...BAB 04...
...~♡♡♡~...
Mata pelajaran terus berlanjut tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 14:00, pelajaran terakhir pun telah usai.
"Kriinggg" bell berbunyi para murid terlihat membereskan buku-bukunya untuk segera pulang ke rumah masing-masing, tak terkecuali Aisyah dan sahabat sahabatnya pun terlihat sibuk, kemudian satu persatu murid di kelas pun meninggalkan ruangan kelas.
"Aiss.. Tungguu..!" teriak Iren dan Windy mengejar Aisyah yang keluar kelas terlebih dulu, Aisyah terlihat buru-buru pergi dangan kakinya yang agak pincang, namun telah ia obati luka yang lecet tadi dengan P3K yang diberitakan Rafa tadi siang.
"Knp Iren, Win?" tanyanya menoleh ke dua sahabat nya itu.
Kemudian mereka pun lanjut berjalan bersama Aisyah menuju gerbang sekolah.
"Buru-buru amat sih, ngumpul yukk.. udah lama gak nongki bareng" ajak Windy.
"Iyyatuh, lagian kmu masih ada utang penjelasan ke kita soal tadi siang (masih mempermasalahkan kotak P3K dri Rafa)" lanjut Iren.
"Lain kali aja yah, lagi buru-buru nih, mau pulang" jawab Aisyah.
"Perasaan gk ada tugas deh, emang buru-buru mau kemana sih Aiss?" tanya Windy.
"Mau pulang lah, capek, dan hari Kamis ini kan ada agenda penting yang gak boleh di lewatin" Jawab Aisyah.
"Emang knp dengan hari ini?" tanya Iren bingung.
"Kayak gak tau aj, hari ini kan ada jadwal siaran SAHARA " jawab Windy menjelaskan ke Iren.
"Owhh.. Iyya baru ngeh, kok kmu tau Win?" tanya Iren kembali.
"Dari Minggu lalu Aiss bahas terus, kmu doang yg gk inget, pelupa sih" jawab Windy.
"Iyya deh iya, Eh Aiss kenapa nonton nya gk di cafe aja sambil nongki gitu?" lanjut Iren.
"Gak ah, lebih enak di rumah sambil rebahan, di kafe berisik" jawab Aisyah.
"Yaelah.. sesuka itu sama mbak Sahara, temen pun dilupain, gak asik ih" ucap Windy.
"Tau tu, padahal kita kan jga kangen nongki" lanjut Iren.
"Mba Sahara kan karya-karya nya the best banget, selain penulis dia jga motivator, jadi wajar klo aku nge Fans" Jawab Aisyah.
"Nongki nya lain kali aj yahh Bestieee, lagian kaki aku juga masih sakit, jadi mau pulang cepet" lanjut Aisyah.
"Owh Iyya emang kaki kamu kenapa Aiss? kok bsa lecet gitu?" Tanya Windy.
"Dan.. kok bsa Rafa tau duluan, malah kasi kotak P3K lagi" lanjut Iren curiga.
"Yaelah Iren, lu kesambet apaan deh, temen lagi sakit malah pertanyain kotak P3K dari Rafa segala, gak penting" ucap Windy ke Iren.
"Aku kan Khawatir sma Aiss" jawab Iren.
"Khawatir apa cemburu nih? kayaknya kamu suka deh sama Rafa". lanjut Windy menggoda sahabatnya.
"Gak gitu.." jawab Iren ragu.
"Jadi enggak?, gpp dong klo Rafa sma aku aja?" goda Windy.
"Gakk.. emang Rafa mau ama lu?" jawab Iren sinis.
"Ya gk tau, siapa tau mau hahaha" jawab Windy mengejek temannya.
Aisyah hanya tertawa dengan kelakuan temannya, kemudian berfikir 'Em.. apa aku cerita aja yah soal tadi pagi?' tuturnya dalam hati.
"Jahat ih... ehh Aiss kmu belum jawab loh" ucap Iren mengingatkan akan pertanyaan nya yang belum terjawab.
"Jadi gini, tadi pagi kan aku kesiangan, waktu lari ke kelas gk sengaja tabrak Rafa di depan ruang guru, jdi kaki ku sakit, dan waktu pergi buang sampah gk sengaja tendang tempat sampah besar, jadi makin parah deh" jawab Aisyah menjelaskan.
"Terus kok Rafa bisa tau kaki mu sakit?" Tanya Iren lagi.
"Ketemu waktu pergi buang sampah, katanya dia kesasar" jawab Aisyah jujur.
"Hemm.. ok deh" ucap Iren walaupun masih ada kejanggalan.
"Ehh.. aku dluan yah udah di jemput tuh" pamit Aisyah , karena tak terasa mereka memang sudah di depan gerbang sekolah, dan jemputan Aisyah pun telah datang.
"Byee Aiss" ucap Windy dan Iren melambaikan tangan ke Aisyah yg sudah akan naik ke mobil.
Aisyah dijemput oleh Diana ibunya, Diana yg melihat putri semata wayangnya agak pincang berjalan ke mobil pun merasa cemas.
"Aiss kamu kenapa sayang?" tanyanya pada Aisyah, setelah Aisyah masuk ke mobil.
"Gpp mah cuman gk sengaja jatuh tadi, tpi udah di obatin" jawab Aisyah.
"Beneran gpp? atau mama antar ke klinik dlu, takut nya parah" lanjut Diana cemas.
"Serius mah, cuman lecet dikit aja kok, udah Ais obatin jga tadi, gk perlu ke klinik langsung pulang aja" jawab Aisyah tak mau melihat mamanya cemas.
"Baiklah kalau kamu yg bilang, tapi kasi tau mama yah klo ada apa apa" ucap Diana yang masih khawatir.
"Okedeh mamaku sayangg" jawab Aisyah.
Mobil pun berjalan meninggalkan area sekolah dan menelusuri jalan Raya yang padat kendaraan.
...ו••♡•••×...
Sesampainya di rumah Aisyah langsung menuju ke kamar nya yang ada di lantai 2, ia melepaskan seragam sekolah nya dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Setalah mandi Aisyah pun menggunakan piama berwarna hijau tosca dengan lengan panjang, tak lupa ia menggunakan krim wajah, dan mengoleskan sedikit pelembab ke bibir indahnya.
Kemudian Aisyah merebahkan tubuhnya di kasur sambil memainkan hpnya.
"Hem.. 1 jam lagi" ucap Aisyah melihat jam yang tertera di hpnya menunjukkan pukul 15:04.
Sebenarnya Aisyah menunggu siaran YouTube dari Penulis sekaligus Motivator favorit nya.
"Huft masih lama, enaknya ngapain yah.." ucap Aisyah gabut.
Kemudian Aisyah pun berjalan menuju meja belajarnya, dan menyalakan komputer yang ada di sana, setelahnya ia membuka tasnya dan terlihat seperti sedang mencari sesuatu di sana.
"Ehh, buku aku mana yah? kok gak ada, perasaan aku simpen di tas deh" ucap Aisyah sembari mencari buku catatan yang berisi tulisan-tulisan buatannya seperti puisi dan cerpen.
"Apa jangan-jangan jatuh di sekolah yah?" pikirnya mengingat kejadian ia menabrak Rafa dan isi tasnya pun ikut jatuh.
"Yaudah deh aku cari besok aja" lanjut Aisyah.
Aisyah pun terlihat sibuk men scroll mouse komputer yang ada di depannya, disana terlihat ada banyak folder, kemudian ia mengklik salah satu folder yang ia beri nama 'Cerpen Aisyah' kemudian membuka salah satu file dalam folder tersebut, dan ia pun melanjutkan tulisannya yang pernah ia tulis sebelumnya.
Itulah Aisyah Asyifa anak kelas 11 SMA yang gemar menulis sedari kelas 9 SMP, pertama kali ia menyukai menulis saat ia menonton acara Talk Show dengan Sahara sebagai bintang tamu di acara itu, saat umur 12 tahun yakni waktu kelas baru masuk bangku SMP.
Sejak itu ia terus menerus menulis walaupun terus menerus gagal juga, ia pantang menyerah karena baginya bakat hanyalah masalah waktu, dan kegagalan adalah pembelajaran, jika seseorang terus berusaha hal yang mustahil pun bisa jadi keajaiban.
...~♡♡♡~...
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
D᭕𝖛𝖎𖥡²¹࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
rapi, bahasanya enak di baca. lanjutkan... semangat.. suatu saat pembaca pasti menghampiri❤
2023-01-02
2