Bab 5

“Harus aku akui, ayah sangat terkejut. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu akan segera menikah. Ayah pikir kamu bercanda.”

Nasha memaksakan tertawa dan melirik Galaksi yang sejak tadi diam tanpa ekspresi. Sejak Galaksi datang memang pria itu terlihat sangat dingin dan sama sekali tidak ada rasa antusias sama sekali.

Sejak tadi untuk mengalihkan perhatian ayahnya agar pria itu tidak melemparkan pertanyaan pada Galaksi yang apatis. Nasha selalu mengoceh sampai mulutnya hampir berbusa.

Bahkan Nasha mengarang bebas cerita palsu tentang hubungannya dengan Galaksi.

Nasha menyenggol lengan Galaksi agar pria itu membantunya menghadapi ayahnya. Galaksi melonggarkan dasinya. Pasti ayah Nasha tengah menunggunya mengucapkan sesuatu. Sesuatu yang baik tentang putrinya tentu saja.

“Saya rasa tidak ada pria yang tidak tertarik dengan Nasha,” ucap Galaksi.

Surya tertawa begitu keras, sehingga Galaksi ragu apakah pria itu mempercayai kata-katanya atau tidak.

Nasha tentu tidak percaya karena samar-samar ia mendengar suara dengusan di sana.

Nasha tidak tahu apa yang merasukinya. Yang ia tahu, ia sudah mencondongkan tubuhnya ke arah Galaksi, bergerak untuk mencium pipi Galaksi.

“Aku mencintaimu.”

Ketika ia menjauhkan wajahnya, Nasha bisa melihat kedua mata Galaksi terbakar dan Nasha sudah tahu bahwa ia sudah bertindak terlalu jauh.

Tapi ia hanya ingin sandiwara ini terlihat meyakinkan.

“Aku sepenuhnya percaya dengan penilaian Nasha. Selamat datang di keluarga Gustama. Keluarga Gustama dan keluarga Januartha akan menjadi keluarga besar yang sangat luar biasa.”

Mereka melanjutkan makan malam dengan Surya yang menjadi pihak paling banyak berbicara dan Galaksi menimpali dengan kalimat-kalimat yang sangat singkat dan jelas.

Saat Galaksi berjalan ke mobilnya, barulah amarah pria itu meledak.

“Apa-apaan tadi?”

“Apa?”

Nasha melihat Galaksi dengan mata yang polos. Galaksi hendak protes karena Nasha yang tiba-tiba menciumnya namun setelah melihat reaksi Nasha yang biasa-biasa saja. Ia terlalu takut untuk dikatakan pecundang dengan hal sepele. Ciuman?

Otak Galaksi seakan berperang dengan hatinya.

Galaksi akan membalasnya dengan cara yang beda. Galaksi memang setuju dengan menikahi Nasha dan menerima semua persaratan konyol wanita itu tapi Nasha tidak bisa mengatur sekehendak hati, mengatakan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh Galaksi.

“Saya pulang,” ucap Galaksi.

Nasha membalikkan badannya ketika mobil Galaksi benar-benar keluar dari halaman rumahnya. Begitu Nasha kembali ke dalam rumah, ayahnya memintanya untuk datang ke ruang kerjanya.

Tentu saja Nasha begitu bersemangat.

“Apakah ada hal yang ingin dibicarakan denganku?” tanya Nasha.

“Duduk lah, Nasha.”

Nasha duduk di depan ayahnya dan mempelajari ekspresi ayahnya. Tidak bisa ditebak.

“Ayah bangga denganmu,” ucap Surya.

Nasha kembali mencerna ucapan ayahnya.

“Kamu dan Galaksi akan menjadi pasangan yang luar biasa, dengan begitu ayah tidak akan ragu lagi. Galaksi dan Nasha, dua petinggi di GustamaCorp dan juga Januartha Group.

GustamaCorp akan berada di tangan yang tepat. Saat kamu siap...ayah akan menyerahkan semua saham-saham perusahaan ke atas namamu dan aku akan melepaskan semua tanggung jawab, segala hak dan kewajibanku ke atas GustmaCorp dan kemudian aku akan berlibur lama dengan Roseane.”

“Aku sudah sangat siap yah, dan aku tidak sabar lagi untuk menunggu.”

“Buat apa terburu-buru, sayang? Ayah tidak mau mengamban tanggung jawab seberat ini sesaat setelah kamu menikah.”

“Tapi aku sama sekali tidak—“

“Ayah akan menyerahkannya segera setelah kamu melahirkan cucu. Setelah itu ayah tidak akan meminta apa pun darimu.”

Begitu Nasha menutup ruang kerja ayahnya. Ekspresinya benar-benar mengerikan.

Nasha merasa terjebak dalam skenario yang ia buat sendiri. Bagaimana tidak merasa terjebak? Ide awalnya hanya lah menikah tapi, sekarang ayahnya juga menginginkan seorang cucu.

Semua ini menjadi lebih buruk karena pasangan sandiwaranya adalah Galaksi. Pria yang sangat dingin, arogan, sombong. Namun Nasha benar-benar tidak mempunyai banyak pilihan. Mau tidak mau Nasha akan kembali menaklukkan hati Galaksi agar memberikan benihnya.

...♡♡♡...

Mereka menikah lima hari kemudian.

Pengantin wanita menggunakan gaun pengantin berwarna putih selutut. Begitu sederhana namun terlihat sangat cantik.

Jangan membayangkan acara pernikahan megah, mereka hanya mencatatkan pernikahan mereka di catatan sipil dan malamnya mengadakan jamuan makan malam. Meskipun begitu, para tamu yang datang bukan orang sembarangan.

Tapi untuk orang sekelas keluarga Januartha dan Gustama, itu adalah pesta sederhana.

Ini adalah ide Nasha, sebenarnya ibu Galaksi menginginkan resepsi yang megah namun Galaksi harus mengakui bahwa ia cukup takjub karena Nasha berhasil meyakinkan ibunya untuk mengadakan resepsi yang sederhana. Sederhana dalam kamus keluarga Januartha dan Gustama.

Galaksi melirik pelan ke arah Nasha yang sedang duduk bersama teman-temannya. Ia yakin Surya sudah cukup lega dengan kenyataan bahwa Nasha bersedia menikah.

Nasha tidak sengaja menangkap Galaksi melihatnya. Pria itu lantas buru-buru mengembalikan pandangannya pada rekannya dan kembali mengobrol dengannya.

Nasha terlihat murung untuk ukuran wanita yang baru saja menikah, ekspresi wanita itu mengerikan.

“Halo, perkenalkan. Namaku Bintang Januartha. Aku adalah adik dari suamimu.”

Nasha memang sempat mengetahui bahwa Galaksi mempunyai adik perempuan yang tinggal di luar negeri.

Nasha tidak menyangka bahwa dia pulang ketika kakaknya menikah. Ya, Nasha mengaku sifat kekeluargaan mereka begitu kental.

“Halo,” ucap Nasha.

“Kamu sangat cantik. Kakak tidak salah pilih.”

“Nasha!”

Nasha langsung menoleh, “Manda.”

“Itu teman kakak?” tanya Bintang.

Nasha mengangguk.

“Kalau begitu Bintang pergi dulu.”

Manda langsung memeluk Nasha. Manda terlihat sangat senang melihat temannya mengenakan gaun pengantin.

“Kamu terlihat sangat cantik,” ucap Manda.

“Berhenti bercanda denganku.”

Perjamuan pernikahan belum berakhir dan Nasha dibawa ke luar hotel oleh Galaksi.

“Kemana kamu membawaku?” berdiri di samping mobilnya, ia bertanya dengan pertanyaan yang curiga.

“Ikut saya pulang.”

“Tapi para tamu belum—“

Nasha menunjuk hotel di belakangnya dan belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Galaksi menarik tangan Nasha untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

Mobil itu menuju ke vila Galaksi. Begitu mereka sampai, penjaga perlahan-lahan membuka gerbang vila.

Ke aula utama vila, Galaksi berjalan ke lantai atas mengabaikan Nasha. Nasha mendengus pelan dan mengikuti langkahnya.

Begitu Nasha masuk ke dalam kamar Galaksi, ia tertegun. Melihat sekeliling tidak ada warna kecuali warna abu-abu gelap dan putih.

“Pergilah ke kamarmu.”

Galaksi melepas jasnya dan melemparkannya ke tempat tidur.

“Dimana kamarku?” tanya Nasha.

“Di sana.”

Galaksi mengarahkan tangannya ke dinding di sisi kanan kamar dan Nasha melihat ke arah yang ditunjuk Galaksi. Rak buku. Apakah Galaksi kurang waras sehingga membiarkan Nasha tidur di rak buku. Hey, dia bukan buku yang bisa dipajang di rak buku.

“Geser rak itu.”

Nasha tidak peduli, ia berjalan ke rak buku dan ia menggeser atas instruksi Galaksi dan itu sebenarnya adalah pintu yang menghubungkan pada ruangan lainnya. Itu adalah ruang rahasia.

"Aku akan tinggal di sini?”

“Ya.”

“Tidak bisakah kamu memberiku kamar tamu saja alih-alih di dalam sini,” protes Nasha.

“Jika ibu saya tahu kamu tidur di kamar tamu, bisa kamu bayangkan apa yang ada di pikirannya?”

“Kalau kamu tidak ingin ibumu tahu, maka kamu yang tidur di sana dan aku tidur di sini atau kita bisa tidur bersama.”

“Kenapa kamu selalu suka memerintah saya. Tidur di sana atau kamu ingin keluarga saya tahu.”

Nasha langsung memasuki ruangannya dan menutup pintu. Nasha benar-benar lelah, seharian ini ia menggunakan gaun pengantin dan sibuk sana-sini untuk bertemu kolega bisnisnya. Memasang senyum palsu, bercengkerama. Ah, Nasha benar-benar sangat lelah.

Nasha mencoba untuk membuka gaun itu. Tangannya ia terentang ke belakang untuk menarik resleting gaun itu.

Gaun Nasha siap untuk jatuh namun pintu tiba-tiba terbuka dengan kasar.

Reflek Nasha kembali menutup tubuhnya dengan gaun yang ia kembali tarik.

“Bagaimana bisa kamu tidak mengetuk pintu dulu?”

“Kamu tidak perlu takut. Saya sama sekali tidak tertarik dengan tubuhmu.”

Nasha menyinggungkan senyum simpulnya dan berjalan ke arah Galaksi pelan.

“Apakah kamu yakin bisa menahan dirimu?”

“Saya tidak tertarik.”

Nasha merapatkan jarak dan mendekatkan wajah. Awalnya, Galaksi terlalu kaget sehingga tidak siap untuk mengantisipasi semuanya.

“Apakah kamu yakin tidak tertarik padaku?”

Ia melihat Galaksi menarik napas.

Terpopuler

Comments

Quenby Unna

Quenby Unna

seru kak

2023-06-08

0

Anis Swari

Anis Swari

semangat menaklukkan hati si manusia es

2023-06-07

0

Han Sung hwa

Han Sung hwa

Masak sih?? nanti bucin juga

2023-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!