Elisa semakin saja membenci The Boys dia terus menggerutu kesal dan segera pergi dari kampus karena kelasnya hari ini sudah selesai, Elisa tidak kembali ke rumah Lili namun dia langsung mencari pekerjaan ke beberapa cafe dan toko yang dia lewati, namun sudah hampir sepuluh toko dan cafe yang dia datangi dari siang sampai sore tidak ada satu pun yang menerimanya, Elisa sudah putus asa dan sangat lelah seharian ini belum mengisi perutnya sama sekali, untuk hari ini Elisa pun memutuskan untuk mengakhiri pencarian pekerjaannya dan dia kembali ke rumah Lili.
"Tok...tok...tok... Li... Lili ini aku Elisa" teriak Elisa sambil mengetuk pintu rumah Lili,
Tak lama Lili membukakan pintu dan mempersilahkan Elisa agar masuk, kebetulan saat itu kedua orang tua Lili tengah tidak ada di rumah, Lili bilang kedua orangtuanya sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing, sehingga Elisa bisa menginap sementara waktu di sana sampai kedua orang tua Lili kembali.
Lili yang melihat Elisa begitu murung dia segera menyajikan minuman dingin dan bertanya pada Elisa.
"Ell... ini minum dulu kamu kelihatannya lelah sekali dan kenapa baru pulang selarut ini?" tanya Elisa,
"Aku habis mencari pekerjaan Li, tapi tidak ada yang mau menerima pekerja paruh waktu sepertiku" jawab Elisa dengan lesu,
"Ya ampun El aku jadi ikut sedih maaf ya aku tidak bisa membantumu, tapi kau bisa tinggal di sini sampai mendapatkan pekerjaan bagaimana, lagi pula ayah dan ibuku sedang tugas di luar kota mereka baru saja pergi dan kembalinya Minggu depan" ucap Lili menawarkan bantuan,
"Terimakasih Li tapi sepertinya besok aku akan mencari kosan di dekat kampus dulu dan setelah itu baru mencari pekerjaan lagi" jawab Elisa,
"Memangnya kamu ada uang untuk nge kos El?" ucap Lili bertanya lagi,
"Ada kok tenang saja" jawab Elisa sambil tersenyum.
Sebenarnya uang Elisa masih cukup untuk biaya hidupnya satu bulan tapi jika dia tidak mendapatkan pekerjaan segera bulan depan dia mau makan dan tinggal di mana, dia juga tidak mau merepotkan Lili atau orang lain meski Lili sendiri yang menawarkan untuk memberinya tumpangan namun Elisa tetap saja merasa tidak enak, dia akan berusaha sendiri selama dia masih mampu.
Malam itu Elisa tidur di rumah Lili dan ke esokan paginya dia pergi mencari kos san di dekat kampus kebetulan hari ini tidak ada kelas dan Elisa bisa fokus mencari kos kos san dan pekerjaan, tak lama akhirnya dia mendapatkan satu kamar kosan yang jaraknya tak jauh dari kampus lokasinya tepat berada di belakang gedung kampusnya sehingga cukup dekat, Elisa segera pergi melanjutkan misi nya yang kedua untuk mencari lagi pekerjaan.
Saat tengah berjalan menyusuri jalanan tak sengaja Elisa melihat sebuah kertas bertulisan lowongan pekerjaan di sebuah restoran delivery, dengan penuh semangat Elisa segera masuk dan melamar pekerjaan di sana setelah di wawancarai oleh meneger restoran akhirnya dia mendapatkan pekerjaan sebagai pengantar pesanan dan dia juga di berikan pasilitas sepeda motor juga seragam.
Elisa sangat senang walaupun gajinya tidak sebesar gajih di pekerjaannya yang dulu namun itu masih bisa menutupi kebutuhan hidupnya, mulai hari itu juga Elisa dipersilahkan untuk bekerja, dia mulai mengirimkan beberapa paket pesanan makanan kepada konsumen, tak banyak dia juga mendapatkan beberapa tip dari pelanggan.
Itu adalah keberuntungan yang luar biasa bagi Elisa dia hanya bekerja dari siang sampai pukul sembilan malam sebagai kurir delivery makanan, baginya pekerjaan itu sangat menyenangkan untunglah Elisa sudah bisa mengendarai sepeda motor dan memiliki SIM karena sebelumnya dia juga pernah bekerja menjadi ojol atau ojek online, namun karena menjadi ojol sepi sehingga dia mencari pekerjaan lain dan untung lah sekarang mendapatkan pekerjaan yang semakin lebih baik dari sebelumnya.
Di hari pertamanya bekerja bahkan Elisa mendapatkan bonus langsung dari meneger karena sudah bisa mengirimkan banyak pesanan dengan cepat dan timbal balik konsumen yang baik, semua karyawan di sana sangat menyukai Elisa karena pekerjaannya yang rapih juga cekatan, Elisa juga senang rekan kerjanya bisa menerima dia dengan baik, saat hendak pulang dan mengembalikan motor pada bos, tiba tiba saja bos memberikan motor itu untuk Elisa.
"Bos... ini motornya simpan di mana?" tanya Elisa,
"Motor itu sudah menjadi fasilitas untukmu Elisa, kamu bisa membawa motor itu pulang dan jaga dengan baik yah, motor itu dikembalikan kalau kau sudah tidak bekerja lagi di sini" jawab bos restoran itu,
"Boss.. apa kau tidak takut motor ini aku curi?" tanya Elisa lagi yang masih tidak percaya, bos nya mempercayai dia dengan membawa motor itu,
"Saya kan sudah tau di mana alamatmu, dan statusmu sangat mudah menangkap mu jika itu terjadi" jawab bos dengan santai,
"Hehe iya juga, ya sudah aku pulang yah bos... terimakasih sudah mempercayaiku" balas Elisa dengan senyum ceria,
"Anak itu begitu senang hanya karena mendapat sebuah sepeda motor jelek" gumam bos sambil menggelengkan kepalanya.
Elisa tersenyum sepanjang hari dan dia membawa motor itu ke kediaman Lili, Elisa memamerkan motor itu juga memberitahu Lili bahwa dia sudah mendapatkan pekerjaan sekaligus kosan yang cocok untuknya.
Lili turut senang dan mereka berjingkrak kegirangan bersama sambil berpelukan.
"Aaahhh... aku senang sekali akhirnya mendapatkan pekerjaan yang menyenangkan sudah itu aku bisa punya motor ini" ucap Elisa dengan gembira,
"Iya El kamu hebat nanti jangan lupa ajak aku menaiki motor mu yah" ujar Lili yang turut senang dengan keberhasilan Elisa,
"Iya pasti dong, sudah lah aku mau ambil komperku ini sudah malam" ucap Elisa sambil mengambil kopernya.
Dia pun berpamitan pada Lili dan segera kembali ke kos san barunya, malam itu Elisa langsung merapihkan kamar kos dan dia hanya tidur di lantai beralaskan karpet kecil dan menggunakan jaket sebagai bantal serta selimut untuk badannya.
Walau dalam keadaan yang sangat menyedihkan tapi Elisa terus berusaha tegas dan dia menahan agar air matanya tak jatuh, dia harus bisa melewati semua kesulitan dalam hidupnya sendiri karena Elisa tau jika dia lemah maka dia hanya akan semakin jatuh terkalahkan oleh orang orang kuat lainnya, dan jika dia bersedih mereka yang membencinya hanya akan menertawakan dan orang lain hanya akan acuh tak acuh.
"Ayo tidur saja Ell, memiliki tempat untuk berteduh saja sudah bersyukur, semangat Elll kamu pasti bisa" ucap Elisa menyemangati dirinya sendiri.
Karena lelah bekerja membuat Elisa bisa tidur terlelap dengan cepat meskipun tidur hanya beralaskan karpet yang sangat tipis di sebuah kosan yang kecil dan tidak memiliki kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments