Adik Madu Pilihan Suamiku
"Lagi sibuk mas?" tanya Dinda kepada Yusuf, yang tengah asik menatap layar laptopnya.
Yusuf pun menoleh sejenak ke arah Dinda.
"Mas sedang mengamati surat perjanjian kerjasama dengan perusahaan AMARTA grup Din," jawab Yusuf disertai dengan senyuman manis kepada Dinda.
"Ada apa Dinda? pasti ada hal penting yang ingin Dinda sampaikan ya," tanya Yusuf menebak kehadiran sang istri ke ruang kerja miliknya.
Dinda lalu duduk di samping suaminya itu. Yusuf langsung mengambil jemari kiri milik Dinda, "Nanti malam acara pernikahan Nayla mas, kita jadi datang kan ke rumah bude Ratih?" tanya Dinda dengan sangat lembut dan hati-hati.
Nayla yang merupakan sahabat karib dari Dinda sejak sekolah di bangku SMA hingga sekarang, ternyata adalah sepupu dari sang suami.
"Oh iya Din, mas hampir saja lupa, malam ini ya acara pernikahannya? Insya allah kita datang Din," jawab Yusuf dengan tangannya yang masih menggenggam salah satu tangan Dinda.
...****************...
Setelah melaksanakan shalat magrib secara berjamaah, akhirnya Dinda sekeluarga berangkat menuju rumah bude Ratih. Perjalan dari rumah Dinda menuju rumah bude Ratih membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit. Si kembar Farhan dan Farra pun sudah tertidur lelap di jok belakang mobil yang dikendarai oleh Yusuf.
Bude Ratih adalah kakak kandung dari ibu mertua Dinda, yaitu ibu Ratna. Dan Nayla adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga bude Ratih. Sedangkan Hafiz sendiri merupakan manager di salah satu perusahaan yang Yusuf kelola.
Akhirnya Yusuf dan keluarga kecilnya tiba di kediamaan bude Ratih. Yusuf kemudian memarkirkan mobilnya di halaman rumah bude Ratih tersebut. Malam ini, di tempat bude Ratih sudah dipenuhi oleh keluarga dan tamu undangan yang sengaja datang untuk menghadiri acara ijab kabul pernikahan Nayla dan Hafiz.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Dinda saat memasuki rumah bude Ratih yang sudah dipenuhi oleh banyak tamu, untuk menyaksikan acara ijab kabul pernikahan Nayla dan Hafiz .
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab orang-orang yang berada di dalam rumah bude Ratih secara serempak. Semua mata secara refleks langsung tertuju kepada Dinda, karena melihat penampilan Dinda yang bercadar, lain dari pada yang lain. Malam itu Dinda sengaja memakai gamis berwarna cream senada dengan niqab yang dia kenakan. Begitu juga baju koko yang dikenakan oleh sang suami senada dengan warna gamis miliknya. Serta si kembar Farhan dan Farra, yang juga ikutan couple dengan kedua orang tuanya.
Dinda pun menyalami satu per satu orang yang ada di dalam rumah Bude Ratih. Farhan dan Farra pun membuntuti sang Ibu.
"Eh...Si Kembar sudah datang!" ucap Bu Ratna, Nenek dari Si Kembar Farhan dan Farra. Bu Ratna lalu memeluk kedua Cucu Kembarnya itu.
"Duh Cucu Oma, sudah besar rupanya dan semakin menggemaskan saja kalian ini," ucap Bu Ratna sembari mencubit pipi tembem kedua Cucunya itu.
"Hai Kembar! sini sama Aunty!" ajak Zahra yang sangat antusias melihat kedatangan Si kembar. Zahra adalah Adik kandung satu-satunya Yusuf. Zahra lalu memeluk Dinda dengan erat, setelah puas melepas rindu dengan sang Kakak Ipar, Zahra mengajak Si kembar untuk bermain.
"Sehat bu?" tanya Dinda sambil mencium tangan mertuanya dengan takzim, kemudian mencium pipi kiri dan kanan Mertuanya itu.
"Alhamdulillah sehat Ndok. Gimana kabar kalian, kalian baik-baik saja semuanya kan?" tanya Bu Ratna memastikan keadaan keluarga anak dan menantunya itu .
"Alhamdulillah baik Bu, kami semua baik- baik saja, berkat doa Ibu," jawab Dinda dengan sangat lembut.
Bu Ratna kemudian memperhatikan tubuh menantunya itu dengan seksama.
"Kayanya Ibu perhatikan kamu kurusan ya Ndok," selidik Bu Ratna sambil terus memperhatikan tubuh dan wajah Dinda yang semakin tirus.
"Iya Bu turun dua kilo, tidak masalah kok Bu," jawab Dinda menenangkan sang Ibu Mertua dengan mengusap-usap lembut pundak sang mertua.
"Kamu sih ngeyel kalau dibilangin, kan sudah Ibu bilang, pake pembantu Ndok, ini masih aja kekeuh mau urus semua keperluan rumah tangga sendiri. Begini kan jadinya, kamu makin kurus kan jadinya!" ucap Ibu Mertua Dinda sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Dinda masih sanggup kok Bu mengurus semua urusan rumah tangga sendiri, biar Dinda juga bisa memantau setiap perkembangan Si Kembar Bu. Dinda sangat menikmati setiap momennya, jika bisa mengerjakan semuanya sendiri, " jelas Dinda kepada sang Ibu Mertua.
"Yo wes, kalau itu sudah menjadi keputusanmu dan suamimu Ibu ikut saja, tapi ingat pesan Ibu. Jangan sampai karena kamu terlalu lelah mengurus segala urusan rumah, kamu sampai melalaikan kewajibanmu sebagai seorang istri ya Ndok, kamu ngerti kan maksud Ibu," pesan Ibu Ratna agar kehidupan rumah tangga Dinda dan suami tetap harmonis.
"Iya Bu, terima kasih atas nasehat dan perhatian Ibu, Insha Allah Dinda akan selalu menjaga apa yang sudah Dinda miliki Bu," ucap Dinda mencoba meyakinkan sang Ibu Mertua dengan berjuta kekhawatirannya itu.
Dinda dan Bu Ratna lalu duduk berdampingan, sedang kan Si Kembar tengah asik bermain hape di kamar Bude Ratih, ditemani Zahra.
Acara pun dimulai dengan sangat hikmat dan haru. Pasangan pengantin Nayla dan Hafiz tampak sangat serasi malam itu.
Tidak banyak dari keluarga besar Yusuf yang tahu, kalau Dinda adalah istri dari Muhammad Yusuf Ibrahim. Karena acara akad dan resepsi digelar di kampung Dinda dengan sangat sederhana.
Karena banyak yang tidak mengetahui kalau dirinya adalah istri dari Yusuf, oleh karena itu Dinda tidak pernah berhenti tersenyum dari balik cadarnya.
"Eh...eh...itu beneran kan si Yusuf yang cupu itu? ponakan bude Ratih," ucap salah seorang wanita yang berada tak jauh dari Dinda, sambil berbisik kepada teman di sebelahnya. Mendengar nama suaminya disebut, reflek Dinda pun mencuri dengar obrolan dari para wanita itu.
"Iya bener itu Yusuf. Sekarang udah berubah ya, jadi lebih gagah dan keren," jawab wanita yang satu lagi.
"Eh bukannya dulu Yusuf sempat ngejar-ngejar kamu ya Nilam?" tanya wanita di sebelahnya kepada wanita bernama Nilam.
"Iya itu kan dulu sekali Rum, zaman kami masih SMA dulu, semenjak Yusuf tidak tinggal di sini dengan bude Ratih, aku sudah tidak pernah lagi tahu kabarnya, kami sudah loss contact Rum," ungkap wanita yang dipanggil temannya dengan nama Nilam itu.
Dinda lalu memperhatikan dengan seksama wanita yang bernama Nilam itu.
"Sekarang kan Si Yusuf udah keren dan gagah pasti uangnya banyak tuh, Kamu pepet aja lagi dia Lam, siapa tau jodoh. Lagian Kamu gak bosen apa, lama jadi janda?" usul temennya Nilam yang membuat Dinda sedikit kesal, tapi Dinda mencoba meredam kekesalannya, karena banyak yang tidak tahu jika Yusuf sudah menikah.
"Ih Aku malu ah, kan Aku sekarang udah janda, apa masih mau Dia sama Aku," ucap Nilam tidak pede dengan status jandanya.
"Di coba saja Lam, Aku yakin pasti Yusuf masih cinta sama Kamu, Kamu lupa bagaimana dia dulu ngemis-ngemis cinta kamu?" ucap teman Nilam semangat empat lima, seperti kompor beledug.
"Sudahlah ayo kita ambil makan, terus kita pulang, besok aku harus berangkat kerja pagi-pagi sekali!" ajak Nilam kepada kedua temannya itu.
Dinda memperhatikan Nilam mulai dari kaki sampai kepala.
"Pantas mas Yusuf tergila-gila dengan wanita itu dulu, secara penampilan dia perfect. Ah...tapi itu semua hanya masa lalu, yang tidak perlu untuk aku dan suamiku ungkit kembali," monolog Dinda dalam hati lalu pergi menuju keberadaan sang suami.
Yusuf tersenyum saat sang bidadari hatinya datang menemuinya.
"Mas sudah lapar belum?" tanya Dinda lembut sembari menggenggam tangan Yusuf. Seakan ingin menunjukkan kepada yang lain, kalau Dinda adalah istri dari Yusuf.
"Lapar Din, tapi tolong ambilkan ya, nanti kita makan di dalam saja!" pinta Yusuf yang selalu manja kalau sudah dekat dengan sang istri.
Lalu Dinda meninggalkan Yusuf untuk mengambil makan di meja prasmanan. Saat sedang mengantri di meja prasmanan, tiba-tiba dari kejauhan Dinda melihat Yusuf berbicara dengan wanita yang bernama Nilam itu. Mereka berdua nampak sedang membicarakan sesuatu yang serius. Sampai Yusuf berani memegang tangan wanita bernama Nilam itu.
Deg
Dinda shock melihat itu semua.
"Ada apa ini, ada hubungan apa mas Yusuf dengan wanita itu, atau...?" tanya Dinda dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Nafi' thook
cari tahu kebenarannya dulu, Din
2023-03-09
0
Pink Blossom
ttp husnudzhon ya mbak Dinda,, moga fakta'y gk sprt yg terlintas dlm pikiran🤧🤧
2023-02-18
0
Pink Blossom
kmbr nya cwe cwo ya kak?
2023-02-18
0