Akhir Penantian Elina

Akhir Penantian Elina

Chapter 1. Patah hati

Elina terpaku menatap penuh luka pada pandangan didepannya. Ia berserta sahabatnya Catherine, Axelo, Erland, juga beberapa teman lainnya saat ini tengah berdiri mengelilingi; seorang laki-laki yang saat ini tengah berdiri dengan buket bunga mawar di tangannya sedang mengutarakan cinta pada gadis di hadapannya.

Kevin, laki-laki yang saat ini sedang mengutarakan cinta pada seorang gadis itu adalah salah satu sahabat Elina. Tanpa Kevin tau, jika selama 6 tahun lamanya Elina memendam rasa suka dan cinta padanya. Tersembunyi oleh kata persahabatan yang telah terbangun sejak mereka masih berusia 15 tahun itu hancur karena percintaan.

"Terima .."

"Terima .."

"Terima .."

Sorakkan dari orang-orang yang menyaksikan hal tersebut mengudara, dan menyeruak masuk ke telinga Elina. Elina tak ikut bersorak, karena untuk ikut tersenyum saja ia harus bersusah payah melakukannya. Sudut matanya memanas, ingin ia hentikan semua yang terjadi saat ini, tapi ia tidak bisa melakukan apapun.

Hingga sebuah telapak tangan terasa mengelus pundaknya, Elina pun mengalihkan pandangannya. Disana, disampingnya ada Axel yang saat ini tengah mengusap pundaknya dengan senyuman terukir diwajahnya, seakan berkata 'Tenanglah semua akan baik-baik saja'. Axel sedari tadi memperhatikan Elina, ia sangat tau apa yang Elina rasakan, karena ia mengetahui jika Elina menaruh hati pada salah satu sahabatnya.

Elina rasanya ingin berlari pulang ke rumah dan menangis sejadi-jadinya, ketika melihat gadis di depan sana sudah mengambil buket bunga tersebut juga memeluk tubuh laki-laki yang teramat ia cintai.

Suara tepuk tangan kembali menyadarkan Elina, ia berusaha menerbitkan senyuman tipis kepada Axel. Seakan mengatakan 'Aku baik-baik saja kak'.

"Selamat yah kevin dan Mauren," Ucap Catherine.

"Selamat bro, traktirannya jangan lupa." Ucap Erland.

"Selamat Kev, semoga sampe nikah." Ucap Axel.

"Selamat yah kak Kev, semoga langgeng sama kak Mauren." Ucap Elina berusaha tenang menutupi kegugupan.

Elina memang memanggil Kevin dengan sebutan kakak, karena usia Elina berbeda 2 tahun dengan para sahabatnya. Elina memang sudah lebih dulu mengenal Kevin dari pada yang lain, karena orang tua mereka berteman dekat. Elina menganggap Kevin seperti kakaknya, hingga saat ia mulai beranjak remaja ia menyadari jika perasaannya pada Kevin berbeda. Bukan hanya sebagai kakak-adik, melainkan perempuan kepada laki-laki.

Ya, setelah pernyataan cintanya di terima. Kevin mengajak Mauren kekasihnya yang baru resmi itu, untuk beranjak ke tempat para sahabatnya berada. Mereka saat ini tengah berada di taman belakang kampus.

"Terima kasih sudah membantuku untuk hal ini, kalian memang sahabat yang baik." Balas Kevin yang setia merangkul pundak kekasihnya, tanpa tau jika ada hati lain yang merasa tercabik-cabik melihatnya.

"Eum, Elina balik duluan yah, nggak apa-apa kan?" Ujar Elina pelan.

"Kok cepat banget? Ada tugas? Nanti kakak bantu tapi jangan pulang dulu, setelah ini kita akan makan bersama, kakak yang traktir." Ujar Kevin dengan cepat ingin mencegah Elina. Entah kenapa dia selalu ingin Elina disisinya.

"Bukan kak. Mama tadi minta Elina pulang cepat buat bantu Mama bikin kue, karena kak Selly tidak bisa, sedang sakit." Elina bersikeras ingin tetap pulang, jika tidak ingin air matanya tumpah sebentar lagi.

"Oke, kakak anterin yah?" Bujuk Kevin.

Wajah Mauren langsung berubah pias mendengarnya. Apa Kevin tidak tidak menghargainya? Apa Kevin tidak cinta dengannya? Lalu kenapa harus memintanya menjadi kekasih jika tidak cinta.

"Tidak perlu kak, Elina sudah pesan taksi kok. Lagian kakak baru jadian dengan kak Mauren, masa mau ditinggal? Mau kalo kak Mauren-nya di gondol sama yang lain?" Goda Elina dengan tawa khas-nya, ia tau jika Mauren tidak suka dengan ajakan yang Kevin utarakan.

"Tidak lah! Ya sudah kamu hati-hati yah." Pungkas Kevin lalu mengusap kepala Elina.

'Jangan seperti ini kak, tolong! Aku akan susah merelakan kakak nanti. Aku tidak ingin egois kak!' Jerit Elina dalam hati.

"Iya. Semuanya, Elina duluan yah. Semoga acara makan-makannya sukses." Elina pamit kepada semua sahabatnya juga Mauren, kemudian ia beranjak pergi.

Elina berjalan cepat menuju depan kampus, karena taksi yang ia pesan sudah tiba.

"Aku susul Elina dulu, sekalian antar dia balik takut kenapa-kenapa. Nanti kabarin aja di restoran mana, nanti aku langsung kesana." Ujar Axel tiba-tiba setelah tubuh Elina tak terlihat lagi.

"Oke. Anterin sampe rumahnya dengan selamat yah." Timpal Erland memperingati.

"Siap! Aku duluan yah." Axel menepuk pundak Kevin dan Erland bergantian sebelum bergegas pergi menyusul Elina.

Tiba didepan Axel tak lagi menemukan keberadaan Elina. Lekas ia kembali ke parkiran untuk menyusul dengan mobilnya.

***

"Mama .." Elina langsung berhambur ke pelukan Mama nya, ketika mendapati Mama nya sedang di dapur.

"Kok pulangnya cepat? Biasanya masih main sama yang lain." Tanya Angela, Mama Elina sambil mengusap punggungnya.

"Enggak, mereka lagi sibuk, banyak tugas akhir katanya." Jawab Elina masih menyembunyikan wajahnya dalam pelukan, tak ingin menatap mamanya takut ketahuan sedang berbohong. "Elina ke kamar dulu, mau mandi gerah banget." Sambungnya.

"Nanti selesai mandi langsung turun buat makan yah?" Pesan Angela.

"Enggak, habis mandi mau langsung tidur, ngantuk." Ujar Elina menolak dengan suara sedikit keras agar didengar oleh mamanya, karena ia saat ini sudah menaiki tangga.

Elina sengaja ingin mengurung diri, ia ingin menangis sepuasnya.

Tanpa Elina sadari jika sedari tadi percakapannya dengan sang Mama, didengar oleh seseorang yang berdiri di dekat pintu.

'Sudah kuduga jika tadi kamu berbohong. Aku tahu kamu sedang patah hati, dan butuh waktu untuk sendiri. Menangis lah hingga kamu puas, agar esok kamu bisa lagi tersenyum.'

Terpopuler

Comments

mampir Thor

2023-01-15

1

linda sagita

linda sagita

hai aku balas mampir

2022-12-07

1

Susi lestari

Susi lestari

hai Thor...
"Bintang Samudera" dah mampir nih..
jangan lupa untuk saling mendukung ya...🙏

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!