Bab. 2. Hanya Pria Buta

Hari-hari berlalu.

Keyla sering menutup dirinya di kamar.

Dia benci harus bertemu Andriek dalam hidupnya, tentu saja keyla sangat membencinya karena Andriek benar-benar lelaki yang sangat jauh dari kata sempurna. Matanya buta dan Andriek juga bukan dari keluarga kaya raya ataupun terhormat.

Setiap hari ayahnya hanya berkerja sebagai seorang kuli bangunan, sedangkan Andriek berprofesi menjadi pengamen jalanan, bisa di bilang bahwa dia pandai memainkan berbagai macam alat musik dengan suara yang lumayan merdu.

Dunia ini seperti tidak adil bagi keyla.

Dia kurang apa? Wajahnya cantik, kulitnya putih, tubuhnya ideal, IQ nya juga di atas rata-rata. Apalagi kedua orang tuanya sangat kaya. Dan Riko adalah kekasih pujaan keyla, sudah hampir 4 tahun dia menjalin hubungan dengan pria kaya itu. Tapi kenapa? Dia harus berjodoh pada si Andriek yang sama sekali tidak pernah dia sukai bahkan sangat dia benci.

"Keyla, buka pintunya Mama perlu bicara sama kamu!"

Tiba-tiba Nia datang dan mengetuk pintu kamar Keyla.

"Apa yang perlu Mama bicarain? Mama udah tau kan, Keyla gak akan mau menikah sama pria buta itu!"

"Iya Mama tahu tapi---"

 "Mam, Keyla mohon, mengertilah!"

"Dengerin Mama dulu, dan buka pintunya sekarang," suara Nia sedikit memaksa.

Dengan malas Keyla beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu.

 "Key," Nia menatap wajah cantiknya.

"Sampai kapan kamu akan menolak begini? Andriek itu cowok baik dan kamu gak akan menyesal menikah dengan dia," Lanjutnya lagi, sambil berjalan masuk ke ruang kamar keyla, dia duduk di spring bed empuk itu. Keyla tak menjawab.

"Dan satu hal lagi yang perlu kamu pikirkan, Mama sama Papa gak akan merestui hubungan kamu sama si Riko jangan membantah!"

Mendengar perkataan itu keyla langsung menatap lekat wajah mamanya.

"Ma, apa Mama bisa menjamin kebahagian Keyla jika menikah dengan Andriek? Keyla, yakin Keyla pasti gak akan bahagia. Untuk mengurus dirinya sendiri saja dia tak mampu apalagi kalau sampai mengurus Keyla, pikir dong Ma."

"Keyla, Andriek memang buta tapi hatinya gak, dia itu cowok baik-baik."

Keyla menggeleng kepala tak percaya.

"Mama gak akan perduli sama sifat egois kamu suka atau gak suka, cinta atau gak cinta pokoknya kamu harus menikah sama Andriek, dengar itu Key!" Nia langsung berdiri dan meninggalkannya.

"Mama," Desah Keyla kemudian.

"Uh, lo brengsek Andriek!"

Keyla berkata kesal dan memaki-maki Andriek.

Keesokan Harinya.

Nia duduk termenung di ruang tengah sesekali dia melirik jam dinding yang tertempel rapi. Dia sedang bingung dan sangat bingung sudah 2 hari keyla tidak pulang kerumah, ketika di hubungi nomor ponselnya, selalu tidak aktif. Rama juga suaminya di situ sedang serius membaca koran.

 "Pa,"

 "Apa, Ma?"

"Kok papa tenang-tenangan aja sih, sudah 2 hari loh Keyla gak pulang kerumah."

 "Lalu masalahnya apa, Ma?"

"Ya, khawatir kek atau berusaha cari kek!"

Sebelum menjawab Rama tersenyum. "Ma, Keyla itu sudah besar dan dia pasti tahu bagaimana caranya jaga diri."

"Tapi Pa Keyla itu anak perempuan dan sebelumnya keyla gak pernah kayak begini!" Nada Nia sangat khawatir.

"Mama takut Keyla kenapa-kenapa!"

"Terus mama udah hubungi si Andini, Queen sama Ratna? Itukan temen mainnya Keyla."

 "Sudah, tapi mereka bilang gak tau!"

 "Kalau gitu gimana kita cari Keyla di apartemennya si Riko."

Nia langsung menatap suaminya.

"Ya ampun kenapa mama gak kepikiran ya pa ya udahlah Pah yuk kita pergi."

 "Oke!"

 Namun ketika mereka akan beranjak pergi tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi.

"Biar mama aja yang bukain."

Nia segera beranjak dari tempat duduknya.

"Keyla, kamu dari mana saja?"

Terdengar suara keras dari mulut Nia. Rama pun jadi ikut menghampiri. Tapi anak perempuannya itu cuma diam tak menjawab.

"Keyla, kamu?" Rama menatapnya.

"Maaf, Mama, Papa, Keyla capek dan perlu istirahat," dia baru menjawab dengan suara datar.

"Keyla, jawab dulu pertanyaan Mama kamu darimana?"

"Ma,Keyla capek jadi tolong jangan bertanya apa-apa dulu sama Key."

Keyla melangkah meninggalkan kedua orangtuanya. Nia cuma bisa menggelengkan kepalanya dengan kesal.

"Pa, Mama udah capek ngadepin Keyla yang selalu aja gitu," Desahnya pelan.

"Sabar ya Ma, Papa yakin suatu hari nanti Keyla pasti berubah, kita doain aja ma."

Rama berusaha menenangkan isteri tercintanya sambil mengelus lembut rambutnya.

Hari itu berlalu dengan perasaan mereka masing-masing, Keyla menatap dirinya sendiri di depan cermin. Memandangi setiap tetes air mata yang mengalir di garis pipi empuknya.

"Keyla, apa yang sedang kamu lakukan? Kita bisa terlambat ke KUA."

Tiba-tiba Nia datang mengejutkannya.

"Keyla, apakah kamu baik-baik saja?"

Nia memperhatikannya. Keyla tak menjawab.

"Key mama tau kamu pasti sangat sedih dengan pernikahan yang sama sekali gak kamu inginkan tapi mama pengen kamu bisa berubah dan bahagia bersama pria pilihan papa dan mama."

Nia merasa iba dan mengelus rambut panjang keyla dengan elusan penuh kasih sayang pada puteri semata wayangnya itu.

"Mama yakin Andriek gak akan kecewain kamu."

Keyla masih terdiam sambil mengusap air matanya. Keyla pun segera beranjak dari duduknya, serta berjalan keluar, Nia membuntutinya dari belakang. Rama sudah menunggu di ruang tengah.

"Ayo kita berangkat," ajak Rama kemudian.

Sesampainya di KUA Mereka turun, ini adalah hari pernikahan keyla dan Andriek. Mereka mengadakan sebuah akad nikah yang sederhana karena itu adalah keinginan Keyla.

Cukup kedua keluarga dan beberapa tetangga saja yang tahu. Dan tentu saja kedua orangtuanya setuju, yang terpenting Keyla mau menikah dengan Andriek.

Pak penghulung: "Saudara Andriek Fairus bin Rino Fairus saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Keyla Anatasya binti Rama Anugerah dengan maskawinnya berupa sebentuk cincin mas dan seperangkat alat sholat, tunai!

Andriek Fairus: "Saya terima dan kawinnya Keyla Anatasya binti Rama Anugerah dengan maskawinnya berupa sebentuk cincin mas dan seperangkat alat sholat tunai."

Andriek sangat lancar mengucapkan ijab kabulnya dan kemudian memasangkan cincin emas di jari manis milik Keyla. Setelah itu para tamu undangan mengatakan bahwa pernikahan mereka sah. Pak penghulu berdoa untuk mereka.

Dua jam kemudian

"Sayang, mama udah beliin apartemen untuk kalian," Mama memberikan kunci padanya.

"Maksud Mama, apa?"

"Biar kalian lebih mandiri!"

Keyla langsung tersenyum kesal.

"Mama bermaksud biarin keyla menderita gitu? Iya?" Keyla menatap mamanya tak mengerti.

"Key Mama gak bermaksud begitu," Mama balas menatapnya.

"Kamukan sudah menikah, jadi mama gak punya hak lagi atas kamu? Dan tentunya Andrieklah yang akan bertanggung jawab karena sekarang dialah suami kamu."

Keyla tak menjawab, dengan jantung yang bernafas lebih cepat keyla mengambil kunci itu dan segera pergi dari hadapan mamanya.

"Key berhenti, dengerin Mama dulu? Mungkin itu terlalu sulit untuk kamu bisa menerima kenyataan ini, tapi..."

"Ma, sampai kapanpun Keyla gak akan bisa terima ini!" jawabnya dari kejauhan.

Nia terdiam sambil menghela nafas pendek. Entah apalagi yang harus dia lakukan, agar Keyla mengerti.

Keyla membuka pintu kamarnya kemudian membanting dengan keras dan itu sangat mengejutkan Andriek yang sedang duduk di tepi ranjang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!