...BAB 03...
...~♡♡♡~...
Mata pelajaran kedua telah usai, waktu jam istirahatpun telah tiba.
"Kringggg" bel istirahat berbunyi.
Kelas sudah lumayan terlihat sepi, dikarenakan banyak siswa yg sudah meninggalkan kelas menuju ke kantin, untuk mengisi perut mereka.
"Aiss ke kantin yok" ajak Windy sambil merapikan bukunya setelah mata pelajaran berakhir.
"Ayok.. gaskenn" jawab Aisyah memasukkan bukunya ke tas.
"Yaelah ajak gw napa!!" tutur Iren dengan nada kesal.
"Gk perlu di ajak, lu ikut aja, gak usah manja" balas Windy.
"Pilkas kau Win" ucap Iren cemberut.
"Ututuuu bestie ku yang satu ini ngambek, nanti makin jelek tau ngambek mulu" goda Aisyah sambil mencubit pipi Iren.
"Sakit aiiss, aku bukan bocah yah" jawab Iren masih dengan wajah cemberut.
Aisyah dan Windy hanya tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu.
Di seberang meja sana terlihat seorang pria sedang memandang Aisyah yang sedang tertawa, kemudian bergegas mendekat dengan ekspresi wajah yang susah ditebak, siapa lagi kalau bukan Ezra si muka datar.
"Bruk" suara penghapus yang sengaja ia letakkan atau lebih tepatnya ia lembar ke meja Aisyah dengan penuh tekanan.
"Apaan sih?" bentak Aisyah yang kaget.
"Udah ketawanya?" tanya Ezra dengan muka datar.
"Emang kenapa hah? yg ketawa jga gw kenapa lu yang sewot" jawab Aisyah dengan agak kasar.
"Kalau udah, hapus papan tulis! terus buang sampah yang udah penuh!" ucap Ezra dengan wajah datar namun mengintimidasi.
"Itu aja?" balas Aisyah yang sadar kalau hari ini dia yang piket.
"Untuk mata pelajaran selanjutnya pun kamu yang harus bersihkan papan tulis!" lanjut Ezra.
"Udah? itu aja?" lanjut Aisyah bertanya.
"Ya!" balas Ezra dengan dinginnya lalu berlalu pergi begitu saja.
"Yah.. malah di tinggal.. dasar cowok aneh" jawab Aisyah kesal dengan sifat Ezra.
"Kamu sih, udah tau piket bareng Ezra malah telat" tutur Windy menambahkan.
"Udahlah aku mau buang sampah dlu" ucap Aisyah pergi.
"Gak kita bantuin tuh?" tanya Iren ke Windy setelah melihat kepergian Aisyah dengan wajah yg susah di tebak.
"Gak usah, moodnya lagi gk baik abis di bentak sama Ezra, mending ke kantin sekalian beliin makanan untuk Aiss" jawab Windy.
"Ok deh, kayaknya dia emang butuh waktu sendiri" jawab Iren mengiakan perkataan Windy.
Rafa yang sedari tadi menguping pembicaraan Aisyah dengan sahabat nya itu pun berdiri dan meninggal kan kelas.
...ו••♡•••×...
Aisyah terlihat membawa tempat sampah ke pembuangan di belakang sekolah, dengan wajah kesal ia terus saja menyumpahi Ezra dalam hati.
"Emang aku punya salah apa sih sma si Erza knp dia selalu aja kayak gk suka sama aku.. ihh" kesalnya, tanpa sadar ia menendang tempat sampah besar di tempat pembuangan.
"Awww..." rintihnya kesakitan, karena sebelumnya kaki nya memang sudah lumayan sakit akibat jatuh saat menabrak Rafa tadi pagi.
"Kamu gk apa apa?" Tiba-tiba suara laki-laki terdengar dari belakangnya, Aisyah pun menoleh.
"Lah.. kamu? ngapain di sini? ngikutin aku yah?" omel nya melihat Rafa ada tepat di belakangnya.
"Nething aja terus.., aku disini Karena kesasar, tau-tau liat cewek ngamuk pake tendang tepat sampah segala.. huftt" Bohong Rafa padahal sedari tadi ia memang membuntuti Aisyah.
"Hah masa Iyya kesasar ke belakang sekolah" tidak percaya dengan ucapan Rafa.
"Aku kan murid baru, jadi wajar" lanjut Rafa meyakinkan.
"Iyyain" jawab Aisyah malas.
"Kamu gpp kan? keliatan sakit gitu" tanya Rafa melihat Aisyah masih memegangi kaki kanan nya yang terlihat sedikit cindera.
"Ya sakitlah Bambang, klo gk sakit, lu kira gw nge cosplay gembel yah malah duduk deket tong sampah" jawab Aisyah sinis.
"Mau aku gendong ke UKS?" tanya Rafa yang khawatir, sekarang posisi Rafa terlihat jongkok, didekat Aisyah yang duduk di sana.
"Gakk, jauh-jauh sana, gw mau berdiri" jawab Aisyah melambai-lambai, mengisyaratkan Rafa untuk sedikit minggir.
"Yakin bisa berdiri sendiri?" tanyanya pada Aisyah.
"Bisa lah" jawab Aisyah meyakinkan.
Rafa pun berdiri dan sedikit bergeser agar Aisyah dapat berdiri.
Aisyah kemudian berusaha untuk berdiri, akan tetapi hampir jatuh karena keseimbangan nya yang gak baik dengan kaki yang terluka, untung lah Rafa langsung menangkap Aisyah yg hampir terjatuh dengan memeluk pinggul Aisyah. Tatapan keduanya pun bertemu untuk sesaat.
"Lepasin ih, dasar mesum" omel Aisyah mendorong Rafa yang masih memegang pinggulnya.
"Malah dikira mesum padahal cuman niat nolongin" bantah Rafa dengan perkataan Aisyah barusan.
"Yaudah, thanks dah nolongin" lanjut Aisyah.
Disudut lain tempat itu ternyata ada sosok pria yang berdiri menatap tajam Mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan. Siapa lagi kalau bukan Ezra.
Yah dia khawatir dengan Aisyah yang pergi sendirian ke belakang sekolah, jadi ia mengikuti nya, saat Aisyah meringis kesakitan pun ia ingin membantu tapi ternyata Rafa datang lebih cepat.
Ezra pun berbalik meninggalkan tempat tersebut.
"Aku antar sampai UKS yah, takutnya kamu jatuh lagi"
khawatir Rafa yang melihat Aisyah berjalan sedikit pincang.
"Gak usah, pergi sana! ganggu aja" ucap Aisyah risih dengan Rafa yang sedari tadi mengikutinya.
"Gak mau, nanti aku kesasar lagi kalau pergi sendiri" balas Rafa berbohong.
"Terserah, itu urusamu, bukan urusan ku" kesal Aisyah.
Mereka pun terus berjalan bersama sampai kembali ke kelas, karena Rafa yang enggan meninggalkan Aisyah sendiri.
...ו••♡•••×...
-Di Kelas-
Aisyah kembali duduk di bangkunya, dan Rafa sekarang sudah tak terlihat batang hidungnya.
Kedua sahabat Aisyah pun masuk ke kelas dengan beberapa makanan di tangannya.
"Aiss.. karena kamu tadi pergi buang sampah jadi aku sama Iren ke kantin duluan beliin beberapa makanan buat kamu, nihh.." ucap Windy menaruh beberapa makanan di meja Aisyah di bantu oleh Iren.
"Waahh peka jga kau bestie, emang agak laper, tapi kayaknya kalau ke kantin sekarang udah gk sempat" ucap Aisyah kemudian mengambil roti di mejanya yg diletakkan dua sahabat nya itu, kemudian memakannya.
"Ya iyyalah.. Eh ngomong ngomong dari tadi aku gk liat Ezra" ucap Windy mencari keberadaan Ezra yang tak terlihat, terakhir saat berbicara dengan Aisyah di kelas.
"Bodo amat sama si iblis bermuka datar!" balas Aisyah kesal, sambil mengunyah makanan di tangan nya.
"Dari tadi si murid baru jga gak kelihatan" sambung Iren.
Aisyah hanya pura-pura tak tahu, dan enggan menanggapi ucapan dari Iren.
Tak lama kemudian Rafa masuk ke kelas dengan membawa kotak P3K mini di tangannya, lalu meletakkan nya di meja Aisyah.
"Obati kaki mu" ucap Rafa kemudian berlalu ke kursinya tanpa menunggu jawaban dari Aisyah.
Windy dan Iren yang heran dengan situasi ini kemudian bertanya ke Aisyah.
"Kaki mu sakit Aiss?" tanya Windy.
"Terus, kok si Rafi bisa tau kaki kamu sakit??" lanjut Iren curiga.
Tak sempat menjawab pertanyaan dari kedua temannya itu, bell pun berbunyi "Kriinggg" pertanda jam pelajaran ketiga akan segera di mulai.
'Huftt, selamat' ucap Aisyah dalam hati.
...~♡♡♡~...
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
☕ ⃟R͟i͟f͟a͟୭࿐ྂⓐⓙⓙⓐ
rafa echi...
2023-01-05
2
Yoanita_Situmorang
wkwkw🤣🤣
2022-11-18
3
ᴷᶜ Riska Febriani MangaTo͜on
你的小说很好, 加油
2022-11-17
4