BAB - 5

Tasya tidak langsung pulang ke apartemen nya, Tasya menuju ke supermarket untuk membeli kebutuhannya terlebih isi kulkasnya sudah habis. sampai di supermaket Tasya membeli daging, sayur dan rempah-rempah lainnya. banyak yang di beli Tasya. Tasya membayarnya di kasir dan pulang ke apartemen nya.

di lampu merah Tasya berhenti tepat di samping mobil limusin milik Arthur, Arthur melihat Tasya dari dalam mobilnya, tapi Tasya tak dapat melihat Arthur karna kaca mobil Arthur gelap.

Arthur terus melihat Tasya yang sedang bernyanyi di dalam mobil.. "apa sesenang itu dia hari ini." gumam Arthur yang terus melihat ke arah Tasya.

Tasya sampai di apartemen nya, dan ternyata Arthur juga sampai di apartemen yang sama... Arthur kaget melihat Tasya yang ternyata turun di apartemen yang sama dengannya. "Vian, wanita itu anak magang di kantor kan.? bukankah tadi dia yang ikut metting bersama kita.? ini apartemen elite, apa mungkin dia sanggup membelinya.? atau jangan-jangan dia simpanan pria tua.?" begitu banyak pertanyaan dari Arthur hingga Vian tak tahu mesti jawab yang mana duluan..

"iya Tuan, dia wanita yang ikut metting bersama tadi siang." jawab Vian asisten Arthur.. "ya sudah, kamu pulang saja, besok jangan lupa menjemput ku."... " baik tuan " jawab Vian...

Tasya turun dari mobilnya dengan membawa barang yang banyaknya, Tasya naik lift menuju kamar apartemen nya. karena bawaannya banyak hingga sebagian jatuh, dan di angkat sama pria yang satu lift dengan-nya. Tasya menerima plastik yang jatuh dari pria tersebut. Tasya kaget Karena pria itu ternyata Arthur sang Presdir. "maaf tuan merepotkan, dan terimakasih." ucap Tasya yang merasa tidak enak pada Presdirnya.. Arthur hanya diam dan terus menatap Tasya..

saat sampai di lantai apartemen Tasya, Tasya pamit dan berjalan menuju kamar apartemen nya.. "hufffttt,,, syukurlah... tadi itu sangat mengerikan." Tasya berbicara setelah dia masuk ke dalam kamar apartemen.. tiba-tiba bel berbunyi, Tasya menaruh barang belanjaan di dapur dan tidak mendengar bunyi bel pintunya.. Tasya membersihkan dirinya di kamar mandi, setelah bersih dia mengunakan bathrobe dan rambutnya yang masih basah di lilit pake handuk dan dia berjalan ke dapur untuk membereskan belanjaannya tadi.. lagi-lagi bel berbunyi.

" siapa sih, jangan-jangan orang suruhan Daddy.!? tapi kalau di suruh Daddy, pasti Daddy sudah meneleponku, dan teman-temanku tidak ada yang tahu apartemen ini." Tasya berjalan ke pintu dan mengintipnya dari lobang pintu. Tasya hanya melihat belakang pria itu, karena penasaran Tasya membuka pintunya. " maaf, anda cari siapa.? " pria itu berbalik, dan Tasya kaget ternyata Presdir yang berdiri di depan pintu...

"kamu tuli.! bunyi bel sebesar itu kamu tidak mendengarnya sama sekali, aku sudah berjam-jam menunggu kamu di depan pintu." Arthur marah karena telah menunggu Tasya Berjam-jam di depan pintu apartemen.. Tasya kaget dengar suara bentakan dari Presdirnya, dia menundukkan kepalanya dan meminta maaf. "maafkan aku tuan, tadi lagi Mandi, tidak mendengar suara bel, sekali lagi maaf" Tasya benar-benar minta maaf... "ini barang kamu yang terjatuh di depan lift." Arthur memberi kantong yang terjatuh di depan lift tadi, saat Tasya akan keluar dari lift.. "terimakasih tuan" jawab Tasya yang sudah gemetar karena takut di bentak lagi.. Arthur langsung pergi meninggalkan Tasya...

Tasya menutup pintunya dan kembali melanjutkan kerjaannya di dapur.. selesai dengan isian kulkasnya Tasya masuk ke kamar dan beristirahat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!