...BAB 02...
...~♡♡♡~...
-Di Sekolah-
Jam telah menunjukkan pukul 07: 47, di kelas XI IPA 1 terlihat seorang pria sedang membersihkan papan tulis sebelum mata pelajaran pertama di mulai. Dengan tatapan yang amat sangat dingin ia melirik salah satu bangku yang masih kosong. Pria itu adalah Ezra Aditya Abrisam Ketua kelas XI IPA 1.
Disisi lain, tepatnya di dekat bangku kosong tersebut, ada dua orang siswi yang sedang duduk santai sambil mengobrol, menunggu jam pelajaran pertama dimulai.
"Waduh si Ais kemana sih, padahal dia yg piket hari ini" ucap Iren sahabat Aisyah.
" Mana saya tau, emang kebiasaan telat tu anak klo lagi piket, mana piketnya bareng Ketua kelas lagi.." balas windy, yang tetap fokus menikmati cemilan yang ad di tangannya.
"Kebiasaan ya jangan dibiasainlah, ehh mau dong!" Ucap Iren, sambil mengambil paksa cemilan di tangan Windy.
"Aahh.. beli sendiri dong, gak modal banget" kesal dengan ulah sahabat nya itu.
"Kamu kan belinya kebanyakan, gak takut gendut apa Win, jdi mending aku bantu habisin daripada mubasir hehe" balas Iren santai.
"Halah gk niat banget (sebal). eh.. Btw ketua kelas kita tampan juga yah.." ucap Windy menatap seksama laki-laki yang telah duduk di kursi paling depan itu, setelah membersihkan papan tulis.
"Si Ezra?" tanya Iren.
"Ya iyalah mermut, emang ketua kelas kita siapa klo bukan si Ezra?" jawab Windy.
"Owh, heran aj lu tiba-tiba nanyain. Kalo soal muka sih Ezra cakep, tpi sifatnya gak banget, udah cuek, tegas, dan dingin kek kulkas di tambah kata-katanya sadis banget" balas Iren tanpa sengaja dengan suara yg lumayan keras.
"Husstt.. suaranya jangan kekencengan, si Ezra nanti denger" ucap Windy sambil menyumpal mulut sahabatnya itu dengan roti.
"Cowok cool mah punya daya tarik tersendiri, semakin susah di dapetin semakin menarik" lanjut Windy yg sedari tadi menatap Ezra.
"Puihh.. apaan sih Win jangan main sumpal dong" ucap Iren membuang roti dimulutnya.
"Lagian si Ezra gak mungkin denger, dia mah selalu pake headset di kelas. dan Buat apa menarik klo gk bsa dimiliki hhh" lanjut Iren, menertawakan kehalusan temannya.
Dan obrolan dua sejoli itupun terus berlanjut.
Sebenarnya sedari tadi Ezra mendengar betul apa yang di bicarakan dua orang itu, tapi iya pura-pura tidak peduli, dan ia kembali melirik bangku kosong di baris kanan tengah itu dengan wajah datarnya.
Lantas kemana Aisyah sekarang berada?
Jam sudah menunjukkan pukul 08:00 dan Bel sekolah pun telah berbunyi menandakan Mata pelajaran pertama akan segera di mulai.
Dikoridor dekat ruangan guru terlihat seorang gadis sedang terburu-buru menuju kelasnya.
'Huft.. beneran telat nih, pagi-pagi jalanan udah macet banget, mudah-mudahan guru blm masuk'
Ucap Aisyah dalam hati sembari berlari menuju kelas, kebetulan jalan ke kelas XI IPA 1 melewati koridor ruang guru.
"Brukk" Aisyah yg buru-buru tanpa sadar menabrak seseorang yg keluar dari ruangan guru, Aisyah pun terjatuh dengan buku berserakan dikarenakan resleting tasnya yang hanya tertutup sebagian.
"Awwww.." Aisyah meringis kesakitan.
"Oi Jangan kek hantu napa tiba-tiba nongol" lanjutnya masih sempat memaki, padahal dia sendiri yang salah.
"Kamu gak apa-apa?" Tanya pria yang di tabrak Aisyah tadi, sambil mengulurkan tangan ingin membantu Aisyah berdiri.
"Ya sakit lah bambang, org jatoh kek gini masih aj ditanya!" omel nya, tapi tetap menerima tangan sang pria untuk berdiri.
Kemudian Aisyah langsung memungut isi tasnya yg berserakan di lantai, dibantu oleh pria yg ia tabrak.
"Ini buku kamu" ucap pria itu menjulurkan buku Aisyah yang ia pungut.
"Ok thanks" ucap Aisyah langsung mengambil buku nya dan berbalik pergi, karena memang sudah telat.
"Sama-sama" Balas pria itu walaupun sudah tidak di dengar oleh Aisyah Karena sudah cukup jauh.
'Dia yang nabrak, dia yang jatuh, dia juga yang marah-marah, cewek aneh' ucap pria tersebut dalam hati, sambil tersenyum tipis melihat punggung Aisyah yang sudah semakin jauh.
"Nak Rafa, sini ibu antar ke kelas baru kamu" ucap Bu Santi yang barusan keluar dari ruang guru.
"Eh.. Baik Bu" Balas Rafa yg sedikit kaget tersadar dari lamunannya tadi.
Saat ingin berjalan mengikuti Bu Santi, Rafa melihat buku di dekat tembok, kemudian mengambil buku tersebut. Dibuku tersebut tertera nama Aisyah Asyifa.
'Hem, sepertinya ini buku cewek yang tadi. Nama yang bagus' ucapnya dalam hati.
Ia kemudian memasukkan buku tersebut ke tasnya, dan kemudian mengikuti langkah Bu Santi menuju ke kelas barunya.
...ו••♡•••×...
Aisyah yang sampai ke kelas segera duduk dengan suara nafas yg memburu karena kecapean. "Hosh.. hosh.."
"Aiss.. kemana aja lu, ngos-ngosan kek gitu, telat lagi, padahal hari ini piket, kasian ketua kelas piket sendirian" tegur Windy menepuk punggung sahabatnya yang baru sampai dan terlihat sangat kelelahan.
Kebetulan Windy duduk tepat di belakang Aisyah, sedangkan Iren duduk di samping kiri Windy, tepatnya sejajar dengan Erza, hanya selisih 2 kursi, karena Ezra duduk di kursi paling depan.
"Win.. kau punya air gak? hosh.. hosh" Tanyanya tanpa menjawab pertanyaan dari temannya itu.
"Yaelah ditanya malah nanya balik.. Nihh (memberikan air minum ke Ais)"
"Capek uy, abis lari maraton" ucap Aisyah sambil meraih air dari Windy dan meneguknya. "Uhh.. segeerr" lanjutnya.
Erza yang duduk di depan kembali melirik Aisyah dengan muka datar khasnya, entah ia marah karena kesal harus piket sendirian karena Aisyah datang terlambat, atau karena ...??
Tak lama kemudian Ibu Santi masuk ke kelas, bersama dengan Rafa.
"Pagi anak-anak" sapa Bu Santi ramah
"Pagi Bu.." jawab murid serentak, begitu pun dengan Aisyah walaupun ia menjawab dengan malas dan tetap melanjutkan minum air yg diberikan Windy tadi, tapi tak lama matanya terbelalak melihat pria yang ia tabrak tadi bersama dengan Bu Santi.
"Uhuk.. uhuk.. uhuk.." suara Aisyah tersedak air minum karena kaget.
Seketika satu kelas terfokus ke Aisyah karena suara batuknya barusan, begitupun Rafa.
'Hem..Ternyata satu kelas' tutur Rafa dalam hati.
"Aisyah kamu kenapa?" tanya ibu Santi.
"Em.. uhuk.. gpp Bu, kesedak air aja" Jawabnya canggung karena seisi kelas menatap nya, terutama tatapan Erza yang datar dan mengintimidasi.
'Huh. si Ezra knp sih mukanya gitu mulu ih, kayak mo makan org aja' tutur Aisyah dalam hati, tak nyaman dengan tatapan datar Ezra.
"Baiklah kalau begitu, anak-anak kenalkan hari ini kalian punya teman baru, dia adalah anak pindah dari kota S, Rafa silahkan perkenalkan diri kamu" lanjut Bu Santi.
"Hai teman-teman perkenalkan nama saya Rafael Setyawan, kalian bisa panggil Rafa, Saya pindah ke sini dikarenakan ingin mandiri sejak dini, dan sedikit membantu usaha orang tua yang ada di kota ini. Semoga kita bisa berteman dengan baik (tersenyum)"
Perkenalan Refa yang singkat dan di akhiri dengan senyuman manis dari Rafa membuat murid cewek di kelas menjadi heboh.
"Uuaaahhh, manis bangettt" ucap Iren berbisik ke Windy.
"Menurut aku ketua kelas gak kalah cakep sih" balas Windy tak mau kalah.
"Belain aj terus si kulkas beku" ucap Iren sinis.
"Udah-udah, ngapain berantem hanya karena cowok yg jelas-jelas gk lebih tampan dari Cha Eun Woo" ucap Aisyah menengahi kedua sahabatnya.
"Baiklah Rafa, silahkan kmu duduk ke kursi kosong yang disana" ucap Bu Santi menunjuk kursi kosong di sebelah kanan Windy.
"Baik Bu" Balas Rafa kemudia berjalan ke kursi nya, dan tersenyum saat bertatapan mata dengan Aisyah saat melewati bangku Aisyah.
'Ngapain tu cowok senyam senyum segala, lagian dia bukan Lee mineral kali yang ada manis-manisnya, ih Gaje banget' umpat Aisyah dalam hati dengan wajah sinis melihat Rafa yang tersenyum kepadanya.
Rafa pun duduk di kursinya.
Disisi lain ada Iren yg berusaha mengode Windy
"Win... Win... hust.. hustt.. Winn.." Iren yang sedang berusaha, tapi tidak di gubris sama sekali oleh Windy kemudian melempar pulpen ke meja Windy, dan sedikit mengenai tangan Windy.
"Apa sih beb irenn?" tanyanya pada sahabatnya itu.
"Tukaran tempat yok Win hehe" jawab Iren cengengesan.
"Ogahhh" jawab Windy singkat.
"Dasar Bestod" umpat nya, namun di dengar oleh Bu Santi.
"Iren!, Windy! kalau kalian tidak mau belajar silahkan tinggalkan kelas!" ucap Bu Santi menatap tajam dua sejoli itu.
Iren dan Windy pun diam tak berkutik mendengar peringatan dari Bu Santi.
"Baik anak-anak kita lanjut pelajaran Matematika pekan lalu, dan untuk Rafa karena ia baru pindah, saya harap murid-murid bisa membantu nya mengejar pembelajaran" lanjut Bu Santi.
"Baik Bu" jawab murid serentak.
Pelajaran pun terus berlanjut.
"Kringgg" bel istirahat berbunyi.
...~♡♡♡~...
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Vinoya Chan
1 bunga untuk author 🌹
mampir juga ya kak 🙏😊
2023-02-08
2
☕ ⃟R͟i͟f͟a͟୭࿐ྂⓐⓙⓙⓐ
kek pernah denger ni kota s.
2023-01-05
1
☕ ⃟R͟i͟f͟a͟୭࿐ྂⓐⓙⓙⓐ
harusnya rifa... autor nya typo mulu
2023-01-05
2