"Kamu marah Zee?" Sekali lagi Arkhan bertanya.
Zee menghela napas sembari menghidupkan kembali mesin mobil dan melajukannya lagi.
"Gue gak marah Ar. Cuma sedikit kecewa,gue gak bisa kontrol rasa itu. Lo gak kasih penjelasan apapun,semalam bahkan sebelum tadi."
Zee berujar logis. Tidak ada yang salahkan dengan ucapannya? Siapa yang tidak kecewa melihat kekasihnya datang dengan orang lain dan parahnya orang itu justru menganggu momen yang sudah Zee tunggu sejak lama.
"Harusnya Ar,hari ini gue jemput lo. Ngobrol banyak hal sama lo,gue kangen sama lo Ar. Dua tahun lebih bukan waktu yang singkat,tadinya di bandara gue kira gue bisa peluk lo. Tapi apa yang gue liat justru bikin gue kaget."
Zee kembali berkata dengan jujur. Ia bukan tipekal cewek yang akan menyembunyikan perasaannya pada pasangan. Jika memang harus di ungkapkan maka akan Zee ungkapkan. Bagi Zee keterbukaan itu nomor satu dalam sebuah hubungan.
Arkhan merasa bersalah pada Zee,seluruh ucapan Zee benar adanya. Kedatangan Kimberlly di antara mereka tadi pagi memang nyaris membuat kesalahpahaman jika tidak di jelaskan.
"Maaf. Aku salah." Ujar Arkhan dengan sungguh-sungguh dan kepala yang menunduk.
Zee membuka sabuk pengamanya kemudian beringsut mendekati Arkhan.
"Grepp.."
Sebuah pelukan hangat Zee berikan pada Arkhan.
"Aku kangen tau." Ucap Zee dengan nada manja membuat Arkhan terkekeh dan langsung membalas pelukan Zee.
"Aku lebih kangen sama kamu." Balas Arkhan membuat Zee langsung mencubit perutnya.
"Bohong banget!" Ketus Zee sembari melepas pelukannya.
"Kalau kangen kenapa pulang sama cewek lain? Gue udah gak cantik? Udah ngebosenin?"
Sikap bunglon Zee kembali keluar membuat Arkhan menghela napasnya dengan berat.
Arkhan meletakkan tangannya di kepala Zee kemudian mengacak rambut gadis itu dengan gemas.
"Kan tadi udah di jelasin,cuma kebetulan. Terus gimana? Gimana caranya biar pacar aku yang cantik dan gemesin ini gak marah lagi? Aku harus ngapain?" Tanya Arkhan menggoda Zee dengan menampilkan puppy eyesnya.
Arkhan ingat betul, dulu Zee selalu luluh jika Arkhan sudah mengeluarkan puppy eyesnya. Biasalah,batu kapur jika di pertemukan dengan air maka lama-lama pasti akan mencair. Begitupun dengan si beku Zee,di pertemukan dengan mantan playboy seperti Arkhan membuatnya selalu kewalahan.
"Gimana kalau besok kita jalan-jalan? Ke cafe Amora? Kamu gak lupa kan itu tempat apa?" Tanya Arkhan sambil menaik turunkan alisnnya.
Kedua pipi Zee memerah. Cafe Amora adalah cafe di mana ia dan Arkhan resmi berpacaran,di sana juga Arkhan mengambil ciuman pertamanya. Well,bisa di bilang cafe Amora adalah cafe bersejarah bagi Arkhan dan Zee.
"Mau gak?" Tanya Arkahan sekali lagi,karena Zee belum menjawabnya.
Zee mengangguk. "Mau. Kamu yang jemput atau gimana?" Tanya Zee memastikan.
"Kamu besok kerja?" Tanya Arkhan balik.
Pacarnya itu kan CEO. Cukup sibuk,berbeda dengan dirinya yang baru selesai kuliah dan baru akan mengambil alih perusahaan setelah ia merasa siap. Itu pun tidak sekarang,Arkhan kembali ke Indonesia untuk bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan ayahnya.
Rencananya Arkhan ingin mendirikan perusahaan sendiri,jadi untuk mempermudah adaptasi,ia mau memulainya dari awal dengan bimbingan ayahnya. Sedangkan Zee? Jangan di tanya,gadis itu sudah di gembleng bisnis sejak kecil. Papa Zee dan Ayah Arkhan itu dua orang dengan karakter berbeda,Zee di didik dengan cukup keras sedangkan orangtua Arkhan mendidik anak sesuai kemampuan anak.
"Aku besok kerja sampai jam tiga. Kalau kamu jemput aku,kamu duluan ke rumah aja,lagian emang besok kamu gak mau ketemu mama aku dulu? Mama mau loh ketemu sama kamu." Ujar Zee memberi tahu pacarnya jika Diana ingin bertemu.
"Memangnya mama kamu nyiapin apa buat calon mantunya? Red velved? Sliky puding?" Tanya Arkhan jahil menanyakan makanan kesukaannya yang dulu sering di sediakan oleh Diana bila ia datant berkunjung.
Zee mengangguk. "Mungkin kalau kamu datang ke rumah bakalan di bikinin sama mama. Gimana?"
"Ya udah,besok sore aku ke rumah kamu. Ketemu mama sama papa kamu. Terus abis itu,kita jalan-jalan. Deal? Gak ngambek lagi kan?" Tanya Arkhan memastikan.
Zee menggeleng. "Deal besok aku tunggu kamu di rumah."
"Oke tuan putri. Sekarang anterin pangeran pulang dulu,kasian ibunda sama ayahanda pangeran udah nunggu pangeran di rumah. Masa iya,pangeran baru datang udah di culik sama tuan putri. Malu-maluin ih tuan putrinya."
Ledek Arkhan gencar membuat Zee langsung melayangkan tatapan tajamnya.
"Jadi gitu? Aku malu-maluin?"
Arkhan gelagapan. "Eh gak gitu! Jangan ngambek atuh,aku bawain kamu sekotak gantungan doraemon tau,mau gak?" Tanya Arkhan mengalihkan perhatian Zee.
Mata Zee berbinar. "Seriusan?" Tanyanya memastikan.
Arkhan mengangguk. "Iya,besok pas ke rumah kamu aku bawain. Soalnya kotaknya aku simpen di koper bagian bawah. Gak papakan nunggu sampe besok."
"Gak papa pangeran. Oke,karena pangeran Ar udah beliin putri Zee gantungan doraemon,putri bakalan anterin pangeran pulang. Pasang sabuk pengamannya ya. Kita berangkat!!"
Zee yang sudah selesai memasang sabuk pengaman langsung tancap gas mengantarkan Arkhan dengan selamat sampai ke rumahnya
♡♡♡
Tak sampai lima belas menit. Mobil yang di kendarai Zee sudah memasuki halaman rumah Arkhan,penjaga di gerbang rumah Arkhan tadi memang langsung membukakan gerbang karena ia memang mengenali mobil milik Zee. Zee sering mengunjungi Delice dan bundanya Arkhan jika akhir pekan,makhlumlah dia kan calon menantu keluarga Ivander.
Arkhan dan Zee keluar dari mobil secara bersamaan. Dua orang bodyguard yang berjaga di luar membantu menurunkan koper milik Arkhan dan membawanya masuk ke dalam rumah diikuti Arkhan dan Zee.
"Wow!! Siapa nih yang datang?? Pengantin baru??"
Delice,adik bungsu Arkhan yang sedang menuruni tangga lantai dua tampak berbicara dengan raut wajah sok tidak kenal.
Arkhan melengos malas.
"Bunda mana dek?" Tanya Arkhan tanpa berniat membalas ledekan sang adik
"Mana gue tau. Pergi kali,males bunda di rumah kalau ada lo. Lo kan doyan ngerepotin bunda. Hihh.."
Delice menjulurkan lidahnya di depan wajah Arkhan saat ia sudah sampai di depan Arkhan. Arkhan kali ini tidak tingga diam,kepala Delice ia tarik dan ia selipkan di antara lengan dan ketiaknya.
"Adek laknat. Hirup tuh aroma ketiak gue,harum kan?"
Arkhan balas menjahili Delice membuat Delice meronta-ronta.
"Zee tolongin gue. Gue bunuh laki lo anjir!!" Delice berusaha meraih ujung kemeja Zee yang saat ini hanya menonton kelakuannya dan Arkhan.
"Zee,engap gue Zee. Bisa mati gue kalau di giniin. Tolongin dong."
Delice masih meronta-ronta dalam jepitan Arkhan.
Zee terkekeh kecil dengan kelakuan sahabat sekaligus calon adik iparnya itu. Tidak ada niatan baginya untuk membatu,sudah kebiasaan setiap adik-abang jika menyangkut hal berantem,jadi Zee tidak mau ikut campur.
"Arkhan,eh. Kamu apain adek kamu?"
Bunda Amel,ibu Arkhan yang baru saja keluar dari dapur langsung melerai kelakuan kedua anaknya itu.
Arkhan menyengir sambil melepaskan kepala Delice dari ketiaknya.
"Dia jahil bun." Adu Arkhan sambil merentangkan tangannya bersiap menyambut pelukan sang bunda.
Bunda Amel mendekat ke arah Arkhan,namun saat sudah sampai di depan Arkhan ia malah membelokkan pelukannya kepada orang di sebelah Arkhan. Azellea.
"Ya ampun Zee,kamu ke sini gak ngabarin bunda dulu. Tau gitu bunda masakin cumi pedas manis kesukaan kamu."
Bunda Amel dengan tak berdosanya mengabaikan keberadaan Arkhan yang kini melongo menatap bundanya.
"Bun....? Yang pulang Arkhan loh? Kok bunda salah server sih."
Arkhan merengek sambil menarik-narik ujung baju bunda Amel.
Zee tersenyum kecil sedangkan Delice terbahak.
"Apa gue bilang. Kedatangan elo gak di harapkan,bwahahaa. Gawe bang Ar,balik aja lah lagi lu ke New York. Menuh-menuhin rumah,hihh.."
Delice meledek Arkhan kembali membuat Arkhan nyaris memukuli kepala Delice. Untuk sang bunda tanggap dengan langsung memeluk pundak Arkhan.
Mendapat pelukan dari bundanya,kejengkelan Arkhan luntur. Arkhan membalas pelukan bundanya dengan erat sambil menjulurkan lidahnya ke arah sang adik dengan raut penuh kemenangan.
Hingga akhirnya,pertumpahan darah kembali terjadi di antara kedua kakak beradik itu.
♡♡♡
Yuhuu,akhirnya aku bisa up lagi.
Novel Tautan Takdir kemarin udah end ygy...
Buat yang belum baca silahkan mampir ke sana,kalian sudah bisa marathon dan untuk novel ini,doain semoga aku upnya lancar dan bisa menyelesaikannya dengan cepat...
Doain juga biar aku sering crazy up biar kalian gak di gantung...
Semangatin pakai like vote komen. Kalau gak kita betumuk nih!!
😎😏😡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments