Tomi

Masih terngiang-ngiang di pikiran Hamdan soal istri. Hamdan mengacak rambut nya lalu sembunyi di bawah selimut.

'tidur...tidur... fokus ke kerjaan urusan istri nanti, pusing kepala inih' tak lama pun terlelap.

lain hal nya dengan Zakia saat ia teringat Hamdan hanya istighfar yang diucapkan karena memang mereka belum muhrim, belum halal untuk di ingat dan di kagumi terlalu dalam. ia bentangkan sajadah panjang di sepertiga malam, doa selalu ia panjatkan untuk seseorang yang sudah Allah tulis di lauhul Mahfudz.

****

pagi menjelang Tomi sudah sibuk berdandan ala kantoran, bolak balik ke kaca. pakai kemeja dengan dasi yang sudah ia kenakan, sangat tampan. tapi tetap sifat kocaknya bikin ngakak semua teman yang di dekatnya, tapi Hamdan senang karena Tomi tipe orang yang bertanggung jawab.

" mau kemana tom pakai dandan begituan" mama Lisa ibu Tomi melihat anaknya dari atas sampai bawah. begitu rapi tampak menawan, begitu juga dengan papa nya yang heran melihat anaknya hari ini.

" tumben rapi anakmu ma, kesambet apa semalem ma. apa kamu salah baca doa tom"

" anaknya rapi masih di komenin, ngga rapi makin di omelin. ish orang tua zaman sekarang ya, ngga seneng liat anaknya tambah begitu tampan"

" ha...ha.... iya tampan emang tapi ..." Mama dan Tomi mengerutkan kening saat papa tertawa.

" tapi apa pa"

" laki-laki itu tampak tampan jika ia Soleh juga banyak duit" betulkan ma.

" ish... papa bisa aja, ini Tomi mau kerja pa biar banyak duit."

" sip itu baru anak papa, sudah saatnya kamu cari duit tom. kuliah kamu bentar lagi kelar kan."

" Alhamdulillah pa tinggal selangkah lagi, doain Tomi ya pa."

" pasti anak papa paling tampan, tapi hidungnya biasa aja jangan di besar-besarin gitu. ha...."

" ish papa udah ah, Tomi mau berangkat dulu" sebelum berangkat Tomi menjabat tangan kedua orang tua nya, meski sikap nya yang suka konyol tapi Tomi anak yang taat.

Memakai motor sport nya Tomi melaju tidak kencang seperti biasa, karena ia hari ini memakai pakaian kerja takut acak-acakan. Jalan begitu lancar tidak macet sama sekali, tiba di kantor Tomi langsug masuk membuat banyak karyawan matanya terpaku ke arah Tomi. tak ada alasan untuk tidak tebar pesona, begitu lah Tomi dia berjalan mencoba gagah biar terlihat berkharisma sebagai pengusaha.

" kak Tomi..." terdengar teriakan seperti nya ada yang mengenal Tomi di kantor itu.

' ternyata aku terkenal tuh buktinya ada yang kenal '. begitulah Tomi selalu menyombongkan diri, memang tak di pungkiri ia lumayan tampan. Tomi pun menoleh ketika namanya di sebut.

" eh bocil masih ingat sama kakak kamu kiran" seperti biasa Tomi mengusap kepala Kiran, sudah menjadi kebiasaan sejak SMA.

" ih siapa yang lupa sama kakak tampan ini semua pasti ingat. kakak lagi cari kak hamdan ya, belum datang maklum bos xixixi" Kiran cekikikan

" meski bos harusnya jangan telat dong, "..

" kak Hamdan kan sibuk kak dia juga masih kuliah, meski telat kak Hamdan tetap bos yang bertanggung jawab"

" bela terus hamdan, emang kalian ini deket dari dulu. "

" bukan gitu kak bener kan kenyataannya"

" ada yang iri..." Hamdan berjalan masuk ke dalam kantor.

" ternyata ada yang telinganya berdengung nih, ngga mau dia saingan sama aku si tampan" ucap Tomi.

" udah dari tadi tom, yuk masuk ke dalam" mereka akhirnya masuk ke dalam. Hamdan menjelaskan apa yang harus Tomi kerjakan ketika Hamdan pergi, karena tak mungkin Zidan yang menghandel semuanya terlalu banyak. akhirnya Hamdan meminta tolong kepada Tomi.

" mana Zidan belum datang"

" tadi bilang sedikit telat mau antar papa nya ke rumah sakit dahulu "

" oh iya tak apa" meski bagaimana pun kesibukan Zidan ia tidak pernah lalai baktinya terhadap orang tua. Hamdan pun menyarankan seperti itu tak apa terlambat jika menyangkut orang tua nya.

Hamdan menjelaskan semuanya detail kepada Tomi apa saja yang harus ia kerjakan, Tomi mendengarkan seksama tak ingin terlewat sedikitpun. Sekitar satu Minggu lamanya nanti Hamdan di Australia kalau tidak ada hambatan. Tomi sudah bisa langsung tanggap dengan apa yang udah di jelaskan Zidan.

" ngerti kan tom semuanya, nanti Zidan yang akan bantu kamu". ucap Hamdan yang sudah panjang lebar menjelaskan kepada Tomi.

" oke siap bro, kapan kamu berangkat" tanya Tomi.

" InsyaAlloh besok hari ini aku akan mempersiapkan semuanya, aku tinggal ya mau ke kantor Mr Jack memastikan semuanya beres tak ada yang terlewat supaya tak lama aku di Australia nanti"

" sukses ya bro, hati-hati jangan lupa oleh-oleh nya sesuai kesepakatan kita"

" iss masih inget aja, aku harap kamu amnesia tom"

" ha.... jangan lah bro, udah sana pergi". Tomi mengusir Hamdan keluar ruangan nya.

" heh yang bos tu emang siapa enak aja kamu ngusir aku tom" Tomi mendengar ia kembali membuka pintu.

" jadi mau di bantuin atau tidak, atau aku pulang" ancam Tomi.

" oke oke sana bekerja yang bener"

" ha.... oke bos"

hamdan pun langsung pamit sama Kiran juga. Kiran yang masih sibuk dengan berkasnya, karena memang Kiran ini karyawan yang rajin meski ia juga kuliah pekerjaan nya tak ada yang tak beres.

" Kiran, kakak pamit ya. kamu bantu Tomi.

" siap kak Hamdan, hati-hati di jalan " ucap Kiran sambil tersenyum. seperti biasa Hamdan mengelus kepala Kiran itu sudah menjadi kebiasaan nya dulu, Hamdan sangat menyayangi Kiran ia anggap sebagai adiknya. Kiran pun sangat menyukai saat Hamdan mengelus kepala nya, dia juga berasa punya kakak laki-laki yang selalu melindungi. adegan itu tertangkap oleh Zidan yang baru saja datang.

" hey Zidan pekerjaan mu di kantor ada Tomi yang akan membantu, besok aku akan ke Australia" ucap Hamdan sembari menepuk bahu Zidan.

" iya siap hati-hati di jalan dan lekas pulang ada yang sedang menantimu"

" pasti itu setelah selesai aku akan pulang, biasa memang umma sama Abah jika aku pergi mereka khawatir yang berlebihan" Hamdan pun pergi, sesaat membuat Zidan berfikir dengan sikap Hamdan yang biasa saja. padahal dia sebagai calon kakak ipar, lalu Abah dan umma bukankah calon istri yang menanti nya untuk segera di halalkan. pikiran Zidan pun bergejolak apa Hamdan tidak tau soal khitbah semalam, Zidan pun mendengus semoga itu hanya pikirannya saja.

Zidan masuk menemui Kiran dan di sapa Kiran seperti biasa senyuman manis pakai susu dan mocca. Zidan pun langsung masuk menemui Tomi yang berada didalam, di lihat nya Tomi masih serius memahami berkas yang di atas meja. mendengar pintu di ketuk Tomi mempersilahkan masuk ternyata Zidan.

" Hay pak Zidan "..

" panggil saja Zidan biar terlihat akrab"

" oke oke bro"..

" selamat bergabung ya, semoga kita bekerja sama dengan baik"

" pasti lah kita saling membantu, " mereka berbincang soal pekerjaan.

_________

bersambung

Terpopuler

Comments

Soviana

Soviana

gemes kak...sama hamdan kapan taunya kalau zakia istrinya🤣🤣

2022-11-10

2

alwa

alwa

emang si hamdan blm tau zidan

2022-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 gadis cantik
2 khitbah
3 masih terpaut oleh wanita lain
4 Tomi
5 permintaan umma
6 tuan albeno
7 bertukar pesan
8 kia ke kampus
9 oleh-oleh dari Australia
10 salah paham
11 rayuan
12 halal...halal...
13 pengantin baru yang malang
14 Zakia pingsan
15 Lapar
16 Sabar dulu
17 kiss first
18 gagal lagi
19 polosnya istri
20 umma gesit
21 undangan resepsi
22 resepsi
23 kedatangan tuan albeno
24 bukan pedofil
25 keceplosan
26 kehamilan almira
27 golllll
28 akan ku jaga senyummu selalu
29 satu sama
30 cinta bersanding dengan luka
31 nenek lampir
32 gerah
33 menang tender
34 kue buatan kia
35 berkumpul
36 cinta bertepuk sebelah tangan
37 Wisuda
38 makan di kafe
39 pantai
40 Niko dan Anita
41 kabar baik
42 kakak ipar dan adik ipar
43 makan malam
44 nasi goreng
45 pengkhianat
46 bertemu alex
47 pesangon
48 ingin rujak
49 asam pedas
50 rindu balapan
51 bang jali
52 menguping
53 pamit pergi
54 keberangkatan hamdan
55 rindu menggebu
56 culik
57 take off
58 menghubungi niko
59 pelacakan
60 petunjuk
61 gedung
62 rumah sakit
63 sudah membaik
64 Aulia sadar
65 keterkejutan Hamdan dan kia
66 bertanggung jawab
67 melupakan kejadian
68 rindu menggebu
69 jodoh sudah dekat
70 jangan di paksakan, menjalani hubungan jika di paksakan tak akan baik hasilnya
71 dosa jariyah
72 sudah mulai membuncit
73 pagi-pagi udah molor
74 ibadah yang berpahala
75 empat bulanan
76 Alex bebas
77 Allah akan selalu melindungi
78 sah
79 tembakan
80 Hamdan siuman
81 suatu saat kita akan meninggal atau ditinggalkan
82 dunia milik berdua lainnya ngontrak
83 nenek aulia
84 sandiwara
85 tertangkap nya alex
86 pulang
87 Aulia pingsan
88 durian
89 melahirkan
90 Hafidz Zikri Alif prayoga
91 Promo novel " melepas Lajang " Sequel novel " Mujahadah Cinta Zakia Humaira"
Episodes

Updated 91 Episodes

1
gadis cantik
2
khitbah
3
masih terpaut oleh wanita lain
4
Tomi
5
permintaan umma
6
tuan albeno
7
bertukar pesan
8
kia ke kampus
9
oleh-oleh dari Australia
10
salah paham
11
rayuan
12
halal...halal...
13
pengantin baru yang malang
14
Zakia pingsan
15
Lapar
16
Sabar dulu
17
kiss first
18
gagal lagi
19
polosnya istri
20
umma gesit
21
undangan resepsi
22
resepsi
23
kedatangan tuan albeno
24
bukan pedofil
25
keceplosan
26
kehamilan almira
27
golllll
28
akan ku jaga senyummu selalu
29
satu sama
30
cinta bersanding dengan luka
31
nenek lampir
32
gerah
33
menang tender
34
kue buatan kia
35
berkumpul
36
cinta bertepuk sebelah tangan
37
Wisuda
38
makan di kafe
39
pantai
40
Niko dan Anita
41
kabar baik
42
kakak ipar dan adik ipar
43
makan malam
44
nasi goreng
45
pengkhianat
46
bertemu alex
47
pesangon
48
ingin rujak
49
asam pedas
50
rindu balapan
51
bang jali
52
menguping
53
pamit pergi
54
keberangkatan hamdan
55
rindu menggebu
56
culik
57
take off
58
menghubungi niko
59
pelacakan
60
petunjuk
61
gedung
62
rumah sakit
63
sudah membaik
64
Aulia sadar
65
keterkejutan Hamdan dan kia
66
bertanggung jawab
67
melupakan kejadian
68
rindu menggebu
69
jodoh sudah dekat
70
jangan di paksakan, menjalani hubungan jika di paksakan tak akan baik hasilnya
71
dosa jariyah
72
sudah mulai membuncit
73
pagi-pagi udah molor
74
ibadah yang berpahala
75
empat bulanan
76
Alex bebas
77
Allah akan selalu melindungi
78
sah
79
tembakan
80
Hamdan siuman
81
suatu saat kita akan meninggal atau ditinggalkan
82
dunia milik berdua lainnya ngontrak
83
nenek aulia
84
sandiwara
85
tertangkap nya alex
86
pulang
87
Aulia pingsan
88
durian
89
melahirkan
90
Hafidz Zikri Alif prayoga
91
Promo novel " melepas Lajang " Sequel novel " Mujahadah Cinta Zakia Humaira"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!