Elina benar-benar tidak keluar dari kamar hingga waktu makan malam tiba. Dia benar-benar ingin merasakan kesedihannya sendirian.
Selesai berendam sambil melamun, Elina hanya duduk berdiam diatas ranjang, kemudian menenggelamkan wajahnya di bantal untuk meredam tangisannya.
Tok .. tok ..
"Elina, sayang .. Kamu tidur nak? Ayo bangun, kita makan malam bersama." Teriakan Angela memanggil Elina dikamar nya.
"Elina tidak bangun, ma? Apa dia sakit?" Tanya Selly kakak Elina yang ikut menyusul mama nya.
"Tidak Kak, mungkin dia hanya kecapekan saja. Mungkin dia sudah tidur, ayo kita makan berdua saja."
"Ya, mungkin Elina sudah tidur, biar kan saja dia istirahat ma."
Angela dan Selly akhirnya memilih meninggalkan kamar Elina, turun ke lantai bawah untuk makan malam.
Elina tidak tidur, ia dapat mendengar semua percakapan Mama dan kakaknya dengan jelas. Ketukan pintu pun ia tau, namun ia sedang ingin sendiri, makanya ia sengaja tidak menjawab.
Elina mengambil ponselnya membuka aplikasi chatting berwarna hijau, kemudian membuka beberapa story yang di bagikan sahabatnya. Hampir semuanya membagikan gambar yang sama, gambar saat mereka tengah duduk makan bersama dengan senyum merekah menatap ke arah kamera. Oh tidak-tidak, tidak semuanya, Axel tidak ikut membagikan gambar tersebut.
Elina meremas ponselnya ketika menggeser layarnya dan mendapati story dari Kevin, ia bukan hanya membagikan foto saat bersama para sahabatnya, tapi juga foto berdua nya dengan Mauren yang dengan pose saling menatap sambil tersenyum. Jantungnya serasa diremas ketika menyadari jika foto profil Kevin sekarang berubah, yang pada awalnya sendirian kini berganti dengan foto yang sama dengan ia bagikan tadi.
"Bahagia lah kak .. biarkan malam ini aku dengan kesendirian juga kesedihan ku. Biarkan aku mengeluarkan semua air mata ku, agar esok tak ada lagi alasan untuk aku kembali menangis." Elina bergumam seorang diri.
Elina beralih membuka room chat grup mereka.
Catherine :
Elinnaaaa .. acara nya tidak seru, karena kamu tidak ada. Diakhiri dengan emoticon sedih.
Erland :
Betul, tidak ada yang bisa aku jahili tadi. Haha ...
Axelo :
Dia sibuk pasti, jika tidak, dia pasti akan ikut. Dia kan sudah seperti anak ayam, dimana induk nya berada ia juga disitu.
Erland :
Ya, Elina anak ayam dan kau Axel induknya. Haha...
Catherine :
Apa kau lupa Er, jika kau adalah ayah nya anak ayam?
Erland :
****! Kau juga Cath, kakak nya anak ayam, mengerti?
Elina :
Oh ayolah .. kita sekeluarga ayam jangan saling menyalahkan dan meledek.
Catherine :
Elina akhirnya kau muncul juga, sungguh aku akan gila jika menghadapi para laki-laki kaum pelangi itu.
Axelo :
Apa katamu Cath? Kaum pelangi? Kau kira kami banci? Tunggu saja kau besok!
Erland :
Apa Cath? Kaum pelangi? Enggak tsayy .. eyke masih normce yey ..
Kevin .. dimana Kevin?
Catherine :
Tidak usah mencarinya, Er, dia sedang sibuk bermesraan.
Elina keluar dari room chat, tak sanggup lagi ia membaca lanjutan percakapan di dalamnya.
Elina menyimpan ponselnya di meja, mematikan lampu kemudian berbaring dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
***
"Selamat pagi ma, selamat pagi kak .." Elina dengan ceria menyapa Angela dan Selly di meja makan.
"Kenapa semalam tidak bangun? Mama mengetuk pintu berkali-kali memanggil kamu untuk makan malam, dek." Cecar Angela.
"Astaga ma, harusnya tadi malam itu Mama ikuti saran kakak." Ucap Selly menimpali.
"Apa?" Tuntut Elina dengan mata memicing.
"Elina ini tidak akan bangun hanya dengan ketukan saja. Apa mama tidak tau jika tidurnya seperti beruang yang sedang hibernasi? Harus di gedor-gedor dulu pintunya baru ia akan bangun." Ledek Selly. Faktanya tidak seperti itu, tapi ia senang sekali menjaili adiknya ini. Wajah cemberutnya begitu mengemaskan, apalagi pipinya yang mengembung seperti minta di gigit.
"Kyaa .. kakak!!" Pekik Elina memprotes, sedang Selly terbahak-bahak.
"Aku tidak seperti itu yah! Kakak itu yang tidurnya seperti kebo! Aku tau pasti mama tadi yang membangun kan kakak. Haruskah aku katakan pada kak David?" Balas Elina
"Hey .. adikku sayang, ancaman tidak lucu. Apa kau ingin aku jadi perawan tua? Ayolah, hanya David satu-satunya laki-laki yang khilaf menyukaiku."
"Sudah, sudah, ayo sarapan dulu. Berantem juga butuh tenaga." Seru Angela melerai kedua anaknya. Sudah biasa tingkah mereka begitu jika sudah berkumpul, jadi tidak usah kaget.
Elina dan Selly terpaut umur cukup jauh, jika sekarang Elina 21 tahun maka Selly berusia 28 tahun. Ada yang ingin bertanya kenapa papa mereka tidak ada? Itu karena Robert, suami Angela sudah meninggal 4 tahun yang lalu karena kecelakaan. Maka dari itu Angela membuka usaha kue rumahan, dan usaha percetakan peninggalan Robert di teruskan oleh Selly.
"Berangkat dengan kakak saja, El, nanti kakak antar ke kampus. Tidak usah pesan taksi online." Ucap Selly menawarkan.
"Baiklah, hitung-hitung aku bisa menabung uang taksi ku." Elina mengangguk.
Selesai sarapan, Elina dan Selly pamitan dengan Angela lalu beranjak menuju mobil David yang datang untuk menjemput.
"Hai kak David, kenapa tidak masuk? Nasi goreng tadi begitu enak, mama juga membuatnya banyak tadi." Sapa Elina kepada kekasih kakaknya sebelum masuk ke dalam mobil.
"Benarkah? Apa kau membawakan untukku?" Jawab David, kemudian berputar ke sisi mobil yang lain.
"Tidak! Apa kakak mau? Biar Elina ambilkan. Lagi pula kenapa tidak masuk tadi, dan ikut sarapan bersama."
"Tidak perlu, kakak bercanda. Kakak memang baru tiba tadi, lagi pula pasti mama Angela sudah siapkan untuk ku." Tolak David.
"Iya, ini bekal dari untuk mu. Nasi goreng mama Angela." Selly menyerahkan kotak makan pada David.
"Terima kasih sayang."
"Nanti aku sampaikan terima kasihmu pada mama," balas Selly.
"Oh iya, kok tumben Kevin tidak menjemputmu El? Biasanya pagi sekali sudah ada di rumah, untuk minta sarapan." Tanya Selly membuat Elina terdiam.
**Follow Ig Christy\_amoraa**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
anan
hadir.
semangat k
2022-12-31
1
Asyifa gemoy
semangat Elina
2022-12-08
1
Christy amora
Elina gadis yang kuat, kuat nyimpan perasaannya 🤭
2022-11-06
0