Mengarungi Samudra Luas.

Cuaca di pagi hari ini sangat indah seindah senyuman yang terhias lembut pada wajah He Shu Huan yang berbaring di atas perahu yang di dayung sangat santai bagai bermain-main di atas ombak yang tenang, semua itu di lakukan oleh salah seorang dari ketiga orang sahabatnya yaitu Yu Man Ji.

Si Sastrawan Bodoh Bi Guan sedang sibuk dengan buku bacaan favoritnya yang sangat hebat sekali dengan imajinasi pemuda remaja nakal serta berotak agak mesum itu, sebaliknya Si Berandal Gila Gu Chuan sedang asyik bermain air laut dengan lidahnya sendiri di masukkan ke dalam air laut.

"Sungguh mengasyikkan sekali melihat banyak satwa laut di dasar laut. " Seru Gu Chuan tidak merasa takut berhadapan dengan hewan laut ganas seperti ikan hiu dan sebagainya.

Ikan-ikan hiu tidak suka dengan kehadiran wajah Si Berandal Gila Gu Chuan itu, mereka lebih memilih untuk berenang ke tempat lainnya daripada di ganggu oleh pemuda sinting ini. "Hei jangan pergi kalian... Hahaha. " Sorak sorai dari Gu Chuan.

He Shu Huan memandang langit dengan tatapan matanya yang tajam dan selidik karena ia sedang berimajinasi tentang hal -hal yang ada di daratan besar. " Aku ingin tahu tentang uang untuk membeli sesuatu yang ada di daratan besar. " Gumam He Shu Huan berkhayal memiliki banyak uang.

" Ada uang kita bisa membeli makanan enak, rumah bagus, kereta kuda, pakaian mewah dan wanita cantik. " Sahut Si Sastrawan Bodoh Bi Guan dengan mata bersinar berkhayal wanita cantik terus di otaknya.

" Kau sungguh menyebalkan Bi Guan. Kamu merusak imajinasi aku yang ingin sekali menjadi seorang besar dan berpengaruh serta sukses di daratan besar. " Kata He Shu Huan memukul Bi Guan dengan buku terdekat darinya.

Puk!!

" Aduhhhh He Shu Huan! Ah, ya maafkan aku. " Kata Si sastrawan Bodoh Bi Guan pindah tempat untuk berkhayal dengan aman dari serangan He Shu Huan maupun kedua orang sahabatnya yang lain.

Bi Guan memilih duduk di dalam perahu sambil membaca buku kembali seraya bernyanyi riang gembira di ikuti oleh Si Kera Manis Yu Man Ji yang senang bernyanyi sambil mendayung perahu.

'Dayung sampan adalah sangat menyenangkan hati yang membuat hati gembira adalah sang pemberani.' Suara Si Kera Manis Yu Man Ji sangat bagus sekali, dulu di pulau abadi Yu Man Ji adalah seorang biduan terkenal di pulau mereka dan kini dia ada sebuah impian yang ingin Si kera manis Yu Man Ji inginkan, yaitu ingin memiliki sebuah rumah hiburan untuk ia bisa bersenang-senang bersama dengan para sahabatnya.

"Kau sungguh mulia, Yu Man Ji. " Puji He Shu Huan mengacak rambut Yu Man Ji.

"Terimakasih Shu Huan kau memang sahabat ku yang baik. " Kata Yu Man Ji manis sekali suaranya.

He Shu Huan merangkul Yu Man Ji sambil ia memandangi lautan dengan perasaan yang ingin sekali tiba di daratan besar, tapi tiba-tiba He Shu Huan melihat sebuah titik di kejauhan dari arah pandangan matanya yang sangat terang dan tajam sekali.

" Hei, lihat...Lihat di sana, apakah itu pulau besar? " Seru He Shu Huan suaranya ceria.

"Coba aku lihat peta lagi. " Kata Yu Man Ji yang menyerahkan dayung kepada He Shu Huan yang mendayung perahu semakin cepat sekali.

"Wahhhhhh, He Shu Huan! Apakah kamu ingin membuat kita jatuh ke laut?!!! "

Suara teriakan ketiga orang sahabatnya yang sudah panik sekali dengan cara He Shu Huan mendayung perahu mereka di tengah lautan luas.

" Hehe, maaf. Aku terlalu bersemangat untuk sampai ke pulau besar. " Jawab He Shu Huan dengan wajah nakalnya.

Tapi, titik yang sudah ada terlihat dengan jelas adalah sebuah pulau yang berbeda dengan pulau yang berada di peta mereka. He Shu Huan segera berpikir cepat untuk memutar perahu ke arah yang ingin mereka tuju, namun ada sesuatu yang membuat perahu meluncur sendiri ke pulau itu.

He Shu Huan memukul laut untuk perahu tidak meluncur ke pulau yang tidak mau di kunjungi oleh He Shu Huan dan kawan-kawan nya.

Bress!

Blaaar!

Pulau yang memaksa perahu He Shu Huan datang ke pulau itu kini meledak oleh He Shu Huan sehingga muncullah seorang pria asing yang berada di tepi pantai yang tidak jauh dari perahu He Shu Huan dan kawan-kawan nya.

Lalu pria itu menatap He Shu Huan dengan sinar matanya yang tajam dan selidik serta ganas. Maka, He Shu Huan membalas tatapan mata pria itu dengan tatapan mata tajam yang tidak kalah tajam dan ganas.

" Kau pikir aku akan takut kepada mu, pria jelek dan bau. " Kata He Shu Huan yang melihat ketiga orang sahabatnya sudah bersiap juga untuk bertarung melawan pria ganas di pulau aneh itu.

Tapi, He Shu Huan meminta mereka untuk tidak ikut campur dengan masalah ini karena He Shu Huan juga masih bisa mengalahkan atau juga membunuh pria ganas itu.

" Kau siapakah yang sudah berani mengganggu pelayaran ku?! " Hardik He Shu Huan ganas sekali sehingga pria itu terkejut sekali dengan keberanian pemuda yang masih remaja cilik itu.

"Aku penghuni pulau kaki gajah dan namaku Shi Tu Ma. " Jawab pria ganas itu.

" Oh, Shi Tua Mau Mati rupanya. " Ucap He Shu Huan menggerakkan telapak tangannya yang di sertai lompatan dashyat untuk membunuh pria itu dengan sadis sekali.

Wuttt!

Plakk!

Pria itu berusaha untuk menangkis serangan maut dari He Shu Huan tetap saja tidak bisa menahan serangan maut yang sangat hebat itu, apalagi He Shu Huan adalah seorang yang sangat kejam bila ada orang yang berani sekali mengganggu dia dan kawan-kawan nya.

He Shu Huan memukul kepala pria ganas itu dengan satu kali pukul saja hingga kepala pria itu pecah oleh pukulan maut He Shu Huan.

Prakkk!

He Shu Huan sudah mendorong perahu kembali ke tengah lautan dengan cepat dan wajahnya kembali ceria. Apalagi, jika sudah di sambut hangat oleh sahabat-sahabatnya di atas perahu nya.

"Shu Huan, ayo kita nyanyi lagi. " Kata Si Kera manis Yu Man Ji yang sudah bernyanyi di pinggir perahu seraya mendayung perahu yang semakin lama semakin jauh dari semua pulau di mana pun yang bisa terlihat oleh mereka berempat.

" Aku sudah ambil makanan orang itu di rumah nya. "

Si Berandal Gila Gu Chuan menuang banyak sekali buah-buahan di lantai perahu untuk mereka bisa makan selama beberapa hari di atas perahu mereka.

"Cepat sekali kau jika urusan ransum. " Kata He Shu Huan mengambil buah apel di lantai perahu, lalu ia cuci bersih dengan air minum yang telah di ambil juga dari rumah Shi Tua Ma di pulau kaki gajah oleh Si Berandal Gila Gu Chuan tadi.

" Tapi sayang tak ada buah pisang untuk Man Ji. " Kata Gu Chuan merasa kasihan kepada Yu Man Ji.

"Hmm tak apa, Gu Chuan. Aku bisa makan buah anggur merah ini sebagai pengganti buah pisang ku yang tak ada. " Jawab Si kera manis Yu Man Ji menikmati buah anggur merah dengan rasa terimakasih atas perhatian dan kebaikan Gu Chuan kepadanya.

" Iya, nanti kita cari tempat lain yang ada buah pisang dan aneka makanan yang lainnya untuk kita makan sesuai selera kita masing-masing. " Kata Bi Guan.Si Sastrawan Bodoh Bi Guan mengambil buah apel juga dan memakannya samb membaca bukunya lagi di dalam perahu mereka. Sedangkan He Shu Huan dan Gu Chuan duduk di dua sisi berbeda di perahu mereka seraya menunggu dengan sabar untuk mereka kita bisa tiba di pulau yang tepat.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

herry bjb

herry bjb

cukup di sebut nama pembaca juga sdh tau gak perlu gelar masing masing tokoh di sebutkan di setiap saat...

2023-01-30

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

good job 😍

2023-01-16

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

hem...jgn macam si botak gendut ja ya mesumnya😁

2022-11-16

2

lihat semua
Episodes
1 Pulau Buangan.
2 Petualangan Pertama.
3 Mengarungi Samudra Luas.
4 Tiba Di Daratan Tengah.
5 Membuat Nama.
6 Gunung Cinta Abadi.
7 Watak Yang Tak Terduga.
8 Ibukota Kerajaan Liao.
9 Runtuhnya Kekuasaan Kaisar Liao.
10 Lukisan Gadis Masa Depan He Shu Huan.
11 Perencanaan Awal He Shu Huan.
12 Perencanaan Awal He Shu Huan Bagian dua.
13 Ke Kota Embun Bening.
14 Berkenalan Dengan Fu Xiao Chao.
15 Ulang Tahun Ke Empat Puluh Tahun Pendekar Naga Es Luo Bu.
16 Ketajaman He Shu Huan.
17 Panggil Aku He Shu Huan.
18 Awal Permainan Baru He Shu Huan.
19 Perburuan Pertama Kali.
20 Tiba Di Kota Putik Sari.
21 Keluar Dari Kota Putik Sari.
22 Perjalanan Menuju Ke Ibukota Kekaisaran Ming.
23 Perjalanan Menuju Ke Ibukota Kekaisaran Ming bagian dua.
24 Kota Di Pintu Masuk Ke Ibukota Kekaisaran Ming.
25 Kota Di Pintu Masuk Ke Ibukota Kekaisaran Ming Bagian dua.
26 Tiba Di Ibukota Kekaisaran Ming untuk pertama kali.
27 Tiba Di Rumah Kediaman Fu.
28 Mengamati Ibukota Kekaisaran Ming Dan Keluarga Marquis Fu.
29 Musibah Di Kediaman Marquis Fu.
30 Nama Baru Dan Marga Baru Fu Xiao Chao.
31 Bulir Kasih Di Hutan Pohon Kuning.
32 Di tepi sungai hutan pohon daun kuning.
33 Mengarungi sungai pohon kuning.
34 Tiba Di Pulau Kayu Merah.
35 Menuju Ke Pei San Pai.
36 Menuju Ke Pek San Pai bagian dua.
37 Hanya Satu Hari Di Pek San Pai
38 He Shu Huan Kembali Ke Kekaisaran Liao.
39 Bukit Harapan Dan Cinta.
40 Sebuah Janji Di Bukit Harapan Dan Cinta.
41 Nasib Naas Kota Yong An Utara
42 Sikap Seorang Serigala
43 Puncak Gunung Salju Utara.
44 Setengah Tahun Kemudian.
45 Perjalanan Ke kota Nan an.
46 Kota Nan An.
47 Ke Sekte Naga Hijau
48 Ke Sekte Naga Hijau Bagian 2.
49 Musibah Sekte Naga Hijau.
50 Sekte Gunung Nan.
51 Nasib Buruk Sekte Gunung Nan.
52 Kembali Ke Kota Nan An.
53 Suatu Malam Di Rumah Kosong Sudut Kota Nan an.
54 Kota Ti An Timur.
55 Kericuhan Di Dalam Kota Ti An Timur.
56 Menuju Ke Kota Ti An Barat.
57 Kota Ti An Barat.
58 Pembantaian Di Dalam Kota Ti An Barat.
59 Pesta Lautan Api Di Kota Ti An Utara.
60 Lautan Api Juga Terjadi Di Kota Ti An Selatan.
61 Hancurnya Kota Ti An Selatan.
62 Jatuhnya Kota Ti An Pusat.
63 Darah Di ISTANA Musim Panas.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Pulau Buangan.
2
Petualangan Pertama.
3
Mengarungi Samudra Luas.
4
Tiba Di Daratan Tengah.
5
Membuat Nama.
6
Gunung Cinta Abadi.
7
Watak Yang Tak Terduga.
8
Ibukota Kerajaan Liao.
9
Runtuhnya Kekuasaan Kaisar Liao.
10
Lukisan Gadis Masa Depan He Shu Huan.
11
Perencanaan Awal He Shu Huan.
12
Perencanaan Awal He Shu Huan Bagian dua.
13
Ke Kota Embun Bening.
14
Berkenalan Dengan Fu Xiao Chao.
15
Ulang Tahun Ke Empat Puluh Tahun Pendekar Naga Es Luo Bu.
16
Ketajaman He Shu Huan.
17
Panggil Aku He Shu Huan.
18
Awal Permainan Baru He Shu Huan.
19
Perburuan Pertama Kali.
20
Tiba Di Kota Putik Sari.
21
Keluar Dari Kota Putik Sari.
22
Perjalanan Menuju Ke Ibukota Kekaisaran Ming.
23
Perjalanan Menuju Ke Ibukota Kekaisaran Ming bagian dua.
24
Kota Di Pintu Masuk Ke Ibukota Kekaisaran Ming.
25
Kota Di Pintu Masuk Ke Ibukota Kekaisaran Ming Bagian dua.
26
Tiba Di Ibukota Kekaisaran Ming untuk pertama kali.
27
Tiba Di Rumah Kediaman Fu.
28
Mengamati Ibukota Kekaisaran Ming Dan Keluarga Marquis Fu.
29
Musibah Di Kediaman Marquis Fu.
30
Nama Baru Dan Marga Baru Fu Xiao Chao.
31
Bulir Kasih Di Hutan Pohon Kuning.
32
Di tepi sungai hutan pohon daun kuning.
33
Mengarungi sungai pohon kuning.
34
Tiba Di Pulau Kayu Merah.
35
Menuju Ke Pei San Pai.
36
Menuju Ke Pek San Pai bagian dua.
37
Hanya Satu Hari Di Pek San Pai
38
He Shu Huan Kembali Ke Kekaisaran Liao.
39
Bukit Harapan Dan Cinta.
40
Sebuah Janji Di Bukit Harapan Dan Cinta.
41
Nasib Naas Kota Yong An Utara
42
Sikap Seorang Serigala
43
Puncak Gunung Salju Utara.
44
Setengah Tahun Kemudian.
45
Perjalanan Ke kota Nan an.
46
Kota Nan An.
47
Ke Sekte Naga Hijau
48
Ke Sekte Naga Hijau Bagian 2.
49
Musibah Sekte Naga Hijau.
50
Sekte Gunung Nan.
51
Nasib Buruk Sekte Gunung Nan.
52
Kembali Ke Kota Nan An.
53
Suatu Malam Di Rumah Kosong Sudut Kota Nan an.
54
Kota Ti An Timur.
55
Kericuhan Di Dalam Kota Ti An Timur.
56
Menuju Ke Kota Ti An Barat.
57
Kota Ti An Barat.
58
Pembantaian Di Dalam Kota Ti An Barat.
59
Pesta Lautan Api Di Kota Ti An Utara.
60
Lautan Api Juga Terjadi Di Kota Ti An Selatan.
61
Hancurnya Kota Ti An Selatan.
62
Jatuhnya Kota Ti An Pusat.
63
Darah Di ISTANA Musim Panas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!