''Bagaimana ini pak ada harimau di kampung kita Pak,'' ujar Bu Lilis ketakutan.
''Iya Bu, Bapak jadi takut untuk pergi ke kebun besok,'' sahut Pak Rahman sambil menutup kembali jendela kamarnya.
''Kalau seperti itu Kita jangan pergi ke kebun lagi Pak,''ujar Bu Lilis yang begitu takut kalau Suami nya kenapa-napa.
''Tapi Bu, kalau Bapak gak pergi kita mau makan apa,'' sahut Pak Rahman.
"Tapi Pak ibu takut, Kalau sampai terjadi apa-apa sama Bapak bagaimana,'' jawab sang istri.
''Coba kita lihat nanti Bu, Kalau ada orang pergi ke kebun, Bapak pergi. Tapi kalau gak ada Bapak gak akan pergi,'' sahut Pak Rahman sambil memegang pundak istrinya.
......................
Pagi harinya semua warga telah berkumpul di balai desa.
''Pak Budin bagaimana ini pak desa kita sudah gak aman,'' ujar seorang warga.
''Iya Pak, semua orang sangat ketakutan dan bukan itu saja. Ternak-ternakkan warga juga telah di mangsanya,'' ujar warga yang lain. semua yang ada di balai desa semakin ribut.
''Semuanya tenang dahulu,'' ujar Pak kepala desa yang bernama Pak Budin itu, Pak Budin pun kembali melanjutkan kata-katanya.
''Bapak-Bapak semua kita harus mencari solusi untuk masalah ini, Bersama-sama kalau kita ribut seperti ini kita tidak akan bisa menangkap harimau itu.''
''Iya Pak, tapi bagaimana cara kita bisa menangkap harimau itu?'' tanya salah satu warga.
''Maka dari itu Kita harus berkerja sama, malam ini kita coba membuat perangkap untuk menangkap harimau itu,''ujar Pak Budin sang kepala desa.
Malam itupun waraga tidak tidur mereka semua gotong-royong untuk membuat sebuah perangkap. Setelah selesai Membuat perangkap, mereka juga membuat seekor kambing jantan di dalam perangkap itu Untuk menarik perhatian harimau tersebut.
''Semua telah siap Pak, dimana kita akan meletakan perangkap ini?'' tanya salah satu warga.
''Kita letakan saja perangkap ini di belakang rumah Pak Rahman, karena rumahnya dekat dengan gunung itu,'' sahut salah satu warga.
''Bagaimana Pak Rahman, apa boleh kita latakkan perangkap ini di dekat rumah Bapak?'' tanya Pak kades.
''Tentu Pak, tentu saja boleh ayo kita angkat ke sana,'' ujar Pak Rahman.
"Ayo-ayo tolong angkat,'' perintah Pak kades.
warga itu pun bersama-sama mengangkat perangkap itu. Tidak lama perangkap itupun sudah berada dikaki gunung dekat rumah Pak Rahman.
''Bapak-Bapak sekarang perangkap ini telah berada disini. Sebaiknya kita pulang dahulu dan kita lihat besok apakah harimau itu akan tertangkap atau tidak,'' ujar Pak kades,
semua orang pun mengikuti perintah Pak kades.
''Pak apa benar perangkap harimau itu di letakan di dekat kebun kita?'' tanya Sang istri.
''Iya Bu,'' sahut Pak Rahman menarik napas panjang dan menghembus nya secara kasar.
''Kenapa Pak?'' tanya Bu LIlis melihat suami nya begitu cemas.
''Ngak apa-apa kok Bu Bapak, hanya cemas saja apakah harimau itu akan tertangkap atau tidak,'' sahut Pak Rahman.
''Sudah jangan di pikirkan lagi, kita berdoa saja semoga harimau itu bisa tertangkap,'' ujar Bu Lilis.
Hari pun sudah mulai gelap, Semua warga telah masuk ke rumah mereka masing-masing. Semua warga itu ketakutan jika sudah menjelang Magrib karena harimau itu, suka berkeliaran di waktu Magrib. Dan di tengah malam. Sebab. Desa itu sangat dekat dengan Pegunungan dan hutan.
Seperti biasa Pak Rahman dan sang istri melaksanakan, Salat magrib. Setelah melaksanakan salat magrib. Mereka berdua berjalan menuju ruang tengah untuk makan malam.
''Ada apa Pak, kok Bapak berhenti makan?'' tanya Bu Lilis.
Pak Rahman hanya diam karena dia mendengar suara orang berjalan diluar rumahnya, Pak Rahman pun seketika menghentikan makannya.
''Ada apa Pak?'' tanya Sang istri lagi.
''Bapak mendengar sesuatu diluar,'' sahut Pak Rahman sambil mengecilkan suara nya.
''Pak Ibu jadi takut Pak, Jangan-jangan itu. Harimau Pak,'' ujar Bu Lilis yang begitu ketakutan.
Pak Rahman berdiri dari tempat duduknya, Dia menjadi tidak selera makan sebab dia juga merasa ketakutan oleh suara tersebut.
''Bapak mau kemana?'' tanya Bu Lilis.
Pak Rahman meletakkan jari telunjuknya di bibirnya Agar Istrinya berhenti bicara.
Pak Rahman memegang tangan istrinya mereka Berjalan menuju kamar. Sedikit demi sedikit. Mereka berjalan dan berhenti di depan jendela kamar. Pak rahman pun memajukan wajahnya ke jendela dan mulai mengintip, Dari lubang-lubang jendela itu. Sang istri pun ikut mengintip Betapa terkejutnya mereka setelah mereka lihat. Dengan mata kepala mereka sendiri.
Harimau itu mengubah dirinya menjadi manusia, Dia keluar dari perangkap itu. Yang sudah di siapkan untuk menangkap harimau. Setelah harimau itu memangsa kambing yang ada di dalam perangkap tersebut. Dia pun keluar dengan wujud manusia.
Pak Rahman dan Bu Lilis sangat ketakutan, setelah Melihat wujud harimau itu dia bisa mengubah wujudnya menjadi seorang manusia.
Setelah memangsa kambing yang ada di dalam perangkap itu. Dia pun langsung pergi ke arah hutan, dengan hitungan detik dia kembali mengubah wujudnya menjadi seekor harimau. Dan lari dengan cepat ke dalam hutan.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR VOTE BUNGA BINTANG FAVORIT
INI HANYA CERITA FIKSI SAJA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Herdo Her
apakah harimau jadi anak pak Rahman
2024-01-26
2
Flo aja
harimau itu yg ntnya jadi anaknya kah
2024-01-01
1
Bambu Runcing
aneh warganya
2023-12-23
1