Penantian Yang Tertunda
...Pagi itu hujan turun sangat deras memukuli atap rumah nenek buyut ku....
...Suasana lebaran pun tampak terasa damai meski hujan membasahi langkah langkah orang yang keluar merayakan indahnya hari lebaran meski sudah masuk hari ke delapan....
...Saat ini aku sedang menginap di rumah ibu dari nenek ku atau yang biasa kami sebut buyut....
...Aku yang masih duduk di kursi teras rumah itu termenung menatap genangan air yang mengalir dari pancuran seng menuju selokan, meski begitu aku tak memikirkan apapun dan hanya menatap dengan kosong....
"Lah ngopo toh leh, kok ngelamun wae?" Tanya buyut ku sambil memberikan secangkir teh panas.
"Ra Ono toh uyut." Jawabku.
..."Yoh mangan ndisik Kono, segane Selak adem toh leh." Ucap nenek buyut ku sambil berjalan masuk kedalam rumah itu....
..."Boten." Jawabku....
...Namun demikian aku masih saja duduk dan menatap hujan yang masih bernyanyi kan lagu gemersik....
...Setelah beberapa saat aku termenung, tiba tiba sebuah mobil putih berhenti tepat di sebelah rumah nenek buyut ku....
...Ya! memang ada sebuah rumah di sebelah itu, tapi rumah itu telah lama kosong....
...Dan kabar yang aku dengar, rumah itu berhantu karena sudah 5 tahun tidak di huni....
...Banyak kaca jendela rumah itu yang pecah dan suasana rumah itu tidak enak seperti menaburkan hawa mistik....
...bahkan banyak orang berkata bahwa mereka yang lewat tempat itu sering di takut takuti hantu....
...Beberapa orang keluar dari mobil dan mengangkut barang-barang dari mobil putih itu, sepertinya mereka sedang pindahan rumah....
...Beberapa saat kemudian seorang wanita keluar dan membuka payungnya....
...Lalu ada seorang gadis kecil dengan wajah yang nampak pucat keluar dan di tuntun oleh wanita itu, sepertinya anak itu sedang sakit....
...Entah lah! entah mengapa aku terus menatap gadis kecil yang berjalan dengan tubuh yang tampak lemah tak berdaya itu.......
...Ada apa dengannya, apa dia sakit, wah mengerikan....
...Tiba tiba gadis itu menoleh ke arahku sambil tersenyum!...
...Senyumnya tampak manis dan menyejukkan hati, wah entah apa yang merasuki aku hingga tiba tiba jantungku berdegup kencang dan tubuhku bergetar....
Perasaan apa ini, apa yang terjadi padaku.
...sumpah, ini semua baru pertama kalinya terjadi padaku....
Mataku pun tak dapat berpaling dan jantungku mulai menyiksaku.
Oh pandangan mu sungguh mengiris iris seluruh tubuhku.
Aku tak dapat menahan rasa ini, hingga dalam hatiku terdengar nada nada cinta dan lagu lagu rindu para pujangga.
Bila ada di dekatmu
Detak dadaku mengencang
Pesona indah di dirimu buat ku mabuk kepayang
Jalan panjang yang kita lalui
Bukanlah sebatas mimpi
Baru kini ku merasakan jatuh cinta sesungguhnya
Kau membuat jantung berdebar
Tubuhku bergetar saat dengar bisikan mu kasih
Senyummu selalu di hati
Sabarlah menanti ku kan bawa kau pergi
Cerita cinta para pujangga
Tak seindah kisah kita
Dan takan ada yang bisa
Merangkainya dalam kata-kata
huoooo huooo
Kau membuat jantung berdebar
Tubuhku bergetar saat dengar bisikan mu kasih
Senyummu selalu di hati
Sabarlah menanti ku kan bawa kau pergi
Kau membuat jantung berdebar
Tubuhku bergetar saat dengar bisikan mu kasih
Senyummu selalu di hati
Sabarlah menanti ku kan bawa kau pergi
Seperti lagu inilah aku membayangkan mu, siapa gerangan dirimu yang cantik dan mempesona itu..
Keluarlah sejenak, tegur lah aku, berikan senyuman indah itu dan biarkan aku terlena dalam hayalan ku tentang kehidupan dan masa depan yang begitu luar biasa bersamamu.
***
Pagi pun berganti siang dan waktu menunjukan pukul setengah dua.
...Ayahku baru saja tiba untuk menjemput ku pulang....
Ia masuk sejenak untuk beristirahat dan sekaligus bertegur sapa dengan kakek buyut ku.
Aku menginap di rumah ini bukan karena keinginan ku namun karena motor kami tidak muat jika harus pulang sekaligus.
Keadaan yang masih belum memadai untuk menambah motor lagi membuat kami harus bergantian saat ingin bepergian.
Setelah setengah jam duduk dan berbincang bincang ayahku kemudian mengajak aku untuk pulang, karena ia tak dapat berlama lama karena masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan.
...Aku pun segera berkemas dan tak lupa berpamitan dengan nenek dan kakek buyut ku namun, rasanya ada yang membuat aku gelisah seperti melupakan sesuatu namun Aku tak tahu apa yang aku cari....
...Aku terus saja kebingungan gelisah dan terus berpikir apa yang aku lupakan dan apa yang aku cari, hingga hal itu membuat ayahku marah!...
...Akhirnya aku mengiklankan diri dan berdamai dengan hatiku, lalu perlahan naik keatas sepeda motor Honda milik ayahku....
...Meski masih merasa janggal, aku akhirnya mulai pergi meninggalkan rumah nenek dan kakek buyut ku sembari menatap rumah yang berada tepat di sebelah mereka....
...Benar, itu adalah rumah gadis manis itu....
Oh ternyata hatiku menunggu ia muncul walau hanya sekejap.
Walau hanya sedetik, namun ia tak jua muncul.
...Mungkin ini perpisahan dan mungkin aku tak akan pernah bisa berkenalan dengan dia....
Lagi pula siapa lah aku ini, tak akan pernah cocok dengan nya, jangankan menjadi pacar teman pun tak mungkin, aku terlalu jelek dan kusut sedangkan ia sangat cantik dan anggun.
Tapi jika menatap nya apakah aku tak boleh, maka keluarlah, keluarlah walau hanya sebentar dan obati lah rasa ingin bertemu walau sesaat saja.
...untung saja ayahku mengendarai motornya dengan pelan jadi aku dapat melihat kearah rumah itu sembari menikmati detik detik terakhir....
...Namun sebuah hal tak terduga memberiku sebuah harapan, entah lah aku rasa ini sebuah anugrah, dari kejauhan aku melihatnya menatapku dari sebuah jendela kecil....
Aku pun tercengang menatap nya tanpa kata, melihatnya tersenyum padaku, ya senyum itu pasti untuk ku
...hal ini juga membuatku merasa malu....
Dan juga aneh, aku tak tau cara mengekspresikan perasaan ini, aku bahkan tak mengerti dengan perasaanku ini, ini pertama kali nya di dalam hidupku ini merasa begitu, begitu apa ya.
Begitulah!
...Aku juga tak mengerti harus berkata apa, ini sungguh bukan diriku...
...Oh entahlah, hatiku sedang tidak baik baik saja, semoga aku tak terkena serangan jantung atau pun menjadi gila....
Dalam hati aku terus bergumam.
Tuhan terima kasih karena kau telah memberikan aku kesempatan walau hanya untuk menatap nya saja, aku sangat bersyukur dan sangat bahagia, Mungkin melihatnya saja sudah merupakan suatu kebahagiaan yang teramat sangat luar biasa.
Mungkin begitulah caraku mengutarakan betapa cantiknya gadis itu, sungguh nikmat manakah yang aku dustakan.
Tuhan aku tak akan meminta permintaan yang tidak masuk akal, aku hanya ingin menatapnya dan kau mengizinkan itu, terima kasih Tuhanku, sekarang izinkanlah aku melupakan nya agar aku tak mencintai sesuatu yang tidak mungkin bisa kumiliki.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
sabana
semangat up..
jgan lupa mampir di cinta dibalik heroin ya
2022-11-09
3
Yolanda Syaidah
Karya yang bagus, semangat kakak😊
2022-11-06
3
misna 💐
semangat thor 💪
2022-11-05
2