Warga yang masih berteriak meminta tolong di luar sana membuat Aulia bertanya-tanya? Ada apa di luar sana, dia sangat ingin melihatnya.
''Kakek, aku keluar sebentar ya, Aulia ingin melihat ada apa di luar,'' ujarnya yang telah berdiri dari duduknya.
''Kakek juga ingin melihat ada apa diluar sana, ayo kita lihat bersama,'' sahut Pak Rahman. Yang juga di ikuti oleh sang istri, mereka pun pergi keluar rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi.
''Ada apa ini pak?'' tanya Aulia kepada salah satu warga yang melewat rumahnya.
''Ada harimau nak Aulia, harimau itu kembali lagi setelah sekian lama dan sekarang mereka kembali muncul,'' ujar warga itu.
Deg..
''Harimau Pak,'' sahut Aulia terkejut.
''Iya nak. Bapak pergi dahulu ya,'' ujar warga itu pergi meninggalkan Aulia dan juga Pak Rahman.
''Kakek Aulia mau pergi sebentar, Aulia ingin melihat siapa yang menjadi korbannya,'' ujar Aulia.
''Kakek juga mau ikut ke sana, ibu tunggu di rumah aja ya,'' ujar Pak Rahman kepada istrinya.
''Iya pak, bapak sama Aulia hati-hati ya,'' sahut Bu Lilis.
Aulia dan pak Rahman pun pergi untuk melihat korban harimau itu, betapa terkejutnya mereka setelah melihat kondisi orang tersebut tubuhnya penuh dengan cakaran, darah terus mengalir dari luka cakar itu.
''Bagaimana ceritanya buk, kok bisa terjadi seperti ini?'' tanya Aulia kepada keluarga korban. Dia bergidik ngeri melihat keadaan tubuh korban tersebut.
''Ibu juga kurang tahu nak Aulia, tapi tadi temannya sempat bilang sama ibu kalau mereka pergi ke hutan terlarang itu, makanya jadi seperti ini,'' jawab keluarga korban. Aulia masih tidak mengerti dengan semua itu karena dia memang tidak tahu apa-apa dengan desanya ini. Dia pun keluar dari rumah korban dan duduk di sebuah kursi tersebut, dan perpikir apa yang terjadi dengan desanya yang indah itu.
Tiba-tiba seorang wanita cantik mendekatinya, dia adalah teman Aulia dari kecil namanya Gadis, saat ini cuma Gadis lah teman perempuan Aulia satu-satunya.
''Kamu kenapa melamun aja?'' tanya Gadis yang berdiri di samping Aulia.
''Nggak apa-apa aku cuma pengen duduk saja,'' sahut Aulia menatap kedepan tanpa menoleh ke arah Gadis.
''Aku tahu kok apa yang sedang kamu pikirkan,'' ujar Gadis.
Membuat Aulia menatapnya, ''Apa?'' tanya Aulia.
''Aku tahu kamu sedang memikirkan, desa ini yang sedang, di teror oleh harimau jadi-jadian itu,'' sahutnya menoleh ke arah Aulia.
Aulia pun kaget dengan perkataan Gadis. ''Maksud kamu, harimau jadi-jadian bagaimana?'' tanya Aulia.
''Iya, kalau kamu mau tahu tentang semua ceritanya aku yakin kakek sama nenek kamu lebih tahu semuanya,'' sahut Gadis lagi.
''Berarti kamu juga tahu tentang semua ini?'' tanya Aulia tanpa mengalihkan pandangannya.
''Aku hanya tahu sedikit itu pun aku dengar dari orang tua ku, pastinya kakek dan nenek kamu yang lebih tahu soal ini,'' ujar Gadis tersenyum.
****
Aulia dan Pak Rahman pun kembali pulang ke rumah mereka, di sepanjang perjalanan Aulia hanya diam saja entah apa yang ada di dalam pikirannya.
''Bagaimana dengan warga tadi pak?'' tanya Bu Lilis sambil duduk di sebelah Pak Rahman.
''Dia masih di tangani sama dokter Buk, untungnya dia masih selamat Buk,'' sahut Pak Rahman.
''Kakek Aulia mau tanya? apa di desa ini sudah sering terjadi seperti ini harimau menyerang warga?'' tanya Aulia.
Akhirnya Pak Rahman menceritakan semuanya kepada Aulia karena menurut. Pak Rahman, Aulia pantas mengetahuinya malam itu pak Rahman menceritakan semuanya kejadian berapa tahun lalu.
''Berapa tahun yang lalu, berapa warga sudah menjadi korban harimau jadi-jadian itu, kakek juga kurang mengerti apa maksud harimau itu, menyerang warga desa, tapi ada yang mengatakan. Bawah harimau itu datang untuk membalas dendam,'' ujar Pak Rahman. Setelah Pak Rahman menceritakan semuanya kepada Aulia dia pun merasa takut mendengar cerita dari kakeknya itu.
''Balas dendam?'' tanya Aulia menatap kakeknya.
''Dulu juga ada cerita bahwa harimau itu memiliki dendam kepada orang desa terdahulu, karena dendam itulah keturunan mereka mengganggu warga di sini, tapi ada sebuah cerita lagi,'' sambung pak Rahman.
Aulia pun bertanya lagi karena dia sangat penasaran dan menyukai cerita itu.
''Cerita apa kek?'' tanya Aulia menatap kakeknya dia dengan semangat mendengar cerita dari kakeknya itu.
''Ada segerombolan harimau lain yang membantu warga saat itu, bahkan sampai sekarang keturunan mereka masih ada mereka keturunan harimau putih. Mereka semua baik tidak ada yang mengganggu maupun merusak,'' ujar Pak Rahman.
Aulia pun terdiam. Namun di dalam diamnya, dia sangat penasaran dengan harimau putih tersebut dan dia juga sangat menyukai cerita itu.
''Dimana keberadaan mereka?'' tanya Aulia membuat Pak Rahman dan Bu Lilis saling tatap satu sama lain.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR VOTE BUNGA BINTANG FAVORIT TIPS, HANYA CERITA FIKSI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Galang Elang
seram juga ya kalau ada desa seperti ini
2023-12-30
1
Langit biru Biru
desa yang menakutkan
2023-12-21
0
tio
ini kayaknya kisahnya ada
2023-10-25
0