Pagi hari
Hari yang baru semua aktivitas kembali seperti biasanya. Shaka menikmati sarapan nya bersama anak anaknya.
"Ayah "
"Kaka itu tidak menculik aku, paman itu membawa aku pergi dan Kaka itu menolong aku dari paman itu." Manse mencoba menjelaskan kejadian tadi malam.
"Deg.."
"Shaka terkejut." Shaka langsung mengingat betapa marahnya dia kepada Elena.
"Baiklah Manse, cepat habiskan makananmu, nanti ayah akan bicara dengan Kaka itu."
Shaka tidak menghabiskan makanannya, dia langsung menuju ruang kerja nya dan meminta Ken mencari tahu tentang wanita yang di tuduh nya menculik Manse.
"Ken , cari tahu tentang wanita itu, Manse mengatakan dia tidak menculiknya justru malah membantu nya."
"Baik tuan." jawab Ken.
"Undang dia untuk melakukan wawancara secara langsung di kantor." Shaka berpikir jika dia mengundang wanita itu dia bisa membalas kesalahan nya karena sudah menuduhnya menculik Manse.
Jam sudah menunjukkan pukul 8:30,Shaka dan Ken memutuskan untuk berangkat ke kantor.
...***...
Elena hari ini kembali menjenguk ayahnya di rumah sakit. Sebelum ke ruangan Elena mencari dokter untuk menanyakan kondisi ayahnya.
"Dokter, bagaimana kondisi ayah saya,?"
"Elena, ayah kamu sudah lebih baik, beliau juga sudah memahami kondisi kesehatan nya jadi beliau saat ini sudah memberi nama nama untuk barang barangnya."
"Saya rasa ini cukup membantu ayah kamu agar tidak melupakan barang barang nya."
"Elena tersenyum."
"Terima kasih dokter." Elena pamit keluar dari ruangan dokter.
"Ayah, apa yang sedang ayah lakukan.?"
"Putriku "
"Ayah sedang belajar dengan mencatat semua yang ada di sekeliling ayah."
Elena merasa sedih melihat keadaan ayahnya seperti ini.
"Ayah , maafkan aku ."
"Putri ayah tidak bersalah, semua ini sudah takdir ayah nak." . jawab ayah Elena.
"Elena, kapan kamu akan mengenalkan calon suamimu kepada ayah, ayah ingin segera melihat kamu menikah." Ayah Elena kembali membahas soal pernikahan putri semata wayang nya.
Jika sebelumnya Elena di tanya soal pernikahan,dia akan mengelak dan mencari alasan lain. Melihat kondisi ayahnya Elena tidak boleh menolak permintaan ayahnya.
"Ayah, Elena akan segera menikah, nanti Elena akan mengenalkan ayah dengan calon suami Elena." jawab Elena meyakinkan ayahnya.
"Benarkah, ayah ingin kamu menikah secepatnya, wah putri ayah akan segera menikah ." Ayah Elena tersenyum bahagia.
Elena yang berbohong pun berusaha tersenyum di depan ayahnya.
"Ayah, Elena mau berangkat kerja dulu, ayah jangan lupa makan dan minum obatnya ya."
"Elena akan sering sering menjenguk ayah." tambah Elena.
"Sampai jumpa ayah." Elena beranjak meninggalkan ayahnya.
...***...
Di kantor Elena, semua pegawai termasuk direktur sangat terkejut membaca berita pagi ini dari koran xx. Elena sedang bersama tuan Shaka terlihat seperti ingin ciuman. Semua isi kantor heboh membuat Elena yang baru datang di serbu dengan berbagai pertanyaan.
"Elena, jangan terkejut ya, saya mau kasi tau kamu berita eksklusif."
"Berita eksklusif,?" tanya Elena heran.
"Elena , sekarang kamu sedang banyak di bicarakan di internet," Boby langsung menunjukkan surat kabar yang sedang di bacanya tadi.
Elena, masih santai menjawab Boby, ini bukan saya Bob, kebetulan mirip saja. Jawab Elena sambil berjalan menuju ke meja kerjanya.
Elena belum sadar jika wanita yang ada di berita itu adalah dirinya. Elena masih sibuk dengan pikirannya yang sedang kacau tentang kondisi ayahnya.
"Aku harus menikah dengan siapa, jika aku tidak menikah bagaimana dengan ayah,?" Elena berbicara dengan diri sendiri.
Elena yang masih memikirkan ayahnya tiba tiba terkejut karena telepon nya berdering.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Eosha_shi
Halo semuanya. Terima kasih atas dukungannya. Bantu author agar semangat untuk up setiap hari ya. Like, komen ,vote . Tambahkan ke favorit agar kalian tidak ketinggalan update terbaru.
Yang masih setia terima kasih
yang baru bergabung selamat menikmati semoga suka ya.
2022-11-11
1