Episode 4 Jalan ke mall

Tanpa terasa sudah hampir tiga bulan Nana bersekolah di sekolahnya dan hari ini adalah pemilihan ketua OSIS beserta jajarannya setelah melalu banyak wawancara terlebih dahulu ,karena OSIS adalah contoh bagi siswa siswa lainnya maka dari itu dibutuhkan seleksi yang ketat terlebih dahulu dan Nana terpilih menjadi anggota OSIS.

Pagi ini Nana telah sampai di sekolah jam 06.30 karena hari ini Nana ditugaskan untuk mengabsen dan memberi hukuman kepada siswa ataupun siswi yang terlambat.

Karena jam sudah menunjukkan sudah jam tujuh Nana beserta teman Anggota OSIS lainnya yang piket juga hari itu menuju ke gerbang sekolah lalu menutup nya. Satu persatu murid berdatangan setelah di absen lalu di beri sanksi maupun dia adalah kakak kelas. Dan tepat pukul 07.15 Datanglah anak laki laki dengan suara motor yang membuat sakit telinga lalu Nana memberhentikannya.

"Berhenti gak Lo." teriak Nana dengan suara lantang yang cempreng.

"Minggir ngak gue tabrak nih." dengan nada tak bersahabat ,pria tersebut dengan tidak membuka helmnya sehingga wajahnya tidak kelihatan tapi dari dari suaranya Nana bisa mengenali.

"Tabrak aja kalau berani ,gw aduin ntar ke kepala sekolah." tantang Nana karena memang pria itu sudah seringkali terlambat.

Lalu datanglah Anggota OSIS lainnya karena mendengar perdebatan mereka.

"Turun ngak Lo." kata seorang pria yang juga anggota osis serta kakak kelas.

"Ok ok turun nih gue." kata pria tersebut lalu turun dari motornya dan membuka helmnya yang seketika membuat cewek yang terlambat histeris karena dia memiliki paras yang tampan.

"Alay banget sih kayak ngak ada orang yang lebih tampan dari dia aja." ucap Nana dalam hati karena tak mungkin bila ia mengucapkannya secara langsung.

"Catat namanya Nana." kata pria tadi yang merupakan anggota osis juga.

"Baik kak ,siapa Nama lo?" Tanya Nana kepada laki laki tersebut.

"Hansel Praratya." jawab laki laki yang bernama Hansel tersebut.

" Owhhh ternyata nama lo Hansel ya " ucap Nana pura pura tak tahu.

Bagaimana dia tidak tahu karena pria inilah yang menabraknya dua kali dan Nana berniat membalaskan dendamnya melalui hukuman yang akan diberinya.

"Sekarang Lo dorong motor ini sampai ke parkiran lalu keliling lapangan sebanyak sepuluh kali." kata Nana sambil senyum manis karena Merasa puas dengan hukuman yang di berikan nya kepada pria tersebut.

"Rasain lo." dalam hati.

"Gila Lo ya parkiran sejauh itu dan gue Lo suruh dorong motor sebesar ini." ujarnya seakan tak percaya.

"Bicara lagi gw tambah saru hukuman." ancam Nana.

"Lo laki kan masak itu doang gak bisa malu dong sama cewek." kata Nana sambil menunjuk beberapa siswi perempuan yang mendorong motornya menuju parkiran.

"Ayo lakuin hukuman Lo kalo ngak gw aduin guru BK ni." ancam Nana yang membuat nyali Hansel sedikit mencuit karena guru BK mereka terkenal killer sekali ,lalu

Hansel berjalan dengan mendorong motornya menuju parkiran dan di ikuti Nana dan temannya bernama Faris.

Parkiran.

"Nih minum buat Lo dan langsung keliling lapangan lima kali." kata Nana sambil menyodorkan sebuah botol Aqua kepada Hansel yang sepertinya lelah mendorong motornya yang besar dan berat sejauh itu.

Nana tidak Hannya membagikannya kepada Hansel tapi kepada murid lain yang juga terlambat.

"Thanks." Hansel berterima kasih lalu meneguk airnya hingga habis tak bersisa.

"Sekarang Lo lari lapangan lima kali putaran." ucap Nana setelah melihat Hansel yang terlihat sudah baikan.

"Bukannya tadi sepuluh kali ya." Tanya Hansel kembali.

"Owhh jadi Lo mau sepuluh,, yaudah ngak jadi gw kurangin deh." kata Nana lalu berjalan menuju lapangan untuk melihat apakah Hansel benar benar melakukan hukumannya.

"Ngak lima aja." Hansel pun berlari menuju lapangan untuk melakukan hukuman

Lapangan.

"Ayo sekarang Lo mulai larinya." kata Nana kepada Hansel lalu Hansel menuju lapangan untuk berlari dan Nana berdiri di pinggir lapangan sambil menghitung banyak Hansel berlari.

"Lima ,udah Lo sekarang boleh ke kelas." kata Nana lalu pergi meninggalkan lapangan tersebut.

"Dasar cewek ngeselin." ucap Hansel yang sedang berusaha mengatur nafasnya setelah Nana pergi.

Kelas.

"Sekian dulu pelajaran kita hari ini silahkan lanjutkan di rumah belajarnya." terdengar suara guru ketika jam pelajaran sudah usai karena sudah waktunya istirahat.

"Baik Bu." jawab murid murid kelas sepuluh IPS semuanya.

"Baiklah kalau begitu sampai jumpa Minggu depan." kata guru tersebut.

Dan beberapa murid pun keluar kelas untuk menuju ke kantin ataupun yang lainnya tapi ada juga sebagian di dalam kelas untuk istirahat karena membawa bekal dari rumah begitu juga dengan Nana dan Citra.

Walaupun mereka anak orang kaya tapi orang tua mereka selalu menyuruh untuk membawa bekal sendiri selain higienis juga lebih sehat untuk di konsumsi.

"Na Lo Hari ini sibuk ngak pulang sekolah." tanya Citra kepada Nana.

"Ngak ,kenapa emang." tanya Nana balik ke Citra sambil memakan makanan yang telah di bawanya dari rumah.

"Temanin gw ke mall yuk lagian kita udah lama ngak ke mall bareng." jawab Citra.

"Lo mau beli apa." tanya Nana lagi.

"Banyak na ,pokoknya lo harus temanin gw deh."

"Ntar gw traktir deh Lo." tawar Citra ke Nana karena biasanya kalau Nana ngak mau nemenin Citra ke mall maka dia akan membujuk Nana dengan cara mentraktir ataupun yang lainnya.

"Ok deh kalau gitu ,tau aja kalau gw suka di traktir." jawab Nana dengan cengengesan.

"Taulah ,Lo kan emang gitu dari dulu." jawab citra mengingat dulu Nana begitu suka menerima traktir darinya.

Setelah menghabiskan makanan mereka melanjutkan dengan bercerita (Kalau teman udah se frekuensi pasti ada ada aja yang di ceritain dan ngak akan ada habisnya) tibalah waktunya untuk mereka kembali belajar dan guru selanjutnya pun masuk dan memulai pembelajaran.

Sepulang sekolah.

Sepulang sekolah Nana dan citra langsung menuju parkiran tempat mobil Citra terparkir karena hari ini Citra di izinkan untuk membawa mobil dengan alasan dia akan pergi dengan Nana sepulang sekolah.

"Ke mall mana kita akan pergi Ciii." tanya Nana kepada Citra.

"Ke mall x aja yuk gw udah lama ngak kesana kata mami gw disana ada resto baru dan menunya enak enak katanya." jawab Citra lalu menjalankan mobilnya menuju ke mall tersebut dengan kecepatan sedang.

Mall xxx.

Sesampainya di mall tersebut Nana dan citra langsung menuju tujuan pertama mereka yaitu membeli baju dan langsung menggantinya di sana karena kata Citra ngak enak pakai baju sekolah ke mall.

"Sekarang kita ke mana Cii." tanya Nana ke Citra.

"Gw mau beli skincare dulu yuk." ajak citra ke Nana lalu mereka menuju tempat langganan Citra membeli skincare dan makeup nya.

Setelah selesai berbelanja dan puas mengelilingi mall Nana dan Citra menuju resto yang ada disana karena capek dan ingin makan dan sesampainya disana mereka langsung memesan makanan sesuai selera.

"Mau pesan apa mbak" tanya salah satu pelayan disana sambil membawa buku menunya.

"Lo mau pesan apa na?" tanya Citra kepada Nana yang saat ini tengah bingung memilih.

"Iga bakar deh dua porsi sama minumannya." berfikir terlebih dahulu. "Hmmm air putih aja deh."

"Iga bakar aja mbak tiga sama air putih dua." kata Citra kepada pelayan tersebut.

"Baik mbak silahkan tunggu dulu."

Setelah itu datanglah dua orang pelayan sambil membawa pesanan mereka dan langsung memakannya dengan lahap setelah selesai mereka langsung membayarnya.

"Pakai kartu gw aja." kata Nana ke Citra karena dari tadi belanjaannya terus dibayarkan oleh Citra dan membuat Nana merasa tidak enak kepada Citra.

"Gw aja na kan gw yang bawa Lo kesini." tolak Citra sambil menyodorkan kartu kreditnya ke kasir.

"Kartu saya aja mbak." kata Nana kembali dan juga menyodorkan ke kasir.

"Kartu saya aja mbak." Citra.

"Kartu saya aja mbak." Nana.

Mereka berdua terus begitu dan tidak ada satupun dari mereka yang mengalah yang membuat kasir disana bingung dan juga menyebabkan antrian di belakang mereka berdua.

"Jadi kartu siapa ni mbak." tanya kasir lagi untuk kesekian kalinya.

"Saya aja mbak." kata Nana Dan Citra serentak.

"Pakai kartu saya aja mbak sekalian sama pesanan saya." terdengar suara seorang laki laki dari belakang mereka sehingga membuat mereka langsung menoleh ke arah tersebut.

Dengan wajah terkejut mereka melihat laki laki itu dan Mbak-mbak kasir tersebut langsung menarik kartu dari tangan pria itu karena dia juga agak sedikit lelah mendengar Nana dan Citra yang terus bersitegang dari tadi.

"Arkan." ucap Nana dan citra serentak.

"Iya ini gw." jawab pria itu yang ternyata itu Arkan teman sekelas mereka.

"Kok Lo bisa ada disini." Tanya Citra penasaran.

"Ya bisalah kan ini tempat umum ,dari tadi gw liat Lo berdua disini makanya gw susul kirain kalian ngak ada uang buat bayar makanan yang sudah kalian makan dan ternyata." jawab Arkan sambil menghela nafas karena tidak habis pikir dengan dua cewek cantik ini.

"Ini mas kartunya." kata si mbak kasir sambil. mengembalikan kartu kredit Arkan setelah selesai melakukan pembayaran.

"Yaudah ayo kita keluar lihat no antrian yang kalian berdua buat." kata Arkan sambil menunjuk ke arah belakang mereka dan di ikuti kedua wanita tersebut.

"Buset banyak juga ya." kata Nana.

Lalu mereka bertiga keluar dari mall tersebut dan menuju parkiran mall atau lobi

Lobi.

"Makasi ya Arkan Lo udah bayarin makanan kita berdua." kata Nana ke pada Arkan dan juga Citra.

"Ngak papa kali namanya juga teman." jawab Arkan sambil menatap Nana yang sepertinya sedikit terpesona dengan penampilan Nana yang sekarang yang terlihat lebih formal dari biasanya.

"Kalau gitu kita duluan ya Arkan." kata Citra dan juga Nana.

Mereka langsung masuk ke mobil setelah di iyakan Arkan dan langsung tancap gas untuk pulang karena hari sudah menunjukan pukul lima sore.

.

.

.

____________ BERSAMBUNG ____________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!