Bab 3

“Ada apa? Kenapa kamu selalu cari saya?”

Galaksi bertanya dengan ketus namun Nasha membalas ketusan tadi dengan helaan napas.

“Tentu saja untuk melihat kamu.”

“Sekarang kamu sudah melihat saya, sekarang silakan pergi.”

Nasha langsung berdiri dan menyilangkan tangannya ke depan dadanya sambil menggeleng.

“Aku tidak akan pergi sebelum kamu setuju menikah denganku,” ucap Nasha.

Galaksi langsung berjalan hendak ke mejanya dan memencet interkom untuk memanggil satpam.

Nasha yang melihat tujuan Galaksi langsung berlari dan menghalangi Galaksi.

“Jangan berani-berani memanggil satpam untuk mengusirku.”

Galaksi benar-benar gemas dengan kelakuan Nasha. Saking gemasnya ia ingin melemparkan wanita itu ke planet mars.

“Mau mu apa sebenarnya?” tanya Galaksi yang sudah mulai lelah.

“Sudah jelas aku butuh kamu untuk menikahiku.”

Galaksi hendak membuka suara namun suara Nasha langsung menginterupsi.

“Aku ingin kamu menikahiku dalam waktu seminggu.”

Tidak ada pria waras yang ingin menikah dengan wanita yang tidak dikenal sebelumnya apalagi dengan Nasha yang dikenal dengan sikapnya yang pemaksa. Dan Galaksi masih waras.

“Kenapa? Kenapa kamu meminta saya untuk menikahimu?”

Nasha menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Galaksi memiliki pendapat bahwa hal itu juga tidak mudah bagi Nasha.

Wanita itu sempat terlihat enggan sebelum akhirnya kembali duduk di sofa.

“Aku perlu menikah.”

Galaksi menatap Nasha. Seakan tatapan itu mewakili pertanyaannya, Apa urusannya dengan saya?

“Tentu saja aku tidak bisa menikah sendirian. Aku memerlukan pasangan.”

“Dan kamu tidak punya pasangan,” sambung Galaksi. Jelas saja, pria waras mana juga yang menginginkan wanita seperti ini.

“Ya dan kamu adalah pria yang tepat untuk dijadikan pasangan.”

“Bagaimana bisa saya adalah pria yang tepat?”

“Karena kamu pria yang dingin, tidak tertarik dengan wanita. Pria yang ambisius. Itu poin penting untuk pernikahan rekayasa ini.”

“Rekayasa? Pernikahan sandiwara maksudmu?”

“Ya, apakah aku lupa memberitahumu sebelumnya?”

“Tidak! saya tidak mau.”

“Kenapa? Apakah kamu sudah mempunyai kekasih?”

Galaksi terdiam. Ia tidak menjawab pertanyaan Nasha.

Mata Nasha langsung membulat. “Jadi, apakah rumor itu benar adanya? Bahwa kamu, sebenarnya...”

Galaksi tahu arah pikiran Nasha dan langsung menyangkalnya. “Tidak. Aku masih normal.”

Nasha menyipitkan matanya seolah sedang memindai ekspresi Galaksi.

Ada sebagian diri dari Galaksi yang memintanya untuk mengusir wanita itu dari kantornya. Ia tidak perlu mendengarkan lanjutannya, karena tidak ada alasan yang cukup untuk membuat Galaksi menyetujui apa pun rencana Nasha.

“Jadi maukah kamu menikah denganku?”

“Tidak! Jawabannya masih sama. Saya tidak akan menikahimu.”

“Kamu!”

“Presdir.”

Sebuah suara dari asisten Galaksi membuat Nasha tidak bisa meneruskan ucapannya.

"Masih ada rapat lagi.”

Galaksi langsung mengangguk. Pria itu berjalan ke arah pintu namun sebelum benar-benar keluar ia menoleh ke arah Nasha.

“Sebaiknya kamu segera pergi. Apakah kamu tidak ada kerjaan sebagai pewaris GustamaCorp?”

Nasha langsung mendelik dan berdiri lantas ia langsung berjalan keluar. Saat ia berpapasan dengan Galaksi. Wanita itu berhenti sejenak.

"Kamu akan menikahiku suka atau tidak suka,” ucap Nasha sebelum wanita itu benar

Begitu Nasha sampai di kantornya. Manda langsung menceramahinya karena datang terlambat padahal Nasha ada klien penting.

“Kamu dari mana? Jangan bilang kamu menemui pria itu lagi,” tebak Manda.

“Iya,” ucap Nasha lalu mengambil berkas yang disodorkan oleh Manda.

“Kamu tidak kapok-kapok setelah ditolak sama dia?”

"Tidak! Demi perusahaan ini jatuh sampai ke tanganku,” ucap Nasha. “Dimana kliennya?” tanya Nasha setelah itu ia bersiap menemui kliennya.

Setelah bernegosiasi dengan kliennya yang cukup lama. Hari semakin sore. Waktunya Nasha untuk pulang.

“Ayo,” ajak Manda.

Nasha menggeleng. “Aku pulang sendiri.”

“Kenapa?”

“Aku ingin bertemu dengan calon mertua,” ucap Nasha lalu ia memasuki mobilnya sendiri.

Manda yang melihat mobil Nasha berlalu pergi ikut menyalakan mobilnya.

Nasha tersenyum saat mobilnya menyentuh halaman depan sebuah vila yang megah tak jauh berbeda dari rumahnya.

“Jadi di sini rumahnya,” ucap Nasha sesaat setelah mengamati vila tersebut.

Nasha turun dari mobilnya dan berjalan anggun ke pintu depan untuk mengetuk pintu.

Setelah ia mengetuk pintu, seorang pria paru baya membukakan pintu. Di sana Nasha memperkenalkan diri sebagai pacar Galaksi.

“Semudah ini dia percaya,” gumam Nasha.

Nasha dipersilahkan untuk duduk di sofa berwarna putih tulang. Tak berselang wanita paruh baya yang sangat cantik turun dari tangga.

“Nyonya, wanita ini mengaku sebagai pacar Tuan Muda Galaksi,” ucap pria paruh baya yang Nasha yakini adalah ketua pelayan di rumah itu.

Wanita paruh baya langsung tersenyum dan duduk dengan anggun.

“Siapa namamu?”

“Namaku, Nasha Gustama. Anak dari Surya Gustama.”

“Berapa umurmu?”

“Dua puluh enam tahun.”

“Apakah kamu tidak takut dengan putraku?”

Nasha sedikit mengernyit namun detik berikutnya, ia tersenyum.

“Tidak, Galaksi bukanlah orang yang mengerikan. Dia baik.”

Mata wanita tua itu terbuka lebar dan dengan gembira meraih tangan Nasha.

“Aku sudah menantikan momen ini terjadi. Aku akan segera menyuruh Galaksi untuk segera menikahimu dan keluarga kami akan memperlakukanmu dengan baik.”

“Terima kasih, Nyo—“

“Ibu, mulai sekarang kamu panggil dengan ibu.”

Nasha sangat akrab dengan Amara, ibu Galaksi. Bahkan mereka memasak bersama untuk makan malam bersama.

Nasha duduk di samping Amara. Begitu mereka mendengar suara langkah kaki. Amara langsung berdiri.

Galaksi benar-benar terkejut melihat Nasha, sementara Nasha tersenyum saat menyambut Galaksi.

“Kenapa kamu tidak bilang sama ibu, kalau kamu sudah punya calon istri. Ibu sangat setuju kalau kamu menikahi Nasha,” ucap Amara.

Tatapan mematikan langsung menghunus mata Nasha. OMG, kali ini sepertinya Galaksi benar-benar marah.

“Bu, Galaksi perlu bicara sama dia.”

Galaksi langsung menyeret Nasha untuk menjauhi kedua orang tuanya.

Nasha langsung dihempaskan begitu saja ke tembok. Kali ini, posisi Nasha terjebak antara Galaksi dan tembok.

“Jelaskan ke saya, apa maksud kamu datang ke sini?”

“Aku hanya ingin menyapa ibu mertua dan ayah mertua,” ucap Nasha.

Galaksi tersenyum mengejek. “Tidak ada yang ingin menikahimu.”

“Ada yaitu kamu,” ucap Nasha.

“Dalam mimpimu. Sekarang, pergi dari sini.”

“Aku tidak mau.”

“Kalau begitu saya akan menyuruh satpam untuk mengusirmu.”

Mata Nasha langsung membulat seketika ia langsung menggapai lengan Galaksi, begitu pria itu akan pergi.

“Aku adalah pewaris GustamaCorp, tapi apa yang tidak kamu ketahui adalah, ayahku memutuskan untukku untuk menikah terlebih dahulu.”

“lalu?”

“Pernikahan tidak ada dalam kamus hidupku,” ucap Nasha yang membuat alis Galaksi terangkat.

“Tapi demi mengamankan hakku, maka aku tidak punya pilihan. Aku akan melakukan apa saja demi mendapatkan GustamaCorp.”

“Kamu begitu ambisius.”

“Kalau kamu bersedia membantuku. Aku akan memberimu kompensasi jika kamu menikahiku.”

“Saya tidak tertarik,” ucap Galaksi lalu pria itu kembali ingin pergi namun lagi-lagi Nasha menahannya.

“Aku tahu keluargamu kaya tapi bukankah saham dariku juga akan menguntungkan dirimu. Ayahku mempunyai saham yang jauh lebih besar dariku, tentu saja. Berkali-kali lipat.”

Nasha kembali melanjutkan, lengkap dengan senyum yang terpampang di wajah cantiknya yang sombong.

Terpopuler

Comments

Quenby Unna

Quenby Unna

asyik Langsung caper ke camer....

2023-06-07

0

Anis Swari

Anis Swari

Di sini saya ngakaknya bacanya

2023-06-07

0

Anis Swari

Anis Swari

Suka banget gaya Nasha

2023-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!