Mobil yang kendarai oleh Axelo berhenti tepat di depan pagar rumah Elina.
"Terima kasih kak, sudah antar Elina pulang." Seru Elina sesaat setelah melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.
"Iya, nggak usah sungkan begitu. Kita sudah bersahabat sejak lama, juga kakak sudah menganggap kamu sama seperti adikku."
"Iya. Elina turun masuk dulu, kak Axel nggak mau mampir dulu?" Tanya Elina sambil tangannya memeriksa isi dalam Tote bag nya, jangan ada yang tertinggal di kelas, karena tadi ia sedikit buru-buru.
"Nggak usah, kakak masih harus jemput Audrey di tempat les nya. Salam saja buat Tante." Tolak Axelo.
"Oke. Pesan Elina,jangan sampai kak Axel membuatnya menunggu lama, jika kak Axel tidak ingin mendapatkan amukan darinya." Elina terkikik geli, mengingat tingkah bar-bar adiknya Axel itu, memang sebelas dua belas dengan kakaknya.
"Astaga, bahkan kamu saja hafal dengan tingkahnya." Decakan Axel.
"Hm, siapa yang tidak hafal tingkah Audrey, jika kita hampir tubuh besar bersama." Elina terkekeh, "Sudah, sekarang Elina harus masuk ke dalam rumah, jika tidak mau mama tanya hal-hal yang aneh."
Elina lantas membuka pintu mobil, namun belum juga kakinya melangkah, Axel sudah mencekal lengan kanannya.
"Elina, tunggu!"
Elina memutar badannya, kembali menatap Axel, "Ya, ada apa kak?" Ujarnya.
"Jangan bersedih lagi," ucap Axel memegang salah satu sisi pundak Elina.
"Apa maksud kak Axel? Elina baik-baik saja," sanggahan Elina mengelak.
"Jangan bersedih karena nya, Elina."
"Apa yang kak Axel bicarakan ini, siapa yang kak Axel maksud? Elina tidak mengerti." Elina mengalihkan pandangan.
"Masih tidak mau mengaku, hm?"
"Ya, karena Elina tidak sedang menyembunyikan apapun."
"Kak Axel tau, kamu menyimpan perasaan lebih dari sahabat pada Kevin." Ungkap Axel.
"A-apa? Ti-tidak!" Ucap Elina terbata-bata tetap mengelak.
"Baiklah, baiklah jika kamu nggak mau mengakuinya. Tapi dengarkan kata kak Axel, jika kalian berjodoh maka kalian suatu saat akan bersama. Tapi untuk sekarang, Kevin sudah memiliki wanita lain sebagai kekasihnya. Relakan dia El, bangun bahagia mu sendiri, jangan terpaku hanya padanya. Kamu berhak untuk bahagia!"
Elina langsung menekuk wajahnya kala mendengar nasihat Axel. Sungguh ia juga menginginkan hal itu, tapi semuanya butuh waktu. Bukan sekejap mata akan langsung pudar, bukan juga semudah membalikkan telapak tangan lalu langsung hilang. Dia mencintai Kevin mungkin baru sedetik, semenit, sejam, sehari atau pun sebulan, tapi sudah 6 tahun lamanya. Semuanya butuh proses!
"Aku masuk dulu kak, kak Axel hati-hati."
Elina tak menjawab apa yang Axel jelaskan, ia langsung pamit keluar dari mobil, berjalan tergesa-gesa ia cepat sampai di kamarnya.
'Semoga kamu selalu bahagia, El.'
pintah Axel dalam hatinya, sambil menatap tubuh Elina yang akhirnya menghilang di balik pintu yang kembali tertutup.
***
"Astaga!!"
Elina memekik kaget, kala mendapati Mama nya berada di balik pintu.
"Siapa itu yang nganterin pulang? Pacar yah?" Cecar Angela tidak menghiraukan keterkejutan anaknya.
"Bukan ma, kak Axel yang nganterin."
"Masa sih? Nggak percaya mama. Punya pacar kok nggak di kenalin ke mama?" Goda Angela.
"Astaga mama, bukan pacar Elina itu! Tadi itu kak Axel, mama. Kenapa nggak percaya sih?" Elina berdecak kesal.
Inilah yang ia maksud tadi. Kebiasaan mama nya akan selalu mengintip jika ia tiba di rumah, lalu akan mencecarnya dengan pertanyaan jika ada yang ia rasa berbeda. Karena memang jarang sekali Elina pulang di antar orang lain, biasanya yang paling sering itu Kevin, juga terkadang Axel karena rumah Kevin juga Axel searah dengannya.
"Mama masih nggak percaya, mobilnya beda! Terus tadi lama banget di dalam mobil, mama sampai pegel nunggu kamu keluar dari mobil." Angela menggeleng tetap kekeuh tidak percaya.
"Beneran ma, sumpah itu kak Axel. Kak Axel pake mobil papa nya, karena mobilnya masuk bengkel. Terus tadi lama, karena lagi seru ngomongin Audrey adiknya."
Susah sekali jika harus meyakinkan Angela, mamanya, karena tingkat posesif nya sudah akut. Kata mama nya, memiliki anak perempuan harus lebih berhati-hati dalam menjaga nya. David saja, di cecar banyak pertanyaan dulu baru lolos seleksi kekasih kakaknya, Selly.
"Oke, mama percaya. Tapi dek .."
"Tapi apa lagi, mama?"
Elina ini biar sudah kesal, tetap saja bicaranya lembut.
"Biasanya Kevin yang jemput anterin kamu pulang, tadi pagi juga nggak ada jemput kamu. Kalian berdua berantem?" Lanjut Angela bertanya.
"Kak Kevin sudah punya pacar, jadi El, minta buat nggak antar jemput Elina lagi. Takut nanti pacarnya cemburu."
"Benarkah? Mama kira sebelumnya kalian berdua malah yang pacaran." Angela meringis menyadari kesalahpahaman nya.
"Nggak, kak Kevin sekarang udah punya pacar. Udah ih, Elina mau ke kamar, mau mandi terus bobo, ngantuk!"
Elina kemudian berlalu menaiki tangga menuju kamarnya, badannya rasanya lelah sekali sama seperti hatinya juga sedang lelah.
"Ya sudah, kamu sama Axel aja dek, kayaknya kalian berdua cocok." Seru Angela sedikit keras agar masih bisa di dengar oleh Elina.
"Nggak mau! Kak Axel jahil bangett ..." Balas Elina juga sedikit berteriak.
Sampai di kamarnya Elina langsung menyentak tubuhnya berbaring di ranjang. Karena perkataan mama nya yang menyingung soal Kevin, Elina kembali mengingat kejadian sebelum pulang tadi.
Saat akan pulang tadi, Kevin masih bersikeras ingin mengantarnya pulang. Namun jelas dirinya menolak, apalagi melihat wajah Mauren yang sudah menekuk sedih.
Jika dia punya pikiran jahat ingin merebut Kevin, pasti tadi ia terima ajakan tersebut. Hitung-hitung ia bisa menarik perhatian Kevin, juga menunjukkan pada Mauren jika Kevin tetap akan peduli padanya meski sudah punya kekasih.
Tapi Elina tidak begitu, dia tidak akan pernah melakukan hal itu. malah ia mulai sekarang sudah berjanji akan sedikit memberi jarak dengan Kevin, demi hubungan Kevin dan Mauren, juga untuk belajar membuang perasaan nya.
Asik melamun, ponsel di dalam Tote bag nya bergetar ada pesan masuk.
"El, sudah sampai rumah kan?"
Elina membaca isi pesan yang Kevin kirimkan. Elina hanya menjawab singkat mengiyakan, kemudian menghempaskan ponselnya ke kasur.
**Follow Ig christy\_amoraa**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Nurhayati
ditunggu part selanjutnya 😁
2022-11-06
2
Aprilia
lanjut kak
2022-11-06
1