Suasana siang hari di rumah Arkhan saat itu terasa sangat menyenangkan. Tadinya Arkhan kira tak ada sambutan atau kejutan apapun untuknya,namun dugaannya salah.
Setelah sang bunda puas memeluknya,ia di bawa ke halaman belakang dan saat sampai di sana sudah ramai orang berkumpul.
Ada ayahnya,Zergan kembarannya dan Sandra kakak iparnya. Ada juga Kaivano tunangan Delice,Agatha,Nathan dan anak mereka,Clara dan Davian,bahkan orangtua Zee pun ada di sana.
Arkhan benar-benar merasa di kerjai,padahal tadi jelas pada saat ia baru datang tidak terlihat kehebohan apapun. Malahan sang adik menyambutnya dengan cara jahil dan membuatnya darah tinggi. Arkhan jadi terharu.
"Kalian udah nyiapin ini dari kapan sih?" Tanya Arkhan sambil ikut mendudukkan badannya di atas karpet yang sudah di rentangkan di atas rerumputan yang ada di halaman belakang.
Delice maju ke depan Arkhan dengan wajah jumawanya.
"Tadi pagi lah. Ini kan ide gue,gimana? Pasti lo kaget kan? Kagetlah! Ya iyalah! Ide gue!" Ujar Delice sambil menepuk-nepuk dadanya di depan Arkhan dengan ekspresi songong.
Arkhan menoyor pelan kepala Delice dengan wajah malas.
"Udah deh dek. Gak usah caper lo,sana nyempil di ketiak Kai. Cuma dia makhluk yang betah denger lo ngoceh. Gue mah ogah,sakit kuping gue."
Arkhan mendorong Delice agar menyingkir dari hadapannya. Semua yang ada di sana hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan jahil Delice pada Arkhan.
"Elis sudah. Jangan mengganggu kakak kamu terus."
Ayah Ivander terdengar menegur putri bungsunya yang kelewat jahil itu.
Arkhan tersenyum puas karena mendapat pembelaan dari sang ayah.
"Makasih ayah.." Arkhan beranjak ke tempat di mana ayahnya berada,kedua laki-laki dewasa itu tampak berpelukan sebentar.
Setelah selesai berpelukan dengan sang ayah,Arkhan bergiliran menyalami kedua orangtua Zee.
Tuan William,papa Zee juga menyempatkan untuk mengucapkan ucapan selamat datang kepada pacar anaknya itu.
"Welcome bro..,akhirnya lo pulang juga. Adik gue sedari kemarin udah kayak orang gila nungguin lo pulang,mama gue bilang semalam aja dia gak tidur. Katanya kepikiran lo."
Davian yang ikur menyalami Arkhan tampak sedikit meledek hubungan calon adik ipar dengan adiknya itu.
Zee melengos sedangkan Arkhan tertawa.
"Biasa,tuan putri kan bucin banget kalau udah berhubungan sama pangeran."
Diana ikut mengejek anaknya dengan menggunakan panggilan kesayangan Zee dan Arkhan membuat pipi Zee memanas namun masih dengan ekspresi datar.
"Apaan sih ma. Udah ih,Zee mau bantuin bunda nyiapin makanan aja. Gerah di sini."
Zee di dingin tampak salah tingkah,membuat yang ada di sana kembali tertawa.
"Salting dia.." Celetuk Agatha meledek sahabatnya.
"Makanya jangan di ledekin. Takut ngambek." Arkhan berkata dengan nada berbisik sambil lanjut menyalami teman-temannya.
Setelah selesai,barulah ia duduk kembali di atas karpet berhadapan dengan Nathan dan Davian.
"Makan dulu yuk!!" Terdengar teriakan dari bunda Amel yang baru saja datang dengan dua buah mangkuk berisi makanan di tangannya.
Arkhan refleks bangun mengambil mangkuk yang di bawa bundanya kemudian meletakkannya di atas karpet.
Arkhan hampir bangun lagi untuk membantu bundanya namun di cegah oleh Nathan dan Davian.
"Biar kita aja bro. Orang yang baru datang harus di spesialkan!!" Ujar Nathan sambil mengerlingkan matanya ke arah Arkhan membuat Arkhan tertawa.
Sahabat satunya itu memang agak beda tingkahnya daripada yang lain. Lebih somplak.
"Yoshh,kalau gitu gue duduk-duduk aja nih."
"Yup. Duduk-duduk aja di situ." Davian ikut menimpali sambil bangun mengambil alih beberapa gelas yang di sodorkan istrinya Clara dalam sebuah nampan.
"Anak lo umur berapa Tha?" Arkhan yang di tinggal duduk dengan Agatha tampak memperhatikan anak sahabat sekaligus sahabat adiknya itu.
"Sepuluh bulan bang Ar. Kalau udah gede nanti mau gue jodohin sama anaknya Sassya,biar gue dapat besan orang kaya. Cihuyy.." Agatha berkata dengan koplaknya membuat Arkhan tertawa.
"Niat banget lu. Emang yakin bapaknya Gavriel mau ngerestuin mereka?"
"Bang Ar sembarangan. Jangan ngeremehin anak gue." Ketus Agatha sambil memeluk anaknya dengan raut ketus.
"Eh,eh. Bini gue di apain?"
Nathan yang datang dengan membawa sebakul buah tampak menyerang Arkhan yang sepertinya habis berseteru dengan sang istri.
"Kagak gue apa-apain. Cuma ngingetin biar gak halu,masa anak lu masih kecil udah di jodoh-jodohin. Aneh banget istri lu."
"Biarin aja sih. Suka-suka dia,ingat di sini betina kepunyaan kita gak ada yang gak unik termasuk cewek lu." Nathan membalas ucapan Arkhan dengan sedikit berbisik membuat Agatha menatap keduanya sinis.
"Kalian berdua mau makan apa mau gosip sih?" Tanya Agatha sinis.
Arkhan menyengir sedangan Nathan menggaruk tengkuknya.
"Maaf yank." Ujar Nathan dengan mimik bersalahnya sedang Arkhan sudah tampak pergi menghampiri sang bunda yang tengah sibuk membagi-bagikan lauk ke dalam piring dengan bantuan para betina kecuali Agatha.
"Lauknya apa nih bun?" Tanya Arkhan sambil nemplok di sebelah bundanya.
"Kamu mau apa? Ada ayam bakar bumbu rujak,rica-rica,telur balado,sama cumi pedas manis yang tadi di buatin khusus sama Diana. Adik kamu juga ada masak tuh,adik kamu juga ada masak makanan kesusukaan kalian bertiga. Pesmol ikan nila,mau bunda ambilin?"
Bunda Amel,tampak me-list daftar menu makan siang mereka hari itu.
Arkhan menelan ludahnya dengan kasar. Seluruh makanan yang ada di situ adalah makanan-makanan yang sangat ia rindukan. Ia jadi bingung ingin makan yang mana.
"Adilnya tuh cobain satu-satu."
Sang abang,dokter Zergan tampak muncul sambil membawa sepiring penuh makanan dengan beragam lauk di dalamnya.
"Spesial buat lo." Ujar Arkhan dengan raut datarnya,meletekkan piring tersebut ke atas tangan Arkhan.
"Di habisin ya Ar." Suruh Zergan dengan wajah tak berdosanya.
"Abang kampret. Lu pikir gue belum makan tiga hari apa." Ketus Arkhan membuat yany lain tertawa.
Diana yang berada di depan Arkhan menyodorkan segelas es kelapa muda ke hadapan Arkhan.
"Udah,makannya barengan sama Zee aja kalau kamu gak mampu makan sendiri. Zee belum sarapan loh tadi pagi,mama suruh sarapan malah nyelonong aja. Padahal mama udah sempetin masakin dia cumi pedas manis,makanya tadi pas ke sini cuminya mama bawa. Biar dia gak nyesel."
Diana berkata sambil melirik sinis ke arah sang putri yang tampak memarkan senyum kudanya.
Arkhan tertawa mendengar ucapan Diana,calon mertuanya itu memang sosok ibu yang perhatiannya 99% sama dengan bundanya. Jadi berada di antara mama Diana atau pun bunda Amel rasanya sama saja. Arkhan jadi tidak sabar membayangkan bagaimana nantinya jika ia dan Zee sudah menikah,akankah Zee juga mewarisi sifat keibuan mereka? Jadi halu gue. Batin Arkhan sambil melirik ke arah sang pacar.
"Ayo sini. Makan bareng,kenapa jauh-jauh?" Arkhan bertanya pada Zee yang duduk di sebelahnya.
Zee yang tengan meminum minumannya tampak menoleh malu.
"Gak usah malu. Aku udah dapat restu dari mama kamu,tinggal izin sama papa dan abang ipar aja."
Arkhan beralih pada William yang duduk di seberangnya. "Boleh gak pa kita makan satu piring?" Tanya Arkhan meminta izin.
Tuan William yang sedang berbincang-bincang dengan tuan Ivander tampak tertawa kecil.
"Boleh saja Arkhan. Asal nanti kamu mau bertanggung jawab atas hati anak saya yang kamu buat meleleh." Tuan William membalas candaan Arkhan dengan guyonan kakunya.
Arkhan tersenyum puas. "Makasih loh pa."
Kini ia beralih pada Davian yang sudah tampak menikmati makanan bersama Clara di ujung tikar.
"Bang Vian,gue boleh suapin adik lo gak?"
Davian yang tengah makan mengangkat tangan kirinya dengan ujung jempul dan telunjuk ia satukan membentuk kode "oke."
"Karepmu Ar!!" Teriak Agatha menimbrung.
Suasana makan siang itu akhirnya berlangsung dengan meriah di mana semua tampak saling bercanda,paling yang minim eksresi hanya empat orang.
Zee,Kaivano,tuan William dan Zergan. Keempat orang itu memang manusia kutub yang hanya tertawa ataupun berekspresi jika dapat hidayah. Itulah ragam keharmonisan hubungan mereka dan Arkhan bahagia karena akhirnya ia bisa kembali ke sini. Ke tempat di mana ia lahir dan di besarkan dengan banyak cerita di dalamnya.
Semoga kedepannya akan terus seperti itu.
♡♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments