"Dennis, selama ini kau memang selalu membeli apa saja untuknya, tapi apakah selama ini kau tahu apa yang dia inginkan?"
"Bukankah anak gadis paling menyukai barang bermerk?"
"Dennis, aku tidak tahu harus berkata apa tentangmu. mungkin kau adalah bos yang hebat saat diperusahaan tapi mengenai hubungan asmara, kau mengejutkan gadis itu sehingga dia melarikan diri," ujar Hendry.
"Sejak kapan aku mengejutkan dia?"
"Kamu jangan lupa Vivian sama denganmu adalah anak orang kaya, dia sudah memiliki semuanya dan sudah tidak butuh semua yang kamu berikan, yang dia butuh adalah kebebasan. apakah kau telah memberikan padanya?"
"Kebebasan? dia adalah anak gadis kebebasan apa yang dia inginkan?"
"Dennis...Dennis...kau ini...semua orang butuh kebebasan, dan aku yakin kau juga sama tidak suka di atur dengan begitu ketat. kau mengatur kehidupan dia begitu ketat, bahkan lebih ketat dari seorang ibu yang menjaga anaknya yang berusia tiga tahun. bayangkan saja dia hanya berjalan-jalan dengan teman wanitanya, kau sudah langsung menghubungi dia dan menyuruh dia pulang. saat dia sedang shopping dengan temannya kau langsung mengirim David menjemputnya pulang. dia juga butuh ruang sendiri. apa kau ingin dia seharian melihat wajahmu yang menjengkelkan itu?" kata Hendry yang panjang lebar.
"Aku hanya tidak mau dia salah bergaul, mereka bukan teman yang baik dan hanya ingin uangnya."
"Bukankah kau sudah menyelidiki semua kenalan dia? dan hasilnya apa?"
"Tidak ada yang mencurigakan."
"Lalu, masalahnya di mana? Dennis, apakah Vivian sering minum minuman keras?"
"Tidak."
"Apakah dia memiliki banyak teman pria?"
"Tidak."
"Apakah dia sering mengunjungi klub malam?"
"Tidak."
"Apakah dia menyentuh narkoba atau obat-obatan lainnya?"
"Tidak."
"Lalu, apa masalahnya ketika hanya berjalan dan belanja bersama temannya?"
"Aku hanya tidak ingin dia terluka atau pun dibohongi oleh temannya," jawab Dennis dengan tegas.
"Dennis, tidak semua orang itu jahat, Vivian itu sangat lincah dan pintar. jadi, dia tidak akan bisa dibohongi atau disakiti. dia sudah dewasa. bahkan orang tuanya saja tidak mengawasinya dengan ketat. dan di saat bersamamu ke mana pun dia pergi pasti ada anggotamu yang mengikutinya. dia seperti tahanan polisi yang dijaga ketat," ujar Hendry.
"Dennis, tidak ada baiknya kalau kau memaksa seperti ini. sampai kapan pun dia pasti tidak akan sudi menikah denganmu. apa kau mau seorang gadis menikah denganmu karena paksa dan bukan karena cinta? cepat pikirkan dengan baik. sebenarnya masalah bukan di Vivian tapi darimu, bertanyalah padanya apa yang dia mau," kata Hendry.
"Aku pergi dulu," ucap Hendry yang bangkit dari tempat duduknya.
Dennis memijat keningnya dan menarik nafas panjang, dirinya yang selama ini hanya sibuk dengan bisnis sehingga membuatnya sangat ketat terhadap tunangannya sendiri. walau dia sangat menyayangi gadis itu akan tetapi sikap tegasnya sudah melewati batas.
"Apakah ini salahku? aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu padanya sehingga aku menyuruh mereka mengawasinya ke mana pun dia pergi, apakah ini salahku?" ucap Dennis.
"Vivian Lin Xi, untuk apa kau melakukan ini padaku? sudah seminggu kau masih tidak ingin pulang. apakah kau senang di luar?" gumam Dennis.
Apartemen Vivian.
"Alangkah nyamannya tinggal sendiri, bebas melakukan apa saja. tidak seperti dirumah besar itu. baru maju selangkah keluar dari pintu saja sudah diteriak dari lantai atas. dia lebih tegas dari papaku. sepertinya dia lebih cocok menjadi pengawasku dari pada suamiku," ucap Vivian yang sedang berbaring santai disofa.
Tentu saja baginya sangat nyaman karena sudah lama dia tidak bisa sebebas ini. Dennis yang adalah tunangannya selalu saja mengawasi dengan begitu ketat. sehingga membuat Vivian merasa tidak nyaman dan pada akhirnya lebih memilih keluar hidup sendiri.
"Papa dan mama selalu sibuk saja di beijing, kenapa tidak membawaku sekalian di saat itu. malah membiarkan aku tinggal bersama dengan tuan alien itu. tidak tahu aku harus kabur sampai kapan. bagaimana kalau aku mencoba memesan tiket untuk ke beijing. setelah sampai di sana maka aku sudah aman," batin Vivian.
Bunyi nada dering masuk ke handphone milik Vivian.
"Hallo," sapa Vivian yang menjawab panggilan itu
"Vivian, sepertinya kau menjadi buronan, aku dan Alise melihat poster mu disetiap jalan. dan lebih parahnya adalah bagi yang menemukanmu akan mendapatkan seunit mobil mewah. ternyata kau begitu berharga bagi Dennis Shen," kata seorang wanita yang diseberang sana.
"Jangan bercanda lagi! aku sedang merasa risih, Amelo, aku ingin meminta bantuanmu."
"Ada apa? katakan saja!"
"Tolong pesan tiket ke beijing!"
"Apa, beijing? kau ingin ke beijing untuk apa?"
"Aku tidak mau menikah, karena aku tidak mau menikah aku harus nonaktifkan nomor lamaku. dengan begini dia tidak bisa mencariku."
"Vivian, apakah harus begini? kau memilih pergi mungkin saja di saat itu kau benar-benar akan membuat dia kecewa. kalau kau hanya merajuk saja untuk sementara tidak masalah, anggap saja kau sedang menghukumnya."
"Aku serius, selama ini dia selalu ketat padaku. dia sibuk dengan bisnisnya itu tidak masalah. tapi dia menganggapku sebagai tahanan dia itu yang menjadi masalah bagiku. mana ada sebagai tunangan mengawasi calon istrinya begitu ketat. ini tidak masuk akal. menurutku dia tidak mencintaiku dan hanya ingin mengaturku saja. mungkin pernikahan ini hanya karena dua keluarga kami berhubungan baik sehingga dia menerima perjodohan ini di saat itu."
"Vivian, tapi aku malah merasa kalau dia memang mencintaimu, tidak mungkin tipe pria seperti dia yang kaya raya akan menikah hanya demi bisnis."
"Aku tidak peduli lagi, setiap dia ingin menangkapku maka aku akan melawan dan membuat onar sehingga dia kesal dan lupakan aku."
"Bagaimana dengan perasaanmu padanya? apakah selama kau tinggal bersamanya kau tidak memiliki perasaan?"
"Kami harus pisah untuk sementara waktu, agar bisa lebih memastikan perasaan sebenarnya, kalau begini terus juga tidak akan bahagia."
"Vivian, bagaimana kalau kau dengar dulu saranku, untuk saat ini kau tinggal saja di luar. dan sama-sama berpikir dengan jernih. kalian kurang komunikasi sehingga dia tidak memahamimu dan sebaliknya. kalian saling mencintai hanya saja cara Dennis mencintai sudah salah. jadi, jangan ke beijing dulu. kalau paman dan bibi tahu mereka akan khawatir denganmu. mereka sudah menganggap Dennis sebagai menantunya, dan begitu pula dengan orang tua Dennis yang juga menganggapmu sebagai menantu mereka."
"Amelo, kamu adalah sahabatku, apakah tidak ingin membantuku?"
"Bukan tidak ingin, saranku adalah lebih baik kau tinggal di luar sementara, coba saja kau pertimbangkan lagi bagaimana perasaanmu terhadap dia. agar tidak menyesal dikemudian hari."
"Aku bahkan tidak ingin berpikir tentang dia sama sekali."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
fan
🤣🤣🤣🤣🤣
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Good job pak Wang, mang ter la lu kau dennish 😫😫😫
2022-11-28
0
susi
Amelo g akan d denger sma Vivian hahaha
2022-11-08
1
Lydia
Lanjut Author.... terima kasih 😀👍🏻
2022-11-08
0