Setelah melakukan kesalahan yang begitu besar, seharusnya Louisa mendapatkan hukuman yang setimpal, bukan? Dia telah membuat kedua orang tuanya merasa tak punya wajah di depan menteri dan orang-orang penting lainnya. Namun, putri mahkota Rae namanya jika sampai Louisa mendapatkan hukuman.
Yeah, gadis itu bebas begitu saja. Lebih tepatnya, sang ayah memaklumi tingkah Louisa yang masih dianggap sebagai gadis kecil. Apalagi Louisa sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya itu.
"Aku mohon berhenti memanjakan anak itu, Bertrand! Dia sudah delapan belas tahun." Nyonya Agatha tak henti-hentinya menggerutu sejak tadi.
"Dia masih delapan belas tahun, Honey," kekeh Tuan Bertrand.
"Tidak, itu bukan masih tapi sudah, dia sudah mahasiswi sekarang. Oh Tuhan, jika sikapnya begitu terus, aku akan mengirim dia ke asrama khusus untuk belajar bersikap layaknya anak sultan."
...🦋...
Sang Tuan putri sungguh tak memusingkan apa yang telah terjadi, apalagi menyesalinya. Ia bahkan seolah tak merasa malu karena buang angin sembarangan, baginya itu adalah sebuah kesalahan yang tak disengaja. Ia sudah meminta maaf meski tak tulis, jadi masalah selesai. Ibunya tentu menegur Louisa, tapi tidak dengan sang Ayah yang justru selalu membelanya.
Sementara di sisi lain, Ethan masih memasang wajah datarnya sembari mengekori ke mana pun Louisa pergi. Pria itu membuat Louisa gemas sendiri, apalagi ketika dia mengingat bagaimana Ethan dengan begitu lancangnya memakaikan jepit rambut Louisa.
Tapi ... Louisa menyukai tindakan itu.
Keesokan harinya, Louisa kembali mengawali pagi dengan memakai salah satu pelayannya yang khusus menyiapkan keperluan kuliah Louisa.
Dia tidak suka memakai baju yang sudah disiapkan oleh sang pelayan.
Yeah, untuk pergi kuliah pun, Louisa harus dilayani. Dari menyiapkan pakaian, sepatu bahkan buku-bukunya. Pelayan diwajibkan menghafal jadwal pelajaran Louisa selama lima hari dalam seminggu.
"Aku tidak ingin memakai celana, aku ingin memakai rok!" seru Louisa pada sang pelayan. "Cepat siapkan dalam waktu dua menit, aku sudah terlambat!" ketusnya.
Sang pelayan pun segera bergegas mencari rok yang sesuai dengan baju Louisa, dan syukurlah setan kecil itu tak lagi protes saat pelayannya memberikan rok denim dengan panjang sampai di atas lututnya.
...🦋...
Saat ini Louisa sedang dalam perjalanan ke kampusnya, dia adalah mahasiswi junior di London University. Salah satu kampus bergengsi dan biasanya hanya anak orang yang berada yang berhasil masuk ke kampus tersebut.
"Astaga, tiba-tiba kakiku kram," keluh Louisa meringis.
Ethan yang saat ini duduk di depan hanya melirik sekilas bos mudanya itu.
"Ethan, kau harus menggendongku nanti sampai ke kelas, aku tidak bisa berjalan," ujarnya.
"Baik, Nona Rae," sahut Ethan.
Tak lama kemudian mobil berhenti di depan gedung London University, Ethan segera membuka pintu untuk Louisa. Namun, ia bingung bagaimana akan menggendong gadis kecil itu karena dia memakai rok mini.
"Kenapa kau diam saja? Cepat gendong aku!" seru Louisa kesal.
Akhirnya Ethan menyelipkan satu tangannya di bawah lutut Louisa, sementara tangan yang lain di punggung gadis itu.
Louisa terkesiap saat merasakan hangatnya telapak tangan Ethan di kulitnya, bahkan gadis itu sampai menahan napas apalagi ketika Ethan mulai membopong dirinya menuju kelas.
Semua mata kini tertuju pada Louisa ... ah, bukan ... semua mata tertuju pada Ethan sang bodyguard tampan nan seksi. Bahkan, ada beberapa orang yang mengira pria itu adalah kekasih Louisa apalagi dia menggendong tuan putri yang manja itu.
Langkah Ethan yang cepat dan lebar membuat ia tampak sangat gagah, seperti seorang dewa yang baru turun dari langit.
"Tapi apa iya si Louisa punya pacar? Rasanya tak mungkin," bisik salah satu mahasiswi senior sambil menatap Louisa dengan sinis.
"Lalu siapa pria yang menggendongnya itu? Oh Tuhan, dia sangat tampan," sahut temannya yang membuat gadis itu kesal.
Sementara Louisa kini menatap wajah Ethan, rupanya ketampanan pria itu meningkat berkali-kali lipat saat di tatap dari dekat seperti ini.
Bahkan, tanpa malu atau sungkan, Louisa menghirup aroma tubuh Ethan secara terang-terangan.
"Aku suka parfum yang kau pakai, Bodyguard, aromanya begitu maskulin." Kali ini Louisa memuji dengan tulus dan jujur, tetapi Ethan enggan menanggapi. "Sekarang aku serius memujimu, Ethan, kau tak ingin menanggapinya?" Louisa merengut kesal karena sejak kemarin bodyguardnya itu bersikap begitu dingin dan acuh padanya.
"Aku tak biasa dipuji, Nona Rae, jadi aku tak tahu bagaimana cara menanggapinya," sahut Ethan dengan suara bas-nya.
"Katakan Terima masih, Lou." Louisa memberi contoh, tetapi Ethan hanya melirik gadis itu sekilas kemudian ia kembali fokus pada jalan di depannya. "Ethan, ini perintah! Cepat ucapkan!" seru Louisa yang kini melingkarkan lengan mungilnya di leher tegas Ethan.
Pria itu juga terkesiap saat merasakan lengan Louisa yang terasa dingin menyentuh kulit lehernya. "Terima kasih, Nona Rae," ucap Ethan kemudian.
"Lou, Bodyguard. Aku ingin kau memanggilku Lou," seru Louisa penuh penekanan.
"Itu dilarang, Nona Rae, mau Nona kami jadi kami harus menghormatimu."
Kini Ethan memasuki salah satu kelas yang cukup besar. "Wow, bagaimana kau tahu kelasku? Kau Bodyguard baru dan aku belum memberitahu mu," ujar Louisa yang kini didudukan di meja paling depan.
"Aku diharuskan tahu semua tentangmu, Nona Rae." Ethan memberikan jawaban yang singkat kemudian dia berdiri tegak di sisi Louisa.
Saat pelajaran di mulai, Louisa selalu mencuri pandang pada bodyguard seksinya itu. Entah mengapa jantungnya berdebar, bahkan pipinya merona dan terasa panas saat mengingat bagaimana pria itu menggendongnya tadi.
Rupanya ketampanan Ethan tak hanya bisa membuat Louisa terpesona, tetapi hampir semua mahasiswi di kelasnya juga tak bisa berhenti menatap sang bodyguard yang sejak tadi berdiri tegak dan tak bergerak sedikitpun.
Louisa yang menyadari hal itu langsung menarik tangan Ethan dengan keras hingga pria itu jatuh terduduk di sisi Louisa, tentu hal itu membuat sang bodyguard sedikit terkejut. "Ada apa, Nona Rae?" tanya Ethan.
"Kau dipandangi gadis-gadis di kelas ini," bisik Louisa. "Aku hanya menolong mu agar tak menjadi santapan gratis gadis-gadis centil itu," dengus nya kemudian.
Menolong? Bibir Louisa berkata demikian, tetapi entah kenapa sebenarnya dia hanya tak suka Ethan dipandangi gadis lain selain dirinya.
...🦋...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
👑Rana Semitha💣
ada kalimat yang ngga lengkap
2023-01-12
3
I Gusti Ayu Widawati
Kok dlm kelas ditunggui bodyguard. Apa dak mengganggu yg lain Ini yg dak masuk akal???
2023-01-12
0
I Gusti Ayu Widawati
Tanda2 non Rae jatuh cinta duluan sama Ethan.
Tolong Thor bikin adegan RAE kentut persis di depan muka ayahnya supaya ayahnya langsung menghirup baunya sampai bulu2 hidungnya rontok.
Saya paling dak suka ortu memanjakan anak karena itu justru merusak karakter si anak egois,dak menghargai orang lain dak mampu mandiri dllnya
2023-01-12
1