3. Pria Asing Di Hotel

"Astaga!"

Itu pagi hari saat terdengar suara teriakan dari dalam sebuah kamar hotel. Seorang gadis tampak sedang melotot lebar, menatap tubuh seorang pria yang berbaring di sebelahnya.

"Apa? Ada masalah apa?" tanya pria asing yang berada di sebelahnya itu. Pria asing itu terbangun dari tidurnya karena terkejut oleh teriakan gadis itu.

Evelyn, nama gadis itu terlihat tak peduli dengan keterkejutan pria asing itu. Dengan kekuatan penuh ia menendang pria asing itu hingga terjungkal ke atas lantai.

BRUK!

"Aw~" pekik pria asing itu saat tubuhnya terjatuh dari tempat tidur setelah mendapat tendangan. "Apa-apaan sih kau?"

Evelyn menunjuk pria asing yang tengah terbaring kesakitan di lantai itu sembari melotot. "Siapa kau?"

"Hah?"

"Aku bertanya siapa kau!"

"Apa maksudmu, heh!"

"Jawab aku, sialán! Aku bertanya siapa kau!" teriak Evelyn.

"Kenapa kau malah berteriak, sih?" ujar lelaki itu tampak menggosok-gosok pantátnya yang terasa sakit dengan gerakan malas.

"Aku bertanya, siapa kau. Dan apa yang sedang kau lakukan di sini? Ini kamar hotelku" balas Evelyn kembali berteriak sembari menunjuk wajah pria asing yang saat ini tengah mengusak-usak malas matanya, masih tampak masih mengantuk rupanya. "Oh ya ampun, juga kenapa kau tak berpakaian?"

"Aku?" tanya pria itu menunjuk dirinya sendiri. Ia lalu menurunkan pandangannya untuk melihat tubuhnya yang tak mengenakan apapun.

"Apa sebenarnya yang kau lakukan di kamarku, hah?"

Pria itu segera bangkit dari lantai dan berdiri menatap Evelyn dengan heran. "Kau bertanya apa yang kulakukan di sini?"

"Ya, kenapa kau bisa masuk ke kamarku?"

Pria itu menatap Evelyn yang tampak terkejut selama beberapa saat. Ia lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap gadis cantik di hadapannya itu dengan pandangan heran.

"Kau bahkan bertanya bagaimana aku bisa masuk kemari? Apa kau sedang bercanda?"

"Jawab saja, sialán!"

"Tentu saja, aku akan menjawab pertanyaan konyolmu itu. Jawabannya adalah karena kau sendiri-lah yang sudah membawaku ke sini." jawab pria itu balas mengumpati Evelyn dalam bahasa Inggris.

"Apa?"

"Kau tidak dengar apa yang kukatakan?"

"Aku yang membawamu!?"

"Ya. Kita bertemu di klub malam. Berkenalan. Barulah setelah itu kita berpesta dengan yang lain. Dan kau…"

Evelyn menaikkan sebelah alisnya.

"Aku? Aku kenapa?"

"Begini…" pria itu menghela napasnya dengan malas. "Aku tahu kalau ini terdengar agak gila, tapi saat di klub semalam kau memperkenalkan dirimu dan kau bilang padaku, ayo kita nikmati malam ini. Setelah itu kita pergi ke kamar hotel ini."

Evelyn terhenyak. "Aku mengatakan itu padamu?"

"Ya!" Jadi bisakah aku melanjutkan tidurku lagi?"

"Tunggu dulu!"

"Apalagi?" ujar pria itu jengah.

"Siapa namamu?"

"David." ujar pria itu. "Kita berkenalan semalam. Kau pasti lupa."

"Benarkah aku yang membawamu kemari, David?"

"Ya, kau yang mengajakku. Aku yakin. Aku ingat. Seratus persen. Aku sudah mengatakan padamu tadi."

Evelyn terhenyak. Ia menyesali betapa ceroboh dirinya. Yah, Evelyn akan berusaha agar hal seperti ini tak akan terjadi lagi. Itu artinya setelah ini dia harus lebih berhati-hati.

"Bisakah sekarang aku naik ke tempat tidur? Sejujurnya, aku ingin kembali tidur. Aku masih sangat mengantuk." ujar pria itu kemudian naik kembali ke atas tempat tidur dan mendekatkan wajahnya pada Evelyn, "ah… atau kau mau kita melanjutkan apa yang terjadi semalam? Ngomong-ngomong kau luar biasa sekali semalam." godanya sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Menjauhlah dariku! Sialan!" ujar Evelyn menatap lelaki itu geli.

"Kau garang semalam. Dan aku suka."

"Aku bilang menjauh dariku!" Evelyn dengan kasar mendorong mundur tubuh pria itu yang langsung di balas dengan gedikkan bahu yang santai.

"Baiklah kalau kau menolak. Sayang sekali." ujar pria itu. "Kalau begitu aku akan lanjut tidur saja, oke.."

Evelyn tak menjawab. Ia menatap pria yang berada di sebelahnya itu dengan datar. Pria itu tampak berbaring dan memasang kembali selimut ke tubuhnya, tanpa memperdulikan tatapan Evelyn.

Evelyn mengerjapkan matanya, lalu di detik selanjutnya ia langsung tersadar atas apa yang baru saja terjadi padanya. Benarkah dia yang sudah membawa pria ini ke kamarnya sendiri.

Tangan Evelyn bergerak untuk membuka sedikit selimut yang menutupi bagian tubuhnya dan menyadari kalau ia tak mengenakan sehelai pun pakaian.

"Ya ampun, aku melakukannya lagi." gumamnya menggelengkan kepala sembari memijit pangkal hidungnya.

Ah, Evelyn yakin kalau ia pasti sudah minum terlalu banyak di pesta semalam sampai-sampai tak sadar sudah membawa pria ini ke hotel tempat ia menginap.

Sejujurnya, tidur dengan pria asing seperti ini adalah kebiasaan lama Evelyn. Dan sudah lama Evelyn tidak bermain-main dengan pria asing, seperti ini. Lebih tepatnya, seperti pensiun. Ini sudah sangat lama sejak ia berjanji pada dirinya sendiri untuk berhenti bermain cinta dengan lelaki dan fokus bersenang-senang dengan dirinya sendiri.

Dan kali ini Evelyn pergi ke Bali untuk liburan dengan teman-temannya tapi malah berakhir dengan tidur dengan pria asing seperti ini.

"Maafkan dirimu sendiri, Evelyn." gumamnya menghela napasnya pelan dan menutup kedua mata, berharap semua ini hanyalah mimpi.

Evelyn mengangkat selimutnya sekali lagi untuk mengintip tubuhnya. Ia benar-benar tak mengenakan sehelai pun pakaian sekarang dan harus cepat-cepat mencari pakaian miliknya. Ia harus mengenakan pakaiannya.

Evelyn mengedarkan pandangannya untuk mencari pakaian yang ia kenakan semalam.

Gadis itu menghela napasnya pelan saat tak menemukan pakaiannya. Hanya ada dalaman yang tergeletak di atas lantai. Ah, Evelyn yakin kalau semalam pasti sangat kacau sampai ia tak tahu dimana pakaiannya berada saat ini.

Saat sibuk mencari pakaian, mata Evelyn justru terarah pada dinding ruangan, menatap jam yang menggantung di dinding. Matanya langsung membulat saat melihat jam. Bukankah pagi ini ia harus pergi ke bandara. Evelyn menyadari kalau ini sudah hampir terlambat untuk pergi ke bandara.

Evelyn harus pulang ke Indonesia hari ini. Ia bahkan sudah memesan tiket pesawatnya kemarin.

"Sial!" umpat Evelyn buru-buru turun dari tempat tidur, menarik dan membawa selimutnya berlari menuju kamar mandi, membuat pria asing yang tengah tidur itu kembali terbangun.

"Ada apa?" ujar pria itu, melihat Evelyn heran.

Tak ada jawaban apapun dari Evelyn. Gadis itu tampak sibuk membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.

"Apa kau akan pergi?" tanya pria itu pada Evelyn yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Buru-buru sekali."

"Ya, jika aku tak buru-buru aku akan ketinggalan pesawat. Penerbanganku akan berangkat sebentar lagi." ujar Evelyn memasukkan barang-barang pribadinya ke dalam koper, "Kau lihat pakaianku semalam?"

"Di sana!" Pria itu menunjuk ke arah sofa.

Evelyn berlari ke arah sofa dan menemukan pakaiannya dalam keadaan kusut. Tapi tak masalah selama ia masih bisa mengenakannya.

"Aku masih punya waktu sampai besok untuk menginap di hotel ini. Aku sudah membayar penuh. Kau bisa menggunakannya sampai nanti malam, kalau kau mau."

"Tidak, aku akan pulang ke rumahku dan pergi bekerja setelah ini. Tapi aku mungkin akan mandi saja."

"Baiklah, terserahmu saja." ujar Evelyn sebelum mengemasi barang-barangnya.

Setelah merapikan penampilannya, Evelyn menyeret kopernya dengan langkah terburu-buru keluar dari hotel.

***

Episodes
1 1. Diputuskan Sepihak
2 2. Kenyataan Pahit
3 3. Pria Asing Di Hotel
4 4. Pulang Liburan Di Bali
5 5. Kehilangan Pekerjaan
6 6. Pertemuan
7 7. Rumah Evelyn
8 8. Ajakan Pesta
9 9. Kabar Yang Menyebar
10 10. Tagihan Semester
11 11. Pekerjaan Baru
12 12. Bersyukurlah Dengan Wajahmu
13 13. Klub Malam
14 14. Ruang VIP
15 15. Tamu VIP
16 16. Pesta
17 17. Mabuk
18 18. Butuh Bantuan
19 19. Bantuan
20 20. Ingatan Alvin
21 21. Tidak Cemburu
22 22. Ingatan Evelyn 1
23 23. Ingatan Evelyn 2
24 24. Hadiah
25 25. Sebuah Fakta
26 26. Pemecahan Masalah
27 27. Rencana Ziva
28 28. Bertemu Mantan
29 29. Karma Karina
30 30. Impas
31 31. Informasi
32 32. Pertemuan
33 33. Ajakan Evelyn
34 34. Bubur Ayam
35 35. Mari Berteman
36 36. Tidak Butuh Imbalan
37 37. Percaya Diri Karina
38 38. Bantuan Mendadak
39 39. Alvin Kekasihku
40 40. Sebuah Tawaran
41 41 Mengacuhkan Karina
42 42 Butuh Tidur
43 43. Paksaan Karina
44 44. Karina Pasti Menyesal
45 45. Dia Hanya Terlalu Baik
46 46. Menunggu Kabar
47 47. Kebetulan atau Takdir
48 48. Aku Begitu Menyukainya.
49 49. Tidak Pantas Cemburu
50 50 Tawaran Gadis Asing
51 51. Percobaan Pelecehan
52 52. Tak Tergoda.
53 53. Bantuan Daniel
54 54. Evelyn Cemburu
55 55. Bukan Untuk Main-Main
56 56. Membuatku Gila
57 57. Telepon Dari Karina
58 58. Tawaran Karina
59 59. Semalaman Bersama Karina
60 60. Pagi Hari Bersama Karina
61 61. Kunjungan Daniel
62 62. Makan Pagi Bersama Daniel
63 63. Peringatan Steve
64 64. Masih Memiliki Rasa
65 65. Traktiran
66 66. Salah Paham
67 67. Gosip Lagi
68 68. Makan Siang Bersama Gagal
69 69. Pemuda Istimewa.
70 70. Salah Paham Lagi
71 71. Jebakan Steve
72 72. Pembulian
73 74
74 75
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Diputuskan Sepihak
2
2. Kenyataan Pahit
3
3. Pria Asing Di Hotel
4
4. Pulang Liburan Di Bali
5
5. Kehilangan Pekerjaan
6
6. Pertemuan
7
7. Rumah Evelyn
8
8. Ajakan Pesta
9
9. Kabar Yang Menyebar
10
10. Tagihan Semester
11
11. Pekerjaan Baru
12
12. Bersyukurlah Dengan Wajahmu
13
13. Klub Malam
14
14. Ruang VIP
15
15. Tamu VIP
16
16. Pesta
17
17. Mabuk
18
18. Butuh Bantuan
19
19. Bantuan
20
20. Ingatan Alvin
21
21. Tidak Cemburu
22
22. Ingatan Evelyn 1
23
23. Ingatan Evelyn 2
24
24. Hadiah
25
25. Sebuah Fakta
26
26. Pemecahan Masalah
27
27. Rencana Ziva
28
28. Bertemu Mantan
29
29. Karma Karina
30
30. Impas
31
31. Informasi
32
32. Pertemuan
33
33. Ajakan Evelyn
34
34. Bubur Ayam
35
35. Mari Berteman
36
36. Tidak Butuh Imbalan
37
37. Percaya Diri Karina
38
38. Bantuan Mendadak
39
39. Alvin Kekasihku
40
40. Sebuah Tawaran
41
41 Mengacuhkan Karina
42
42 Butuh Tidur
43
43. Paksaan Karina
44
44. Karina Pasti Menyesal
45
45. Dia Hanya Terlalu Baik
46
46. Menunggu Kabar
47
47. Kebetulan atau Takdir
48
48. Aku Begitu Menyukainya.
49
49. Tidak Pantas Cemburu
50
50 Tawaran Gadis Asing
51
51. Percobaan Pelecehan
52
52. Tak Tergoda.
53
53. Bantuan Daniel
54
54. Evelyn Cemburu
55
55. Bukan Untuk Main-Main
56
56. Membuatku Gila
57
57. Telepon Dari Karina
58
58. Tawaran Karina
59
59. Semalaman Bersama Karina
60
60. Pagi Hari Bersama Karina
61
61. Kunjungan Daniel
62
62. Makan Pagi Bersama Daniel
63
63. Peringatan Steve
64
64. Masih Memiliki Rasa
65
65. Traktiran
66
66. Salah Paham
67
67. Gosip Lagi
68
68. Makan Siang Bersama Gagal
69
69. Pemuda Istimewa.
70
70. Salah Paham Lagi
71
71. Jebakan Steve
72
72. Pembulian
73
74
74
75

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!