Pendekar Serigala Emas Sakti
Di bagian utara laut Tionggoan ada sebuah pulau yang cukup besar dan berbentuk dada ayam, pulau itu adalah pulau khusus untuk orang-orang tawanan dari berbagai macam kejahatan yang terjadi di tengah daratan besar atau Tionggoan, termasuk di antaranya adalah kaum persilatan kaum sesat dan juga para kaum penjahat lainnya.
Tetapi, keempat orang muda ini adalah orang -orang penting di dalam Kekaisaran Ming yang terdahulu, terutama He Shu Huan pemuda yang berusia empat belas tahun dan sangat tampan sekali adalah putra dari mantan Kaisar Ming yang telah dibuang sejak bayi oleh para kaum pemberontak Kekaisaran Ming tua agar tidak menjadi masalah besar di Kekaisaran Ming yang di pimpin oleh Mantan Perdana Menteri yang terdahulu, dan Perdana Menteri itu adalah Perdana menteri Ming Luo yang berkhianat terhadap Kaisar Ming terdahulu, yaitu ayah kandung dari He Shu Huan.
He Shu Huan sengaja di taruh di pulau buangan untuk keamanan Keturunan asli dari Kaisar Ming dan Permaisuri Ming yang terakhir dari Kaisar Ming yang menitipkan Ming Huan atau He Shu Huan kepada seorang kakek tua yang merupakan seorang ahli silat terbaik di dunia persilatan yang berjuluk Raja Dewa Langit Sakti.
He Shu Huan dirawat dan di besarkan serta di didik oleh kakek itu bersama para tawanan lainnya. Dan, He Shu Huan memiliki tiga orang sahabat yang juga hidup di pulau itu sejak bayi juga, mereka bertiga adalah Berandal Gila Gu Chuan, Kera manis Yu Man Ji dan Sastrawan Bodoh Bi Guan.
Mereka juga adalah murid-murid dari Kakek Sakti itu terapi tidak seperti He Shu Huan yang di latih secara langsung oleh para tawanan yang berada di pulau buangan ini, maka mereka tidak sehebat dan sewaktu He Shu Huan, tetapi mereka adalah orang-orang yang terpenting dan terpercaya bagi He Shu Huan.
Seperti hari ini, He Shu Huan sedang termenung memikirkan cara untuk keluar dari rumahnya yang Ia tinggal sejak bayi hingga sekarang ini, kini Ia merasa penasaran dengan dunia luar di lain tempat dari rumahnya itu, maka Ia tidak mau mengikuti pelajaran yang membuatnya bosan dari Nenek sinting yang menjadi salah satu dari gurunya.
" Shu Huan, kau berada di sini lagi " Kata Si Berandal Gila Gu Chuan yang datang ke He Shu Huan di taman tidur favorit pemuda itu.
" Iya , habisnya aku bosan belajar terus menerus tapi tidak ada praktik di luar, jadi percuma untuk ku kuasai " Kata He Shu Huan berbaring di atas pohon favoritnya.
" Aku tahu keinginanmu terbesar Shu Huan. " Kata Si Kera Manis Yu Man Ji melompat-lompat di dahan pohon sekitar He Shu Huan.
"Jika kau tahu keinginan terbesar ku, apakah kau bisa tunjukkan kepadaku cara aku bisa keluar dari rumah? "
" Aku tahu tapi aku tak bisa kasih tahu. " Kata Si Kera Manis Yu Man Ji duduk manis di salah satu dahan pohon.
" Huh, diamlah. "Kata He Shu Huan beri pisang agar pemuda mirip kera itu diam.
" Aku bantu kamu tapi aku juga mau keluar dari tempat ini. " Kata Sastrawan Bodoh Bi Guan pemuda yang hanya sibuk baca buku sastra dan budaya atau hal lainnya yang semuanya adalah membosankan bagi He Shu Huan.
" Kau tahu jalan keluar dari rumah, Bi Guan? " Tanya Gu Chuan.
" Iya, aku tahu, maka itu aku beritahu kalian di sini karena aku juga ingin tahu tentang dunia di luar rumah kita ini. " Jawab Bi Guan yang mulai berimajinasi tentang para gadis cantik di daratan tengah dalam otak pemuda itu.
He Shu Huan langsung tahu isi kepala sahabat sejatinya itu, maka tanpa buang waktu dan juga kesempatan lagi He Shu Huan melompat turun dari dahan pohonnya dan segera menyambar tangan sahabatnya.
"Iya, ayo kita cari jalan keluar dari rumah ini. " Kata He Shu Huan mengajak Bi Guan keluar dari tempat favoritnya di ikuti kedua orang sahabat lainnya.
Mereka menyelusuri hutan yang di tunjukkan oleh Sastrawan Bodoh Bi Guan dan di ujung hutan itu ada sebuah perahu yang di ikat pada dahan pohon di dekat tepi muara sungai yang mengalir ke lautan luas. He Shu Huan berkelebat cepat ke atas perahu dan melepaskan ikatan perahu pada dahan pohon.
" Ayo kalian naiklah ke perahu. "Kata He Shu Huan tergesa-gesa kepada para sahabatnya.
" Shu Huan, apakah kau tak takut di hukum oleh gurumu? " Tanya Gu Chuan ketakutan.
" Jangan takut, walaupun langit runtuh masih ada aku yang akan menahan runtuhnya langit untuk kalian bertiga. " Jawab He Shu Huan yang berani ambil risiko dalam rasa ingin tahu akan dunia luar.
Ketiga sahabatnya mengangguk dan lompat ke perahu yang sudah di dayung oleh He Shu Huan ke tengah muara untuk melintasi batas yang akan menuju ke arah lautan tak bertepi.
Tetapi, tiba-tiba mereka mendengar suara salah seorang dari teman mereka yang mereka kenal sebagai salah seorang dari penghuni di pulau itu, juga dan teman itu adalah seorang gadis cantik jelita yang berjuluk Setan Kecil Utara yang juga merupakan satu-satunya gadis terlihat dan juga ter ganas di pulau buangan.
" Aku ikut... " Kata gadis remaja usia tiga belas tahun melompat cepat ke perahu He Shu Huan.
" Li Lian untuk apa kau ingin ikut kami? " Tanya He Shu Huan yang tidak suka dengan adanya gadis bersama mereka untuk keluar dari rumah.
" Kalian berempat semuanya pria dan aku adalah perempuan sendiri. Kita bisa merantau keluar dari rumah ke daratan besar bersama-sama. " Kata Li Lian si gadis liar dan ganas itu.
" Adakah di antara kalian yang mengerti bahasa nya?? " Tanya He Shu Huan dengan pura-pura bingung.
" Iya, maksud dia.. Dia ingin pergi bersama kita. " Jawab Bi Guan yang paling bisa menerjemahkan bahasa Li Lian.
" Aku tak mau tahu pokoknya aku tidak mau ada gadis sinting ini ikut kita keluar dari rumah. " Kata He Shu Huan yang paling benci kepada makhluk hidup yang di sebut perempuan karena sangat memusingkan hidup bagi He Shu Huan.
" Shu Huan aku bisa memberikan bantuan untuk kamu dan kawan-kawan mu... Argghhh... !!! " Jerit Li Lian tak bisa meneruskan perkataannya lagi. Karena He Shu Huan telah melemparkan gadis itu keluar dari perahu ke rumah dan gadis itu tersangkut di pohon yang banyak akar yang telah melilit gadis itu sehingga tak bisa keluar dari pohon itu. He Shu Huan dan kawan-kawan nya bebas pergi dari rumah atau pulau itu
Setelah perahu menghilang dari pulau buangan, sejumlah besar penghuni pulau ini melihat kelakuan keempat pemuda remaja itu dengan aneka macam ekspresi termasuk guru besar dari pemuda liar itu yang berada di atas tebing tertinggi di pulau itu.
" Ah, keluar juga bocah itu dari sini. " Ucap sseorang nenek tua yang berdiri di dekat kakek yang menjadi gurunya He Shu Huan.
" Iya, sudah saatnya bocah kita berpetualang bebas di sana. " Kata Kakek itu menatap perahu muridnya keluar dari kawasan muara ganas di pulau mereka.
" Aku ingin dia berpesta pora di daratan besar dan lihat reaksi orang-orang kaum bersih yang sombong dan sok suci. " Kata pria paruh baya yang tersenyum untuk kenakalan muridnya itu.
" Aku juga ingin He Shu Huan melakukan tiga hal yang sangat penting bagi kita di pulau ini. " Kata nenek cantik jelita yang berjuluk Ratu Ular.
" Tiga hal apa yang ingin kau minta dari bocah itu lakukan untukmu? " Tanya Paman Jisu yang berjuluk Raja Dewa Pemetik Bunga.
" Tiga hal itu adalah pertama bunuh Kaisar Ming, Kedua taklukkan dunia dan ketiga menikah dengan seorang gadis terhebat di dunia ini. " Jawab Nenek Phang Yan.
" Sepertinya sangat sulit untuk yang ketiga untuk He Shu Huan lakukan , karena dia tak punya hati terhadap wanita. " Kata Kakek Raja Dewa Langit Sakti.
" Ya, karena saat ini dia masih bocah, lihat saja nanti saat dia dewasa, dia pasti akan ada rasa cinta di hatinya terhadap wanita. " Kata Nenek Phang Yan dengan yakin.
" He Shu Huan bukan Bi Guan yang suka sekali dengan gadis cantik jelita di manapun bocah mesum itu berada. " Tukas Paman Ji Su lebih tahu perangai He Shu Huan daripada siapapun di dunia ini.
"Aku ingin He Shu Huan memiliki tujuh orang istri untuk memperoleh kekuasaan di dunia ini. "Kata pria paruh baya lain yang bernama Tang Chi si pemetik bunga.
" Ihh, dia bukan kau pria jahanam. " Kata Nenek Phang Yan yang memukul Paman itu dengan tongkatnya.
" Diam kalian! He Shu Huan tidak akan pernah bisa mencintai seorang gadis manapun di dunia ini, dia hanya tahu balas dendam kepada semua orang di dunia sana. " Kata Kakek itu yang lebih suka He Shu Huan fokus terhadap misi masa depannya daripada wanita.
Ketika para orang tua itu sedang sibuk berdebat tentang He Shu Huan dan masa depan pemuda remaja itu di atas tebing. Mereka mendengar suara Li Lan yang bersuara kasar sekali terhadap para orang tua itu dari hutan muara sungai ujung timur.
"Kalian bertiga ribut sendiri saja! Lepaskan aku dari pohon ini...! " Teriak Li Lan yang merasa sedih di tinggal keluar dari pulau oleh He Shu Huan yang membuat gadis remaja ini tahu dan kenal artinya cinta melalui sikap He Shu Huan yang kadang-kadang baik kepadanya.
" Diam kau bocah perempuan liar...!" Hardik semua orang di sana yang menatap ganas ke arah Li Lan.
Li Lan langsung terdiam saat itu juga karena takut di bantai oleh semua orang ganas yang berada di pulau buangan dan menatap kejauhan, yaitu ke satu titik hitam yang merupakan bayangan perahu He Shu Huan yang menghilang di perairan muara.
Bersambung!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
fix
mantap dan seru ceritanya 👍👍
2023-01-21
0
fix
awal cerita yang bagus dan menarik Thor 👍👍👍
2023-01-21
0
Elisabeth Ratna Susanti
mampir di karya keren ini dan langsung favorit ❤️
2023-01-16
0