"Ethan E Mayer ...." Louisa menggumamkan nama Bodyguard barunya itu beberapa kali sambil mengulum senyum. "Namamu seperti bangsawan, Bodyguard," kekehnya.
Ethan yang duduk di depan hanya melirik Louisa sekilas melalui spion, setelah itu ia membuang pandangannya ke depan sana. "Apa kau tidak ingin menanggapi ucapan ku? Itu adalah pujian, setidaknya katakanlah terima kasih," seru Louisa.
"Kau tidak memuji, Nona, kau terdengar mengejek," sahut Ethan yang membuat Louisa terbelalak, begitu juga dengan sang sopir yang langsung melotot pada Ethan yang telah berani menyahut sang tuan putri.
"Oh benarkah? Kau merasa begitu?" sinis Louisa.
"Benar," jawab Ethan tanpa ragu.
"Kau hanya Bodyguard, aku rasa takkan ada yang melemparkan pujian pada kalian." Louisa kembali berkata dengan sinis, mungkin bagi sebagian orang kata-kata itu begitu tajam dan menusuk. Namun sepertinya itu tidak berlaku pada Ethan, pria itu tetap terlihat tenang bahkan raut wajahnya tak berubah sedikitpun.
Diam-diam Louisa mengawasi pria itu dari kaca spion, bahkan ia merasa Ethan terlalu tampan dan seksi untuk menjadi seorang Bodyguard.
Tatapan mata pria itu begitu tajam seperti mata elang, alisnya tebal dan hitam, hidungnya mancung, rahangnya tegas dan jangan lupakan bibirnya yang tidak tipis juga tidak tebal. Sangat seksi.
Tak berselang lama, mobil kini berhenti di depan sebuah hotel. Ethan langsung turun dari mobil kemudian ia membukakan pintu untuk Louisa. "Apa kau tidak bisa tersenyum sedikitpun padaku, Ethan? Aku ini bosmu," seru Louisa sambil menatap pria itu.
"Di surat kontrak aku hanya diharuskan menjagamu dalam keadaan apapun, Nona Rae," jawab Ethan dengan tenang yang membuat Louisa kembali terbelalak.
"Aku pusing melihat wajah datar dan dingin mu yang seperti es balok itu," gerutu Louisa kemudian ia berjalan cepat menyusul kedua orang tuanya yang kini sudah memasuki hotel itu. Ethan berjalan di belakangnya bersama beberapa bodyguard lainnya, jarak antara Ethan dan Louisa sekitar satu meter karena memang begitulah seharusnya.
Saat Louisa berjalan bersama sang ibu dan ayahnya, tiba-tiba jepit rambut yang gadis itu pakai terjatuh.
"Ethan!" panggil Louisa sambil menoleh, mencari sang bodyguard. "Ambil jepit rambutku, cepat nanti kotor!" serunya yang membuat Ethan sedikit mengernyit bingung, padahal jepit rambut itu berada tepat di samping kaki Louisa dan gadis kecil itu sangat mampu mengambilnya sendiri. Tapi kenapa dia harus memerintah Ethan yang berjarak satu meter darinya?
"Cepat, Ethan! Astaga, kau lelet sekali!" keluh Louisa kesal.
Ethan masih memasang wajah datarnya sembari menunduk untuk mengambil jepit rambut di samping kaki sang tuan putri. "Kau bisa mengambilnya sendiri, Lou," tegur sang ibu yang tampak tak menyukai tindakan anaknya.
"Mom, kau tidak lihat aku memakai rok pendek?" sungut Louisa yang membuat ibunya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Ini, Nona Rae." Ethan menyerahkan jepit rambut itu pada Louisa.
"Lap dulu, lantainya pasti kotor dan berdebu!" Dengan pasrah Ethan mengelap jepit rambut itu dengan ujung jasnya setelah itu ia memakaikan jepit rambut itu ke kepala Louisa tanpa permisi.
Lagi-lagi Louisa terbelalak, dia tercengang karena ini pertama kalinya ada seorang bodyguard yang menyentuh rambutnya. Bahkan semua bodyguard juga terkejut melihat tindakan Ethan yang sangat pantang dilakukan oleh seorang bodyguard pada bos-nya.
Nyonya Agatha juga terkejut melihat tindakan Ethan yang sebenarnya cukup lancang, tetapi ia mencoba mengerti bahwa Ethan adalah bodyguard baru, dia pasti tidak memahami segala aturan yang ditetapkan oleh keluarga Rae untuk semua bodyguard atau pelayan mereka.
"Ayo, Lou!" Nyonya Agatha menarik tangan Louisa menuju salah satu ruangan di mana beberapa orang penting sedang menunggu mereka untuk sarapan di sana. Ah, tentu saja juga untuk membicarakan beberapa bisnis.
Sementara para bodyguard di perintahkan menunggu di luar.
"Ethan?" salah satu bodyguard yang masih terlihat muda berbisik pada Ethan. "Kau gila? Kenapa kau melakukan itu?" Ethan mengernyit bingung mendapati pertanyaan tersebut.
"Melakukan apa?" tanya Ethan dengan polosnya.
"Menyentuh Nona Rae, itu adalah larangan untuk kami para bodyguard, apa kau tidak tahu?" Pria muda yang bernama Elliot itu kembali berbisik pada Ethan. "Para bodyguard dan pelayan dilarang bersentuhan fisik dengan para bos," imbuhnya.
"Aku hanya memakaikan jepit rambutnya, aku belum melecehkannya," ujar Ethan dengan dingin yang yang membuat Elliott terperangah.
"Aku rasa lain kali kau harus memperhatikan sikapmu, Ethan," ujar Elliott memperingatkan, sementara Ethan hanya menanggapinya dengan senyum miring.
Sementara di dalam ruangan, Louisa hanya bisa menghela napas berat berkali-kali. Dia sungguh merasa bosan berada dalam satu ruangan dengan para pejabat dan pebisnis, tak ada yang bisa ia lakukan kecuali mendengarkan ocehan tak berarti mereka. Kini tatapan Louisa tertuju pada pria paruh baya yang bertubuh gemuk dan memiliki perut buncit, semua orang menghormatinya karena dia adalah seorang menteri. Sementara di mata Louisa pria itu tak lebih dari kuda nil yang menjengkelkan. Apalagi ketika pria itu kini menatapnya dan mengedipkan mata padanya. Louisa langsung berdecak kesal, ini sudah sering sekali terjadi padanya.
"Mom?" Louisa berbisik pada ibunya. "Aku bosan, aku ingin keluar," rengek nya.
"Jangan begitu, Lou," tegur sang ibu. "Lihatlah Anne dan Katty, mereka bisa berbaur dengan kami semua." Louisa kembali menghela napas lesu, ini bukan kali pertama ia dipaksa mengikuti acara tak penting seperti ini. Dan ibunya itu akan selalu membandingkan dirinya dengan Anne dan Katty, gadis berusia 17 tahun yang selalu mengekori ayah dan ibunya ke mana pun mereka pergi, terutama pada pertemuan seperti ini. Mereka seolah ingin mengatakan Lihatlah putriku, usianya baru 17 tahun tapi dia sering menghadiri pertemuan penting.
Louisa mengaduk-aduk makanan di depannya dan tiba-tiba ....
Brrrttttt
Brrrttttt
Brrtttt
Tanpa sengaja Louisa buang angin yang membuat semua orang melotot terkejut, semua mata kini tertuju padanya. Bahkan, si menteri yang hendak menyuapkan makanan ke mulutnya harus terhenti karena suara kentut Louisa yang sangat nyaring itu. Ah, jangan lupakan juga aroma yang langsung berbaur dengan aroma makanan dan parfum para bangsawan itu.
Tuan dan Nyonya Rae pun langsung menatap tajam putri mereka yang kini justru hanya cengengesan. "Opss, maaf, tidak sengaja."
...🦋...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Sunarti Sunarti
🤭😂😂😂😂🤣🤣
2025-03-18
0
Giyeem Endut
hahahhhhh🤣🤣
2024-08-29
0
Febri Ana
ha ha kocak banget nakal
2023-06-01
1