NovelToon NovelToon

Jangan Dekati Wanitaku

Episode 1 Pertemuan

Pagi ini udara terasa sangat dingin dan rasa nya terasa sampai ke tulang tulang seluruh tubuh . Yang membuat tidur seorang gadis beranjak dewasa ini semakin nyenyak dan untuk sulit bangun dari tidurnya. Walaupun terdengar beberapa kali ketukan pada pintu dari luar kamar tidurnya tapi itu tidak membuat tidurnya terusik bahkan bergerak sedikitpun.

"Nana bangun sayang udah jam enam ini nanti kesiangan sekolahnya ,,, hari ini MOS kan."

"Nana."

"Nana sayang." Ucap seseorang dari luar kamar gadis yang bernama Nana itu dan itu adalah mamanya.

Walaupun sudah beberapa kali sang mama membangunkannya namun tak kunjung juga ada jawaban dari dalam kamar tersebut.

Dan pada akhirnya karena sebuah ketukan yang terdengar keras akhirnya Nana terbangun karena terkejut.

Dengan mata sayup Nana berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu kamarnya.

"Iya ma ini udh bangun kok."

"Yaudah mandi gih nanti kesiangan." Ujar sang mama dan setelah itu berlalu pergi meninggalkan kamar Nana.

Dan setelah menutup pintu kembali Nana pun pergi menuju kamar mandinya untuk mandi dan setelah itu sholat subuh dan bersiap untuk ke sekolah.

Selesai bersiap Nana pun langsung turun ke lantai bawah untuk melakukan sarapan pagi bersama dengan keluarganya. Dan juga tampak beberapa asisten rumah tangga mereka yang sedang sibuk menata sarapan pagi di atas meja makan.

"Pagi semua." Sapa Nana kepada mereka semua yang ada di ruang makan itu.

"Pagi sayang." jawab papa dan mama Nana serentak.

"Pagi dek."

"Sini duduk samping Abang." Ucap seorang laki laki lengkap dengan setelan jasnya dan itu adalah satu satunya saudara Nana karena mereka Hannya berdua saudara.

"Iya bang."Jawab Nana seraya duduk di dekat abangnya.

"Ngak nyangka ya mah anak gadis kita udah SMA aja."Kata sang papa kepada mama.

"Iya pah padahal kemaren baru main Boneka." Timpal sang mama.

"Iya dong Kan Nana selalu dikasih makan yang banyak sama mama makanya cepat gedenya."

"Silahkan makan tuan, nyonya."Timpal sang bibi dari belakang mama yang membuat mamah dari dua anak itu terkejut lantaran suara sang bibi itu mirip seperti suara laki laki.

"Aduh,,,, bibi bikin kaget aja deh."Ucap sang mama sambil mengusap dadanya.

"Maaf nyonya."Jawab sang art tersebut sambil cengengesan di keluarga Nana ART diberlakukan sama layaknya anggota keluarga juga jadi tidak jarang mereka terlihat bercanda bersama.

"Yaudah bibi juga makan gih sama yang lain juga."

"Iya nyonya ,,,, ehh ibuk."Jawab bibi tersebut dengan sedikit tertawa karena sudah beberapa kali di tegur untuk tidak memanggil nyonya melainkan ibuk saja.

Selesai makan mereka menuju tujuan mereka masing masing.

"Adek sekarang kan baru masuk SMA bagaimana kalau kita antar bersama sama."Kata papa Nana saat mereka semua sudah berada di teras rumah.

"Rencana nya kan udah gitu dari semalam pah."Jawab sang mama.

"Oh iya papa lupa,,, yaudah ayo."

"Ehh ehhh bentar deh ngapain sih maa pakai di antar segala kan Nana udah gede bukan anak SD lagi yang pakai diantar segala."Protes Nana tak terima.

"Ngak ada alasan pokoknya hari ini mamah papa sama Abang mau antar kamu ke sekolah titik dan ngak ada alasan."Ucap mama dengan tegas pertanda perintah nya tidak boleh dibantah.

Dengan wajah cemberut Nana berjalan ke arah mobil yang telah di persiapkan.

"Pagi pagi udah bikin kesal aja."Ucap Nana kesal dan itu hanya berani ia ucapkan dalam hati karena tidak berani bicara lagi kalau mamahnya sudah berkata ya maka iya karena kalau dibantah uang jajannya lah yang akan menjadi sasarannya.

Beberapa menit kemudian Mereka telah sampai di sebuah gedung sekolah bertuliskan SMA 4 Jakarta lebih tepatnya di gerbang sekolah.

"Sampai sini aja kan mah."Kata Nana Sambil melihat ke arah sang mama.

"Kalau mau ke dalam kita juga mau kan pah."Sambil mengedipkan sebelah matanya ke papa.

"Iya mah."Timpal sang papa mengikuti kata sang mama karena dia tipe suami takut istri bagaimana tidak karena istrinya yang super galak dan cerewet.

"Ngak,,,ngak usah sampai sini aja " Ujar Nana dengan cepat dan cepat cepat turun dari mobil.

"Yaudah Nana masuk dulu ya mah pah Abang."Ucap Nana sambil menyalami ke tiga orang tersebut dan berlalu pergi meninggalkan ketiga orang penting dalam hidupnya yang tengah menatapnya dengan tersenyum.

Setelah itu Nana menuju ke dalam sekolah karena temannya sudah menunggunya di dalam sekolah itu.

.............. Bersambung ...............

Episode 2 Perkenalan

Ohh iya perkenalkan nama gue Nazma Harmeza anak kedua dari dua bersaudara ,dan anak dari Papa Antonio Harmeza dan mama Renata Harmeza.

Gue anak dari seorang pengusaha properti ternama di Jakarta yaitu Antonio Harmeza dan Mama gue dulunya seorang dokter dan sekarang berhenti karena perintah papa gue dengan alasan kalau mama kerja maka harta keluarga kami akan bertambah dan tidak ada yang akan menghabiskan uang ( aneh ya kelurga gue ).

Abang gue bernama Nathan Harmeza sekarang dia bekerja di salah satu kantor cabang perusahaan papa namun tak jauh dari rumah.

Lanjut ke cerita

Setelah sampai di sekolah Nana menuju ke dalam dan mencari temannya yang katanya sudah menunggunya namun setelah lima menit mencari Nana tak kunjung menemukan temannya itu. Dan akhirnya memutuskan untuk meneleponnya Dan baru saja memegang teleponnya datanglah seseorang dari belakang menabrak Nana yang membuat ponselnya terbanting ke lantai.

"Brakkk." Bunyi hp jatuh.

"Heiiii jangan lari Lo." Nana meneriaki orang yang telah menabraknya yang berlari tanpa mempedulikannya.

Sambil mengambil ponselnya yang jatuh akibat di tabrak orang itu tapi bukannya berhenti orang tersebut malah terus berlari tanpa mempedulikan teriakan Nana.

"Sial banget sih gue." umpat Nana kesal karena kekesalannya semakin bertambah.

"Untung aja ngak rusak ni hp." ucap Nana sambil mengecek hpnya.

Namun tiba tiba ada seseorang yang menepuk punggung Nana yang membuatnya terkejut

"Astaghfirullah Cii ngagetin gue aja deh, dari mana aja Lo dari tadi gue cariin." ucap Nana dengan nada kesal karena dari tadi pagi ada ada saja yang membuatnya kesal.

"Maaf na tadi gue ke toilet kebelet." Ucap teman Nana yang di panggilnya Cii tersebut.

Citra Alexandra merupakan sahabat Nana satu satunya mereka bersahabat dari SMP sampai sekarang.

"Kepada murid murid kelas sepuluh silahkan berbaris di lapangan." Ucap seorang guru yang tidak diketahui namanya dari kantor majelis guru.

"Yuk na ke lapangan." Lalu Citra menarik tangan Nana untuk ke lapangan.

#Di lapangan

"Pagi anak anak bapak semuanya." ucap seorang guru laki laki yang identik dengan kumis tebalnya yang membuat bulu kuduk merinding melihatnya.

"Pagi pak" ucap semua murid serentak.

"Baiklah untuk tidak memperpanjang kata kata mukadimah bapak mulai saja perkenalkan nama bapak Alex Wigiarto bapak merupakan kepala sekolah di sekolah ini.....Bla bla bla......Sekian dari bapak semoga kalian semua betah sekolah di SMA 4 Jakarta ini." ujar bapak kepala sekolah itu mengakhiri pembicaraan nya.

Setelah kata sambutan dari bapak kepala sekolah tadi mereka semua di arahkan oleh guru Waka kesiswaan untuk menuju ruangan pentas untuk mendengarkan arahan MOS.

# Pentas sekolah

"Pagi adik adik semua." ucap seorang laki laki dengan jas almamater dan berpakaian rapi dan lengkap.

"Pagi kak." jawab murid murid baru serentak.

"Baiklah perkenalkan nama Kakak Bimo Setiawan Kakak menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah ini selanjutnya kepada anggota osis lainnya diperkenankan memperkenalkan diri." selanjutnya anggota osis melakukan perkenalan secara bergantian.

Tanpa terasa kegiatan MOS telah selesai dilaksanakan setelah tiga hari lamanya dan hari ini tibalah waktunya pembagian kelas dan Nana mendapatkan kelas yang sama dengan sahabatnya Citra yaitu di kelas X IPS 4.

"Alhamdulillah ya cit kita sekelas." Ucap Nana senang sambil memeluk temannya itu dengan erat.

"iyaaa gue senang banget dehh." ucap citra sambil membalas pelukan dari sahabatnya itu dengan tak kalah erat.

"Yaudah yuk na kita cari kelasnya." ucap citra

lalu mereka langsung melakukan mencari kelas.

# X IPS

"Untung kelas kita di lantai bawah ya na." kata citra ke Nana lalu duduk di kursi yang telah mereka pilih dan mereka duduk berdua.

"Iya,,, capek deh gue cari kelasnya." menghela nafas panjang.

"Yaudah kantin yuk."

"Ok."

# Kantin.

"Mbak pesan es teh manisnya dua." Ucap citra kepada salah satu penjual disana.

"Ok neng ditunggu ya." lalu wanita itupun membuatkannya dan selesai.

"Nana duduk di kursi itu yuk." ucap citra sambil menunjuk salah satu bangku di sana dan landing menuju ke bangku tersebut.

"Seger,Arrggh." ucap Nana setelah menghabiskan es teh manisnya dalam satu tegukan lalu bersendawa lepas.

"Ya ampun na jorok deh Lo." ucap citra setelah mendengar suara sendawa Nana yang sedikit besar.

"Hehehe biasa aja kali." balas Nana sambil cengengesan.

"Udah yuk, ke kelas kita." ucap Nana dan langsung berdiri tanpa melihat sekitarnya.

"Brukkhh." Nana menabrak seseorang.

"Akhh kepala gue sakittt." ucap Nana sambil merengek.

"Makanya kalau jalan tuh hati hati." ucap seorang laki laki dengan Suara serak serta Cool.

"Lo."

"Lo." serentak.

"Lo kan yang nabrak gue waktu itu." ucap Nana setelah melihat wajah orang tersebut dan mengingat kembali Dimana dia di tabrak oleh orang itu.

"Impas kan." ucap orang itu yang merasa mereka sudah satu sama saling menabrak.

"Dan juga kalau berdiri itu jangan di jalan mengganggu tau gak." ucap laki laki itu dengan sarkas dan sinis.

"Serah Lo deh udah salah ngak mau minta maaf lagi." ucap Nana kesal lalu pergi meninggalkan kantin dan di susul oleh citra.

"Semoga gw ngak ketemu Lo lagi cowok pembawa sial." Nana pergi dari kantin dengan perasaan kesal yang menggebu gebu di hatinya.

"Gw juga berharap semoga ngak ketemu sama cewek modelan Lo." Hansel juga berteriak karena Nana sudah sedikit jauh darinya.

____________ BERSAMBUNG_____________

Episode 3 Dibuat kesal

Kelas.

"Kesal banget deh gue." Sambil menghentak hentakan kakinya dan seperti itulah kalau Nana lagi ngambek lalu ia duduk di kursi disusul Citra yang ketinggalan

"Cepat bener jalan lo sampai ngos-ngosan ni gw." Langsung duduk di dekat Nana dengan nafas yang tak teratur karena berlari mengejar Nana yang sudah duluan.

"Udah udah ngak usah dipikirin naaa kadang cowok itu juga lemes mulutnya." ucap citra sambil mengelus elus punggung Nana untuk meredakan amarah yang sedang menyelimuti hatinya.

"Gimana gue ngak kesal udah dua kali nih gue ditabrak sama tu orang." ucap Nana sambil memanyunkan bibirnya dan melipat tangan di dada.

"Iya deh iya tu guru Udah masuk." ucap citra yang melihat guru masuk ke kelas mereka.

"Pagi anak anak."

"Pagi Bu." jawab semua murid dengan serentak.

"Langsung saja perkenalkan nama ibuk Susi Susanti ibuk adalah wali kelas kalian dengan mata pelajaran ekonomi dan mohon kerja samanya." Ujar Ibu Susi yang merupakan wali kelas dari X IPS 4 itu.

"Hari ini kita akan memilih ketua kelas wakil ketua bendahara dan sekretaris dan bagi siapa yang berminat silahkan mengajukan namanya." Ujar Bu Susi dengan tegas dan berwibawa.

"Baik Bu." serentak.

Setelah beberapa lama kemudian hasil musyawarah dapat disimpulkan dan perangkat kelas sudah di tentukan dan Nana mendapatkan jabatan sebagai sekretaris kelas dan citra sebagai bendahara.

"Baiklah anak anak sekian dulu hari ini besok kita mulai belajar lagi dan daftar pelajaran silahkan di lihat di grub nanti dan sekretaris silahkan dibuat grub kelas kita."

"Baik Bu." jawab Nana karena dia merupakan sekretaris.

"Hari ini Kalian boleh pulang cepat dan hati hati di jalan."

"Baik Bu." jawab semua murid serentak.

Setelah diperbolehkan pulang mereka langsung menuju ke rumah masing masing.

Gerbang Sekolah.

Nana dan citra sama sama sedang menunggu jemputan dan dari belakang terdengarlah suara klakson mobil dan otomatis Naan dan citra langsung melihat ke arah mobil itu.

"Kalian lagi nunggu jemputan ya." suara seorang laki laki.

"Iya nih,,, Lo ketua kelas kita kan." tanya Nana yang masih mengingat wajah ketua kelas nya itu.

"Iya." jawabnya.

"Namo Lo siapa gw lupa?" tanya Nana lagi.

"Arkan Pratama." jawabnya.

"Ohh iya nama Lo siapa." Tanya Arkan ke Nana.

"Nama gue Nazma, panggil aja Nana dan ini teman gw namanya Citra." ujar citra dan juga memperkenalkan Citra kepada Arkan.

"Kalau dia mah gw udah kenal." ujar Arkan yang memang sudah mengenali Citra.

"Owhh udah ya." ujar Nana.

"Kalian mau bareng gue ngak." tawar Arkan.

"Maaf terimakasih gue udah mau di jemput kok bentar lagi sampai kalau Lo Cii." jawab Nana.

"Lo duluan aja sopir gw udah jalan ke sini kok ini bentar lagi nyampe juga." ujar Citra yang memang saat ini supirnya sedang dalam perjalanan karena sempat di beri tahu sang mama.

"Owhh yaudah gw duluan ya." kata Arkan lalu meninggalkan gerbang sekolah.

Tak lama setelah itu pun datanglah mobil yang menjemput Citra dan Nana.

Rumah Nana.

"Assalamualaikum mama." ucap Nana saat mau memasuki rumah setelah melepas sepatunya terlebih dahulu.

"Waalaikumussalam sayang." jawab mama Nana yang sedang menonton TV di ruang keluarga.

"Gimana sekolahnya, lancar?" tanya mama Renata saat Nana sudah duduk di sampingnya.

"Lancar ma dan Nana dipilih jadi sekretaris." jawab Nana dengan lesu mungkin karena capek pulang sekolah.

"Ya bagus dong sayang kan kamu dari dulu emang hobi nulis." jawab mama Nana sambil mengusap usap kepala anak bungsunya itu yang tengah tidur di pangkuannya.

"Iya ma, Nana mau mandi ke atas dulu ya ma ,gerah." ucap Nana dan bangun dari pangkuan sang mama.

"Iya sayang ,selesai itu turun ya kita makan siang bersama." pinta sang mama.

"Ok ma." lalu Nana berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Meja makan.

"Ayo Na duduk dekat mama ,papa sama Abang ngak jadi pulang makan siang katanya masih ada urusan penting." ujar mama Renata kepada Nana yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Iya ma Ngak papa." ujar Nana karena sudah biasa papa dan abangnya tidak makan bersama di rumah karena ada urusan mendadak.

Lalu mereka berdua makan siang bersama tanpa ada suara.

.

.

.

.

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!