana tak terima.
"Ngak ada alasan pokoknya hari ini mamah papa sama Abang mau antar kamu ke sekolah titik dan ngak ada alasan."Ucap mama dengan tegas pertanda perintah nya tidak boleh dibantah.
Dengan wajah cemberut Nana berjalan ke arah mobil yang telah di persiapkan.
"Pagi pagi udah bikin kesal aja."Ucap Nana kesal dan itu hanya berani ia ucapkan dalam hati karena tidak berani bicara lagi kalau mamahnya sudah berkata ya maka iya karena kalau dibantah uang jajannya lah yang akan menjadi sasarannya.
Beberapa menit kemudian Mereka telah sampai di sebuah gedung sekolah bertuliskan SMA 4 Jakarta lebih tepatnya di gerbang sekolah.
"Sampai sini aja kan mah."Kata Nana Sambil melihat ke arah sang mama.
"Kalau mau ke dalam kita juga mau kan pah."Sambil mengedipkan sebelah matanya ke papa.
"Iya mah."Timpal sang papa mengikuti kata sang mama karena dia tipe suami takut istri bagaimana tidak karena istrinya yang super galak dan cerewet.
"Ngak,,,ngak usah sampai sini aja " Ujar Nana dengan cepat dan cepat cepat turun dari mobil.
"Yaudah Nana masuk dulu ya mah pah Abang."Ucap Nana sambil menyalami ke tiga orang tersebut dan berlalu pergi meninggalkan ketiga orang penting dalam hidupnya yang tengah menatapnya dengan tersenyum.
Setelah itu Nana menuju ke dalam sekolah karena temannya sudah menunggunya di dalam sekolah itu.
.............. Bersambung ...............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments