Kia mengekor langkah Reno. Ia telah ketahuan bergosip tentangnya, entah apa yang akan di perbuatnya kepada Kia.
"Duduk, Azkia," perintah Reno.
Kia segera memundurkan kursi di depannya, lalu duduk.
"Kamu tahu kenapa aku memanggil mu kesini?" tanya Reno.
Kia menggelengkan kepalanya pelan. Reno menatap gadis itu lekat, mata mereka bertemu namun Kia tidak gentar.
"Kenapa kamu menatap ku?" tanya Reno.
"Bapak dulu yang menatap saya, ya saya tatap balik," ucap Kia tanpa rasa takut.
Reno salah tingkah, ia terjebak pertanyaannya sendiri. Ia merasa gadis di depannya ini sangat berani dan tidak punya rasa takut.
"Begini Azkia..." ucap Reno.
"Panggil Kia saja, biar lebih mudah, Pak," potong Kia saat Reno mulai berbicara.
"Oh baiklah. Jadi Kia aku sudah melihat lamaran pekerjaan mu, nilai-nilai kamu begitu sempurna. Aku harap kamu dapat bekerja dengan baik, karena di sini jenjang karirnya bagus,"
"Ok," jawab Kia singkat.
"'Hanya itu saja, Kia?" tanya Reno.
"Apanya, Pak?" tanya Kia heran.
"Aku sudah berkata panjang lebar, tapi jawaban mu hanya OK saja," ucap Reno.
"Lalu Bapak ingin aku menjawab apa?" tanyanya.
Reno menepuk kepalanya sendiri.
"Ah sudahlah, kamu bisa kembali bekerja," jawab Reno.
"Baik," balas Kia segera bangkit dan keluar ruangan.
Reno terpana, gadis cantik tapi aneh menurut Reno.
"Kia, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Sisil saat dia kembali.
"Tentu saja, Sisil. lihat ini tidak ada yang kurang dari tubuhku kan," jawab Kia sambil berputar-putar di depan Sisil.
Sisil tertawa melihat kelakuan Kia. Dia kemudian lanjut memberi training kepada Kia tentang pekerjaannya.
"Setelah ini Kamu langsung praktek ya, jika ada yang kamu belum paham tanyakan saja pada ku atau senior yang lain," ucap Sisil.
"Ok Sisil, terima kasih ya," ucap Kia.
Umur mereka memang sepantaran, mungkin itu sebabnya mereka langsung klik jadi teman. Sisil juga sebenarnya gadis yang cantik, namun ia gadis yang pendiam. Bertemu dengan Kia membuatnya lebih periang dan semangat. Kualifikasi untuk bekerja di bank konvensional seperti kantor mereka memang di wajibkan good looking atau lebih familiar dengan kata cantik atau tampan.
[Halo Kia, nanti sepulang kerja kita jalan bareng ya?]
Kia sedang membaca wa dari Roki. Hari ini dia tidak melihatnya sama sekali, entah di mana pria itu.
"Wa dari siapa sih kok sampai cemberut begitu?" tanya Sisil saat mereka makan siang.
"Ini dari Roki, dia mengajak ku jalan sepulang kantor," jawab Kia.
"Roki anak teller sini?" tanya Sisil.
"Iya benar, dia orangnya," jawab Kia.
"Wah kok kamu bisa kenal dia, bukankah ini hari pertama kamu kerja di sini ya?" tanya Sisil lagi.
"Kapan hari setelah pengumuman di terima aku mampir kesini untuk melihat tempat kerja ku nanti, kemarin kan wawancara, tes dan lain-lain itu bukan di sini. Nah saat itu aku ketemu Roki, dia minta kenalan dan nomor wa ku," jelas Kia.
"Oh begitu, tapi dengar-dengar dia sudah punya tunangan loh," ucap Sisil.
"Yang benar, kok dia masih berani ya mendekati wanita lain," balas Kia.
"Bisa saja kalau pria itu playboy, yang penting hati-hati saja ya," ucap Sisil.
"Terima kasih Sisil, sepertinya kita akan jadi teman baik," balas Kia.
"Semoga saja, Kia," ucap Sisil.
"Berarti saat ini ada dua orang playboy yang tertarik dengan mu, Roki sama Pak Reno, kira-kira kamu pilih siapa?" goda Sisil sambil menaik turunkan alisnya.
"Hahaha, seperti sinchan saja kamu itu," ledek Kia.
"Mereka saja belum bilang apa-apa sudah nyuruh milih, nanti saja kalau mereka sudah nembak baru aku bisa memilih," Ucap Kia.
***
Sementara di tempat lain, Asha telah menandatangani kontrak. Uang muka 50 juta rupiah telah di transfer ke rekeningnya, ia tidak berhenti bersyukur atas rejeki ini. Tadinya ia kuatir dan takut jika ibunya memilih meninggalkan ayah mereka, ibunya akan banting tulang menghidupi mereka sendiri, tapi ternyata baru seminggu pergi Asha dan Kia sudah berhasil mendapatkan pekerjaan yang baik. Mereka bertekad untuk jadi wanita mandiri dan membantu ibu mereka bekerja.
"Selamat ya, Asha. semoga kita bisa menjadi rekan kerja yang baik dan saling mendukung," ucap Bella.
"Terima kasih juga, Bella. Kamu sudah mau menjadi teman ku walaupun jam terbangmu sudah jauh di atas ku, ternyata kamu itu low profile orangnya," balas Asha.
"Kamu itu cantik, berbakat dan yang paling penting good attitude. Banyak model baru yang sombong padahal belum jadi apa-apa, terus pertahankan sifat mu itu ya Asha," ucap Bella.
"Kamu terlalu memuji ku Bel, memang bunda selalu mengajari aku untuk hidup beradab, karena beliau bilang percuma pintar, cantik jika attitude nya buruk," jelas Asha.
"Bunda kamu sama dengan mama ku, beliau mendidik ku keras. Tapi hati-hati dalam dunia model ini, jika sampai salah pergaulan hidup mu agar berujung pada pergaulan bebas. Mencari uang sangat mudah jika dengan jalan tidak benar," ucap Bella.
"Asha, Bella, ayo segera bersiap," perintah seorang pria yang sedikit gemulai.
"Ok. Ayo Asha, kita sudah di panggil," ajak Bella.
Perias sedikit merapikan make up mereka sebelum tampil. Walaupun ini hal baru bagi Asha tergabung dalam dunia foto model, namun dia tampil dengan memukau tidak ada rasa canggung sedikitpun. Ia bisa mengimbangi penampilan Bella yang merupakan seniornya.
"Wah bagus, kalian berdua boleh istirahat dulu," ucap sang fotografer.
Ketika mereka beristirahat muncul seorang pria tampan berjas mahal berusia sekitar 30 tahunan, terlihat ia sedang berbicara dengan sang fotografer. Entah apa yang mereka bicarakan namun terlihat sesekali ia menatap ke arah Asha dan Bella duduk.
"Bella pria itu siapa?" tanya Asha menunjuk pria yang baru datang itu.
"Dia Jason pemilik produk perhiasan yang kita bawakan," jawab Bella acuh.
"Mengapa kamu seperti tidak suka padanya?" tanya Asha yang melihat mimik Bella.
"Dari mana kamu tahu?" tanya Bella terkejut.
"Itu terbaca dari raut wajah mu saat aku bertanya tadi," jawab Asha.
"Oh kirain kamu cenayang yang bisa baca pikiran orang, sudah panik saja aku tadi. hihihi," ucap Bella cekikikan.
"Kalau aku cenayang mana mungkin di sini, sudah pasti terkenal seperti mama loreng, hehehe," seloroh Asha membuat Bella tertawa.
"Ternyata kamu lucu juga ya, tapi hati-hati dengan dia, pria itu brengs3k. hampir semua model di jadikan kekasihnya, mungkin hanya diri ku yang tidak tertarik dengannya," ucap Bella.
"Wah bahaya juga pria itu," balas Asha.
"Asha, Pak Jason yang punya produk ini ingin bertemu denganmu. Dia memanggil mu ke ruangannya," ucap Jimmy, pemilik agency model yang ia naungi saat ini.
"Hati-hati," bisik Bella sebelum Asha pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
SBY army
jason punya mksud kyaxnya
2023-02-18
0
Alkenzie
orang cantik banyak yg suka, semoga mereka berhasil membabat pri2 tak bermoral.
2022-11-10
2