Affair With Kakak Ipar Sahabat Ku
Maira menghela nafasnya nya memperhatikan Abian yang tengah berbicara dengan pria yang menjadi tunangan nya, sebenarnya ia ingin sekali menolak perjodohan ini namun ia tidak bisa membantah Abian.
pria yang sudah banyak berjasa selama hidup nya, Maira tidak menyukai Alfarizi yang terkesan dingin meski tampan juga mapan, maira mendambakan sosok pria seperti Abian yang hangat dan terkesan bucin pada istri nya.
cincin putih berhiaskan berlian melingkar di jari manis nya, Maira memaksakan bibir nya untuk tersenyum meski sesungguhnya ia tidak ingin sama sekali.
Alfarizi, atau sering di panggil Al seorang pengusaha sukses yang memiliki beberapa perusahaan besar di kota itu, Abian bilang kelak Al bisa membantu nya mengurus perusahaan nya.
Abian sudah menceritakan semuanya pada maira, tentang siapa orang tua kandung nya.
hidup nya sebatang kara bila tanpa Abian dan Zahira karena Yasmin menyusul Padli dan ibu kandung nya.
"papah kagum sama Al, di usia nya yang masih muda ia bisa mengurus beberapa perusahaan besar...kelak dia pasti bisa membantu kamu mengurus perusahaan!"
ujar Abian sambil merangkul pundak Zahira.
"ya tapi Alfa itu dingin, maira enggak suka!"
jawab maira memalingkan wajahnya dari mereka berdua.
"bukan dingin tapi Al itu cool, dia santai, dan yang terpenting dia paham agama. makanya papah pilih dia untuk kamu!
coba kamu pakai hijab mai...!"
balas Abian berbicara dengan lembut pada anak angkat nya itu.
"Maira belum siap!"
jawab Maira lalu pergi meninggalkan mereka berdua, Abian menghela nafas berat lalu merengkuh tubuh istri nya.
"kamu Harus sabar!"
ucap Zahira mengusap punggung suami nya itu, setelah kepergian Yasmin ia bertanggung jawab penuh atas maira yang memang tidak memiliki sanak-saudara lagi selain dia dan Zahira.
Abian ingin memberikan yang terbaik, mencari kan pendamping yang cocok untuk Putri angkat nya itu.
dan Abian berpikir sosok Alfa pantas mendampingi maira yang terkesan ceroboh dan semaunya sendiri sementara ia adalah pewaris perusahaan besar milik Padli kakek nya.
Maira masuk ke dalam ruangan melukis nya, selain hobi membuat pizza, gadis cantik itu memiliki hobi melukis seperti Abian, dari Abian lah Maira belajar melukis.
keduanya begitu dekat namun Abian sedikit memberikan jarak saat maira tumbuh menjadi gadis belia, dan hal itu membuat maira kehilangan dan rindu sosok hangat seperti Abian, bukan seperti Al yang dingin bak manusia kulkas.
bicara hanya seperlunya, terkesan datar dan tidak romantis.
Maria menggores kan beberapa warna pada kanvas polos putih itu, warna yang tertuang Hanya warna gelap saja seperti hati nya yang tengah muram.
setelah lelah maira menghempaskan tubuhnya ke sofa, rintik hujan menemani malam nya yang sepi.
***
pagi..
Abian mendorong pintu ruangan dimana maira tertidur meringkuk dengan dress nya yang tersingkap menampakkan paha nya yang putih.
gegas Abian kembali menutup pintu lalu meminta Zahira untuk masuk ke dalam dan membangun kan maira.
"kenapa tidak Abi saja..."
tanya Zahira yang tengah merapikan rambutnya.
"tidak, aku ingin kamu yang membangun Maira!"
jawab Abian memeluk pinggang ramping milik Zahira, kemesraan mereka tak pernah padam justru setiap hari keduanya semakin mesra.
"baiklah biar aku yang bangun kan maira"
balas Zahira senyum mengecup pipi suami nya.
Maira merentang kan kedua tangan nya saat sinar matahari menelusup ke erang erang ruangan tersebut.
"Mai...kamu sudah bangun?"
tanya Zahira masuk ke dalam ruangan dimana banyak cat dan kanvas serta beberapa lukisan yang sudah jadi sebagian sudah di jual karena lukisan maira cukup bagus.
"kenapa?"
tanya Maira sedikit ketus, mencium wangi sampo dari Balik kerudung milik Zahira.
"sudah siang, ayo kita sarapan. bukan kah kamu Juga ada kuliah pagi!"
jawab Zahira senyum tak ingin meladeni sikap maira.
"ya aku tahu, tidak perlu di ingat kan!"
balas maira melengos pergi dari tempat itu meninggal kan Zahira yang mematung sendiri.
**
kampus...
Erlin menghampiri Maira yang tengah Duduk di kursi taman sendiri, tentu Corat coret menjadi hal yang selalu ia lakukan di sela waktu senggang nya.
"Mai.... gimana acara pertunangan nya?"
tanya Erlin Duduk di samping maira.
"ya gitu deh.....!"
jawab maira singkat tanpa menoleh ke arah Erlin.
"Mai lukisan kan kamu bagus, kamu Mau enggak gabung sama team kakak ipar ku, jadi dua bulan yang akan datang dia mau menyelenggarakan acara pameran lukisan gitu, banyak kok pelukis yang ikut! gabung!"
ujar Erlin membuat nerta milik maira berbinar.
"serius....? aku mau ikut dong!
kenalin aku sama kakak ipar kamu!"
sahut maira dengan antusias memegang tangan sahabat nya itu.
"ya udah pulang dari kampus Aku ajak kami ke galeri kakak ipar ku ya...!"
Maira mengangguk lalu keduanya beranjak dari duduknya menuju kelas karena sebentar lagi pelajaran akan segera di mulai.
Maira selalu malas setiap kali mengikuti kelas Karena jurusan yang ia ambil tak sesuai dengan keinginan nya, awal awal ingin mengambil jurusan seni tapi Abian melarang nya, lagi lagi alasan nya karena ia seorang pewaris tunggal dari perusahaan milik Padli.
namun ia juga tidak bisa membantah perintah Abian yang sudah mengurus nya sedari Kecil.
Maira tertegun saat melihat Alfa masuk ke dalam kelas bersama dosen nya, untuk kali ini Alfa menjadi sumber inspirasi pebisnis sukses di usia muda, tampan juga mapan.
"loh itu bukan nya Alfa, tunangan Lo mai...!"
ujar diva, sahabat maira juga.
"ya....!"
jawab maira singkat lalu mengalihkan pandangan ke arah lain saat Alfa menatap nya.
bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Aku mampir thor, ceritamu bagus 👍👍 semangat terus ya thor 💪💪💪
2023-07-26
0
Sri Sulis
udah mampir kakak ...
2022-11-02
1