Kau Milikku Tiara
...☘️ Reading book ☘️...
Disebuah lorong kereta api yang gelap, suara tembakan terus bersahutan untuk saling menyerang, kini mafia yang digandrungi sebagai mafia di takuti harus melawan mafia yang menghalangi jalannya proses pengiriman barang.
Dor...dor...
Tembakan itu terus bersahutan, pria yang dikenal sebagai ketua mafia yang merupakan pemimpin dari mafia king macan hitam, kini pria itu terus menembakkan pelurunya meski dalam keadaan gelap.
Dorr...
"Aakkkkhhh..."
Bahu tangannya yang sebelah kiri tertembak, sehingga membuat dirinya merasakan sakit di bagian bahunya.
Kereta api terus berjalan dan begitu pula tembakan itu terus bersahutan, kini kereta api sudah keluar dari lorong panjang itu sehingga memperlihatkan anggota nya yang tak seberapa lagi.
Ditempat yang tak jauh dari berdirinya pria itu, seorang gadis yang tegak berdiri dengan air mata yang mengalir, ia tak mampu untuk melakukan hal itu tapi ia terpaksa melakukannya.
"Peter!!" Panggilannya gadis itu.
Peter berbalik badan, ia melihat gadisnya sudah menodongkan senjata kearahnya dengan air mata yang mengalir.
"Apa yang kau lakukan sayang, turunkan itu! Itu sangatlah berbahaya!" Ucap Peter yang cemas dengan keselamatan gadis itu tapi bukanlah keselamatan nya yang sebentar lagi akan habis dengan sekali tembakan.
"Jangan mendekat!" Teriaknya saat melihat Peter yang akan mendekat kearahnya.
"Kamu kenapa? Apa aku salah sesuatu?" Tanya yang begitu cemas.
"Maafkan aku Peter...Maafkan aku...hiks...hiks..." Lirih gadis itu dan langsung menarik pelatuk lalu menembakkannya tepat di dada Peter.
Seketika darah muncrat dan Peter langsung terduduk lemas karena tembakan itu dan juga pengkhianatan gadis yang ia cintai itu.
"Maafkan aku Peter, aku terpaksa dan mungkin kita tak akan bertemu lagi!" Ucap gadis itu yang langsung mengarahkan pistol ke kepalanya dan menarik pelatuk.
"Jangan lakukan itu, ku mohon!!" Mohon Peter, namun gadis itu sudah bertekad untuk membunuh dirinya dan tak ingin hidup lagi.
Tembakan itu pun langsung terhujam tepat berada di kepala gadis itu, Peter langsung menangkap tubuh gadis itu dan seketika kedua orang pasangan itu langsung menutup mata tak sadarkan diri.
******
2 TAHUN KEMUDIAN
Seorang gadis yang sibuk membaca bukunya, karena sebentar lagi sekolah akan mengadakan ujian tengah semester. Dirinya yang tak ingin memiliki nilai yang rendah harus belajar lebih giat lagi untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Tuk...tuk
Seseorang mengetuk meja yang digunakan oleh gadis itu, seketika membuat gadis itu menatap orang yang mengganggu konsentrasi nya belajar.
"Ini untukmu!" Ucapnya yang memberikan satu roti.
"Terima kasih, tapi aku harap jangan memberikan apapun untukku!" Tolak gadis itu yang kembali fokus dengan bukunya.
"Sepertinya tidak akan aku lakukan, makanlah ini maka aku akan pergi" Ucap pria itu yang tetap memberikan roti yang berada ditangannya.
Gadis itu pun mengangguk dan menerima roti itu, ia meletakkan di laci meja nya dan melanjutkan membaca buku yang sempat tertunda.
"Makan ya, yaudah aku pergi dulu! Sampai jumpa..." Pria itu melambaikan tangannya dan langsung pergi meninggalkan perpustakaan.
Tiara hanya dapat menghela nafas panjang, ia cukup bosan yang terus menerus di perlakukan oleh Bastian, selalu saja di beri sesuatu contohnya seperti makanan ini.
Tiara melanjutkan bacanya, namun karena kebosanan nya telah menguasainya, ia memutuskan untuk kembali ke kelas nya.
Namanya adalah Tiara Aulia Rahman, gadis remaja yang berumur 17 tahun, memiliki keluarga yang sudah tak utuh karena ia kini tinggal bersama sang ayah bukanlah ibunya yang hilang entah kemana.
Memiliki sifat pemalu dan penakut, ia tidak mampu menatap orang lain dan hanya bisa terus menunduk untuk membuat ia terus berjalan dan menghindar dari tatapan bodoh itu.
Trauma akan masa lalu, dimana kedua orang tuanya terus bertengkar dan hampir ingin saling membunuh, tapi kini orang tuanya sudah berpisah dan hak asuhnya sudah direbut oleh sang ayah dan tak boleh bertemu dengan ibunya kalo tidak maka sang ibu akan dipenjara oleh ayahnya.
Ia tidak memiliki teman, namun sesekali mereka datang hanya untuk memanfaat kan dirinya, semakin berjalannya waktu sampai ia tau bahwa pertemanan bukan dilandasi oleh pemanfaatan.
Tiara terus berjalan dengan menunduk, namun tanpa sadar ia menubruk sebuah benda yang keras sehingga ia sampai terjatuh kelantai.
Brugh...
Terduduk dengan sangat keras, membuat Tiara harus menatap dengan tajam orang yang melakukan hal itu. Namun pria itu malah memasang wajah datarnya dan menatapnya dengan intens.
Pria itu menjulurkan tangannya dan dengan segera Tiara menjawab uluran tangan itu dan bangkit dari duduknya itu.
Setelah bangkit Tiara langsung melepas pegangan tangan itu dan berjalan ingin pergi, namun pria yang membuatnya terjatuh malah menarik tubuhnya ke dinding dan mengukung mengurungnya dengan tubuh Atletis itu.
"Amora, apakah kau melupakan ku?" Tanya nya dengan suara lirih.
"Maaf tuan, mungkin anda salah orang nama ku adalah Tiara bukanlah Amora!" Ujar Tiara yang berusaha mendorong tubuh pria itu agar menjauh.
"Kau pasti Amora kan, ku mohon jangan lah berpura-pura seperti itu, aku tak akan membalas perbuatan mu!" Lirihnya lagi yang membuat Tiara semakin tak mengerti.
"Maaf tuan anda salah orang, saya mau kembali ke kelas saya! Permisi..." Ucap Tiara yang langsung mendorong tangan pria itu dengan keras lalu berlari untuk segera pergi dari tempat itu.
Pria itu adalah Peter Aril Coldas, seorang mafia yang di khianati oleh cinta namun ia tidak membencinya tetapi malah ingin memilikinya dan tak akan melepaskannya. Umurnya yang diusia 18 tahun harus merasakan dikhianati dan kini sudah 2 tahun berlalu, ia siap untuk kembali mencari gadisnya itu.
Baru sadar setahun yang lalu, peluru menembak bagian dadanya namun tidak menembus jantungnya karena ia memakai pelindung ditubuhnya. Kehilangan gadis yang ia cintai saat baru sadar dan hal itu membuat ia stres dan bahkan sangat arogan.
Setelah setahun sadar, ia pun mencari gadisnya itu bernama Amora selama setahun juga dan ia mendapatkan informasi bahwa gadisnya itu berada di negara Indonesia yang cukup jauh dari negara asalnya yaitu Amerika.
Pria itu tersenyum smrik, ia sudah menemukan gadisnya itu dan ia dengan tatapan tajam menatap gadis itu, ia berjanji akan memilikinya dengan cara apapun.
"Kau milikku Amora!" Gumamnya dengan senyum smriknya yang manis.
Setelah kehilangan Amora dalam hidupnya, ia malah menjadi seorang penafsu dalam medan perang senjata di mafia, ia akan terus membunuh sampai anak buahnya dapat menemui gadis yang sangat ia cintai.
Hal konyol yang dilakukan pria itu adalah, saat sadar membunuh beberapa anggota yang ikut bersamanya, karena ia benci dengan orang yang tak melihat gadisnya dilarikan oleh siapa dan bagaimana dengan keadaannya.
"Hahahaha..." Tawa pria itu sungguh sangat menakutkan dan untung saja tidak ada seorang pun disana dan setelah melakukan hal itu ia pun pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
sudah d klaim sama peter
2023-03-21
0